NovelToon NovelToon
Brondong In Love

Brondong In Love

Status: tamat
Genre:Berondong / Tamat
Popularitas:174.4k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Kebaikan hatinya di masa lalu, membuatnya dikejar-kejar oleh lelaki yang jauh lebih muda darinya.

Apa yang harus dirinya lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permulaan hari

21+

Bagi yang tidak nyaman, silahkan di skip

Jangan lupa tinggalkan jejak, dukungan kalian adalah semangat buatku, meski cerita ini belum bisa memenuhi standar dari platform.

Happy reading.

Pagi harinya, Olsen membuka mata, namun ia tidak mendapati Hasya di sebelahnya, ia bangkit dan segera mencari keberadaan istrinya, di seluruh rumah, namun ia tak mendapatinya di manapun, lelaki itu panik.

Lagi-lagi seperti ini, baru dini hari tadi, ia meminta istrinya untuk membangunkan atau memberinya tanda dimana keberadaannya, tapi apa ini?

Dengan pakaian ala kadarnya yang diambilnya asal dari ruang wardrobe, ia menuruni tangga, bahkan sekedar cuci muka pun tak sempat.

Saat hendak membuka garasi untuk mengeluarkan motornya, ia mendapati istrinya sedang mengunci pintu pagar, membawa bungkusan plastik transparan.

Sesaat Olsen terpaku melihat wanita yang mengenakan baju tidur dilapisi cardigan abu, tanpa pikir panjang, ia langsung memeluk istrinya erat, "Sayang kamu dari mana? Aku takut banget kamu ninggalin aku," ucapnya dengan suara bergetar.

Hasya heran dengan tingkah suami brondongnya itu, "Aku beliin sarapan buat kamu, di depan komplek, aku mau pamitan sama kamu, tapi kamu tidur pulas banget, ya udah aku jalan sendiri, udah lepasin, aku sesak, lagian malu, dilihat tetangga,"

Olsen langsung melepas pelukannya, lalu merangkul istrinya, berjalan menaiki tangga, menuju dapur.

"Cuci muka dulu sana, masih ada kotoran tuh di mata, kalau nggak sekalian mandi, kamu kan harus berangkat, aku tunggu,"

Lelaki itu kembali menaiki tangga menuju lantai tiga, ia harus mandi dan segera berangkat ke sekolah, hari ini ujian praktek olah raga.

Tak sampai lima belas menit, Olsen turun kembali, lengkap dengan seragam sekolah dan jaket kulit hitam juga ransel berwarna senada.

Hasya sedikit meringis, aneh betul hidupnya, ia yang sudah bekerja bertahun-tahun, nyatanya menikah dengan lelaki yang lebih pantas menjadi adiknya, ia tidak bisa membayangkan reaksi bude dan Ardi, jika mengetahui pernikahan sirinya dengan brondong itu.

Sebagai istri yang baik, meskipun jauh lebih tua, ia tetap sadar diri, dengan statusnya sekarang, ia berusaha melayani suaminya dengan baik, menyediakan piring, membukakan bungkusan nasi uduk yang dibelinya, menyiapkan sendok juga air mineral di gelas.

Awalnya mereka sarapan dalam diam sampai tiba-tiba, Olsen mendengus kesal, "Kan semalam aku udah bilang, bangunkan aku, atau minimal tulis catatan, tempel di pintu kulkas, kalau kamu mau melakukan apa, jangan main pergi gitu aja, kamu sekarang istri aku, bisa nggak sih, jangan buat aku panik,"

Hasya mencoba bersabar, menghadapi suaminya, bagaimanapun remaja itu masih labil, belum dewasa sepenuhnya, jangan sampai masalah ini berakhir panjang, "Iya maaf, lagian kamu aneh deh, aku itu keluar cuman sebentar loh, nggak sampai setengah jam,"

Olsen menyentuh tangan wanita dihadapannya, menatapnya dengan tatapan penuh cinta, "Aku takut, kamu pergi dan ninggalin aku,"

Hasya menghembuskan nafasnya kasar, "Bisa-bisanya kamu mikir aku kayak gitu? Kita udah nikah, ya nggak semudah itu untuk kita berpisah, jadi tolong kasih kepercayaan sama aku," jelasnya, berharap suaminya lebih tenang, "Habiskan sarapan kamu, nanti terlambat,"

Olsen menurut, walau raut wajahnya masih belum normal sepenuhnya, sepertinya suami brondongnya benar-benar takut kehilangannya.

