NovelToon NovelToon
Suamiku Bucin Akut

Suamiku Bucin Akut

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Cinta Halu

Setelah dikhianti oleh pria yang dicintainya, Vani tidak ingin lagi jatuh cinta, tetapi takdir justru mempertemukan Vani dengan Arjuna.
Seorang CEO yang dikenal dengan rumor sebagai pria gay.

Karena suatu alasan, Vani setuju saat Juna melamarnya, karena berpikir Juna seoarang gay dan tidak mungkin menyentuhnya. Namun siapa sangka jika rumor tentang gay itu salah. Juna adalah sosok suami yang begitu memuja Vani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cinta Halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Lawan Empat

Suasana makan malam di kediaman Arjuna berlangsung dengan dipenuhi canda dan tawa. Semua terus menyudutkan Vani dengan mengklaim Vani sebagai pasangan Arjuna yang itu artinya Vani adalah calon istri Arju dan calon menantu keluarga Lakeswara.

Baik Arjuna maupun keluarganya, seolah tak menghiraukan bantahan Vani jika dirinya tidak mempunyai hubungan apapun dengan Arjuna. Semuanya seolah olah telah bersekongkol mengklaim Vani sebagai pasangan Arjuna.

Tanpa Vani sadari, dua jam sudah Vani berada di sana. Meski Vani berusaha menyangkal, tetap saja Vani tidak akan menang jika satu lawan empat.

Setelah makan malam, obrolan mereka kembali berlanjut di ruang keluarga. Masih dengan pembasan yang sama. Meskipun Vani terus membantah! Tapi mereka tetap kekeh jika Vani hanya malu mengakui hubungan mereka, meski pun jelas-jelas sebenarnya mereka tahu jika bantahan Vani adalah benar.

Aku benar-benar merasa seperti menonton masa mudaku. Ayah dan anak sama saja, sama-sama pemaksa. Batin Ajeng merasa bahagia melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Juna.

Melihat sikap dan tatapan Juna pada Vani, semua itu telah menghilangkan semua ketakutan Ajeng selama ini atas rumor yang mengatakan putranya seorang gay. Sekarang Ajeng dengan bangga mengakui Vani sebagai kekasih putranya. Ajeng bahkan berpikir untuk mendekatkan diri dengan keluarga Vani, sebab mereka sudah merasa jika Vani pilihan yang tepat untuk mendampingi Arjuna.

"Sayang, kapan kalian berniat menikah? Tidak baik menunda terlalu lama," tanya Ajeng membuat Vani syok mendengarnya.

"Ma, kami baru saja bersama. Jangan membuat kekasihku takut," ucap Arjuna kembali menggenggam sebelah tangan Vani, berusaha menenangkan Vani yang Juna sadar merasa tidak nyaman dengan pertanyaan ibunya.

Vani menatap Arjuna. Arjuna juga tersenyum menatapnya sembari berkata dalam hati. Dia belum menerimaku, Ma. Aku ingin membuatnya merasa nyaman terlebih dulu bersamaku, aku juga ingin memastikan dulu perasaanku ini hanya sementara atau memang menginginkannya.

"Maaf sayang, Tante tidak bermaksud mendesakmu. Tante hanya pikir tidak ada salahnya bertanya siapa tahu kalian sudah memikirkan ke arah sana," ucap Ajeng lembut.

"Tidak apa-apa Tante. Jangan minta maaf. Tapi apa yang Arjuna katakan benar, semu itu butuh proses, apalagi kami baru bertemu," jawab Vani memperbaiki kalimat Juna yang dia anggap kurang tepat. Karena mereka bukan baru berpacaran, tetapi baru bertemu.

"Ma, Pa. Kalian dengar? Akhirnya kak Vani mengakui hubungan mereka," sahut Aura membuat Vani hanya bisa mengembuskan napas berat saat apapun yang dia katakan akan salah diartikan.

Benar-benar tidak ada jalan untuk keluar. Batinnya.

Vani tanpa sengaja melihat jam di pergelangan tangan Arjuna, melihat jarum jam itu, Vani punya alasan untuk pergi dari sana. "Tante, Om. Ini sudah malam, aku harus pulang," ucap Vani dengan suara lembutnya.

"Pulang? Kenapa tidak menginap saja di sini?" tanya Aura.

"Iya, Van. Besok saja, pulangnya," sahut Ajeng.

Vani tersenyum lembut menatap Arjuna, tetapi tatapan matanya seakan berkata pada Arjuna untuk membantunya.

