NovelToon NovelToon
Nikah Muda

Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dinda Sakhi

Alvarez Narendra Erlangga.....

Nayla Kinanti Aurora....

Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.

Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.

Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Telat Sekolah

Malam berganti pagi, aktivitas sepasang pengantin baru kembali di mulai dan khusus untuk pagi ini. Nayla bangun lebih awal meskipun Ia baru saja memejamkan matanya selama 3 jam. Bagaimana tidak, setelah makan malam Al menggempur tubuh nya habis - habisan hingga entah sudah berapa kali pelepasan yang Ia lakukan. Meski memberontak dan ingin berhenti, tubuh Nayla kalah kuat dengan Al yang akhirnya terpaksa menerima setiap sentuhan Suaminya. Walaupun lelah , Ia mencoba menjadi Istri yang baik dengan memasak makanan untuk suaminya. Kebetulan semua bahan - bahan nya sudah di siapkan oleh Al sebelum nya.

" Masak apa ya? " Nayla tampak berpikir dan dia membuat makanan yang simple aja.

Roti lapis isi telur dan daging cincang serta jus buah. Tidak perlu yang ribet - ribet apa lagi masih terlalu pagi. Nayla mengambil bahan di kulkas dan meletakan nya di meja, Ia bersiap untuk membuat roti lapisnya.

Selama 20 menit, Nayla merasakan sebuah tangan yang melingkar di perutnya dan hembusan nafas seseorang yang menyentuh lehernya.

" Morning Sayang.. " Al menciumi leher Nayla dan menghirup aroma tubuh nya yang sudah menjadi candu untuk nya.

" Hhmm, mendingan sekarang kamu mandi sambil nunggu sarapan nya selesai, " titah Nayla yang merasa geli dengan tangan suaminya yang mulai nakal.

" Bentar ya Yank, masih pengen kangen - kangenan.. "

" Ish apaan sih, kemaren emang masih belum puas nyentuh nya, aku aja capek.." gerutu Nayla yang mengingat kejadian semalam.

" Kalo untuk kamu mah gak ada kata puas Sayang, aku selalu tergila - gila dengan mu, " sahut Al yang kembali memasukkan tangan nya ke dalam pakaian Nayla membuat sang empuh merasa geli pada area gunung kembarnya.

" Al berhenti, kamu masih belum puas ngasih mahakarya di leher aku, bekas nya aja masih belum hilang.. " gerutu Nayla yang memang leher nya di penuhi tanda cinta oleh Al.

" Nanggung sayang, aku gak bisa ngontrol tangan aku.. " seru Al yang mulai melahap leher Nayla.

Ais, Nayla sudah tidak tahan lagi, Ia berbalik badan menatap sang Suami. " Mandi sekarang atau nanti malam gak akan aku kasih jatah? " ancam Nayla yang seperti nya sangat ampuh. Karena Al berlari seketika dan itu tampak menggemaskan di mata Nayla.

" CK, dasar suami bocah.. Di ancam gitu aja langsung panik. " Nayla terkekeh sendiri sambil menggeleng - geleng kan kepalanya.

Setelah selesai membuat sarapan kini tinggal Nayla yang mandi untuk bersiap ke sekolah sementara Al yang lebih dulu rapi menunggu di meja makan. Setelah 10 menit menunggu, Nayla bergabung bersama Al di meja makan.

Al memperhatikan Nayla yang sedikit berbeda dengan balutan Syal di lehernya. Namun terlihat lebih manis dan sangat cantik, hingga tampak gadis yang ada di depan matanya sudah membuat nya jatuh cinta sekali lagi.

" Kamu cantik banget sih.. " puji Al tapi dengan bibir yang sedikit mengerucut.

" Muji tapi kok cemberut? " tanya Nayla yang sudah duduk di samping suaminya.

" Kalo kamu secantik itu aku gak rela, apa lagi banyak kaum hawa yang tergila - gila sama paras Nayla Kinanti Aurora. " Al berkata jujur karena Nayla memang banyak penggemar prianya.

" Apaan sih Al, orang biasanya juga aku selalu kaya gini kok. Udah ah mendingan kita maka, soalnya habis ini aku ada janjian sama Arena dan Widia. Katanya mereka mau berangkat bareng dalam satu mobil. Jadi habis ini aku jemput mereka " tutur Nayla yang memang kemaren sempat berbalas chat dengan dua sahabat nya.

Al mulai memakan roti lapisnya. " Aku juga hari ini ada janjian sama Mike dan Firman buat berangkat sekolah bareng. Nanti ketemuan nya di rumah Firman.. " jelas Al.

