Berlian.... nama yang cantik, secantik wajah dan hatinya. Berlian berasal dari keluarga sederhana, yang menemani masa-masa sulit suami tercintanya tanpa mau mengungkap jati diri mereka ke publik
Rehan..... terlahir dari keluarga kaya raya, menikmati segala fasilitas yang ada dari lahir sampai sekarang saat perebutan kekuasaan dalam keluarganya
Mampukah cinta berlian, menyatukan dan mendorong mereka untuk terus bersama-sama dalam masa sulit ?
Ikuti kisah mereka, jangan lupa berikan koment positif yang membangun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little_quen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Akhirnya rombongan mobil melaju meninggalkan kota jakarta, Lisa satu mobil bersama Dion , papa dan mama Rehan membawa mobil sendiri bersama sang cucu tercinta yang diantar oleh sopir, sementara Rehan membawa mobil sendiri bersama berlian dan dokter sandra yang duduk dibangku belakang.
Di dalam mobil dokter sandra terus berusaha mengambil simpati Rehan, dia menceritakan tentang kehidupan rumah tangganya yang berantakan. Peran menjadi sosok istri tersakiti mulai dia mainkan, sementara Rehan yang mulai jengah hanya menanggapi dengan deheman.
"dokter sebaiknya anda tidur, agar badan juga lebih segar saat nanti kita sampai. Bukankah anda akan mencoba membuka lembaran baru, mari kita hanya bersenang-senang hari ini dan kita lupakan sejenak permasalahan yang ada" potong berlian saat dokter sandra kembali ingin berbicara, itulah berlian wanita yang selalu dapat menempatkan diri dan mengendalikan emosinya.
"baiklah, terimakasih nyonya berlian, saya akan tidur saja" jawab dokter sandra yang berusaha meredam rasa tak sukanya pada berlian
dan sekarang berlian mulai memerankan perannya sebagai istri yang bahagia
"sayang, apakah cape ? aku sudah peringatkan tadi agar memakai sopir saja. Atau kita dapat menumpang mobil Lisa" ucap berlian membuka pembicaraan sambil memandang suaminya
"aku baik-baik saja sayang, tenanglah. Duduklah yang manis tuan putri, karena selama 3 hari hamba akan menjadi sopir pribadi yang baik" jawab Rehan yang lantas membuat mereka tertawa bersama
"terimakasih untuk semuanya" ucap berlian kembali sambil menggenggam tangan suaminya
"apakah sebaiknya kita melakukan bulan madu lagi sayang ?" tanya Rehan kemudian
"bulan madu ?" tanya berlian bingung
"iya, kurasa kita memerlukan itu setelah semua yang kita lalui bersama"
"jangan menjanjikan sesuatu yang sulit mas, aku tau jadwalmu padat sampai beberapa bulan kedepan"
"benar juga, sepertinya aku mulai menjadi suami yang egois semenjak kembali ke Anggara Group" ucap Rehan dengan lesu
"bagiku, dirimu adalah suami terhebat, dan tenanglah aku tak akan meninggalkanmu hanya karena tak diajak bulan madu hahahahaha"
Perbincangan hangat mereka tak lepas dari pendengaran dokter sandra, yahhh dokter cantik itu hanya pura-pura tertidur di belakang. Ada rasa tak suka melihat hubungan suami istri didepannya ini "aku harus bergerak cepat, menyingkirkan wanita ini agar Rehan seutuhnya menjadi milikku" batinnya sambil tetap memejamkan mata.
***
Tanpa terasa rombongan Rehan telah sampai di villa tujuan, mereka disambut hangat oleh keluarga Bernard. Banyak celotehan-celotehan receh yang keluar dari bibir para bidadari itu membuat suasana menjadi lebih hidup, sedangkan dokter sandra yang ikut bergabung hanya dapat tersenyum tanpa banyak bicara.
"Mana dari wanita cantik ini yang bernama berlian ?" tanya mami dari bernard alias mertua Desi
"ini dia orangnya mami" jawab Desi sambil memeluk lengan berlian
"jadi kamu yang bernama berlian ?"
