Sebuah pedang hitam yang di temukan anak laki-laki bernama Riyo, Dimana jiwanya baru saja terlempar ke Dunia sihir yang sangat asing. Riyo pun mengambil nya dan menjadi tuan dari sebuah pedang terkutuk. Dimana itu akan membawanya menjadi Raja pedang di Dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerajaan perak Eps/15
KRIIKKK.. BOOM..
Saat pintu gerbang kerajaan perak terbuka, Riyu kaget saat melihat pemandangan di dalam benar-benar sangat kuno. Tak satupun dia melihat manusia menggunakan motor atau mobil, kebanyakan menggunakan kaki mereka untuk berjalan.
Tak ada TV, Barang-barang elektronik juga tak ada, Apalagi HP. Di sini benar-benar sangat sangat kuno mirip seperti di Film kerajaan indosiar. namun Riyu belum menemukan naga aneh di sini.
Sejauh mata memandang, Orang-orang begitu menikmati kehidupan mereka layaknya orang jaman dulu. Tak ada ibu-ibu naik motor di sini, menambah ketentraman Dunia.
"Riyu sini! BRAAKK..
Elena yang masih melihat Riyu di atas kereta kuda, langsung menarik jubahnya sampai membuat Riyu jatuh dengan kepala duluan yang jatuh.
"Aduuuhh.. Kepala ku? " Dan Riyu langsung meringis kesakitan.
Tujuan Elena menarik Riyu dari atas, agar dia tak di anggap sebagai orang jahat karena berada di atap kereta kuda. Walaupun tak tega melakukan cara seperti itu, namun gimana lagi. Riyu seperti orang budek tak kunjung turun di panggil.
Kepalanya Riyu benjol, dan sedikit menangis. Sebab emang sakit jatuh kepala duluan.
"Hormat kepada Tuan putri! "
Prajurit yang tahu jika itu Putri Elena von, Mereka langsung sigap memberikan sambutan dengan sangat meriah. Putri Elena von yang mendapatkan penghormatan itu membalas nya dengan anggukan.
Prajurit sangat senang di balas sambutannya oleh sang putri. Namun saat prajurit menggeser pandangan ke arah Riyu yang masih mengelus elus kepalanya yang benjol, Tatapan mereka langsung berubah menjadi sinis.
"Emm.. Dia pengawal ku yang baru, Namanya Riyu. Aku menemukan nya di hutan. " Melihat tatapan itu Putri Elena pun menjelaskan kepada mereka, sebelum mereka menangkap Riyu.
walaupun Riyu tak peduli dengan tatapan mereka, sebab nasib kepalanya lebih penting. Setelah salam-salam selesai, mereka pun masuk ke kerajaan untuk menuju ke istana.
Namun para Prajurit bingung dengan kondisi kereta putri Elena yang penuh dengan anak panah, dan beberapa sayatan di sana. apalagi prajurit yang berjaga hanya tinggal satu.
Membuat mereka semua curiga kepada Riyu, dan tak lepas pandangan darinya. bahkan Riyu terus di kawal oleh puluhan prajurit sampai tiba di istana untuk melihat analisa Raja.
[ PEDANG SAIGA : Bos? Apa anda merasakan...
"Aku merasakan nya dari tadi okto. Tenang saja.. Kalau mereka menyerang kita tinggal roboh kan saja istananya. " Saat pedang hitam ingin memperingatkan Riyu jika ada yang tidak beres dengan tatapan para prajurit. Riyu sudah mengetahui akan hal ini.
Yang membuatnya berencana ingin menghancurkan istana apabila dia di tuduh yang aneh-aneh oleh keluarga kerajaan. Elena von tak menyadari itu sebab dia sedang sibuk menyapa rakyat-rakyatnya.
mengalihkan pandangan, Riyu lihat orang-orang di sini sepertinya begitu makmur dan sejahtera. Di lihat dari sini tak ada satupun yang aneh ataupun mencurigakan seperti tukang copet.
Riyu sering berhati-hati apabila melihat orang-orang sebanyak ini berkumpul, biasanya kalau tak copet, jambret, tukang todong. Tapi sepertinya di sini tak ada yang seperti itu.
[ TEKNIK TERLARANG : Deteksi Aura ]
Tak ingin percaya begitu saja, Riyu pun mengaktifkan teknik terlarang yang di ajarkan oleh pedang hitam. Dia ingin memastikan jika senyuman senyuman rakyat di kerajaan ini bukanlah senyuman palsu.
Teknik terlarang deteksi aura tergolong teknik terlarang, Sebab penggunaan nya menggunakan energi Cros yang banyak juga penguasaan nya harus seorang ahli sihir tingkat tinggi.