Setelah itu tak ada percakapan lagi dan keduanya sibuk memasukkan roti lapis ke dalam mulut mereka. Sampai mereka pergi ke basement untuk membawa kendaraan masing - masing.

Al menggunakan motor nya dan Nayla menggunakan mobil yang kemaren di antar oleh supir Daddy Rendra atas permintaan nya.

" Sayang.. Tunggu! " Al menghentikan laju mobil Nayla dan Nayla menurunkan kaca mobilnya.

" Kenapa? " tanya nya bingung.

" Kamu lupa sesuatu? "

Nayla tampak berpikir dan seperti nya Ia tidak melupakan apapun. " Semuanya udah siap kok! "

" Kamu lupa ini.... Cup.. Morning kiss. Nyicil dulu! nanti lanjut ya. Selamat menjalankan aktivitas, Sayang ku! " Al mengecup bibir Nayla dan menaiki motornya meninggalkan Nayla yang masih mematung.

" CK, dasar.. " Nayla senyum - senyum sendiri dan melajukan mobilnya.

Siapa yang menduga jika pada pukul 08.00 . Baik Al dan Nayla belum sampai ke sekolahan, entah apa yang mereka lakukan di luar sana. Padahal mereka berangkat pukul 06.10 pagi tetapi sampai sekarang keduanya belum juga tiba.

Hingga akhirnya ketiga motor gede dengan warna yang berbeda berhenti di depan pagar sekolah yang sudah tertutup rapat. Tentu saja karena sekolah sudah masuk satu jam yang lalu.

" Arg, sial.. Gara - gara Lo nih Fir, jadi telat deh! " Gerutu Mike.

" Namanya juga musibah, mana ada yang tau. " Firman melakukan pembelaan.

" Musibah nya di waktu yang salah. " timpal Al.

" Anjrit, gak setia kawan banget sih Lo berdua! " Firman mengerucutkan bibirnya.

Pleteak.

" Aww.. Njrit, pala Gue.." pekik Firman saat tangan Al menjitak kepalanya.

" Kalo gak setia kawan kita gak mungkin telat. "

Tetapi siapa yang menduga jika sebuah mobil berhenti di depan pagar sekolah dan membuat perhatian ketiga siswa itu tertuju pada tiga sosok perempuan yang turun dari mobil.

" Udah masuk ya?" tanya seorang wanita ketika melihat pagar sekolah tertutup rapat.

" Belum, kita dateng nya kepagian. Udah tau pakek nanya lagi. " kesal Mike dengan ucapan Nayla yang langsung mendapatkan lirikan tajam dari Al.

Ternyata Nayla, Arena dan Widia juga terlambat sama seperti mereka. Karena suatu alasan, mereka terpaksa memesan Grab.

" Tunggu - tunggu, Lo bertiga napa bisa ada di mari? " tanya Firman.

" Lagi jogging pagi, udah tau telat pakek nanya lagi. " jawab Nayla kesal yang mendapatkan pelototan dari Widia.

" Kok Lo bertiga bisa telat sih? " Arena bertanya.

" Noh sih biang kerok nya.. " lirikan tajam dari Mike pada Firman.

" Yaelah, emang Gue tau ban motor Gue bakal bocor. " seru Firman yang lagi - lagi kena imbas. Untung saja ada bengkel yang buka meski harus mendorong motornya hingga ke tempat tujuan.

" Lo bertiga napa bisa telat? " kini giliran Al bertanya.

" Noh sih biang kerok nya. " sekarang malah Arena melirik tajam ke arah Nayla.

" Ya udah sih, lagian mana Gue tau kalo mobil Gue bakal mogok.. " timpal Nayla yang memang setelah menjemput Arena dan Widia, mobil kesayangan nya berhenti di tengah jalan. Untung jalanan masih sepi jadi tidak menghalangi pengendara lain.

" Mang Ridho.. Mang Ridho.. Mang Ridho! " sekarang mereka kompak berteriak di depan pagar memanggil seseorang yang tak lain adalah satpam sekolahan.

" Mamang hadir disini.. Walah dala, lho ini kenapa kalian semua ada di luar pagar.. Ah , Mamang tau nih, pada telat to..? selidik Mang Ridho.

" Iya Mang.. Bukain dong!" bujuk Al dengan wajah memelas.

" Mau di bukain..? " tanya Mang Ridho yang mendapatkan anggukan dari semuanya. " Tunggu jam istirahat. "

" Yaahhh! " semua menjadi lesu.

" Mang bukain dong , please. Masa tega sih ngebiarin orang secakep kita ngejemur di depan pager.. " Mike masih membujuk Mang Ridho.

