Pengorbanan Istri Yang Tak Dihargai

Pengorbanan Istri Yang Tak Dihargai

Kecelakaan

Brakkkkk

Benturan keras dari jalur jalan tol, sebuah mobil mewah menghantam pembatas jalan sehingga mobil itu berguling beberapa kali.

Mobil itu mulai mengeluarkan asap dan sepertinya sebentar lagi mobil itu akan terbakar.

Seorang pengendara sepeda motor yang kebetulan melewati jalur itu cepat-cepat turun dari motornya dan berlari ke arah kerumunan yang hanya melihat dari jauh tanpa berani ada yang dekat apalagi mobil itu sudah mengeluarkan asap.

"Sepertinya pengendara mobil itu tidak selamat, lihatlah dia bahkan tidak keluar dari mobil itu" ucap salah seorang yang ikut berkerumun di sana.

"Iya betul sekali" sambung yang lainnya.

"Kasihan sekali nasib orang itu" ucap yang lain.

Seorang gadis yang baru saja bergabung itu hanya menyimak obrolan mereka sambil menatap ke arah mobil yang sudah tidak berbentuk itu.

Ia pun tersadar saat menatap waktu yang tertera di layar ponselnya.

"Sial, aku hampir terlambat" gerutunya dan berbalik untuk segera pergi karena sebentar lagi jam kuliah pertama segera dimulai.

Namun saat hendak berbalik, matanya menangkap bayangan dari dalam kaca mobil yang celaka itu, seperti ada telapak tangan yang menempel dan bergerak dari dalam sana.

Polisi yang dihubungi bahkan belum tiba. Dengan penuh keberanian, gadis itu berlari ke arah mobil itu dan berusaha menyelamatkan orang yang berada di dalam sana.

Semua orang berteriak histeris dengan aksi nekad gadis muda yang memakai tas belakang itu. Tanpa peduli dengan teriakan orang-orang, ia malah mengambil sebuah batu besar lalu memecahkan kaca sehingga dapat membuka pintu mobil.

seorang yang sudah tidak dikenali wajahnya lagi karena dilumuri dengan darah tergeletak lemah di balik kemudi.

Gadis itu kembali berusaha menariknya keluar hingga beberapa pria yang melihatnya pun ikut membantunya agar lebih cepat selesai.

"Non, lain kali jangan sampai nekad seperti ini. Beruntung mobil itu tidak terbakar, bisa berbahaya" ucap seorang pria yang ikut menolong korban kecelakaan tadi.

"Nyawa orang ini akan ditanggungkan untuk kita semua jika tidak segera diselamatkan. Dia masih punya kesempatan hidup tapi kita saja yang egois" balasnya sambil menandai wajah orang-orang yang sejak tadi bukannya menyelamatkan korban malah mengabadikan momen itu dengan ponsel mereka.

"Kami tidak berani membawanya ke rumah sakit, polisi pasti akan meminta keterangannya dan itu akan sangat ribet" ucap seorang pria lagi.

"Aku yang akan membawanya ke sana" ucapnya dan langsung menyetop taksi untuk membawa korban itu pergi.

"Pak tolong bawa ke rumah sakit xx aku akan membawa sepeda motorku mengikuti dari belakang" jelasnya.

"Baiklah non"

Setibanya di RS, pria itu ditangani sedangkan ia berada diluar memikirkan bagaimana caranya menghubungi keluarga korban.

"Siapa dia? aku harus menghubungi siapa keluarganya? shittt absen kuliah lagi hari ini" gerutunya sambil menggenggam ponselnya.

****

Di tempat lain, seorang pria paruh baya sedang menunggu kedatangan putranya yang baru menggantikan posisinya sebagai CEO satu minggu yang lalu.

Pria itu ingin bertemu putranya di kantor karena ingin memberitahukan jika ia dan sang isteri akan berlibur beberapa lama di luar negeri. Namun putranya susah dihubungi apalagi ia tinggal sendiri di apartemen, membuat pria tua itu mendatangi kantornya.

Breaking news

Terjadi kecelakan tunggal di jalan tol jalur xxx. Sebuah mobil Rolls-Royce dengan pengendara tunggal dinyatakan kritis.

Berita terbaru dengan bukti foto mobil dengan nomor DH yang terlihat jelas.

