NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda Xavier

Istri Kecil Tuan Muda Xavier

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Aliansi Pernikahan / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: selenophile

Setelah kembali dari luar negeri, Keira Adelina Oliver terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing untuk membantu perusahaan ayahnya yang diambang kebangkrutan.


Xavier Grayson Chester seorang pria tua berumur 34 tahun, dibuang oleh keluarganya setelah kecelakaan mobil yang dialaminya. Yang mana membuat kedua kakinya menjadi lumpuh. Dan sebagai imbalan atas kerja kerasnya, keluarganya mencarikannya seorang istri untuk menemaninya di pengasingan.


Dan bagaimana jika seorang wanita yang mirip dengan Keira muncul di tengah-tengah pernikahan mereka.

Apa hubungannya?


penasaran dengan ceritanya? yuk baca.


jangan lupa like and comment ya 🥰

ini karya ku yang pertama, jika ada kesalahan mohon maaf.

Terima kasih 🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selenophile, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Jadi, apa yang akan Mas lakukan sekarang setelah kaki Mas baik-baik saja?"tanya Keira melihat suaminya tengah duduk di sofa dekat jendela besar yang terbuka. 

Setelah keterkejutan tadi, sekarang Keira sudah tenang menerima fakta kalau suaminya tidak lumpuh. 

"Tidak ada,"jawab Xavier mudah. 

Dengan kaki panjang yang disilangkan dan kancing kemeja  terbuka, memperlihat dada bidang seksi dan kencang, Xavier menyandarkan punggungnya di sofa. Mengisap rokok di antara dua jarinya dan menghembuskan asapnya ke udara. Matanya yang dalam menatap pohon besar di luar dengan penuh arti.

Tidak puas dengan jawaban Xavier, Keira melontarkan pertanyaan lagi, "Lalu apa tujuan Mas berpura-pura lumpuh?" 

Saat ini Keira duduk bersila di ranjang empuk dengan boneka besar dipelukannnya. 

"Mungkin untuk memuaskan orang yang membuat Mas kecelakaan,"ucap Xavier tenang. 

Dia membuang puntung rokok keluar, lalu bangkit dan berjalan ke arah Keira.

Melihat suaminya datang, matanya yang coklat melirik ke bawah tepatnya kedua kaki suaminya yang baik-baik saja. 

Berdiri dihadapan istrinya, Xavier langsung membuang boneka di tangan Keira, lalu menggendong Keira seperti koala. 

"Astaga!" Terkejut oleh perilaku Xavier yang tiba-tiba, reflek Keira melingkarkan tangannya di leher Xavier. 

"Aku mau dibawa ke mana! Lepas." Paniknya sembari memukul pundak Xavier. 

Menghiraukan teriakan istrinya, Xavier melangkahkan kakinya yang panjang menuju kamar mandi. 

Melihat arah tujuannya, tubuh Keira membeku. Dengan pikiran yang ke mana-mana. 

"Apa yang akan dilakukan sepasang suami istri di kamar mandi, apa sesuatu akan terjadi padaku." 

Pikirannya penuh dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kepadanya. 

Meskipun mereka sudah sah, tapi Keira masih belum siap melakukan apa yang harus dilakukan suami istri. 

"Arghh… aku tidak mau! Mas cepat turunkan aku!" Tubuh Keira semakin memberontak saat sudah dekat di pintu kamar mandi. 

Xavier merasa kewalahan karena istrinya tidak mau diam, dia takut kalau Keira akan terjatuh. Berhenti di depan pintu, Xavier menepuk pantat istrinya ringan. 

"Diam sayang!" Peringat Xavier. 

Keira langsung terdiam, tubuhnya kaku ketika pant*tnya dipukul. Meskipun tidak sakit, tapi dia malu! 

"Brengsek! Beraninya dia memukul pant*tku!" 

Dengan wajah yang memerah, Keira menunjuk wajah Xavier dan berteriak di depan mukanya. 

"Kamu… dasar pria tua mesum!" Lalu menggigit bahu Xavier kuat sebagai pembalasan darinya. 

Mendengar amukan istrinya, Xavier hanya terkekeh lucu

"Makannya diam sayang,"ucapnya sembari mencium leher Keira sekilas. 

Xavier hanya membiarkan Keira menggigit bahunya sepuasnya. Yah, rasanya seperti digigit kucing liar yang sedang memberontak. 

Dia kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke kamar mandi lalu membanting pintu dengan kencang. 

"Arghh…dasar Xavier gila."

"Ya sayang aku gila karena mu."

......................

Keesokan harinya.

Keira sudah berada di dapur untuk membantu bi Eli menyiapkan sarapan untuk penghuni rumah.

"Nyonya biar saya saja yang masak, Nyonya istirahat saja, Nyonya kan masih sakit," ucap Bi Eli sangat khawatir.

"Gak papa Bi aku sudah sehat kok, tenang aja."

"Tapi nyonya...."

"Sut... Bibi diam."

Hari ini Keira akan memasak untuk sarapan pagi dan menyiapkan bekal untuk dibawa oleh mereka ke sekolah.

Setelah beberapa menit berkutat dengan alat masak, kini makannya sudah jadi dan sudah di tata rapi di meja makan.

Melihat ibunya berdiri di dekat meja makan, mata Shaka langsung berbinar. Dia kemudian berlari dan memeluk paha ibunya. Diikuti oleh ke dua pamannya yang berjalan di belakang.

"Ibu...,"panggil Shaka sumringah.

"Kakak, selamat pagi."

"Kakak ipar."

"Selamat pagi, ayo kita sarapan."

Mereka langsung duduk di kursi masing-masing, dan Keira membantu Shaka duduk di kursinya sendiri.

