Istri Kecil Tuan Muda Xavier
"Apa menikah!"
"Ayah menyuruhku pulang hanya untuk menikah?"tanyanya tidak percaya.
"Ya, Ayah sudah menyetujui lamaran perjodohan mereka. Dan sebagai gantinya mereka akan membantu perusahaan Ayah yang hampir bangkrut,"jawab adam tenang.
"Tidak, aku tidak mau!"bantah Keira, lalu melipat tangannya di dada dan menyandarkan punggungnya di sofa.
"Kamu! Apakah kamu ingin melihat perusahaan ayah bangkrut, hah?"bentaknya marah, sambil menunjuk putrinya.
"Bukankah masih ada Ella, kenapa harus aku?" Tunjuknya pada wanita yang duduk di depannya.
Mendengar nama anaknya, Sarah langsung membantah dengan cepat.
"Tidak! Kenapa harus anakku, dia sudah memiliki tunangan."
"Dan kamu sebagai kakaknya kamu harus mengalah kepada adikmu. Lagi pula kamu sudah cukup umur untuk menikah, jadi kamu saja yang menikah."
Mendengar perkataannya, Keira tertawa remeh.
"Kakak heh, aku tidak sudi mempunyai adik sepertinya, adikku hanya Asher. Lagi pula kalian hanya orang asing yang tinggal di rumahku."
Mendengar perkataan kurang ajar dari gadis di depannya, Sarah menunjuk Keira dengan tubuh yang gemetar karena marah.
"Kamu!"
"Kakak bagaimana kamu berkata seperti itu kepada kami, kami juga keluargamu. Kami bukan orang asing," Ella menatap Keira dengan wajah menyedihkan.
Ada apa dengan wanita ****** ini, setelah kembali dari luar negeri, kenapa sikapnya berubah. Biasanya saat kami menggertaknya dia tidak akan berani melawan mereka. Batinnya dengan penuh permusuhan saat melirik wajah Keira.
Melihat permusuhan yang muncul di mata Ella, Keira hanya acuh tak acuh dan mengabaikannya. Dia bukan Keira yang dulu, yang mudah diintimidasi. Setelah pergi ke luar negeri, dia telah belajar banyak hal di masyarakat.
Tidak ingin terus berdebat dengan orang bodoh, Keira lalu melirik ayahnya dengan datar.
"Kenapa harus aku?"tanyanya sembari melipat kedua tangannya di perut.
Sudah 5 tahun dia tidak melihat ayahnya, dulu sebelum dia pergi ke luar negeri tubuh ayahnya terlihat bugar dan sehat. Tapi, setelah dia kembali, ayahnya terlihat jauh lebih tua dari sebelumnya.
Mungkin karena akhir-akhir ini perusahaannya mengalami banyak masalah.
"Karena yang mereka inginkan adalah kamu, bukan orang lain. Dan Ayah tidak punya pilihan lain menyetujuinya."
"Meskipun Ayah sudah menawarkannya untuk diganti oleh Ella, tapi mereka menolaknya. Mereka hanya ingin kamu menjadi Istrinya."
"Ayah! Kamu bilang ingin menawarkanku dan menggantikannya!" Ella tidak percaya apa yang dikatakan ayahnya.
Mendengar teriakan Ella, Adam menatap dingin putri kedua nya dengan tidak puas.
"Apa yang kamu ributkan, lagian itu tidak terjadi. Mereka hanya menginginkan Keira."
"Lagi pula kamu tidak ada gunanya di rumah, hanya menghambur-hamburkan uang saya."
Mendengar sarkasan ayahnya, Ella merasa marah sekaligus malu saat dibentak oleh ayahnya di depan wanita yang dibencinya. Apalagi saat melihat senyum mengejek Keira, membuat dia merasa terhina.
Tak ingin berlama-lama di sini, Ella langsung pergi ke kamarnya.
"Mas apa yang kamu katakan, wajar jika Ella menghabisi uangmu. Anak perempuankan banyak kebutuhannya." Sarah merasa tidak puas saat melihat anaknya dibentak seperti itu.
"Diam! Kamu sama saja, pergi dari sini." Adam memijat pelipisnya yang pusing oleh tingkah mereka.
Mendengus kesal, Sarah langsung pergi meninggalkan mereka dan berjalan menuju kamar putrinya.
"Jadi?"tanya Keira menaikan sebelah alisnya.
"Kamu maukan bantu Ayah, Ayah janji akan menuruti semua keinginanmu." Adam menatap putri sulungnya dengan penuh harap.
