NovelToon NovelToon
Di Balik Cadar (Istriku Orang Kedua)

Di Balik Cadar (Istriku Orang Kedua)

Status: tamat
Genre:Persaingan Mafia / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 5
Nama Author: aulia rysa

Anisa seperti terkena tembakan pistol yang telak mengenai hati nya. Entah kenapa rasa nya sesak mendengar ungkapan Bara yang mencintai wanita lain hingga saat ini.


"Kamu tidak keberatan bukan? kita menikah tanpa cinta dan saya yakin belum ada cinta di hati mu, karena kita baru pertama bertemu. Saya harap ini bukan hanya untuk sekarang, tapi untuk ke depan nya jangan pernah membiarkan hati mu mencintai saya, karena sampai kapan pun saya tidak akan bisa membalas perasaan mu. kita bisa menjadi teman, tapi tidak lebih, meski ada ikatan suci di antara kita," lanjut Bara menatap anisa yang masih terdiam.


"Ya Allah, jika ini jalan takdir yang Engkau garis kan untuk ku lewati, bismilah aku akan jalani," batin Anisa berdoa menyerahkan semua pada sang kuasa.

"Iya Mas, aku tidak keberatan, kita bisa menjadi teman seperti yang Mas katakan, tapi jika suatu saat Mas ingin bersama dengan cinta pertama Mas, katakan saja padaku, aku akan mundur karena aku tidak ingin menjadi penghalang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulia rysa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Berwajah Dua

H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Anisa melihat Bara enggan bergerak dari tempat, kembali bersuara membujuk sang suami agar tidak seperti ini.

"Sayang, jangan seperti ini. Bukan nya kamu ingin selidiki apa sebenarnya yang terjadi? dan sekarang inilah saat nya. Kita bisa sama-sama menyelidiki itu," ujar Anisa.

"Maksud kamu gimana sayang? saat nya menyelidiki? aku benar-benar tidak paham maksud kamu sayang, coba jelaskan secara terperinci, biar aku konek dan paham gitu," ucap Bara, perkataan Anisa tidak dia pahami sama sekali.

Bara meminta Anisa menjelaskan lebih detail maksud perkataan nya itu. Entah kenapa berada di dekat Anisa sekarang otak nya kadang menjadi mba lola.

"Oke, akan ku jelas kan. Jadi maksud ku itu sekarang kita harus bersikap biasa saja di depan Rini, seolah kita sedang tidak baik-baik seperti apa yang di pikirkan, hingga tiba waktu nya bukti sudah terkumpul baru kita buka dan akhiri semua sandiwara ini," jelas Anisa panjang lebar pada Bara.

"Kamu benar juga, mungkin dengan cara seperti ini kita akan lebih muda mencari kebenaran nya," sahut Anisa setuju dengan rencana Anisa.

Ide Anisa sama sekali tak pernah terpikirkan oleh Bara. Bara merasa beruntung di berikan istri yang cantik dan pintar seperti Anisa.

Istri sholeha dan tak pernah membantah perkataan nya.

Dan Rini yang sejak tadi berada di luar, mengetuk pintu belum mendapat jawaban dari dalam menjadi kesal.

Rini yakin semua ini pasti karena Anisa, sih perempuan munafik bermuka dua itu.

Sebelum kemari, Rini mendengar gosip dari beberapa karyawan yang berbicara jika Bara membawa istri nya ke kantor. Dan siapa lagi jika itu bukan Anisa.

Darah Rini rasa nya mendidih, Rini ingin sekali menelan Anisa hidup-hidup.

Mengingat wajah nya saja, sudah sangat membuat Rini kesal.

"Awas saja kau wanita munafik, jika semua ini benar ulah mu, kau akan ku pastikan menerima balasan dari semua yang kau perbuat sekarang," ucap Rini berapi-api, mengepal kuat kedua tangan nya.

Ceklek.

"Rini, kamu di sini?" kaget Bara melihat Rini di depan pintu.

