NovelToon NovelToon
The Reborn Heavenly Swordmaster.

The Reborn Heavenly Swordmaster.

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Barat
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mal M

**THE REBORN**
***HEAVENLY SWORDMASTER***


[Arc 1]
Kebangkitan keluarga Axell.

***

Kepingan ingatan tentang reinkarnasinya yang sebelumnya tersegel telah kembali. Setelah perang melawan Kaisar iblis berakhir dengan kematiannya, itu membawanya ke sebuah takdir Reinkarnasi yang penuh dengan konspirasi.

Masih ada banyak kepingan ingatannya yang masih tersegel, yang itu mengarah kepada alasan di balik Reinkarnasinya.

Dia yang bereinkarnasi sebagai Putra dari keluarga Blacksmith Axell. Bertekad untuk menjadikan keluarga Axell sebagai keluarga terkuat yang sangat disegani, baik di seluruh Kerajaan ataupun di seluruh Benua.

Cerita tentang Nama keluarga Axell yang akan menggema sampai ke seluruh Benua, sudah dimulai!.


***

[Arc 2]
Perang Suci.

Ongoing
Ongoing
Ongoing

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mal M, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekalahan dan Pembalasan Dendam 「Bagian 6.

「 Kekalahan dan Pembalasan Dendam 」Part 6.

**

Setelah makan malam yang terasa panjang itu, Callian langsung kembali ke dalam kamarnya.

Dia benar-benar dicecar dengan berbagai macam pertanyaan, terutama oleh Viona. Namun untungnya masa-masa sulit itu sudah berakhir dengan tenang.

Callian yang sedang melihat-lihat barang-barang miliknya, di kejutkan oleh Amy yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamarnya. Dikarenakan kedua tangannya penuh dengan barang-barang yang diminta oleh Callian, dia sampai lupa untuk mengetuk pintu.

Walaupun Callian sudah mengatakan dan sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Amy benar-benar merasa sangat menyesal, karena menurutnya itu adalah sikap yang sangat tidak sopan.

"Terimakasih Amy. Ngomong-ngomong ada dimana sekarang Unmei dan yang lainnya?." Tanya Callian sambil membuka peta wilayah Selatan dan peta wilayah Axell.

Sangat sulit untuk bisa mendapatkan kedua peta ini, selain karena barangnya yang memang langka, Callian juga harus memberikan alasan yang kuat kepada Viona. Agar dia bersedia untuk meminjamkan kedua peta ini.

"Saya membawa mereka ke rumah saya Tuan muda." Balas Amy menatap penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Callian.

"Maaf merepotkanmu Amy. Besok aku akan mulai mencari tempat tinggal untuk mereka." Jawab Callian.

Karena Callian memperbolehkannya untuk tetap tinggal dan melihat apa yang sedang dikerjakan oleh Callian, walaupun Amy benar-benar tidak mengerti, dia percaya kalau Callian akan melakukan hal luar biasa lainnya.

Sesekali Amy juga membantu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Callian. Disanalah dia langsung sadar, kalau Callian ternyata sedang merencanakan untuk mengembangkan wilayah bagian Utara Axell.

Hal ini terinspirasi dari apa yang dilakukan oleh Viona. Sekarang dia sudah sangat siap dengan rencananya itu, tinggal hanya perlu mendapatkan izin dari Ayahnya.

Callian merasa ini akan sangat sulit, karena permintaannya bukanlah untuk mengembangkan wilayah Utara saja. Callian berniat meminta keseluruhan wilayah Utara sebagai wilayah kekuasaannya.

Namun setelah bertemu dengan Paundra dan menceritakan tentang rencananya tersebut. Kedua orangtuanya itu dengan mudahnya menyetujui permintaan Callian, bahkan mereka sangat mendukung penuh rencana Callian.

Itu benar-benar membuatnya sangat terkejut, karena ini terlalu mudah dan jauh dari perkiraannya.

"Jika kau berhasil mengembangkan wilayah Utara, ayah akan memberikanmu hadiah. Terserah pada dirimu akan mengembangkannya menjadi seperti apa, namun jika kau membutuhkan bantuan tidak perlu sungkan untuk mengatakannya kepada kami." Jelas Paundra kepada Callian.

