Seorang pria buta terpaksa dipaksa menikahi pengasuhnya sendiri atas paksaan kedua orang tuanya.
Sejak kecelakaan yang mengakibatkan kebutaan membuatnya sama sekali menjadi pria yang tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan tunangannya pun membatalkan pernikahan mereka yang akan terlaksana tiga bulan lagi.
Hal tersebut tidak hanya mengecewakannya tetapi juga kedua orang tuanya. Hingga pada suatu saat, papa dan mamanya sepakat menikahkannya dengan seorang gadis yang selama ini mengurusnya hampir setahun sejak ia buta. Ada sedikit paksaan, gadis itu terpaksa menerima tawaran tersebut.
Suatu ketika perusahaan mengalami goncangan dan hal itu mengakibatkan kerugian sehingga perushaan hampir bangkrut. Melihat hal itu, secara diam-diam, istrinya merencanakan hal lain untuk suaminya dengan mengorbankan kedua matanya agar suaminya bisa melihat kembali dan bisa mengatasi masalah perusahaan.
Bagaimana kelanjutannya? ikuti terus Novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Permata Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nasib Persahabatan
Joi dikawal ketat oleh anak buah daddy-nya tapi mereka dilarang untuk memberitahukan kepada Daddy sebelum dia siap untuk mengatakannya sendiri.
Dengan campur tangan adik tiri mommynya, Joi bisa tiba lagi di Indonesia tanpa ada yang tahu jejaknya.
"Terima kasih Tante" ucap Joi tulus.
"Tante marah sama kamu Joi. Seandainya kamu ambil keputusan gila ini saat ada Tante, Tante nggak akan mengijinkan kamu berkorban demi laki-laki nggak berguna itu" gerutu sang Tante sambil menuntunnya masuk ke dalam rumah orang tua mommy dan tantenya.
"Joi sudah mendapatkan pendonor nya tapi entah kenapa tiba-tiba katanya nggak cocok. Keinginan dia untuk melihat lagi sangat besar jadi bagaimana mungkin aku mengingkarinya" jelas Joi membuat sang Tante tidak habis pikir.
"Apa kamu pernah berpikir, jika mata yang kamu kasih ke dia, dia pakai untuk menatap gadis lain sedangkan kamu?" gerutu lagi wanita yang cuma beda lima tahun dengannya.
"Nggak apa-apa Tante, aku ikhlas kok? Sekarang aku ingin fokus sama diri aku dan Daddy sama anakku" ucapnya menutupi kesedihannya.
"Baiklah, Tante akan membantu kamu jika perlu. Apa kamu sudah siap bilang sama daddymu?" tanya tantenya.
"Untuk sementara belum tapi aku akan memberitahukannya sebelum anakku lahir" tekad Joi dan disetujui oleh Tante.
"Tante setuju tapi jangan lama-lama, kasihan daddymu kalau nggak ada kamu di sampingnya." ucap Tante.
Walaupun tahu kalau sang kakak meninggal dengan cara yang tidak wajar tapi gadis itu sama sekali tidak dendam sama kakak iparnya. Dia tahu jika semuanya ini ada sebabnya.
"Kapan Tante menikah lagi?" tanya Joi.
"Tante masih trauma sayang. Om kamu meninggal di saat kami lagi bahagianya. Seandainya Tante tahu waktu itu, Tante nggak akan menunda punya anak. Mungkin saat ini Tante bisa bahagia sama anak kami" gumam wanita itu.
Flashback
Elisabeth adalah seorang gadis cantik yang sangat disayangi oleh papa, mama dan juga kakak tirinya.
Elisabeth anak dari mama yang menikah sama papa yang juga adalah duda anak satu yaitu Icha.
Walaupun Icha sudah menikah tapi Elisabeth tetap jadi yang pertama. Hingga pada akhirnya orang tua mereka meninggal dan beberapa tahun kemudian Icha meninggal, dia benar-benar kehilangan harapan hidup.
Walaupun sebelumnya ia juga dimanja oleh tuan Zem namun melihat kematian kakaknya sangat tidak wajar, dia memilih untuk tidak dekat lagi dengan kakak iparnya.
Lima tahun lalu, Elisabeth menikah dengan seorang TNI yang sangat mencintainya namun sayang pria itupun meninggal setelah dua tahun mereka menikah. Dia meninggal di tempat tugas setelah sebulan pergi bertugas.
Keputusan menunda punya anak adalah stau penyesalan bagi Elisabeth karena akhirnya dia harus kesepian lagi.
Beberapa hari yang lalu, Elisabeth mendatangi rumah orang tuanya dan dia mendapat kabar kalau keponakannya akan menempati rumah itu. Ia sangat senang namun semuanya berubah setelah tahu kenyataan tentang keadaan keponakannya itu.
