NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:572k
Nilai: 4.7
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Riska

Ansel meletakan nampan di tangannya di atas nakas, lalu duduk di atas kasur menghadap Drabia. Ansel akan menyuapi Drabia makan.

"Ayo buka mulutmu, jangan memandangi aku terus" ucap Ansel melihat Drabia terus memandanginya.

Drabia pun menerima suapan dari tangan Ansel untuk pertama kalinya. Tangan Ansel pun terangkat mengacak acak unjung kepala Drabia.

"Aku minta maaf ya, sudah memperlakukanmu tidak baik" ucap Ansel lembut memandang teduh wajah Drabia yang sibuk mengunyah makanan. Ansel menyesal telah menyakiti Drabia demi wanita lain. Wanita yang tidak lebih baik dari istrinya itu, wanita yang lebih buruk dari wanita di depannya.

"Sebelum kamu mencintaiku, aku tidak akan memaafkanmu" balas Drabia tersenyum.

Ansel juga mengulas senyum" tapi benih cinta itu sudah tumbuh di sini" Ansel menunjuk dadanya.

"Aku gak percaya" sanggah Drabia.

"Aku akan membuktikannya." Ansel menyuapkan kembali makanan ke mulut Drabia.

"Buktikan saja"

"Baiklah"

Setelah makanan di dalam piring habis, Ansel pun memberi minum Drabia, dan mengembalikan peralatan makan itu ke dapur.

Setelah meletakkan nampan di atas wastapel, Ansel mengeluarkan hanphonnya dari saku celana dan langsung melakukan panggilan ke nomor Dafa.

"Bagaimana Daf?" tanya Ansel setelah panggilan teleponnya di terima.

"Kau benar hanya di tipu. Hafshah bukan seperti yang kamu duga. Dia itu suruhan Kevin" jelas Dafa yang menyelidiki siapa Hafshah.

Ansel terdiam

Mendengar rancauan Drabia saat mabuk, mengatakan pernah melihat wanita mirip Hafshah. Ansel pun menyuruh Dafa menyelidiki semua tentang wanita itu.

"Semuanya rencana Kevin. Dia sudah lama menyukai Drabia. Bahkan Hafshah adalah wanitanya Kevin. Dan yang paling mengejutkan, Nama Hafshah yang sebenarnya, Riska. Dia itu memiliki kepribadian ganda" jelas Dafa.

"Astaqfirullohal azim" gumam Ansel mengusap kasar wajahnya.Ya Tuhan, dia sudah salah menilai orang.

"Sudah dulu, besok lagi kujelasin" ucap dafa, matanya ngantuk berat karna memang jam sudah menunjukkan dini hari.

"Besok aku gak ke kantor, datanglah ke rumah" balas Ansel langsung mematikan sambungan teleponnya dan segera kembali ke dalam kamar.

'Berarti Kevin menjebak Drabia, berharap bisa menikahi Drabia' batin Ansel.

Sampai di dalam kamar, ternyata Drabia sudah tidur kembali. Ansel pun membaringkan tubuhnya di samping Drabia, membawa tubuh itu ke dalam pelukannya.

Baru rasanya terpejam, Ansel sudah terbangun karna mendengar samar samar suara merdu seorang wanita melantunkan kalamullah. Ansel membuka matanya, dia tersenyum melihat pemilik suara itu.

'Bodohnya aku yang menutup mata karna masa lalunya' batin Ansel mendudukan tubuhnya memandangi Drabia yang sibuk dengan Alqur'an di depannya.

Drabia yang sudah selesai mengaji, langsung berdiri menyimpan Alqur'annya dan melipat sajadahnya. Saat melihat Ansel yang sudah bangun di atas tempat tidur, Drabia mendekatinya dan mengulurkan tangannya ke arah Ansel.

Ansel langsung menerima tangan itu.

"Bimbing aku supaya bisa menjadi istri yang bisa menjaga kehormatanmu. Supaya aku tetap istiqomah untuk menutup auratku. Supaya aku bisa layak menjadi Ibu dari anak anakmu" lirih Drabia.

"Aku yang salah menilaimu, jangan meminta maaf."Ansel menarik wanita itu ke dalam pelukannya."Aku yang lalai kewajibabku."

Setelah mengecup pipi istrinya itu, Ansel melepas pelukannya, dia harus segera membersihkan diri dan melaksanakan kewajiban shalat subuh.

"Aku mandi dulu, jangan lupa siapin baju untukku" ucapnya berlalu ke kamar mandi.

Drabia mengangguk lalu membuka mukenanya dan menyimpannya. Setelah merapikan kasur, Drabia pun menyiapkan pakaian untuk Ansel, meletakkannya di atas tempat tidur.

Tak lama kemudian, Ansel keluar dari kamar mandi. Drabia sudah tidak ada di kamar. Pasti di dapur, pikir Ansel. Melihat baju yang di siapkan Drabia adalah baju kerja, Ansel mengembalikannya ke dalan lemari. Menggantinya dengan pakaian santai. Ansel lupa mengatakan kalau hari ini dia gak kerja.

"Pagi Ma, pagi Drabia Salfadilah."

Drabia dan Ibu Nimas yang sibuk menyiapkan sarapan langsung menoleh ke arah Ansel yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Pagi juga Ansel Arshaka Budiman" balas kedua wanita itu tersenyum bersamaan.

Pagi itu Drabia sangat bahagia, akhirnya dia berbaikan dengan Ansel, dan Ansel sudah berubah baik padanya, meski Ansel belum mencintainya, gak apa apa. Di perlakukan dengan baik aja Drabia sudah bahagia.

