NovelToon NovelToon
Cinta Sang CEO

Cinta Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:10M
Nilai: 4.8
Nama Author: lijun

Kekejaman dan sifat arogan dari seorang pengusaha muda yang banyak digandrungi para wanita serta pebisnis karena perusahaannya yang mendunia tidak dapat diragukan lagi.

Meski kejam tapi dia memiliki wajah sangat tampan dan banyak uang.

Itulah yang membuat wanita berlomba mendapatkan perhatiaannya.

Namun tidak dengan seorang gadis pemiliki coffe shop seberang kantornya.

Jika para wanita berteriak memanggil namanya dan memujanya, maka gadis itu hanya diam saja dengan cueknya.

Hal itulah yang membuat pengusaha itu penasaran dengan si gadis yang cuek dan dingin itu.

Apakah pengusaha itu mampu mendapatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

El keluar dari kamarnya dengan wajah yang tidak bisa digambarkan lagi bagaimana rupanya. Saat sedang asik-asiknya memandangai wajah cantik gadisnya, tiba-tiba Jack mengetuk pintu kamarnya.

Tadinya El ingin marah besar pada Jack yang mengganggu kesenangannya tapi karena ia punya informasi yang sangat penting, El tidak jadi marah.

Diruangan yang gelap dan tersembunyi dari apartemen milik El, ada dua orang pria yang babak belur akibat dipukuli oleh anak buah El yang selalu menangani masalah seperti ini.

El menatap tajam keduanya yang sudah tidak bisa bergerak akibat luka-luka ditubuh mereka.

"Katakan siapa yang menyuruh kalian?" tanya El tajam hingga terasa menusuk jantung mereka.

"Tu tuan Leo" ucap mereka takut dengan suara terbata karena sudut bibir mereka yang pecah dan banyak berdarah.

"Untuk apa?"

"Tuan Leo pamannya ingin menjodohkannya dengan anda"

"Kalian berani menjamin itu?"

"Iya tuan"

El tersenyum sinis menatap keduanya yang hidup segan mati tak mau.

"Habisi" ucap El singkat pada anak buahnya.

"Siap bos"

Dengan tenang El berjalan keluar dari ruangan yang mulai terdengar suara teriakan dan tembakan dari belakangnya.

El duduk diruang kerjanya sembari mengingat apa yang terjadi tadi sore pada pertemuannya dengan Leo.

Leo datang bersama putri dan sekretarisnya menawarkan kembali kerja sama. Namun yang berbeda kali ini Leo tidak menawarkan putrinya tetapi perjodohan dengan anaknya yang lain.

Bahkan Naura juga memasang wajah bahagia yang patut dicurigai, seperti ada sesuatu yang direncanakan mereka.

"Jika benar apa yang di ucapkan kedua orang tadi, itu artinya Seina akan mereka jadikan tumbal untuk mendapatkan uang banyak" El tersenyum sinis.

"Apa bedanya dengan menjual gadis itu, heh aku yakin mereka punya rencana lain.."

"Sekalipun aku ingin menikahinya tapi tidak dengan perantara mereka, aku akan berusaha sendiri" ucap El.

Walau kesempatan yang di tawarkan oleh Leo lebih cepat untuk dia memiliki Seina, tetapi pantang El lebih suka berjuang sendiri dengan caranya sendiri agar bisa lebih mengenal gadis itu juga.

El keluar dari ruang kerjanya menemui Jack yang masih duduk menonton tv.

"Di mana Anton?" tanyanya.

"Ke rumah sakit lagi, katanya ada pasien mendadak yang harus di tangani" jawab Jack santai, kalau dirumah mereka tidak akan seformal di kantor.

"Rio?"

"Itu" tunjuk Jack pada orang kepercayaan El.

"Bagaimana? ada kabar apa lagi dari pria tua itu?" tanya El.

"Belum ada kabar bos tapi anak buah yang ngikutin Leo tadi kirim sesuatu ke email saya, nanti saya kirim ke bos" jawab Rio.