"Oke." Lagian dia sudah muak tinggal di sini dan menghadapi dua orang itu, yang membuatnya merasa jijik.
Mendengar persetujuan putrinya, Adam merasa senang. Akhirnya perusahaan yang dia bangun tidak akan bangkrut.
"Bagus hahaha, Ayah janji ak-"
"Tidak perlu!" Keira langsung memotong perkataan ayahnya dengan lembut, dia sudah muak dengan janji yang dilontarkan olehnya tanpa bisa ditepati.
"Sudahkan tidak ada lagi. Kalau tidak ada, aku akan istirahat." Setelah mengatakan itu, Keira menyeret kopernya menuju kamar di lantai atas.
"Tunggu!"
Menghentikan langkahnya menaiki tangga, Keira menoleh ke belakang.
"Apa?"
"Pria yang akan kamu nikahi adalah Tuan Muda Xavier."
Terdiam sejenak, Keira seperti pernah mendengar namanya, tapi dia lupa di mana. Tidak terlalu memikirkannya, Keira hanya mengangguk acuh tak acuh.
"Ya,"ujarnya tenang, lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Melihat punggung acuh tak acuh putrinya, Adam merasa bersalah.
°°°°
Setelah membersihkan dirinya, Keira berjalan menuju lemari baju, dan memilih baju sederhana, kaos putih dan celana pendek. Lalu mengambil pengering rambut di atas meja rias dan meniup rambutnya yang basah.
Setelah selesai, Keira membaringkan tubuhnya yang lelah di ranjang. Dia mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya. Lalu mencari informasi tentang pria yang akan menjadi suaminya.
Dalam web pencarian, ada beberapa informasi yang terkait dengannya, seperti saat masih muda dia sudah mengambil alih perusahaan dan berhasil mengembangkan perusahaannya secara internasional dalam waktu 5 tahun. Dan beberapa tentang kecelakaan yang dialaminya sehingga membuat dia harus duduk di kursi roda selamanya.
Melihat panggilan masuk dari adik laki lakinya dia segera menjawab.
"Halo kakak."
"Ada apa?"
"Mmm… a-aku minta uang. "
"Buat?" Mendengar suara berisik di ujung sana, Keira langsung duduk di ranjang.
"kamu ada di mana?"tanyanya serius.
"A-aku… aku ada di rumah Jordan, kakak pikir aku ada di mana?"
Mendengar suara gugup adiknya, Keira tahu kalau adiknya sedang berbohong.
"Asher Jonathan oliver,"ucapnya dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Aku… aku ada di club malam."
Mengerutkan keningnya tidak puas, keira langsung berkata dengan nada perintah.
"Pulang sekarang!"
"Tidak! Kakak sekarang aku sudah dewasa, aku bebas pergi kemanapun yang aku mau, kamu tidak bisa selalu mengaturku. Aku juga punya kehidupanku sendiri, jadi jangan pedulikan aku!"
Mendengar bentakan dari adiknya, Keira tertegun sejenak. Baru kali ini dia mendengar adiknya yang selalu menurutinya dan tidak pernah membantahnya membentak dirinya.
"Oke, kakak tidak akan mengaturmu lagi urus dirimu sendiri." Keira langsung mengakhiri panggilan teleponnya secara sepihak.
****
Keesokan harinya, Keira sudah siap dengan dress putih yang membungkus tubuh indahnya. Rambutnya yang panjang dia gerai ke belakang. Untuk mencocokkan penampilannya, Keira memakai high heels yang senada dengan gaunnya. Membuat dia terlihat lebih elegan dan anggun.
Dirasa penampilannya sudah sempurna, Keira langsung turun ke bawah. Dia melihat seorang pria tampan dengan kacamata dihidungnya, tengah duduk di ruang tamu. Wajahnya yang tampan terlihat lembut dan mudah didekati.
Melihat wanita yang akan menjadi istri tuannya, David segera menyambutnya.
"Halo Nona Keira, saya David asisten Tuan Xavier." David mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Halo,"sapa Keira tersenyum lembut, lalu menerima uluran tangannya.
"Kalau begitu mari kita berangkat sekarang, Tuan Xavier sudah menunggu di dalam mobil."
"Oke."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
dita18
baru mampir thoorrr
2023-12-14
0
#ayu.kurniaa_
.
2023-12-07
0
im_soHaPpy
Gak bisa move on! 😍
2023-07-17
2