"Ma, jangan paksa Vani. Aku akan lebih sering membawanya mengunjungi kalian, aku janji. Benar, kan, sayang?" ucap Arjuna. Baru saja Vani akan senang dengan ucapan Arjuna, tetapi ucap Arjuna yang menjanjikan akan sering datang, membuat Vani ingin sekali mencubitnya.

"Janji?" Ajeng meminta Vani berjanji.

"Kami janji," jawab Arjuna yang lagi-lagi menggenggam tangan Vani.

"Sayang, Mamam bertanya," ucapnya pada Vani.

"Iya Tante, janji," jawab Vani kembali terjebak dalam perangkap keluarga Lakeswara yang menginginkannya.

"Baiklah. Sekarang kami tidak akan menahan Vani lagi," ucap Ajeng. "Juna, kamu antarkan Vani pulang. Jangan macam-macam!" sambung Ajeng.

Ucapan Ajeng membuat Vani seketika menegang mendengarnya. Vani yang jelas-jelas ingin menghindari Arjuna, tapi semakin disodorkan pada pria yang ingin dihindarinya itu. Banyak hal yang menjadi faktor Vani tidak ingin menerima Arjuna.

Pertama karena Vani tidak ingin kembali tertipu oleh pria, sebab Vani belum percaya jika Arjuna tulus dan benar-benar mencintainya.

Kedua karena Vani belum memiliki perasaan padanya. Ketiga karena Vani baru mengenal Arjuna dan baru saja tersakiti oleh pria, sehingga membuat Vani takut. Keempat Vani takut saat dia telah membuka hatinya, Juna ternyata hanya memanfaatkannya untuk menutupi aib gay-nya. Dan banyak lagi hal lainnya.

"Tidak perlu Om, Tante. Aku bisa pulang naik Taxi. Kasihan Arjuna pasti lelah, dia baru pulang bekerja." Vani dengan sangat lembut berusaha menolak.

"Aku tidak lelah. Kita searah bahkan tinggal di satu gedung yang sama, lalu kenapa kamu harus pulang naik taxi, sayang? Aku tidak mungkin setega itu membiarkan calon Istriku pulang dengan taxi. Lagipula aku sengaja pindah ke sana agar bisa selalu dekat dan menjagamu," sahut Arjuna membuat Vani tak dapat mengatakan apa-apa lagi selalu perasaan hangat kembali menjalar di hatinya, mendengar ucapan Arjuna yang terdengar seakan sangat memujanya.

"Kalian tinggal bersama?" tanya Aura bingung.

"Tidak, Iya!" jawab keduanya bersamaan.

"Tidak, tidak. Jangan salah paham. Kami hanya tinggal di gedung yang sama. Tapi berbeda unit. Juna tinggal di depanku, kami tinggal berhadapan. Iya kan, sayang?" Terang Vani menjelaskan. Tapi dari sekian kata yang terucap dari bibirnya, hanya kata sayang yang terdengar ditelinga mereka. Tanpa sadar Vani telah mengganti nama panggilannya pada Arjuna dan itu membuat mereka yang mendengar tersenyum senang terutama Arjuna.

"Iya, sayang. Kamu selalu benar," ucap Arjuna menyadarkan Vani atas apa yang telah dia katakan.

Ya ampun, Esi, Karin, tolong aku! Kenapa jadi seperti ini, sih? Ada apa denganku? Vani mengeluh dalam hati.

Vani hanya terdiam saat dia benar-benar menjadi salah tingkah.

"Baiklah kalau begitu. Kalian hati-hati dijalan ya. Meski kalian pasangan, tapi jangan melewati batas!" Abimanyu yang sedari tadi hanya menyimak, mulai bersuarsa.

"Kalian tenang saja. Semua masih aman terkendali, benar sayang?" Arjuna terus saja bertanya pendapat Vani. Vani yang tidak ingin kembali salah bicara hanya dapat menganggukkan kepala.

"Sekali lagi terima kasih untuk makan malamnya, senang sekali mengenal kalian. Aku pamit pulang," ucap Vani memilih secepatnya keluar dari situasi yang semakin menyudutkannya.

"Sama-sama sayang, kami juga sangat senang bertemu denganmu. Besok kami akan pulang, jika ada waktu, datanglah ke tempat kami," ucap Ajeng yang hanya dijawab senyuman serta anggukan kepala oleh Vani.