"Iya, apa kakak tidak mendengar suara ku? aku sejak tadi sudah mengetuk, tapi kakak tidak menyahut nya, apa yang kakak lakukan di dalam?" kepo Rini, melihat ke dalam mencari sesuatu.

"Masuk lah kita bicara di dalam saja," ajak Bara dan menutup pintu setelah Rini masuk.

Anisa duduk santai di sofa, mata mengarah pada satu titik, yaitu gambar desain yang di lakukan sekarang.

Keberadaan Rini tak membawa pengaruh untuk Anisa. Bahkan Rini melihat Anisa bersikap biasa pada Bara merasa ada sesuatu yang aneh dan tidak beres.

Sikap kedua benar-benar mencurigakan, Rini masih mengingat jelas perkataan karyawan kantor tadi, jika mereka mengatakan karena mereka melihat jelas dengan mata kepala mereka sendiri, Bara dan Anisa begitu mesra dan bahkan Bara membentak karyawan yang menatap tajam pada Anisa.

"Aneh, apa ini hanya perasaan ku saja? apa mereka tidak ada hubungan apapun?" tapi bagaimana kalau aku yang salah?" batin Rini bertanya, melihat sikap kedua orang tersebut membuat nya menjadi bertanya-tanya pada diri sendiri.

"Buang jauh-jauh pikiran mu itu Rini, berpikir lah positif," sambung Rini menyakinkan diri nya dengan kata-kata semangat yang di ucap kan dalam hati nya.

"Duduk lah, kenapa masih berdiri. Nisa beri tempat untuk Rini duduk, kamu bergeser lah sedikit," ucap Bara.

"Iya, silakan duduk Rini," ajak Anisa. Memandang mempersilakan Rini untuk duduk di samping nya.

Namun bukan duduk di samping Anisa, Rini malah duduk di samping Bara.

Rini tak peduli meski Anisa adalah istri Bara, bodoh amat, itu lah yang di pikirkan nya.

"Kak, besok kita ada pertemuan di luar kota, aku sudah mempersiapkan semua, tinggal berangkat saja. Apa kakak ingin ku jemput besok pagi, agar kita langsung berangkat," ujar Rini, bergelayut manja di lengan tangan kanan Bara.

Anisa melihat sikap Rini itu, menggeleng kepala. Anisa bingung bagaimana bisa ada perempuan seperti Rini yang tak memiliki urat malu.

"Dia sangat pandai, seperti nya aku harus lebih banyak lagi. Jika tidak, aku yang akan kalah," batin Anisa. Menatap Rini sekilas.

"Sayang, kenapa harus seperti ini? lakukan sesuatu, aku tidak nyaman. Kamu benar-benar membuat ku tersiksa. Oh Tuhan kenapa dulu aku begitu bodoh, tidak merasa sesak saat seperti ini, dan kenapa baru sekarang merasakan nya," batin Bara menangis, sedih dengan keadaan nya.

"Kak Bara kenapa diam? bagaimana apa kakak setuju? aku benar-benar tak keberatan menjemput kakak," ucap Rini, menyadarkan Bara diam seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Rini lepaskan jangan seperti ini, kamu harus ingat aku sudah menikah dan istri ku ada di sini, di samping kamu, jadi kamu harus bisa jaga sikap," tegur Bara, melepaskan rangkulan manja Rini di lengan tangan nya.

"Kak, kenapa kau menjadi seperti ini, biasa nya juga gak masalah kalau aku melakukan ini, lalu kenapa sekarang menjadi tidak bisa? apa semua karena kakak ipar?" Rini menoleh menatap penuh kebencian pada Anisa.

"Aku bukan lah wanita bermuka dua yang baik di depan, buruk di belakang dengan beribuh rencana jahat. Aku orang nya depan-depan, A akan langsung berkata A, bukan malah berkata B," ucap Anisa.

Dan seketika perkataan Anisa itu membungkam mulut besar Rini. Rini yang tadi banyak bicara dan tingkah, diam beribuh bahasa.

