Arissa Diamanda seorang gadis berusia 18 tahun memiliki sifat centil dan sedikit bar-bar, terlahir dari keluarga sederhana yang harmonis membuat ia merasa hidup nya selalu sempurna.
❤️❤️❤️
Gael haydar guinandra seorang duda yang di tinggal mati saat malam pertama membuat ia menjadi sosok yang gampang emosi dan sedikit menghindar dari makhluk yang bernama perempuan karna rasa trauma nya yang membuat ia memilih menjaga jarak oleh kaum hawa tersebut.
-> JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 : Lagi, lagi bertemu
Saat ini dua orang gadis sudah duduk berhadapan dengan Gael dan Ethan setelah tadi salah satu dari mereka membuat ulah dan membuat diri nya malu karna suara cempreng itu meneriaki diri nya.
" Om ganteng suka makan di sini juga ?" Tanya Gadis itu yang ternyata adalah Ica si gadis centil sahabat dari keponakan nya.
Gael mengangguk lalu menggeleng membuat Ica mengernyit kan dahi nya bingung.
" Hah gimana maksud nya, jadi suka apa engga nih sebenar nya ?" Tanya Ica lagi dengan raut wajah heran.
" Suka, tapi saya tidak terlalu sering datang ke sini !" Jawab Gael dengan nada yang biasa saja, tapi percayalah saat ini jantung nya sedang berdisko ria.
" Ohh begitu !" Ucap Ica sambil mengangguk-anggukan kepala nya tanda mengerti.
Sedang kan Kinan dan Ethan hanya menjadi tim penyimak saja, terlebih Ethan yang memang dasar nya keturunan batu jadi ia tidak berniat sama sekali untuk menimpali ucapan mereka.
" Permisi !" Ucap seorang pelayan yang membawakan pesanan milik Gael juga Ethan dan tidak lama kemudian pesanan milik Ica dan Kinan pun juga di tiba.
" Makasih Mba !" Ucap Ica dan Kinan sedangkan Gael dan Ethan hanya diam saja.
" Yey makan !" Ucap Ica begitu Exticed membuat Gael diam-diam mengulum bibir nya menahan senyum melihat tingkah menggemaskan Ica.
Mereka makan dengan khidmat tanpa ada yang membuka suara karna Ica dan Kinan cukup tau posisi jika saat ini mereka tengah makan bersama seorang presiden direkrur dari salah satu perusahaan terkenal membuat mereka cukup canggung.
Tadi nya Ica hanya berniat untuk menyapa Om dari sahabat nya itu, tetapi di luar dugaan Gael malah mengajak mereka untuk bergabung di meja yang sama dan Ica juga Kinan pun sudah berusaha untuk menolak tetapi Gael terus saja memaksa, apalagi mereka di suguhkan wajah suram ber'aura gelap seorang Ethan yang melihat mereka berdua dengan tatapan tajam membuat Ica dan Kinan tak mampu untuk menolak dan alhasil mau tidak mau pun mereka duduk satu meja sekarang.
" Eth !" Intruksi Gael dan Ethan sudah cukup paham dengan maksud dari panggilan itu, ia pun segera memanggil salah satu pelayan untuk memunya bil pembayaran makan punya mereka termasuk punya Ica dan Kinan.
" ehh Om gak usah repot-repot biar kita bayar sendiri aja makanan nya !" Ucap Ica dengan perasaan sungkan dan tak enak hati.
" It's oke anggap saja ini sebagai rasa terima kasih saya karna kalian sudah menjadi teman untuk Carol keponakan saya !" Sahut Gael dengan santai dan entah mengapa ia menyesali ucapan nya itu.
Ica dan Kinan hanya mampu tersenyum kecil mendengar nya terlebih Ica, entah kenapa ia merasa sudut hati nya sedikit sesak saat mendengar ucapan Gael yang menganggap nya hanya sebagai teman dari Carol, keponakan lelaki itu.
" Sama-sama om, kalo gitu terima kasih sudah di traktir !" Kali ini Kinan yang angkat bicara karna sedari tadi Ica hanya diam saja tidak menyahut padahal sedari tadi gadis itu yang paling exticed mengobrol dengan Gael.
