“Gue ngerasa gila jauh dari lo.”
Kaisar, lelaki muda tampan, mapan dan bergairah. Kai lelaki bebas yang biasa meniduri setiap wanita yang ia temui di dalam Black Devil, klub malam kesukaannya.
Di usia yang hampir menginjak 35 tahun, Kai di paksa oleh sang Ibu untuk bertunangan dengan seorang gadis cantik anak dari salah satu pengusaha Department Store terbesar di Indonesia.
Airin, model sekaligus artis papan atas yang namanya kini sedang menjadi sorotan di kalangan publik. Namanya semakin melejit semenjak berita pertunangannya dengan Kai diumumkan. Namun siapa sangka, adik Airin yang bernama Krystal, mampu mencuri perhatian seorang Kaisar.
Bagaimana rasanya memiliki skandal dengan adik dari tunanganmu?
Don't tell anyone, or you'll feel a burst of passion!
©copyright by Anna, 20 Januari 2019
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Bareng
Selamat baca ... semoga suka ❤ ❤ ❤
***
Enam bulan setelah pertemuan pertama Kai dan Krystal.
Siang itu seperti biasa, Krystal sedang menunggu jemputannya. Setelah selesai berurusan dengan pihak akademik untuk masalah skripsinya, dan mendapatkan dosen pembimbing, Krystal duduk di taman depan kampus untuk menunggu Mang Udin datang.
"Krystal." Panggil sebuah suara yang membuat Krystal menoleh. Ia lalu tersenyum tipis pada orang tersebut.
"Rekha, ada apa?"
Cowok dengan postur tubuh jangkung itu duduk di sebelah Krystal dengan nafas yang berantakan akibat sedikit berlari saat menuju tempatnya tadi.
"Gak pa-pa," ada jeda sebentar untuk Rekha mengatur nafasnya. "Cuma mau ajak lo pulang bareng."
"Pulang bareng?" Ulang Krystal memastikan dan dibalas anggukan dari cowok itu. "Hm.. maaf ya, Rekha. Aku gak bisa. Udah dijemput sama Mang Udin."
"Kalo gitu bilang Mang Udin gak usah jemput lo."
Krystal terdiam menunduk. "Gak bisa, nanti Mama marah-marah."
"Jangan sampe nyokap lo tau."
"Gak usah deh, Kha. Aku pulang sama Mang Udin aja."
Baru selesai Krystal mengatakan itu, suara klakson mobil di depan gerbang kampus membuat mereka menolehkan kepala ke arah yang sama.
"Mang Udin-nya udah sampe." Krystal **** senyum tipis. "Aku duluan ya."
Rekha menahan tangan Krystal saat gadis itu hendak berdiri. "Gue yang minta izin sama Mang Udin buat anter lo."
Lalu, tanpa Krystal duga. Rekha mengandeng tangannya, menuntun langkah kakinya untuk menuju Mang Udin.
"Mang, Krystal pulang sama saya ya." Ujar Rekha saat berhenti di depan Mang Udin.
"Aduh Mas.. jangan deh nanti saya diomelin Nyonya. Bahaya kalo Nyonya tau, bisa habis saya."
"Jangan sampe ketahuan, Mang."
"Loh nanti kalo saya pulang cepet sampe rumah, Nyonya nanya gimana?"
"Mang Udin jangan langsung pulang."
"Duh.. tapi, Mas.." Mang Udin melirik Krystal yang menatapnya penuh harap. Pria paruh baya itu tau jika Krystal sangat menginginkan pulang bersama temannya. Sering sekali Krystal memaksa Mang Udin untuk membiarkannya pulang sendiri, Krystal ingin seperti teman-temannya yang hidup bebas.
"Gak pa-pa kalo Mang Udin takut diomelin Mama. Krystal gak usah pulang sama Rekha. Krystal pulangnya sama Mang Udin aja." Balasnya selalu dengan senyuman.
"Cuma anter pulang kok. Masa nyokap lo segitu galaknya." Rekha kembali menatap mang Udin. "Boleh ya, Mang?"
"Hm.. gimana ya mas." Mang Udin menggaruk belakang kepalanya, ia bimbang. "Kalo Non Krystal-nya mau, ya nggak apa-apa. Kasian Non Krystal juga, bosen tiap hari Mang Udin yang jemput."
"Nah, gitu mang.." Rekha berseru senang. "Makasih ya, Mang, jangan lupa dirahasiain. Bilang aja Mang Udin udah anter Krystal sampe apartemennya."
"Iya Mas. Tapi beneran dianter pulang ya."
Rekha terkekeh. "Iya, Mang. Emang mau saya ajak kemana. Kalo ke KUA dia mau sih udah saya ajak."
Mang Udin sedikit tertawa mendengar candaan Rekha barusan sementara Krystal terdiam tidak mengerti.