Perkataan Paundra itu disambut dengan senyuman hangat oleh Carolina. Seakan-akan dia mengatakan kepada Callian, kalau dia juga pasti akan dengan senang hati membantu rencana Callian.

Bukan berarti Callian tidak membutuhkan bantuan dari keluarganya. Persetujuan dan penyerahan kekuasaan penuh untuk wilayah Utara kepada dirinya, bantuan itu sudah lebih dari cukup untuk rencana balas dendam Callian.

Ketika Callian sudah berniat meninggalkan ruangan itu. Paundra tiba-tiba saja memanggilnya kembali, dan mengajukan sebuah pertanyaan kepada Callian.

"Ian. Selain karena tambang besi yang tidak akan pernah ada habisnya, kita jika juga memiliki bengkel yang bisa memproduksi berbagai macam senjata dan peralatan berkualitas tinggi. Mereka menyebut kita sebagai keluarga kaya, hanya saja kekayaan keluarga kita jauh dari apa yang mereka duga. Apa kau sudah merasa puas dengan hal itu?." Tanya Paundra.

Terlihat raut wajah dan nada ketika dia berbicara terdengar lebih serius. Karena itu Callian juga menjawab pertanyaan tersebut dengan serius, mengatakan seadanya apa yang ada dipikirannya.

"Sama sekali tidak. Mengapa kita harus merasa puas ketika ketika masih bisa dipermainkan oleh pihak lain?. Kepuasan tidak datang hanya karena kekayaan, kepuasan yang sebenarnya adalah ketika kita bisa naik ke tempat yang lebih tinggi!." Jelas Callian.

Itu membuat Paundra dan Carolina tersentak karena mereka tidak percaya Callian akan memberikan jawaban seperti itu. Sekarang tidak ada yang bisa menghentikan Callian berjalan keluar, setelah dia memberikan jawaban yang membuat Paundra benar-benar merasa sangat terpukul.

"Lina. Apa kau bersedia menemaniku mengunjungi makam mendiang ayahku besok?." Tanya Paundra kepada Carolina tanpa memandang wajahnya.

"Tentu saja tuanku." Balas Carolina dengan tersenyum. Dia benar-benar tidak menyangka kalau anaknya itu, telah mengalami perubahan yang sangat besar dalam dirinya hanya dalam setahun.

Perubahan yang terjadi kepada diri Callian itu, juga membawa perubahan kepada orang-orang yang ada disekitarnya.

Perubahan paling besar terjadi kepada Amy dan Viona.

Joshep yang merasa sangat tidak berguna ketika melihat Callian, mendorong dirinya untuk berlatih lebih keras dari siapapun.

Robert yang sangat dihormati, namun tidak bisa berbuat apa-apa ketika Axell berada dalam situasi krisis. Itu langsung membuatnya tersadar kalau kehormatan tidak berarti, sama seperti Paundra, dia tau hal yang paling mereka butuhkan adalah keberanian.

Perubahan itu terjadi secara tidak langsung karena perubahan yang ditunjukkan oleh Callian kepada semua orang.

Dan tanpa disadari oleh Callian. Dirinya telah membawa Axell ke era yang baru, ini adalah titik awal mula kebangkitan keluarga Axell.

**

Keesokan harinya.

Bersama dengan semua orang, tepat sebelum matahari terbit. Callian langsung kembali ke tempat dimana Luna berada. Tanpa ada alasan yang jelas, Bernard menyimpan Magic Flare miliknya di dalam wilayah Axell.

Padahal dia sudah mengatakan untuk membawanya kembali, karena keberadaan Bernard dan kelompoknya sudah tidak lagi dibutuhkan oleh Callian. Karena perang dengan Count Purma, sama sekali tidak terjadi.

Sesampainya Callian dan semua orang di tempat Luna, tempat yang awalnya tidak memiliki apapun itu selain sungai Lauell dan pepohonan, sekarang telah berubah menjadi sebuah perkemahan kecil.