Teknik ini bisa merasakan kesedihan ataupun kecemasan pada seseorang dalam lingkup jangkauan, Bisa di bilang hampir mirip seperti pendeteksi Tsunami yang ada di Bumi.
Dan hasilnya mengejutkan, Riyu tak merasakan satupun aura kesedihan ataupun kesusahan. semua orang yang ada di kerajaan ini sangatlah makmur, Bahkan sampai ke pojok-pojok.
"Aku tak merasakan aura kesedihan di sini? Apa kerajaan mu semakmur itu? " Tanya Riyu kepada Elena von yang duduk di sebelah nya di dalam kereta kuda.
Elena von terkejut jika Riyu bisa mengetahui sampai kesana, sebab Riyu saja baru beberapa langkah masuk dari gerbang. Dan dia bisa melihat jika kerajaannya sangatlah makmur.
"Kau tau dari mana? " Tanya Elena von dengan mata menyipit, seolah menginterogasi Riyu.
Riyu pun hanya tersenyum lucu, Jika dia mengatakan yang sebenarnya kalau memiliki Teknik terlarang. Mungkin Riyu akan di interogasi satu Kerajaan. Dengan cepat, Riyu pun mencari alasan.
"Kau lihat itu! Mana ada tukang buah jualan kaya gitu? Beli satu gratis satu? Orang sinting mana yang jualan kaya gitu. " Ucap Riyu memberikan alasan dengan menunjuk tukang buah dari kejauhan.
Namun sebenarnya itu bukan alasan, Riyu sebenarnya juga heran dengan penjual buah yang menjual dagangan nya seperti itu. Beli satu gratis satu bukannya itu sama aja beli dua bayar satu. itukan curang.
"Kau ini gimana? Buah-Buahan kan murah! Semua kerajaan jual nya segitu.. Emang kau ini dari kerajaan mana sih? "
Elena von terkejut dengan pernyataan Riyu itu, dan penasaran sebenarnya Riyu ini berasal dari mana. Bukannya jualan seperti itu berlaku untuk semua kerajaan, Bahkan di kerjaan Orb buah hanya di bagi-bagikan gitu aja.
"Hehe.. Aku cuma kaget aja, Di kerajaan ku tk ada yg gituan. " Ucap Riyu dengan tawa cengengesan.
Lalu suasana kembali hening, Riyu bingung mau bicara apalagi. Sebab jika dia salah sebut dikit, maka orang tuanya yang ada di Kerajaan orb pasti akan kesini.
Sesampainya di istana kerajaan perak, Riyu semakin di buat terperangah dengan mewahnya dalam istana. Halamannya saja seluas 4 lapangan bola belum lagi banyak lagi hal-hal besar dan mewah.
[ PEDANG SAIGA : Bos.. tiang Lampu jalannya juga terbuat dari perak. ]
"Hah? Nanti malam kita curi. " Saat pedang hitam mengatakan jika lampun halaman istana ini terbuat dari perak asli. Riyu berfikir untuk merawatnya nanti ke tukang jual beli besi dan rongsokan.
Riyu semakin aneh dan tak terasa Elena von memperhatikan nya dari tadi. semakin masuk ke istana Riyu seperti ingin melakukan sesuatu, namun entahlah apa itu.
"Ayah! " Sesampainya di depan Istana, Orang tua Elena von telah menantinya di pintu dengan cemas. Dan Elena von langsung berlari meninggalkan Riyu di dalam kereta.
"Elena! Kami mencemaskan mu nak! "
Elena von langsung di peluk orang tuanya dengan hangat, sebab mereka khawatir karena kereta kuda putri tadi di rampok. berdasarkan informasi dari pengawal yang tersisa tadi sempat mengirimkan pesan sebelum pulang ke istana.
Riyu yang melihat pemandangan itu dari dalam, merasa iri. Sebab dia tak pernah memiliki orang tua jadi melihat Elena begitu hangat. Riyu jadi pengen juga di peluk seperti itu.
[ PEDANG SAIGA : Hati-hati Bos! ]
CETAANGGG..
Baru saja melangkah keluar, Tiba-tiba Riyu mendapatkan serangan mendadak dari arah atas. Dan untung saja Riyu cepat menyadari nya dan mencabut pedang nya untuk menghalau serangan.
"Berani kau menculik Cucuku! " Yang menyerang Riyu adalah sosok laki-laki tua dengan pedang perak dan zirah yang mengkilap.
Orang tua Elena von dan Elena von juga terkejut, Melihat sosok itu langsung memalingkan pandangan dan terkejut. Saat melihat sosok yang menyerang Riyu adalah..
"Kakek!! "
...[#TO BE CONTINUE #]...