Sequel dari novel The Love Struggle 💞
Author sarankan kalian sebelum membaca novel ini. Kalian baca dulu novel yang berjudul The Love Struggle karena cerita masa kecil Zaynab dan Izyan ada disitu.
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Zaynab Ziyad Al-Farisi. Zaynab merupakan mahasiswi spesialis dokter kandungan.
Dia harus terpaksa menikah dengan pria pilihan orang tuanya karena kesalahannya sendiri telah menyembunyikan hubungannya dengan pria bule yang berbeda keyakinan dengannya.
Pria yang akan dijodohkan dengan Zaynab adalah bocah kecil yang pernah memukul Zaynab sampai menangis waktu mereka masih kecil sehingga sampai sekarang Zaynab membenci pria itu. Pria tampan itu bernama Izyan Zimran, mahasiswa spesialis bedah di kampus yang sama dengan Zaynab.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya? Ikuti cerita sampai tamat dan mohon dukungan dari kalian☺️
IG: @irhahussnain_author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irha Hussnain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Skakmat
Seorang pria tampan berjalan dengan gagahnya bersama asisten pribadinya yang mengikutinya dari belakang, kemudian memasuki sebuah ruang VVIP di salah satu restoran mewah.
“Good afternoon, Mr. Zayn¹” sapa seorang pria berjas abu-abu sambil berdiri kemudian mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
“Afternoon, Mr. William²” sapa balik Zayn dengan ramah dan menerima uluran tangan William untuk bersalaman.
Zayn mendapat tugas dari daddynya untuk mengajak sebuah perusahaan terkenal di USA untuk berkerja dengan Al-Farisi Corporation. Tentu saja Zayn merasa tertantang dan menerima tugas itu dengan senang hati.
Mr. William merupakan perwakilan dari perusahaan Orlando Export Import, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor dan impor. Tugas Zayn dari daddynya adalah memperluas bisnis mereka dalam bidang makanan dan kontruksi untuk di ekspor ke USA.
Zayn menyuruh asistennya memberi sebuah folder yang dipegang oleh sang asisten kepadanya kemudian memberikan folder tersebut kepada Mr. William
“Please read carefully our offer, Mr. William³” ucap Zayn setelah memberikan sebuah folder kepada Mr. William.
Mr. William kemudian membaca isi dari penawaran yang diberikan oleh Al-Farisi Corporation yang tentunya penawaran tersebut dibuat oleh Ziyad.
“Nice offer, Mr. Zayn. But I don’t have the right to decide now. I will take this folder and give it to Mr. Orlando⁴” ucap William sambil tersenyum tipis.
“Alright, we will wait for a decision from your superior⁵” ujar Zayn.
Di sisi lain, Bentley sedang uring-uringan di kamarnya dan sudah beberapa hari dia tidak pernah ke kampus. Hal itu membuat Mr. Orlando pusing dengan kelakuan putra bungsunya itu.
“Open the door, Ben!⁶” perintah Mr. Orlando dengan tegas.
“If you don’t open it, Dad will break down your bedroom door, Ben⁷” ancam Mr. Orlando.
Bentley sedang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Perasaannya saat ini sangat hancur setelah ditinggal menikah oleh Zaynab. Bahkan ia pernah memimpikan pernikahan yang mewah bersama Zaynab setelah sekolah spesialis mereka selesai tetapi takdir berkata lain, Zaynab lebih memilih untuk meninggalkannya dan menikah dengan pria yang lain.
“Kenapa kau meninggalkanku, Honey?. Aku sangat mencintaimu dan aku yakin tidak akan ada laki-laki yang mencintaimu seperti diriku”gumam Bentley dengan mata berkaca-kaca.
...💞💞💞💞💞💞💞...
“Buka pintunya, Izyan” teriak Zaynab karena sedari tadi dia mengetuk pintu namun Izyan tak kunjung membukakan pintu untuknya.