Deg

Hampir saja pria itu tumbang jika asisten putranya tidak ada di sana.

"Bapak, apa anda baik-baik saja?" Tanya Liem sang asisten.

"Liem, apakah ini benar Harvey putraku?" tanya pria itu sambil menekan dadanya.

Liem pun terkejut dan hanya bisa mengangguk. Pantas saja tuan besarnya itu hampir jantungan. Putra kesayangannya sedang dalam bahaya.

"Liem, kita ke sana sekarang" ucapnya dengan tubuh yang bergetar.

"Telepon ibu di rumah" lanjutnya lagi.

"Baik bapak" jawabnya.

Ia langsung menghubungi sopir di rumah utama untuk membawa nyonyanya pergi tanpa memberitahukan apa yang terjadi karena takut wanita itu kenapa-kenapa.

Hampir satu jam berada di jalan, merekapun tiba di rumah sakit sesuai keterangan yang tertera di berita tadi. karena beberapa orang sempat mendengar saat gadis itu memberitahukan alamat rumah sakit kepada sopir taksi yang membawa si korban.

"Selamat pagi, boleh tanya?" ucap Liam saat tiba di meja resepsionis.

"Ada apa pak?" tanya salah seorang dari yang bertugas di sana.

"Di mana ruangan pasien yang kecelakaan tadi?" tanya Liem.

"Dia ada di lantai paling atas" jawab gadis itu.

Ada perasaan aneh yang timbul dalam pikiran Liem dan kedua majikannya. Apakah pihak rumah sakit tahu jika yang celaka itu adalah putra dari Matthew Comyn? sehingga langsung ditempatkan di kelas VVIP?

Untuk sekarang masa bodoh yang penting melihat keadaan Harvey terlebih dahulu, toh lebih baik jika dia ditempatkan di sana karena mereka bahkan bisa membeli rumah sakit ini sekaligus.

Ketiganya masuk ke dalam lift menuju ke lantai kesekian sesuai arahan resepsionis.

Sang nyonya sudah menangis sejak tadi saat bertemu suaminya dan mengetahui tentang sang putra yang celaka.

Tibalah mereka di lantai paling atas, mereka berjalan menuju ke ruangan di mana ada seorang gadis tengah mondar mandir di sana.

"Nona, apakah kamu tahu pasien kecelakaan yang baru di bawa ke lantai ini?" tanya Liem lagi.

"Hah?" ucap gadis itu spontan karena terkejut.

"Apakah kalian keluarganya?" tanya gadis itu sambil menatap ketiga orang itu satu per satu. Sepertinya tidak asing orang-orang itu.

"Iya, ini orang tuanya" ucap Liem.

"Om, tante... Maaf jika aku lancang" ucapnya menjeda sambil menetralkan rasa takutnya.

"Kenapa?" tanya tuan Matthew dingin.

"Aku tidak mengenal keluarganya sehingga aku menandatangani surat penanggungjawab untuk oprasi. Tidak bisa menunggu karena kritis" jelasnya berusaha untuk tenang.

Deg

Nyonya Ellen terkejut.

"Pa, gimana anak kita?" ucapnya mulai menangis.

"Mama tenang. Lalu bagaimana kondisinya?" tanya Matthew.

"Mmmm masih di ruang operasi" jawab gadis itu.

Mereka baru sadar kalau saat ini mereka sedang berada di depan ruang oprasi.

Mereka terdiam beberapa saat hingga pintu ruang oprasi terbuka.

"Bagaimana keadaan putra saya dokter?" tanya Matthew.

"Masih dalam keadaan kritis, tuan. Kita menunggu sampai dia siuman untuk mengetahui efek oprasi karena pasien dibawa ke sini mau dibilang terlambat" jelas dokter membuat mereka semua terkejut.

Matthew dan isterinya terdiam. Pria itu berusaha tenang namun tidak dengan isterinya yang kembali menangis setelah mendengar kondisi anak semata wayang itu.

"Apakah tidak ada cara lain?" tannya Matthew lagi.

"Seperti tadi saya bilang tuan, kita akan menunggu dia siuman baru setelah itu pakai cara lain" jelas dokter.

"Untuk sementara pasien akan dipindahkan ke ruangan ICU" ucap pria berjas putih itu dan langsung pergi dari sana.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!