"Jangan sampai dia lengah dengan rubah licik itu"

"Siap bos" ucap Rio.

Setelah mengatakan itu El berlalu kembali ke kamarnya karena ia merasa merindukan Seina yang ada dikamarnya.

Meski hanya lampu tidur yang menerangi kamarnya, El masih bisa melihat siluet tubuh Seina yang berbaring di atas ranjang.

Perlahan El menaiki ranjang karena takut menganggu tidur gadis cantik itu. Dengan sebelah tangan yang di jadikan tumpuan kepalanya.

El menatap wajah cantik Seina lekat bahkan enggan rasanya mengalihkan tatapannya. Tangan El yang menganggur ia gunakan untuk mengelus pelan pipi Seina seraya menikmati kelembutan kulit putih itu.

Tanpa terasa mata El mulai terpejam akibat kantuknya yang tidak bisa ditahan lagi. Dengan posisi tangan El yang masih berada di pipi Seina ia mulai memejamkan mata lalu memindahkan tangannya ke atas perut ramping Seina.

Jadilah malam itu El tertidur nyenyak memeluk Seina. Bahkan kepalanya sudah berpindah ke bahu Seina hingga ia bisa menghirup aroma tubuh gadis itu.

Mata Seina perlahan mulai terbuka menyesuikan cahaya yang masuk ke matanya. Saat matanya sudah terbuka sempurna ia menyadari sesuatu yang aneh.

Warna emas dan furnitur lampu mewah juga aksen langit-langit kamar yang terlihat asing membuatnya memutar ingatan. Seina merasa ada sesuatu yang menggelitik di pundak hingga lehernya.

Ketakutan menghinggapinya karena ia takut jika pamannya bisa menculik lalu membawanya. Setelah mengumpulkan keberanian yang besar, Seina memiringkan kepalanya melihat siapa yang memeluknya.

Suara teriakan terdengar nyaring di kamar El yang tidak lain milik Seina lalu si pemilik kamar. Seina yang kaget karena El yang memeluknya langsung berteriak dan menendang turun pemilik kamar itu.

El yang kaget akan suara teriakan Seina juga tubuhnya sakit karena menghantam lantai dingin juga ikut berteriak tapi kesakitan.

Ia mengerang kesal sekaligus geram dan marah karena tidak pernah ada orang yang berani menendangnya seperti ini. Apa lagi seorang wanita yang biasanya memuja dirinya.

Dengan cepat El bangkit dari lantai dan berdiri menatap tajam orang yang menyebabkan dia terjatuh kesakitan. Besar juga tenaga gadis ini hingga mampu membuatnya terjatuh dari ranjang besar dan lebar itu pikirnya.

"Apa yang kau lakukan?" teriak El marah.

"Apa yang kau lakukan juga?" balik Seina marah bahkan wajahnya memerah karena amarahnya.

"Ini kamarku, untuk apa kau disini?"

"Kenapa kau bawa aku kesini?"

"Kau!"

"Apa?"

"Keluar" bentak El.

Jika saja kamarnya tidak ada penahan suara maka sudah dipastikan kalau semua penghuni apartemen lainnya akan mendatangi mereka karena mendengar amarah El.

Tanpa menjawab Seina turun dari ranjang berlalu pergi, tetapi seuatu menahan tangannya bahkan membuatnya kesakitan karena menusuk punggung tangannya.

"Aaakkh"

El melihat pada Seina yang kesakitan berusaha melepaskan jarum infus ditangannya yang belum habis meski tinggal sedikit.

"Apa yang kau lakukan?" El memegang tangan Seina yang berdarah karena memaksa jarum infus lepas.

"Lihat tanganmu berdarah" suara El terdengar khawatir.

"Lepas" Seina berusaha menarik tangannya yang digenggam El.

"Diamlah dan menurut kalau tidak ini akan infeksi karena kau mencabut paksa jarumnya" ucap El.

"Ayo cari obat" panik El membawa Seina keluar kamar.