" Salah sendiri telat.. " jawabnya enteng.

" Mang, kasih keringan kek buat kita. Lagian kan kita jarang juga telat nya. " Arena memasang wajah super melasnya.

" Iya Mang, tadi pagi kita itu habis kena musibah. " Widia menyatukan kedua tangan nya tampak memohon agar Mang Ridho membukakan gerbangnya.

" Peraturan tetap peraturan! " sahut Mang Ridho kekeh.

Senyum jahil muncul di wajah Firman. " Gini aja deh Mang, kalo Mamang bukain nih pagar sekolah. Nanti anak Mamang bakal di ajak kencan sama sih Al.. " Semua melongo dengar ucapan Firman. Mang Ridho memang memiliki anak perempuan yang bersekolah di SMA lain namun kadang - kadang Ia suka membawa makanan ke sekolah Erlangga untuk Bapak nya dan terpesona dengan Al.

" Lo apa - apaan sih? " protes Al. Apa lagi jika Ia mengingat wajah anak Mang Ridho yang genit nya minta ampun.

" Gak ada.. Gue gak setuju! " sergah Nayla. Mana mungkin ada Istri yang mau lihat Suaminya berkencan dengan wanita lain.

" Lah, napa jadi Lo yang protes! " Firman bingung sendiri dengan protesnya Nayla.

" Firman.. Mulut Lo bisa diem gak! " Widia menatap tajam membuat Firman menjadi salah tingkah. Apa lagi setelah ciuman mereka di Restoran. Malu bet..

" Bener ini. Sih Al mau kencan dengan anak Mamang? " tanya Mang Ridho memastikan.

" GAK GAK GAK, POKOK NYA ENGGAK, GUE GAK IKHLAS! " teriak Nayla dengan penuh ketegasan membuat Al mengulum senyum nya.

" Nay, kalo Lo teriak kaya gitu yang ada dua curut ini bakal curiga. " bisik Arena dengan suara lirih. Sementara Al tersenyum melihat tingkah Istrinya yang cemburuan.

" Napa sih Lo, Nay. Yang mau kencan sih Al tapi kenapa yang kagak Iklas malah Lo.. " Firman menyipitkan matanya curiga.

" Lagian Lo gak jelas banget, apa hubungan nya nih pager sama sih Al kencan sih? " bukan Nayla tetapi Widia yang jawab dan membuat Firman kembali tidak berkutik.

" Ya maksud nya kan,mau nyogok, Sayang ku! " ucapan Firman membuat Widia mati berdiri.

" Sayang! " Nayla dan Arena melirik Widia begitupun Al dan Mike untuk meminta penjelasan atas perkataan Firman.

Widia tampak gelagapan tak bisa berbohong di depan teman nya. Lidah nya juga tidak bisa di ajak bekerja sama. Sial! Mana mungkin Ia ceritakan kejadian di Restoran kala itu. Jika sampai Nayla dan Arena tau bahwa Ia mencium Firman karena membelanya. Sudah di pastikan bahwa kedua bestie nya itu akan menyemburkan tawa mereka.

" Lo ngomong apa barusan? " tak punya pilihan, Widia malah menatap tajam Firman. Seolah memberikan isyarat untuk menjelaskan maksud kata ' Sayang' dari mulutnya.

" Sayang__Sayang nya hanya cara itu yang kepikiran sama Gue, " kilah Firman memperbaiki ucapan nya. Semua hanya manggut - manggut saja seolah percaya.

Prok

Prok

Prok

Tepukan tangan Mang Ridho mencairkan suasana.

" Ihs ini lagi pada ngerumpi bae, udah ya, Mamang sibuk. Kalian tunggu saja disini. Oke! " ujar Mang Ridho. Yang berlalu masuk ke pos satpam dan molor dengan gaya tanpa dosa.

" MANG, MANG RIDHO. BUKAIN.. " teriak semuanya. Alamat berdiri 2 jam ini mah.

1
Ida Zubedd
apaan sihh si Al , jangan lemah donkk di depan citra , jngan mau di injek injek
Ida Zubedd
semangaaat thorr , pertahanin susunan katanyaa , biar gak cepat bosan kalau baca .
...
kak pliss up ny jgn lama" ak nungguin 😭😇
US
andai waktu bisa diputar ulang....
Pyscho
Aduh, thor, aku tak sabar menanti kelanjutan ceritanya!
gakki
Duh, bikin merinding!
amoakakashisensei
Membaca cerita ini bikin aku kangen banget sama masa kecilku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!