PETUALANGAN PUTRA ALAM SEMESTA

Yu Ming menggeser langkahnya, memberi jalan kepada rombongan murid Thian Cien Pai itu, untuk lewat lebih dulu.

Dia mencoba mengambil jalan lain, sedikit memutar, menghindari para murid wanita itu.

Dia harus melakukannya, agar tidak timbul keonaran tak terduga, yang akan memojokkan posisi dirinya, yang tentunya juga akan menyeret gurunya.

Dia hanya perlu bertahan hari ini saja, besok dia akan melakukan tantangan terbuka terhadap Ji Lian Hua.

Bila dia berhasil memenangkan nya, maka semua akan berubah. Dia dan gurunya tidak perlu lagi menerima penghinaan, yang bikin emosi, seperti beberapa waktu ini.

Yu Ming akhirnya tiba di lantai dasar asrama murid Thian Cien Pai .

Dia segera mulai menjalankan tugas nya, menyapu dan membereskan semua kamar, yang berderet deret di sana .

Yang bikin repot adalah, dia harus mengeluarkan kasur kasur di dalam kamar itu.

Untuk di jemur di halaman depan bangunan asrama tersebut.

Untungnya dia memilki tenaga luar, yang besar, fisik yang kuat dan terlatih.

Sehingga dia bisa bekerja dengan cepat tanpa kenal lelah, Yu Ming malah memanfaatkan situasi itu.

Bekerja sambil mencoba meningkatkan kekuatan luar dan fisiknya.

Yu Ming terus bekerja, hingga matahari tenggelam, di mana para murid wanita mulai kembali ke bangunan asrama.

Dia terpaksa menghentikan pekerjaan nya.

Meski dia baru berhasil menyelesaikan pekerjaannya di lantai satu saja.

Sedangkan lantai dua dan tiga, dia belum sempat menjamahnya.

Karena selain membersihkan kamar, dia harus memindahkan bolak balik kasur yang di jemurnya.

Juga harus mencuci dan mengeringkan selimut, kaos kaki, kemudian melipat dan merapikan nya kembali di masing masing kamar.

Hal ini membuat dia, kerja tidak bisa lompat lompat, bila yang satu lantai belum berhasil dia selesaikan dengan baik.

Lagipula Yu Ming sadar betul, dia tidak mungkin bisa menyelesaikan tugas itu, karena dia memulai nya juga udah dari tengah hari.

Dia juga yakin, itu hanya alasan si gendut ingin membiarkan dia, melewatkan kesempatan hadir di ruang makan tepat waktu.

Intinya si gendut ingin menghukum dia hari ini, agar bekerja tanpa mendapatkan makan sedikitpun.

Untuk itu Yu Ming hanya bisa menerimanya, karena protes pun percuma. Posisinya saat ini,

Memang tidak ada tempat bagi nya untuk protes maupun tawar menawar.

Dia hanya bisa bersabar dan menelan semuanya.

Yu Ming setelah kembali dari asrama, dia tidak mau pergi keruang makan.

Jelas di sana tidak akan ada makanan yang menanti nya, yang ada hanya peralatan makan kotor yang menanti kedatangan nya.

Jadi dia memutuskan langsung kembali ke gudang penyimpanan kayu bakar, untuk beristirahat.

Sambil beristirahat, Yu Ming menunggu dengan was was, akan kedatangan Si gendut Fei Fei, yang akan kembali datang mengusiknya.

Tapi sampai jauh larut malam, ternyata Si gendut Fei Fei tidaklah datang mengusiknya.

Tepat saat Yu Ming mau memejamkan matanya, jendela kamar nya kembali ada yang melempari nya dengan batu.

Yu Ming segera bergegas pergi membuka nya, ternyata kembali ada mangkok yang ditutupi dengan mangkok diatasnya.

Mangkok itu di taruh di depan jendela kamarnya.

Yu Ming buru buru membawa nya kedalam kamar.

Setelah menutup jendela kamar, Yu Ming baru membuka penutup mangkok untuk melihat isinya.

Yu Ming sangat girang saat penutup mangkok di buka, ternyata di sana ada semangkok Mi Yang Chun polos, dengan taburan sayuran diatasnya yang wangi .

Seketika perut Yu Ming langsung meronta dan mengeluarkan bunyi ,

"Krukkkk,..! Krukkkk,..! Krukkkk..!"