“Okay. Aku akan menelfon mama Ayesha sekarang” ancam Zaynab dengan suara yang keras supaya Izyan bisa mendengarnya.
Ceklek
Izyan tiba-tiba membuka pintu dengan ekspresi kesal. Dia mengira Zaynab adalah perempuan yang pendiam namun setelah tinggal bersama, dia mengetahui sifat tersembunyi dari perempuan yang sudah menjadi istri sahnya itu.
“Kenapa?”tanya Izyan cuek sambil berdiri di ambang pintu kamar.
“Kamu tanya kenapa?, kau benar-benar menyebalkan tau” ucap Zaynab sembari melotot tajam kepada Izyan.
“Aku tanya karena memang nggak tau” ucap Izyan dengan datar.
Zaynab menghembuskan nafasnya dengan kasar.
“Kamar ini bukan hanya milikmu, tapi milik kita dan kamu bertingkah seolah-olah kamar ini hanya milikmu saja” protes Zaynab menggebu-gebu.
“Kamar ini memang milikku. Isi kotak hadiah yang kupilih adalah kunci kamar ini. Terus?” tanya Izyan sambil tersenyum miring.
Zaynab mengepalkan kedua tangannya. Dia ingin sekali menjambak rambut Izyan tetapi tiba-tiba dia mengingat sesuatu yang bisa menjadi senjata untuk melawan Izyan.
“Apa kamu lupa isi kotak yang kupilih adalah access card apartemen ini? jadi, sebagai pemilik apartemen, aku usir kamu dari apartemenku dan kalau mau, bawa kamarmu sekalian” ucap Zaynab seraya tersenyum penuh kemenangan yang membuat Izyan langsung speechless.
Izyan akhirnya mengalah, tanpa sepatah katapun ia berjalan menuju tempat tidur kemudian mengambil sebuah bantal dan segera meninggalkan kamar tersebut dengan ekspresi dingin. Zaynab hanya bersikap acuh tak acuh dan setelah sosok Izyan tidak terlihat lagi, ia segera membuang badannya di tempat tidur dan merentangkan kedua tangannya.
“Rasain, akhirnya pembalasan dendamku berhasil” gumam Zaynab sambil tersenyum.
Ting
Suara notifikasi chat masuk di ponsel Zaynab. Zaynab segera merogoh ponselnya dari saku celananya kemudian membuka aplikasi chatnya.
Emily
Hi. There was shocking news on campus. Have you checked out our class group?.⁸
Setelah membaca pesan dari Emily, Zaynab segera mengecek grup kelasnya dan menscroll beberapa chat sebelumnya. Zaynab terlihat sedikit shock setelah membaca berita itu.
Isi berita itu tentang hilangnya seorang mahasiswi jurusan spesialis bedah berinisial A secara misterius. Ada beberapa foto perempuan yang berinisial A yang tersebar namun sengaja di blur. Meskipun di blur, Zaynab sangat yakin bahwa perempuan itu adalah Arabella.
Sementara itu, Izyan sedang membaca buku di sofa ruang tamu. Banyak notifikasi chat grup yang masuk di ponselnya, namun dia tidak memperdulikannya sama sekali dan tetap fokus di bukunya.
Catatan Kaki:
¹Selamat sore, Tuan Zayn.
²Sore, Tuan William.
³Silakan baca dengan seksama penawaran kami.
⁴Bagus, Tuan Zayn, tapi saya tidak punya hak untuk memutuskannya sekarang. Saya akan membawa folder ini dan memberikannya kepada Tuan Orlando.
⁵Baik. Kami akan menunggu keputusan dari atasan Anda.
⁶Buka pintunya, Ben.
⁷Jika kamu tidak mau membukanya, dad akan mendobrak pintu kamarmu.
⁸Hai. Ada sebuah kabar yang menggemparkan di kampus . Apakah kamu sudah mengecek grup kelas kita?
TBC🌹