" Okey, kalo gitu saya duluan karna masih ada pekerjaan yang harus saya selesai kan, permisi !" Jawab Gael sambil beranjak dari duduk nya dan melirik ke arah Ica yang sedang menatap nya dengan tatapan yang entah Gael pun tidak mengerti.
Setelah kepergian Gael Ica pun langsung menarik nafas nya kasar membuat Kinan heran melihat nya.
" Lu kenapa Ca, susah amat tuh nafas keluar nya ?" Tanya Kinan bingung.
" Gapapa, yuk balik dah siang nih takut Enyak nyariin !" Jawab Ica tersenyum kecil.
Kinan pun hanya mengangguk berusaha yakin dengan perkataan sahabat nya itu, walau pun Kinan tau sedang ada yang tidak beres pada Ica.
**
Sementara Gael tengah memandang ke arah luar jendela mobil nya dengan fikian yang berkecamuk, kenapa tadi ia tidak memanfaat kan waktu untuk bisa dekat dengan gadis bernama Arissa Diamanda itu.
Kenapa ia harus bersikap cuek dan terkesan dingin, apa gadis itu akan tersinggung dengan sikap nya tadi, Gael di buat pusing memikir kan nya.
" Eth nanti tolong kamu gantiin saya untuk bertemu dengan MR, Meteo dan ajak Anya untuk mendampingi kamu bertemu dengan beliau, saya ada urusan lain !" Ucap Gael tiba-tiba membuat Ethan mengernyit tapi tak ayal ia pun mengangguk.
" Tapi saya bisa pergi sendiri bos !" Jawab Ethan menolak jika harus pergi bersama Anya.
" Ini perintah dan saya tidak menerima penolakan !" Ucap Gael dengan nada datar dan mau tak mau Ethan pun mengiyakan ucapan atasan nya itu.
Gael memutus kan untuk pulang ke rumah dan melanjut kan pekerjaan nya dari rumah, dan ia sengaja menyuruh Ethan untuk menggantikan diri nya bertemu dengan MR, Meteo bersama Anya, karna Gael ingin membantu Anya agar bisa lebih dekat lagi dengan Ethan, asiaten cap teriplek.
" Assalamuallaikum bunda !" Ucap Gael begitu ia memasuki rumah dan melihat sang bunda yang sedang duduk di ruang keluarga.
" Wa'allaikum salam, loh El tumben jam segini udah pulang ?" Jawab Bunda Melisa lalu bertanya pada sang anak dengan raut wajah terkejut, bagaimana tidak kaget sebab saat ini masih pukuk 13,35 Wib dan anak bungsu nya itu sudah ada di rumah.
" Iya bunda, El lagi kurang enak badan aja jadi mutusin untuk pulang lebih awal !" Kilah Gael karna bingung harus menjawab apa, tidak mungkin kan jika ia bicara jujur tentang hati nya yang sedang semraut akibat terus memikir kan Ica.
" Ya allah, Ya udah gih istirahat biar bunda bikinin kamu wedang jahe !" Ucap Bunda Melisa dengan raut wajah khawatir membuat Gael merasa bersalah karna sudah membohongi nya.
" Gak usah repot-repot bunda, El pengen istirahat sebentar aja nanti juga pasti langsung enakan kok !" Jawab Gael seraya tersenyum kecil menenangkan sang bunda.
" Beneran gak mau bunda bikinin wedang jahe?" Tanya Bunda Melisa masih dengan raut wajah yang sedikit khawatir.
" Iya bunda gak usah, ya udah kalo gitu El ke kamar dulu ya mau istirahat !" Jawab Gael dan di angguki oleh bunda Melisa.
Gael pun melangkah kan kaki nya menapaki anak tangga satu persatu menuju kamar nya di lantai dua, saat sudah sampai di kamar nya Gael segera membersih kan diri.
Tidak lama Gael sudah tampak lebih segar dengan hanya memakai celana pendek selutut dan Kaos polos berwarna hitam.
Gael lebih memilih mengambil laptop nya dan berjalan menuju balkon kamar nya dan kembali memeriksa beberapa pekerjaan yang harus ia selesai kan.
*
*
*Jejak, jejak, jejak guys 😍😍😍😍😍
Luv yu 😘😘😘😘😘*