"iya benar nyonya" jawab berlian ramah
"sepertinya saya harus membuat perhitungan denganmu dan kamu harus bertanggung jawab" ucap mami Bernard yang membuat suasana menjadi tegang, dibelakang dokter sandra tersenyum puas karena sepertinya akan ada keributan disini
"memangnya kesalahan apa yang telah saya lakukan nyonya ?" tanya berlian kebingungan
"jadi kau belum juga mengerti kesalahanmu ?" tanya mami Bernard lagi dengan nada lebih keras
"mami....." Desi yang akan menjawab terhenti saat suaminya memberi isyarat untuk diam
"maaf nyonya apabila saya melakukan kesalahan yang saya sendiri tidak menyadarinya, saya harap nyonya bersedia memaafkan kesalahan saya" ucap berlian santun sambil menangkupkan kedua tangannya
"maaf berlian, tapi aku rasa, aku tak dapat memaafkan mu kali ini" suasana menjadi semakin tegang dan kebingungan mulai melanda, otak mereka yang hadir saling berputar, mencoba mencari akar masalah hari ini
"sebegitu beratkah kesalahan saya nyonya ? Sehingga nyonya berat memaafkan saya ?"
"yahh, kesalahanmu sangat berat, karena dirimulah yang menggeser kedudukan ku dimata menantu tersayangku, kemarilah aku ingin memeluk sosok baru yang sangat diidolakan dan dikagumi menantuku" ucap mami Bernard merentangkan tangan, dan berlian menyambut dengan senyuman hangatnya
Mereka yang hadir pun bernafas lega dan tertawa bersama
"jadi ini hanya prank ? Taukah anda bahwa jantung saya sudah hampir berhenti nyonya" ucap berlian setelah mereka melepaskan pelukan
"jangan panggil aku nyonya, kalian panggil aku mami atau tak akan ada makan malam nanti"
"siap mami" jawab mereka semua serempak dan tertawa bersama
Suasana yang diharapkan dokter sandra tidak terjadi, disana semua tampak menyayangi berlian. Bahkan Rehan pun tak rela jauh dari istri tercintanya dan kesalahan dokter sandra kali ini adalah, dia mengambil keputusan yang salah dengan pergi bersama pasangan yang dimabuk cinta semua.
Saat berkumpul dan bercengkrama mereka akan duduk dekat pasangan masing-masing tak terkecuali orangtua Rehan dan Bernard.
"emang enak jadi nyamuk disini" bisik Lisa pada Dion sambil memandang dokter sandra
"tenanglah baby, atau dia akan curiga kalau kita sudah bersekongkol"
"baiklah sayangku, aku akan menutup rapat mulut ini. Dan menyaksikan wanita ular ini tersiksa dengan sendirinya"
"apa yang kalian bisikkan ? Kalian sudah tak sabar untuk menghalalkan hubungan kalian ?" tanya Rehan yang mengundang perhatian mereka semua
"kakak mau tau aja urusan anak muda" jawab Lisa acuh
"kau pikir aku sudah tua ? Ingat Lisa umur kita hanya berbeda 2 tahun dan disini kau yang terlalu lama menunggu jodohmu, aku kira kau akan jadi perawan tua" jawab Rehan telak
"kakak, jahat sekali nada bicaramu" Lisa tak terima dengan ejekan kakaknya
"aku bicara kenyataan" jawab Rehan santai
"sudahlah disini aku yang salah karena terlambat untuk berani melangkah" ucap Dion yang mencoba menengahi perdebatan kakak beradik itu
"akhirnya kau sadar juga" ucap Rehan spontan yang disambut tawa mereka semua
"Lisa kamarmu nanti bersamaku" ucap berlian setelahnya
"kakak ipar....."
"sayang......"
Ucap Rehan dan Lisa bersamaan yang mengundang tawa dari yang lain.
"tidak ada bantahan, Dion kamu tidur dengan mas Rehan dan suamiku tersayang hanya untuk 3 hari jadi bersabarlah"
"mama setuju keputusan berlian" ucap mama Rehan
"mami juga setuju" ucap mami Bernard
"akupun setuju" ucap Desi kemudian
"tunggu dulu, sepertinya ada yang tak adil disini, kenapa Bernard tetap bisa sekamar dengan istrinya ?" protes Rehan setelahnya
"untuk kak Bernard, sebaiknya anda dimakar terpisah, karena kak Desi akan sekamar dengan dokter sandra dan maaf tidak ada bantahan" ucap berlian setelahnya yang disambut tawa mereka semua
"sayang, kenapa aku juga kena imbasnya ?" tanya Bernard pada Desi yang mencoba mencari mediator akan keputusan sepihak berlian ini
"terima saja sayang hanya 3 hari, dan kita akan bersenang-senang sebagai keluarga disini" bujuk Desi pada suaminya
Setelah menerima keputusan sepihak dari berlian yang dicetuskan demi menyelamatkan adik iparnya dari serangan perjaka karatan seperti Dion, semua memasuki kamar masing-masing dengan wajah bahagia kecuali para suami.
Bersambung...
jangan lupa mampir dan ikuti juga "sepotong sayap patah"
mari saling mendukung kak,🤗
happy reading yaa,🥳🥳