"Rekha bentar, aku mau ngomong sama Mang Udin dulu."
Rekha lantas melepas genggaman tangannya pada Krystal, lalu melangkah mundur sedikit untuk menjauh.
"Makasih ya, Mang, udah mau bantuin Krystal. Mang Udin bisa rahasiain ini dari Mama 'kan?"
"Beres, Non. Non Krystal pokoknya tenang aja, Mang Udin bakalan rahasiain ini dari nyonya." Ia mengulas senyum tipis sebelum berkata, "Itu pacarnya Non Krystal ya?"
Krystal menoleh ke arah Rekha sekilas. "Bukan, Mang, cuma temen."
"Kenapa gak dipacarin aja Non, ganteng gitu, cocoklah sama Non Krystal."
"Ihh.. Mang Udin, gosip deh kayak Bi Imah." Pria paruh baya di depannya itu terkekeh geli. "Yaudah, Krystal pulang sama Rekha ya, Mang."
"Iya. Hati-hati ya, Non. Kalo ada apa-apa calling Mang Udin."
"Ihh gaya." Krystal tertawa pelan. Kemudian ia berbalik, kembali menuju tempat Rekha berdiri.
"Udah?" Tanya cowok itu yang dibalas anggukan oleh Krystal. "Yuk."
Rekha menuntun tangan Krystal menuju parkiran kampus. Ada beberapa pasang mata yang mulai memperhatikan mereka.
Di kampus itu, Rekha dan Krystal memang terkenal sangat dekat. Krystal yang termasuk ke dalam mahasiswa pendiam dan tidak banyak teman, seketika menjadi perbincangan seluruh mahasiswa ketika mantan ketua BEM di kampus mereka mulai mendekatinya.
Awalnya terlihat biasa, namun begitu mereka berdua sering makan bersama di kantin, mendadak seluruh mahasiswa mulai membicarakan mereka. Ada beberapa yang mengatakan jika mereka berpacaran, ada juga yang menatap tidak suka pada Krystal karena merasa telah mencuri pangeran kampus mereka.
Salah satunya Raisa. Cewek yang dari semester awal sudah mengejar-ngejar Rekha dan sampai saat ini ia masih belum bisa mendapatkan perhatian dari cowok itu. Rekha memang baik pada semua mahasiswa, tapi kebaikannya itu selalu dianggap berbeda oleh Raisa.
"Apa rencana lo abis ini? Liat, makin jadi aja tuh anak lo diemin." Mitha berkata pada Raisa yang sedang memandang sinis interaksi antara Krystal dan Rekha dari kejauhan.
Lala mendesis. "Kalo Rekha bukan anak Dekan, gue yakin dia juga gak bakalan mau, dia 'kan doyan uang, ya gimana engga, dia aja mau jadi simpanan om-om."
"Bener." Sahut Mitha.
"Gak nyangka gue, ternyata mukanya yang polos itu cuma kamuflase untuk nutupin kelakuannya yang menjijikan." Sambung Lala.
Sementara itu, mata Raisa tidak lepas dari kedua orang yang sedang berjalan di depan sana, ia menggeram kesal sambil mengepalkan tangannya erat. "Lo berdua perlu tau, gue udah nemu siapa cowok yang bawa Krystal keluar dari club waktu itu."
Sontak Mitha dan Lala langsung menatap Raisa penasaran. Keduanya terkejut dengan dahi berkerut.
"Lo serius?" Tanya Mitha.
"Siapa-siapa?" Lala menimpali.
Raisa beralih menatap kedua temannya dengan seringai licik. "Kaisar Wira Atmadja, tunangan dari Airin, model yang paling terkenal di Indonesia. Tsk.. seleranya oke juga itu anak."
"L-lo kok bisa tau?" Sambar Lala terkejut.
Sedangkan Mitha, cewek itu membuka mulutnya lebar dengan bola mata membesar tidak percaya.
"Gue sama Airin itu satu manajemen, ya jelaslah gue tau." Raisa berdecih, "ini mudah, cukup sekali tepuk dua lalat langsung mati."
Lalu senyum licik itu tercetak jelas di wajahnya. Raisa sudah memikirkan ini sejak lama, ia akan menggunakan Airin untuk menghancurkan Krystal, dan begitupun sebaliknya.
Pada kenyataannya ia pun tidak menyukai Airin, jadi untuk menggeser posisi cewek itu, Raisa juga harus menggunakan Krystal.
"Tunggu aja tanggal mainnya."
***
berikan cinta kalian untuk penulis dengan menekan vote, like, dan memberikan komentar ❤ ❤ ❤ ❤ ❤
februari 2025 😁
gk pernah bosen baca cerita krystal sama kai 🥰 luph byk" ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