Drabia memindahkan nasi goreng buatannya ke dalam mangkok besar, membawanya ke meja makan.

"Loh! kamu gak kerja?" tanya Drabia melihat Ansel memakai baju rumahan.

"Gak sayang, aku mau menghabiskan waktu bersamamu hari ini." Ansel mengedipkan matanya ke arah Drabia.

"Gak usah ngedip ngedip." Drabia menyendokkan nasi goreng ke piring Ansel sambil tersenyum.

Ansel menerima nasi goreng itu, lalu mengaduk aduknya pakai sendok mencari sesuatu.

"Gak akan ketemu apa apa" Drabia mencebik.

"Aku harus hati hati denganmu." Tidak menemukan sesuatu kejanggalan di dalam nasi goreeng, Ansel pun menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya.

Drabia mendudukkan tubuhnya di samping Ansel, setelah mengisi piringnya dan mertuanya.

"Seharusnya dari awal kalian tinggal bersama Mama" ucap Ibu Nimas saat mendudukkan tubuhnya.

Jika dari awal menikah Ansel dan Drabia tinggal bersamanya. Ibu Nimas bisa mengawasi Ansel supaya tidak berbuat lebih pada Drabia. Tapi anaknya itu tidak mau, dan langsung membawa Drabia tinggal di rumahnya sendiri.

"Mulai sekarang kami akan tinggal di sini Ma." Ansel berpikir lebih bagus mereka tinggal di rumah orang tuanya. Ansel tidak perlu kawatir jika meninggalkan Drabia kerja. Dan juga di rumah pribadinya terlalu banyak kenangan yang buruk untuk Drabia. Dia ingin memberi suasana yang baru untuk istrinya itu.

Selesai sarapan, Ansel dan Drabia kembali ke dalam kamae mereka. Ansel langsung memeluk Drabia dari belakang, membuat langkah Drabia terhenti.

Hari ini sengaja Ansel tidak ke kantor, dia ingin menghabiskan waktu bersama Drabia. Sudah lama mereka tidak sedekat ini. Bahkan sudah belasan Tahun mereka tak lagi berteman.

Drabia diam di dalam pelukan Ansel, menikmati pelukan pria yang di cintainya itu. Ansel memeluknya, meski itu bukanlah pelukan cinta, melainkan pelukan penyesalan.

"Kapan aku boleh menyentuhmu?" tanya Ansel. Dia laki laki normal. Dua malam tidur satu ranjang dengan Drabia tentu membuatnya menginginkan sesuatu yang bergelora dalam tubuhnya.

"Aku gak tau" Drabia melepas pelukan Ansel, dan menjauhi Ansel.

Ansel menghela napasnya, lalu menarik Drabia kembali ke dalam pelukannya." Aku akan melakukannya dengan pelan sayang" rayu Ansel.

"Ini masih pagi malah kamu minta jatah. Dan juga belum bersedia, aku masih takut." Drabia menundukkan kepalanya.

"Ya sudah" Ansel pasrah. Itu karna salahnya, membuat istrinya trauma. Mungkin Tuhan sedang menghukumnya karna sempat mengatakan tidak akan menyentuh Drabia.

Ansel membawa Drabia ke arah sofa, tetap membiarkan istrinya itu berada di dalam pelukannya. Tidak ada yang bisa Ansel lakukan selain membuka hijab istrinya, dan membelai belai rambutnya dan sesakali mengecup pipinya.

Sepertinya dia butuh melakukan pendekatan pelan pelan untuk menghilangkan trauma kesakitan istrinya atas tindak kekerasan yang di lakukannya.

'Sabar Ansel, itu karna salahmu' batin Ansel.

Drabia tersenyum dalam hati,' itu hukuman untukmu. Rasain, makanya jangan jahat jahat.'

*Bersambung

1
Khusnul Khotimah
makanya,,,,,,,hijab itu perintah ,,,,,bukan pribadi,,,,,jadi TDK semua yg Islam dan melaksanakan kewajiban rukun Islam itu pasti pribadinya bagus,,,,,prilaku tetep tergantung individu masing org,,,,paham goblok,,,,makan tuh jilbab sholehah
Hera
👍🏻
murni l.toruan
Bu Nimas egois...apa dulu hidupmu lebih dari Pak Ilham? sadari bahwa kebahagiaan anakmu yang terpenting
murni l.toruan
Pasti provokator si Kevin cs termasuk tunangan yang tidak jadi
Safa Almira
bagus banget
Surati
bagus
Sri Tati
Luar biasa
Maurid Tambunan
drabia bodoh langsng mau rujuk aja
Maurid Tambunan
bagus drabia beri hukuman buat ansel
Vwxyzz: 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
total 1 replies
Maurid Tambunan
semangat darbia
Maurid Tambunan
tinggalkan saya ansel, darbia
Sofia Gisheilla
semoga drabia tidak rujuk
Beauty JK
😍
@¢ᖱ'D⃤ re
Luar biasa
Icha Cute: makasih
total 1 replies
@¢ᖱ'D⃤ re
keren ka ku pikir datar aja gk taunya kejutan banyak bombastis... kusuka 😍😍😍😍
Soraya
mampir thor
Icha Cute: silahkan. makasih sudah mampir. semoga terhibur dengan karya otor
total 1 replies
MFay
Ansel, sdh lepaskan saja biar kamu tau bahagia mu tidak harus menoreh luka pada org lain termasuk istri yg tdk kamu cintai 😢
£rvina
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor,,,, party nya
Didah Rosidah
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!