Olsen menyelesaikan sarapannya dengan cepat, ia ingin bermanja-manja ria, sebelum berangkat ke sekolah.

Hasya mencuci piring, usai sarapan, sementara suaminya terus mengekorinya, lama-lama ia risih juga.

"Bisa nggak kamu duduk diam di sofa, biar aku cepat selesai, risih tau, diikutin mulu," keluhnya,

Meski tak rela, Olsen tetap menurut, lelaki berserangan sekolah SMA itu, duduk sembari melihat semua aktifitas yang dilakukan istrinya.

Usai urusannya dengan dapur selesai, Hasya melangkah menghampiri suaminya, ia tersenyum kecil melihat wajah cemberut dari lelaki tampan itu.

"Ih..., lihatnya biasa aja dong, segitunya sama aku," Hasya gemas, ia menarik hidung mancung suaminya.

Olsen mengaduh kesakitan, "Sayang, kok hidung aku ditarik, sakit tau,"

Hasya yang masih berdiri, lalu menunduk, mengecup hidung mancung suaminya, "Biar nggak sakit lagi,"

"Kok cuma hidung? Bibirnya nggak?"

"Baru makan nasi uduk, entar nafasnya bau bawang goreng," tolak Hasya.

"Aku nggak peduli, pokoknya cium sini, lagian udah halal masa cium aja nggak boleh," Olsen membuka tangannya, meminta istrinya untuk duduk di pangkuannya.

Hasya menggeleng, "Nggak mau entar celana seragam kamu kusut," tolaknya mentah-mentah.

Bibir milik lelaki berusia hampir sembilan belas tahun itu mengerucut, ia kesal, malam pernikahannya hanya tidur, dan saat meminta cium di pagi hari, malah ditolak.

Hasya terkikik geli, suaminya bagai anak TK yang tidak diberi permen, lucu sekali, "Ih..., suamiku jadi jelek, males ah...,"

Baru saja hendak melangkah menuju Loudry room, tubuhnya dipeluk dari belakang, "Kenapa kamu jadi yang ngambek? Harusnya kan aku," bisik Olsen.

Hasya memutar bola matanya malas, ia berbalik, "Udah sana berangkat, dikit lagi jam tujuh tuh," ujarnya menunjuk jam dinding yang letaknya diatas sofa.

Olsen melihat pergelangan tangannya, "Aku bisa sampai sekolah, hanya dalam waktu tidak sampai sepuluh menit, kamu nggak tau ya, suamimu ini pembalap jalanan,"

"Wah, hebat suamiku, tapi sekarang kamu harus berangkat," Hasya mendorong tubuh lelaki jangkung itu.

Olsen justru mengangkat tubuh istrinya diatas meja makan, wanita itu menjerit kaget karena tindakannya.

"Cium dulu baru aku berangkat," Ujarnya mengurung tubuh istrinya.

Tak ingin suaminya terlambat dihari ujian, terpaksa Hasya menurutinya, ia mengalungkan lengannya, lalu mulai mengecup dan mencium bibir lelaki tampan itu.

Olsen tak tinggal diam, ia memasukan lidahnya, saling mengecap, juga beradu lidah, ciuman yang awalnya biasa saja, berubah menjadi ciuman penuh gairah.

Sesuatu yang tadinya tidur, kini bangkit berdiri tegak, celana seragam Olsen menggembung, ia mulai merasakan sesak.

Hasya yang terbuai, tak sadar jika kancing piyamanya telah terlepas dari lubangnya, memperlihatkan dalaman hitam yang dikenakannya.

Olsen mulai mencumbui leher juga sekitar dada milik istrinya, tak lupa meninggalkan tanda cinta berwarna merah keunguan.

Dengan suara seraknya, Olsen berbisik, "Aku menginginkannya sekarang,"

Hasya terengah-engah, tatapan matanya sayu, "Tapi kamu harus sekolah,"

"Aku akan melakukannya dengan cepat, boleh ya! Rasanya sesak," pinta lelaki itu penuh harap.

Hasya mengecup bibir suaminya, yang diartikan Olsen sebagai tanda persetujuan, ia mulai membantu melepaskan kain yang menempel pada istrinya, sementara dirinya hanya melonggarkan sabuk dan membuka sedikit celana seragamnya, lalu mengeluarkan miliknya yang telah mengacung sempurna.