Luna bersama dengan beberapa pria dari bangsa Plahm langsung datang menyambut kedatangan Callian, mereka sepertinya sudah lebih menerima niat baik yang selama ini ditunjukkan oleh Callian.

"Aku sudah mendapatkan wilayah ini, jadi kalian bisa tinggal dengan nyaman disini. Gunakanlah uang yang ada kapal untuk keperluan kalian, jika ada sesuatu yang kalian butuhkan katakan saja langsung padaku atau kepada Amy. Dan di kereta kuda itu, ada berbagai macam peralatan yang kalian bisa gunakan untuk membangun rumah yang lebih layak." Jelas Callian kepada Luna dan para pria dari bangsa Plahm lainnya.

Kedatangan Callian menjadi tontonan untuk semua bangsa Plahm yang ada disini, itu juga karena Luna yang telah menjelaskan kepada semua orang kalau Callian adalah Tuan baru mereka.

Luna benar-benar merasa sangat senang, ketika mendengar hal tersebut. Unmei bahkan tidak kuasa menahan air matanya, karena dia masih tidak percaya bangsa Plahm akan diperlukan seperti ini.

"Kerajaan ini sedang kacau. Kekuasaan terbagi menjadi dua, dan perang saudara ada di depan mata." Kata Callian kepada Luna dan semua orang yang ada disana.

Ketika Callian mulai bercerita, semua orang mendadak langsung terbawa senyap karena aura yang terpancar di dalam dirinya.

"Aku sama sekali tidak berniat untuk tunduk atau mengikuti siapapun, dan aku juga tidak akan mengharapkan bantuan dari siapapun sekarang." Sambungnya kepada Bernard. Dia ingin menjelaskan kalau hubungannya dengan Mercenary Crelles sudah berakhir sampai sini.

Bernard tidak memperdulikan hal itu, dia bahkan tidak memiliki niatan untuk menanggapi perkataan tersebut. Karena dia tahu Callian masih belum menyelesaikan perkataannya.

"Karena itu aku berniat membentuk kelompok kekuatanku sendiri!. Hanya ada satu hal yang bisa aku janjikan kepada kalian, sama seperti Unmei!. Jika kalian bersedia menjadi sebilah pedang untuk aku gunakan, aku berjanji akan memberikan kalian kekuatan!." Kata Callian dengan lantang kepada semua pria dan pemuda dari bangsa Plahm.

Di luar dugaannya, Callian yang sebenarnya hanya berniat untuk mengambil dan melatih beberapa orang lagi bangsa Plahm. Ketika Luna bertekuk lutut kepadanya, menandakan kalau dia siap menjadi sebilah pedang untuk Callian.

Semua orang langsung mengikuti Luna dengan berbaris di belakangnya dan bertekuk lutut kepada Callian, baik itu anak-anak ataupun orang yang sudah tua mereka juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Luna.

Bernard yang melihat itu benar-benar merasa sangat terkesan. Ketika dia juga berniat untuk mengambil tindakan, tiba-tiba saja ada perempuan cantik berambut merah Rubby yang entah dari mana datangnya.

Dia tiba-tiba saja muncul di samping dirinya, tanpa bisa disadari oleh Bernard karena dia tidak memiliki hawa keberadaan. Itu langsung mengingatkannya kepada pertemuan pertamanya dengan Callian, karena teknik itu sama seperti yang digunakan oleh Callian.

Perempuan berambut merah Rubby itu tidak lain adalah Merlin, dia bersama tiga perempuan lainnya langsung ikut berbaris dan bertekuk lutut kepada Callian.

"Kau datang jauh lebih cepat dari dugaanku!." Kata Callian kepada Merlin sambil tersenyum tipis ketika menatap dirinya.

"Saya tahu kalau tuan muda sudah menyadari keberadaan saya dari awal, ini tidak terlalu mengejutkan bagi anda." Jawab Merlin.

Perkataannya itu memang benar, namun juga salah. Walaupun Callian memang sudah menyadari keberadaan Merlin ketika masuk ke dalam kota, namun dia masih tetap terkejut karena Penyihir satu ini bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Callian jauh lebih cepat dari perkiraannya.