Yu Ming tersenyum canggung melihat kearah perutnya sendiri.

Tapi sesaat kemudian Yu Ming sudah menyantap Mie hangat di dalam mangkuk itu dengan lahap.

"Eeeekkkk..!"

Terdengar Yu Ming bersendawa keras, tanda perutnya sekarang sudah terpuaskan.

"Huffff...!"

Sambil menghela nafas lega, Yu Ming segera membaringkan tubuhnya di atas tumpukan jerami.

Tidak butuh waktu lama, Yu Ming sudah pulas, karena perutnya sudah terisi kenyang, kantuk pun datang dengan cepat menyapa nya.

Keesokan paginya, Yu Ming sengaja bangun agak santai, setelah mandi membersihkan diri, dan berpakaian rapi.

Dia tidak mengerjakan apapun, dia langsung pergi menuju lapangan pelatihan murid murid Thian Cien Pai .

Saat Yu Ming hendak melewati lapangan, di mana murid murid Thian Cien Pai sedang ramai berlatih di sana.

Si gendut Fei Fei langsung menuruni undakan tangga dari bagian atas.

Lalu dengan langkah lebar, yang menimbulkan debu beterbangan, dia menghampiri Yu Ming dengan langkah sedikit terburu-buru.

"Hei kamu mengapa malah datang kemari, ? bagaimana dengan tugas tugas mu..!?'

Bentak Si gendut Fei Fei sambil menunjuk kearah Yu Ming, sebelum dirinya sampai di depan Yu Ming.

Seluruh murid bagian luar segera menghentikan latihan jurus pedang mereka.

Mereka berdiri diam di sana, ingin menyaksikan keramaian, seperti apa yang bakal terjadi di sana.

Yu Ming tidak menjawab nya, dia hanya terus melangkah kedepan. menghampiri Si gendut Fei Fei, dengan sorot mata penuh kepercayaan diri.

Penampilan saat ini, sama persis dengan penampilannya saat ingin berduel dengan Ji Lian Hua dulu.

Tidak terlihat lagi sikap gentar ataupun minder, yang tergambar di wajahnya.

Saat ini yang terpancar dari nya hanya sikap penuh keyakinan diri dan tekad kuat.

Sikap yang Yu Ming tunjukkan, sedikit membuat Si gendut Fei Fei heran, sehingga langkahnya tanpa sadar sedikit melambat.

Yu Ming saat berhadapan dengan Si gendut Fei Fei, dia baru berkata pelan dengan nada serius..

"Hari ini aku tidak ada waktu bermain-main dengan mu, menyingkirlah, bila tahu diri.."

Si gendut Fei Fei di buat terhenyak oleh ucapan Yu Ming yang berani melawannya.

Dia baru sadar saat Yu Ming sudah melewatinya, dan sedang mendaki undakan anak tangga, dengan tujuan ruangan bagian pelatihan murid dalam.

Begitu tersadarkan, Si gendut Fei Fei buru buru berteriak sambil menunjuk kearah Yu Ming.

Dia terlihat berlari kecil, sehingga menimbulkan suara langkah gedebag gedebug, dengan debu kembali beterbangan.

"Hei berhenti kamu...!"

"Kurang ajar,..! kamu hari ini sudah makan hati beruang, nyali macam hahhh...!"

"Berani kamu bersikap kurang ajar seperti itu di hadapan ku..!"

Bentak si gendut marah.

Saat berhasil menyusul Yu Ming, di bagian tengah undakan tangga. Dia langsung mengulurkan tangannya, ingin mencengkram pundak Yu Ming.

Dengan maksud ingin menahan langkah Yu Ming.

Tapi sial baginya, dengan sangat cepat telapak tangannya yang gemuk, langsung di cengkram keras oleh telapak tangan Yu Ming.

Kemudian ditarik dan di putar oleh Yu Ming.

"Arggghhh..!"

Jerit Si gendut Fei Fei kesakitan bercampur kaget.

Wajahnya langsung pucat, saat tubuhnya yang lebih dari satu kwintal, terangkat begitu saja oleh Yu Ming.

Kemudian langsung di terbangkan melewati atas kepala Yu Ming, semua kejadian itu berlangsung begitu cepat.

Sebelum Si gendut Fei Fei sempat berbuat sesuatu, tubuhnya sudah terbang menuju lantai di bawah undakan anak tangga terbawah.

"Brukkkk...!"