Olsen mulai melesakan juniornya, menembus liang hangat nan lembab itu, seraya mendongak dan memejamkan matanya, merasakan sensasi pijatan dibawah sana.

Masih sempit, meski sudah beberapa kali mereka melakukannya, Tak cukup dengan istrinya yang duduk diatas meja, ia meminta wanita itu untuk turun, lalu membelakanginya, Rasanya miliknya tertelan habis dibawah sana.

Hasya meminta, suaminya untuk mempercepatnya, wanita itu akan meraih puncaknya, "Bersama sayang," bisik Olsen, mempercepat gerakannya.

Hingga miliknya menegang, dan lava panas menyembur di liang hangat nan sempit milik istrinya.

"Grazie moglie mia, ti amo," Olsen berbisik lalu, mengecup kening istrinya.

Pagi yang indah untuk pasangan pengantin baru, meskipun sempat berdebat, tapi diakhiri dengan sesuatu yang indah.

Permulaan hari baru, Istri yang berada di rumah, sementara sang suami harus memenuhi kewajibannya sebagai pelajar.

Translate:

Grazie moglie mia, ti amo \= Terima kasih istriku, aku mencintaimu.

1
Mareeta
selamat kamu adalah pembacaku paling peka, ada satu tokoh yang lintas cerita. Dan suatu saat akan aku buat sendiri
Dhia Tazkhia
mbak sari d anggita ada d sini jg ya hehee
secret 🌪️
ceritanya seru alurnya ga muter"🥰🥰🥰🥰
Sulaiman Efendy
DTG BULAN TUH SI HASYA...😁😁😁😁😁
Sulaiman Efendy
TERNYATA RUDOLF BKN AYAHNYA OLSEN, TPI KMBARAN AYAHNYA..
Sulaiman Efendy
MMG IBLIS TU RUDOLF... KNP GK OLSEN HABISI TU ORG TUA IBLIS SPRTI RUDOLF
Sulaiman Efendy
UDAH LO YG NGAJAKIN HASYA KE CLUB, MLH LO NYALAHIN HASYA
Sulaiman Efendy
SEMOGA BUNTING SI HASYA..
Sulaiman Efendy
UNTUNG BRTEMU OLSEN, KLO PRIA HIDING BELANG HABIS LO.
Sulaiman Efendy
PANTAS ANUT SEX BEBAS, TENYATA DARI KLUARGA BRANTAKN YG TK TAU AGAMA, BAHAYA SI HASYA BRGAUL SAMA NOVI, KNP GK SMA AMALIA YG SDH JDI SDR..
Sulaiman Efendy
RAJIN SHOLAT, BERGAUL DGN NOVI, DN UDH DIPERAWANIN OLSEN, SKRG HASYA MLH SPERTI WANITA JALANG
Sulaiman Efendy
JDI BENCI DGN TOKOH HASYA...
WANITA MALU PACARAN DGN BRONDONG, TPI PACARAN DGN OM2 YG SEUSIA BPK NYA GK MALU, BHKN JDI SUGAR BABY TU OM2..
PRIA BRONDONG GK PRNH MALU PACARAN DGN WANITA DEWASA
Sulaiman Efendy
YG JELAS SELAIN DOSA ZINAH, WANITA SGT DIRUGIKN, LKI2 GK ADA BEKASNYA, KLO WANITA, SELAIN HILANG PERAWAN, RESIKO KLO HAMIL
Sulaiman Efendy
WADUHHH OLSEN, KNP LO ZINAHI DLU SI SASYA, KNP GK TUNGGU SAH
Sulaiman Efendy
NAMANYA JUGA TURUNAN BULE SYA
Sulaiman Efendy
SEBENARNYA OLSEN KURANG SAYANG DARI ORG TUANYA, TERUTAMA DRI IBUNYA YG TLH MNINGGAL, JDI DGN SASYA YG DEWASA DIA INGIN DPTK. KASH SYG ITU
Sulaiman Efendy
DIKERJAIN LO SYA😁😁😁😁
Sulaiman Efendy
Luar biasa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
BISA JADI SASHA ADALAH HASYA
Sulaiman Efendy
AYO SEN, PEPET TRUS SI HASYA..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!