Bernard yang sedang mencoba mencerna maksud dari obrolan mereka berdua, langsung terkekeh ketika dia berhasil mencernanya dengan baik.

"Tuan muda!. Apa saya bisa memegang perkataan anda barusan, kalau anda akan memberikan kekuatan kepada orang yang mengikuti anda?." Tanya Bernard kepada Callian. Pertanyaan itu langsung sangat mengejutkan Ben, dan semua bawahan Bernard.

"Kapan aku tidak pernah memegang kata-kataku?." Balas Callian sambil menatap dingin kepada Bernard.

Setelah mendengar jawaban itu, Bernard langsung melemparkan token kepemimpinan Mercenary Crelles kepada Ben. Karena mulai dari sekarang, dia tidak lagi akan memimpin Mercenary Crelles.

"Mulai dari sekarang aku menyerahkan kepimpinan penuh kepada Ben!. Aku sudah tidak tertarik lagi untuk berada di perahu kecil!." Kata Bernard kepada para bawahannya.

Dia yang sudah menyadari keuntungan besar ketika berurusan baik dengan Callian, memilih untuk meninggalkan kelompok tentara bayaran yang sudah dibangunnya selama bertahun-tahun itu karena lebih memilih mengikuti Callian.

Sedikit lebih di depan dari semua orang, sambil melepaskan aura Pendekar Pedang Enam Star miliknya, Bernard juga langsung ikut bertekuk lutut kepada Callian.

Dia yang berniat menyombongkan diri kepada Ben, karena telah berhasil naik menjadi Pendekar Pedang Enam Star. Aura miliknya itu langsung di tekan oleh Unmei dan Merlin dengan mudahnya.

"Dasar Monster!." Kata Bernard kepada Unmei.

Pemandangan itu benar-benar sangat tidak bisa dipercaya, Ben dan yang lainnya masih tidak percaya kalau Ketua mereka yang sangat terkenal karena keangkuhannya itu. Sekarang sedang bertekuk lutut kepada seorang bocah yang bahkan kurang dari 12 tahun.

Namun Ben yang langsung bisa mengetahui alasan dibalik Bernard tunduk kepada Callian, dan sedari awal tujuan hidupnya adalah memang untuk mengabdi kepada Bernard.

Dia tidak memperdulikan token kepimpinan tersebut, dan memilih untuk ikut bertekuk lutut kepada Callian di samping Bernard.

***

Jangan Lupa Like dan Komen.

Setiap dukungan dari kalian, itu mempercepat proses update karya ini.. (>_o;)

1
Arka
diluar nayla
Arka
mereka pasti bosan melihat langit langit
Dimas Setiawan
sikat
Dimas Setiawan
mantap
Rinn
next
Zii
Kayak ada yang kurang, apa kualitas karya ini mulai menurun?. Atau masih bagus-bagus aja?
Zii
Di baca-baca kurang menarik juga opening nya... TAPI COBA BACA SAMPE BAB 20 Pasti tertarik
Zii
Biar ga bingung, jadi pas waktu itu MC ngasih Tiga teknik ke Merlin. Untuk tekniknya sebenarnya udah bisa di tebak, tapi kalau mau tahu ya lanjut baca /Casual/
Zii
" Akan di perlakukan"

Ngantuk jam 1 nulis
Zii
Disini menceritakan cerita tentang cerita yang ada di kehidupan pertama Callian sebagai Mavis
Zii
Kata Tentara bayaran mulai dari sekarang akan diganti men Mercenary, biar lebih kerasa keren aja sih
Ellen D'Anore
bagian favorit
Zenoalvira.学生: Kapan yah di sayang
Zenohana.女子高生: Keren sih memang
total 2 replies
Zenoreya.女子高生
Perjanjian Bilateral /Ok/
Zii
Kepada Callian bang, ngantuk kah kamu /Smile/
Nhour Efendy
ok
Zenoreya.女子高生
Sultan ngeri
Zii
belum kepikiran soalnya
Zii
saran
Ellen D'Anore
misunderstanding
Ellen D'Anore
satu laginya apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!