"Ibu di mana Ayah?" Biasanya ayah sudah berada di ruang makan sebelum mereka datang. Tapi, sekarang tidak ada.

"Sebentar lagi juga datang."

Tepat setelah perkataan Keira selesai bunyi lift terdengar. Mereka serempak menoleh ke arah lift kecuali keira, dan melihat pintu lift yang terbuka. Seorang pria jangkung berjalan keluar dari lift dengan setelan jas hitam dan aura dingin di sekelilingnya yang membuat siapa saja takut berada di dekatnya.

Sendok yang mereka pegang secara bersamaan jatuh di atas piring, hingga menimbulkan bunyi yang sangat nyaring. Saat melihat sosok jangkung yang dikenal oleh mereka dengan ekspresi syok dan tidak percaya.

"Ayah!"

"Kakak!"

Tanpa memperdulikan keterkejutan mereka atas kedatangannya, Xavier berjalan ke arah Keira dan mencium pipinya sekilas.

"Selamat pagi, sayang."

"Pagi," jawab Keira dingin.

Xavier hanya tersenyum simpul mendengar jawaban dingin istrinya, dia kemudian duduk di kursinya.

"Ada apa?" tanya Xavier saat melihat tatapan penasaran dari mereka.

"Ayah, kakimu?" ucap Shaka menunjuk ke dua kaki Xavier yang sehat.

"Oh, nanti saja. Sekarang ayo sarapan."

Mereka kecewa karena tidak mendapat jawaban yang diinginkan. Tapi, mereka tidak berani menentang perintah Xavier.

°°°°

"Selamat tinggal Bu." Setelah mencium pipi ibunya, Shaka langsung berlari menuju gerbang sekolah dan masuk bersama Lucas yang diantar oleh supirnya.

Melihat putranya sudah masuk dengan aman, Keira langsung berjalan menuju mobil yang terparkir tidak jauh darinya lalu membuka pintu mobil depan dan masuk.

"Ayo pergi."

"Baik Nyonya Chester." Xavier langsung menjalankan mobilnya meninggalkan halaman sekolah.

"Kamu mau Mas antar ke mana?"

"Bentar aku lihat dulu." Keira membuka ponselnya  dan melihat nama sebuah alamat.

"Antar aku ke Espresso cafe."

"Oke." Tanpa bertanya, Xavier langsung menjalankan mobilnya.

Setelah beberapa menit perjalanan, kini mereka sudah berada di tempat tujuan.

Sebelum keluar dari mobil, Keira terlebih dahulu memoleskan lipstik di bibirnya. 

"Perfect."

Setelah penampilannya sudah beres  Keira melepaskan seatbeltnya, lalu membuka pintu mobil.

Tapi, sebelum pintunya terbuka sempurna tangannya sudah ditarik ke belakang. Dan bibirnya sudah dibungkam.

"Emhh... akh.... " Tanpa menyia-nyiakan kesempatan Xavier langsung menerobos masuk dan mel*mat habis bibir istrinya.

Keira memuku-mukul dada bidang Xavier, menyuruhnya untuk melepaskannya. Meski Xavier belum puas, tapi dia mematuhi keinginan Keira dan langsung melepaskan.

Keira langsung menghirup nafas dalam-dalam, dia seperti akan pingsan di detik itu juga.

"Apa kamu ingin membunuhku!" tuduhnya.

"Mana ada, aku hanya ingin menciummu."

"Arghh dasar pria mesum."

Berlama-lama dengannya akan membuat dia gila, Keira langsung keluar dari mobil.

"Dasar pria tua," rutuknya yang masih didengar oleh Xavier.

"Iya sayang aku mencintaimu."

Mendengar teriakannya Keira bergidik ngeri, dia langsung berlari masuk ke dalam kafe.

••••

"Ada apa?" tanya Keira tanpa basa-basi sambil meminum kopinya. Perilakunya penuh keanggunan seperti seorang bangsawan.

Melihat wanita yang lebih cantik darinya, mata Karina penuh kecemburuan, tangannya mengepal erat di bawah meja.

"Aku harus menghancurkan wajah wanita jalang itu, beraninya dia menggoda Xavier dengan wajah busuknya."

Mengesampingkan pikirannya yang kejam, Karina lalu melemparkan sebuah foto dari tasnya ke atas meja.

"Lihat, Xavier hanya menjadikanmu sebagai pengganti."

1
Trimulyati Trimountea
suami idaman
Ray
mematuk, kek ular ya? 😁
cetom😘😘
tapi tk torr
cetom😘😘
kok shaka torr
Reva Azriyanty
iya, bikin karakter kei itu boleh jadi wanita yg kuat dn ngak gmpng ditindas, tp bikin kei klo ngomong kesuami itu sopan dn jngn suka mengumpat, jd sebel dengernya.
anikbunda lala
lama2 kok ngeselin ya gayanya si kei
H
😂😂😂
Jamayah Tambi
Tahniah ceritanya.Sudah ku baca
Jamayah Tambi
Shaka nak horong ibunya sorang.Sedar diri lo/Tongue//Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
/Shy/
Jamayah Tambi
Belasah dulu baru serah pada polis/CoolGuy//Sob/
Jamayah Tambi
jgn tengok je.Tolong
Jamayah Tambi
Cari gara2 kamu.Klu didapati memunuh hukumanya berat/CoolGuy//Sob/
Jamayah Tambi
Macam2 halangan untuk bahagia
Jamayah Tambi
Apa lagi ni keira
Jamayah Tambi
Lambatla ayah2 kamu ni.Hembus saja
Jamayah Tambi
Mafia betul
Jamayah Tambi
Nak mati
Jamayah Tambi
Berani kau colek anak tentera
Jamayah Tambi
Orang tua tiada hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!