"Sial, apa maksud nya berkata seperti itu? apa dia berencana mengatakan pada Bara semua yang ku katakan itu? oh no semua tidak boleh sampai terjadi, aku harus melakukan sesuatu," monolog Rini, diam memikirkan cara. Apapun akan dia perbuat asal itu dapat membuat Anisa diam.

"Istri ku benar-benar berani, aku tidak menyangka diam dan penurut nya Nisa, dapat juga membuat lawan bungkam dengan sekali berkata," puji Bara dalam hati, tersenyum memandang wajah Anisa yang serius, pandangan Anisa tertuju pada lawan bicara.

"Ya kau benar kakak ipar. Aku pun sama dengan mu, bukan wanita bermuka dua seperti yang kau katakan itu. Tapi sekarang yang menjadi pertanyaan ku itu siapa kriteria yang kakak ipar maksud? apa itu kakak ipar sendiri?" tuduh Rini tanpa bersalah menunjuk Anisa.

"Kadang seseorang yang menunjuk pada orang lain melakukan kesalahan, tanpa kita sadari orang yang menunjuk lah yang bersalah, karena apa? karena orang yang bersalah selalu melempar kesalahan pada orang lain tanpa berani mengakui kesalahan nya itu," ujar Anisa.

"Jangan salah paham dulu, aku tadi hanya mengatakan pengalaman hidup ku selama ini, jika perkataan ku tadi menyinggung mu, mohon maaf, lupakan saja jangan di ingat lagi," lanjut Anisa, melihat wajah Rini yang nampak menahan kesal pada nya.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

1
Ruzita Ismail
Luar biasa
Ma Em
Bara cuma janji2 doang tanpa bukti setiap minta maaf selalu bilang tdk akan kubiarkan airmata ini menghiasi wajah cantikmu tapi diulang lagi diulang lagi menyakiti Anisa dasar Bara suami plin plan angin2an
Ma Em
Ceritanya tarik ulur sebentar baik sebentar tdk lagian Anisa juga gampang banget memaafkan Bara orang plin plan seperti Bara jgn terlalu dipercaya kalau tdk nanti Anisa sendiri yg sakit hati
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Bara kamu pasti akan menyesal setelah Anisa pergi tdk kembali lagi itulah dgn teguh pendirian Anisa semoga Anisa bisa menemukan kebahagiaannya kembali dgn mendapatkan suami yg sayang dan cinta pada Anisa
Ma Em
Bara pasti kamu akan menyesali keputusanmu yg tdk ingin Anisa mencintai kamu karena telah menyia nyiakan cinta tulus Anisa dan setelah kamu tau kebenarannya bahwa yg meracuni Rina adalah adiknya si Rini semoga Bara tdk terlambat untuk mencintai Anisa
Ma Em
Rini sdh terobsesi dgn Bara hingga tdk memikirkan lagi benar apa salah tindakannya seorang adik tega membunuh kakaknya sendiri demi untuk tercapai tujuannya semoga terbongkar semua kejahatan Rini yg tlh membunuh kakaknya
Madelina Puis
aku kecewa dengan penulis ..
Surati
bagus
Mega Ratnawati
ceritanya felix dan rini menikah
Mega Ratnawati
masa ceritnya cuma sedik bagaiman dengan felix dan rini
Mega Ratnawati
lanjut dong ceritanya aisha
Leni Anggraeni
Luar biasa
Yus Warkop
mau menyatu terhalang roti sabaar bara , kalau sudah waktunya pasti
Yus Warkop
iih bener"bego si bara yah
Yus Warkop
😭😭😭begitu ceritanya bara
Yus Warkop
aneh dama si bara benar" dungu
Yus Warkop
setujuuuuu bagus nis greget sama s bara yg bodoh
Yus Warkop
bara laki"bodoh ,gak bisa ngebedain mana perempuan tulus mana perempuan licik
Yus Warkop
oh iya, aku ingat sekarang ,aku pernah baca kubaca ulsng ah biar jelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!