Jack yang sudah bersiap ke kantor bersama bosnya jadi melongo melihat keadaan El yang bahkan hanya mengenakan celana pendek tanpa baju.

Kalau Rio terpelongo karena tidak biasanya bosnya membawa seorang wannita bersamanya. Apa lagi dengan keadaannya yang seperti itu.

"Jack ambil kotak obat cepat" teriak El dari atas tangga.

El dan Seina duduk di sofa setelah tiba dibawah, kotak obat yang disodorkan Jack disambar begitu saja oleh El yang sudah tidak tahan melihat darah ditangan Seina.

"Jadilah gadis baik dan jangan bergerak" ucap El membuka kotak obat.

Seina diam saja sembari mengalihkan wajahnya karena dia baru menyadari kalau Pemuda yang sejak tadi bersamanya tidak memakai baju. Hingga menampakkan perutnya yang kekar.

Bagaikan barang yang mudah pecah, El memegang tangan Seina selembut mungkin bahkan lukanya juga ia obati dengan sangat hati-hati.

Setelah selesai El baru melihat Seina yang sejak tadi melihat kearah lain. Tapi ada yang beda dengan wajah gadis itu yang nampak sedikit memerah di pipi gembulnya.

"Hey gadis bar-bar sudah selesai" ucap El menatap wajah Seina agar bisa lebih melihat rona diwajah cantik itu.

"Te terimakasih" gugup Seina sangat kentara membuat El mengeluarkan senyum tajamnya untuk mengerjai gadis ini.

"Kenapa kau gugup?" tanya El semakin menatap intens Seina.

"Tidak siapa yang gugup!" Seina melihat El dengan cepat karena tidak terima dibilang gugup walau kenyataannya begitu.

Tetapi apa yang terjadi sungguh membuat Seina semakin merona malu karena wajah El yang begitu dekat tidak disadarinya. Hingga ketika ia berbalik menatap El bibir meraka bertemu.

Mata El membulat mendapatkan ciuman dari Seina. Begitupun dengan si pelaku yang semakin berdebar akibat kejadian itu.

Jack dan Rio menatap takjub pada dua orang yang berciuman itu, bos mereka yang kaku pada wanita bisa takluk dengan gadis yang disebutnya bar-bar.

Seina tersadar dari apa yang terjadi lalu menjauhi El yang tersenyum manis padanya meski tidak dilihat oleh Seina yang menunduk. Kalau Seina melihatnya sudah pasti ia akan semakin gugup dibuatnya.

Jack dan Rio saja terpana dengan senyuman yang baru mereka lihat dari bos kejam mereka itu. Gadis ini hebat bisa membuat bos tersenyum gumam keduanya dalam hati.

1
Ida Saleh
kayaknya menarik
Erna M Jen
aduh naura mimpimu jangan terlalu tinggi nanti jatuh baru tau rasa..😃
Erna M Jen
dihalalin dulu bos biar bebas ..
Erna M Jen
mantap El ...semoga kau bisa melindungi seina..
Erna M Jen
wah bos yang dingin akhirnya mulai mencair..demi seina
Erna M Jen
pasti ciuman adalah cara jitunya
Erna M Jen
bagus ceritanya 👍👍
Erna M Jen
nyimak dulu..
djerrih leni
Thor ini ceritanya gantung ya... masih ada lanjutannya kah?... atau end di sini ya
CV.Restu Gemilang Jaya
orang sunda nih authornya
solehatin binti rail
bagussss
solehatin binti rail
bagusssss 👍👍👍👍👍💪
Sitipatimah
Lumayan
cetom😘😘
Luar biasa
cetom😘😘
investor
cetom😘😘
fisik dan psikis
Russyulfi
lanjut lagi thor
Rose Anjani
Kecewa
Cristina Arias: 9o9 bb
Cristina Arias: fvmio pgg np0 de junio vopo
total 2 replies
Rose Anjani
Buruk
Salwati 123
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!