Ia menghungi Joi dan malah Joi minta bantuan untuk menghilangkan jejak keberangkatannya supaya tidak dkethaui oleh keluarga mantan suaminya.
Dengan kepintaran dan kekuasaan keluarga, Elisabeth akhirnya berhasil mengelabui semua orang hingga keponakannya tiba dengan selamat.
Off
Keduanya bercerita hingga Joi kelelahan.
"Kamu istirahat ya, Tante mau ke bawah dulu" ucapnya dan keluar meninggalkan keponakannya itu.
"Mas, aku bahagia jika sekarang kamu sudah bisa melihat lagi. Jika boleh, pergunakan mataku dengan baik ya? Kita pasti nggak bakal ketemu lagi, asal kamu tahu? Kita akan segera punya anak tapi mungkin seumur hidupnya dia nggak bisa panggil papa" gumam Joi sedih. Walaupun dia yang memilih menyerah tapi sampai hari ini dia masih terus memikirkan pria itu.
Joi tertidur siang itu.
Di lantai dasar, Tante Elisabeth berniat untuk pergi sebentar hingga akhirnya dia mengeluarkan motor suaminya yang pernah dibeli saat mereka datang ke Indonesia.
"Mas, aku pinjam motor kamu ya? Aku nggak akan ngebut kok?" gumamnya sambil mengeluarkan motor gede itu.
Wanita yang masih muda itu berputar putar di keramaian kota hingga akhirnya sesuatu muncul di otaknya. Dia pun melajukan motor gede itu ke sana. Setibanya di di gedung yang menjulang tinggi itu, Elisabeth memarkirkan motornya dan melepas helmnya lalu masuk ke lobi gedung itu.
"Halo, boleh ketemu sama tuan Zem?" tanya Elisabeth kepada resepsionis.
"Apa sudah buat janji?" tanya resepsionis itu dan Elisabeth menggeleng.
"Buat janji temu dulu baru ibu bisa diijinkan masuk" ucap gadis yang bertugas di sana.
"Mmm boleh telepon tuan Zem biar aku ngomong sama dia?" ucap Elisabeth memohon.
Dari belakangnya datang sepasang suami istri yang mau berkunjung juga.
"Selamat pagi, tuan Zem nya ada?" tanya papa Matthew.
"Ada tuan, silahkan" jawab gadis itu. Elisabeth yang mendengar suara yang sangat familiar pun mengangkat kepala untuk melihat mereka namun penuh hati-hati agar dua orang itu tidak mengenalnya dan memang gayanya yang berubah sejak kematian suami dan menjadi wanita tomboi membuat sahabat lama kakaknya sama sekali tidak mengenalinya.
Kedua orang itu pergi dan Elisabeth menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Aku ijin masuk ya" ucapnya langsung pergi begitu saja tanpa mempedulikan panggilan resepsionis itu hingga sekuriti lah yang turun tangan.
"Hei, mau kemana kamu?" teriak seorang resepsionis tapi Elisabeth sudah masuk ke lift khusus menuju ke lantai atas.
Setibanya di sana, dia tidak langsung menuju ke ruang CEO tapi dia masih bersembunyi di dekat tangga darurat sampai orang tidak menemukannya.
*****
"Zem" ucap papa Matthew saat tuan Zem sedang menelpon seseorang untuk mencari tahu putrinya.
"Sebaiknya kau dan istrimu pulang selagi aku malas berbicara" ucapnya penuh penekanan.
"Aku hanya ingin bicara sama kamu Zem" ucap papa Matthew memohon. Namun pria yang terlanjur kecewa itu tidak peduli lagi.
"Zem, semua ini diluar kendaliku" ucapnya membuka percakapan.
"Tuan Matthew cukuplah. Apalagi yang mau kamu ambil dariku? Perusahaan? Ambillah, semuanya sudah tidak penting lagi bagiku selain putriku" ucap pria itu sangat kecewa hingga suaranya bergetar.
"Dendam apa yang kamu simpan terhadap aku tuan Matthew? Putriku salah apa sama keluarga kamu sampai kebaikannya menolong putramu pun dianggap kesalahan yang harus dipertanggung jawabkan? Katakan!!!" teriaknya sambil menarik kerah baju papa Matthew.
Papa Matthew hanya diam dan tidak ingin mengelak walaupun diperlukan seperti itu.
"Persahabatan kita memang sudah seharusnya berakhir" ucapnya kemudian dan tangannya mulai melemah dan jatuh dari kerah baju papa Matthew.
Tanpa mereka sadari kalau sejak tadi seorang wanita tengah melihat dan mendengar apa yang mereka ributkan.
Jadi pria yang menyakiti keponakanku adalah putra tuan Matthew . Batin Elisabeth
Bersambung
Joi cinta boleh, bodoh jangan. Kalau mmg dia ga cinta lepaskan saja