Arjuna terlihat sangat cool saat berdiri dengan sigap membukakan pintu mobil untuk Vani. Bahkan Arjuna terlihat menahan tangannya diatas kepala Vani saat Vani akan masuk ke dalam mobil, mencoba menghalangi kepala Vani agar tidak terbentur. Setelah Vani masuk ke dalam mobil, Arjuna menatap sekilas pada keluarganya sembari tersenyum senang mengedipkan sebelah matanya, kemudian memutari mobil lalu duduk dibelakang kemudi dan mulai menghidupkan mobilnya untuk pergi dari sana.

"Ma, aku sangat menyukai kak Vani. Dia cantik, baik dan menggemaskan. Aku juga baru pertama kali melihat Kakak selalu tersenyum seperti ini. Aku harap mereja segera menikah," ucap Aura mengungkapkan pendapatnya.

"Ya kamu benar. Mama harap Vani bisa segera menerima Kakakmu," jawab Ajeng membuat Aura bingung mendengarnya.

"Maksud Mama?"

"Kita bicara di dalam! Mama jelaskan semua yang belum kamu tahu," ajak Ajeng merangkul Aura masuk ke dalam rumah diikuti oleh Abimanyu–suaminya.

**Semoga kalian nggak bosen ya kak baca ceritaku. Mohon dukungannya selalu ya kak. Like, komen, hadiah, vote dan dukungan lainnya agar aku makin semangat nulisnya. Terima kasih untuk semuanya**.

1
Mbing
semangat thor
Cinta Halu: makasih kakak🙏
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Vivi Alfia Dewi
suami ku dulu juga gak bilang kalau kita pacaran , dia bilang ingin aku jadi istrinya.
Vivi Alfia Dewi
Van kalau gak mau sama Arjuna,kasih ke aku saja,siap menerima /Grin//Facepalm/
Ari_nurin
aku malah jd bingung.. kok Vani mau ya jd kekasihnya Johan yg nyata nyata anak orang yg sdh menyakiti bibi nya .. 🤔 atau sebelumnya dia belum tau .. apa aku yg kelewat bacanya 😂😂
Nonik Anda Swl: mungkin tadinya ngk tahu,mungkin kebongkar setelah putus, pas ortunya datang baru cerita alasan tidak merestui x.
total 1 replies
Ari_nurin
ada ga ya di dunia ini laki laki spt Arjuna ??? meleleh aku 🤭😍😍
Ari_nurin
🤣🤣🤣 klu aku jd Vani aku sdh senewen dewe liat kelakuan Juna 😂😂 sdh baca yg ke 3 kali tp masih tetap ngakak ngebayangin kelakuan Juna 😂
Suci Imas Sadah
Luar biasa
Ila Widayati
andai di kehidupan nyata ada cowo yg kaya gini 🤔🥰
Lina maulina
sudah d klaim sama Juna😅
Lina maulina
egois
Nur😌😊
kok nyalahin orang tua, ya kan kamu juga salah saat sama Vani kamu lebih memilih wanita lain... sadar diri doong.....
Qaisaa Nazarudin
Bukan kah ini yg kalian mau, Kalian metekayasa kamatian Alan,Sekarang Alan tlah mengabulkan permintaan kalian,Semoga jalian bajagia dgn hidup penuh penyesalan,,
Qaisaa Nazarudin
Akhirnya pisang berbuah 2X,, Apa yg pernah Johan dan kluarga nya rasakan sekarang juga di rasakan Alan..
Qaisaa Nazarudin
Temen yg gak bener, Menjerimuskan temen ke kancah dosa bukan lah temen yg baik..
Qaisaa Nazarudin
CALON MANTU ku, Bukannya Johan dan Manda udah nikah,Kok masih CALON??🤫🤫
Qaisaa Nazarudin
Di sini Kohan bilang ISTRINYA,Tapi td Renata bilang CALO MANTU nya,Aku jd bingung sendiri sebenarnya meteka udah menikah apa belum?? Kan di awal bab td meteka udah nikah..
Qaisaa Nazarudin
Renata gak mau Alan mengalamin seperti yg tlah Johan alamin..
Qaisaa Nazarudin
Baru bangun kamu?? Aku pikir kamu madih bobok manis di kamar 🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Harusnya ada Alan sekalian di sana thor, Biar dia mendengar dan mengetahui fakta nya, masa iya Alan tdk mendengar keributan,Lama benar tidurnya,dari saat Johat td yg datang, sekarang Renata dan Rizal yg dtg,Alan madih aja bobok manis wkwkwk,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!