NovelToon NovelToon
Sebenarnya Cinta

Sebenarnya Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Perjodohan / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:117.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: F.A queen

Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.

Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.

Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.

Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.

"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"

*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31_Anak kucing 3

"Suka," jawabnya dengan segera. Namun, kemudian dia melirik belanjaannya.

"Taruh saja, pilihan mu ini akan sampai rumah mu sesuai waktu yang kau inginkan," Vano menjelaskan, ini membuat Yuna tersenyum senang.

Vano mengajak Yuna ke ruang karaoke VIP miliknya, lengkap dengan hidangannya.

"Kau tidak seperti wanita yang suka datang ke karaoke," komentar Vano sambil mencari judul lagu.

Yuna mengangguk dan tersenyum tipis.

"Iya... aku hanya sesekali menikmati masa muda ku, selebihnya hanya ada rumah dan sekolah, rumah dan kampus," Yuna bercerita dengan menunduk. Vano memperhatikannya.

"Pasti sangat membosankan," ucapnya. Yuna mengangguk.

"Okey... mari bersenang-senang," suara Vano sangat bersemangat. Dia kemudian langsung berdiri menghadap ke Yuna.

Musik mulai terdengar dengan kencang. Vano bergaya seperti vocalis sungguhan, memegang mike dan seolah tangannya memainkan gitar.

"Pandangan pertama awal aku berjumpa...," Vano menatap Yuna dengan berseri. "Pandanga pertama awal aku berjumpa... seolah-olah hanya impian yang berlalu."

Yuna bertepuk mengikuti musik yang menyenangkan. Vano memberinya isyarat untuk mengambil mike diatas meja dan bernyanyi bersamanya. Sedikit malu, Yuna menyetujui itu, dia mengambil mike dan mulai ikut bernyanyi.

"Cowok setampan dia... datang menghampiri ku, hampir-hampir aku tak sadar di buatnya," Yuna menyahut. Dia berdiri di sebalah Vano. "Sungguh karena dia aku di depan anda memberanikan diri bergaya dan bernyanyi."

Mereka berduet bak penyanyi aslinya. Yuna mencurahkan semua suaranya, bernyanyi dengan sangat gembira. Dia tidak pernah benar-benar berteriak seperti ini, Yuna bahkan mempertanyakan berapa usianya saat ini pada dirinya sendiri. Saat ini, dia bahkan mirip seperti anak Tk yang pertama kali bernyanyi bersama teman-temannya. Vano terus memperhatikannya dengan penuh senyum hingga lagu pertama selesai.

"Huwaa seru bangeet...," Yuna bertepuk tangan. "Suara mu keren Vano...," dia mengacungkan dua jempolnya untuk Vano.

"Ohh jelas," jawab Vano dengan sombong. Yuna lalu memilih lagu lagi sementara Vano duduk memperhatikannya.

"Uhum...," Yuna berdehem sebelum mengambil suaranya.Kemudian, dia mulai bernyanyi.

"Ku terbiasa tersenyum tenang walau hati ku menangis, kaulah cerita tertulis dengan pasti selamanya dalam fikiranku...."

Vano memperhatikannya bahkan hampir tak berkedip. Yuna begitu meresapi lagu yang dia nyanyikan.

Jika diperhatikan dengan benar memang ada rasa sepi dibalik wajah yang ceria itu, memang ada kekosongan di balik senyum yang sering dia perlihatkan. Vano bertepuk sambil terus memperhatikan Yuna.

"Berjalanlah walau habis terang ambil cahaya cinta tuk terangi jalan mu di antara beribu lainnya kau tetap, kau tetap, kau tetap benderang...," Yuna membungkuk menyudahi lagunya.

"Waw keren Yuna...," Vano segera berdiri dan bertepuk tangan untuk Yuna. Yoona menghampirinya dengan senyum malu.

"Apa suara ku sangat aneh?" taanyanya.

Vano menggeleng.

"Siapa yang bilang? Suara mu keren...," Vano bertepuk tangan sekali lagi. Yuna duduk dan meminum minumannya, tenggorokannya terasa kering.

"Kau pasti bohong kan?"

"Sumpahh," Vano duduk di sebelahnya. Yuna tersipu.

"Yuna," Vano memanggilnya dengan lembut.

"Hmm."

"Mari kita berteman," Vano mengulurkan tangannya. Yuna menatapnya bingung.

"Kita sudah berteman bukan?"

"Mana ada teman tidak saling menghubungi?" kata Vano membuat Yuna tertawa kecil. Dia telah menghilangkan kartu nama Vano, jadi dia sama sekali tidak pernah menghubunginya. Yoona membalas uluran tangan Vano.

"Hai... teman baru," Yoona menyapanya.

"Mari bertemu lagi setelah ini," Vano menatap Yuna.

"Baik," jawab Yuna ramah.

"Ayook... kita bernyanyi lagi sampai suara kita habis," Vano berdiri dan menarik Yuna. Dia memilih lagu yang berirama bahagia, sedih dan bahkan lagu india.

Yuna sangat senang, sangat-sangat senang, hingga menjelang sore dia baru menyudahi keseruannya bernyanyi.

"Vano... benar-benar terima kasih untuk hari ini," Yuna pamit pada Vano.

"Tidak perlu sunggkan pada teman, hubungi aku jika kamu senggang, okey."

***@***

Yuna masih terus bernyanyi bahkan ketika dia sedang memasak. Menjadikan centong sebagai mikenya dan sesekali bergoyang pinggul. Dia sangat asik sendiri hingga dia tidak sadar ada seseorang yang diam-diam merekam aksinya dari belakang.

Seseorang yang diam-diam merekamnya, merasa bahwa kucing yang semalam kedinginan sekarang sudah sangat enerjik. Dia diam menahan tawanya ketika Yuna memeragakan goyangan artis dangdut Ibu kota.

Setelah puas menonton istrinya, dia kemudian kembali ke kamarnya, dia tidak ingin menganggu kucing kecil yang sedang berlatih vocal. Dia duduk di sofa dan terus mengulang vidio yang baru saja dia dapatkan, tertawa lepas di dalam kamar melihat pinggul Yuna yang belum luwes menirukan goyangan biduan dangdut.

"Leo... apa kamu sudah selesai mengganti baju mu?" Yuna mengetuk pintu. Sebenarnya, dia sedikit ragu untuk mengetuk pintu Leo, tapi dia harus merayu Leo, dia sangat tidak nyaman jika Leo mendiamkannya.

Pintu terbuka pelan, Yuna langsung memamerkan senyumnya setelah melihat Leo berdiri di depannya. Senyuman Yuna membuat Leo mengingat goyangan pinggul itu. Leo segera menahan tawanya bahkan hingga pipinya menjadi sedikit kembung.

"Ini adalah masakan pertama ku...," Yuna memamerkan giginya, seperti anak kecil yang polos. Benar-benar imut, sejujurnya Leo ingin mencubitnya, namun dia menahan tanganya.

"Leo... apa kau sudah minum fitamin? Aku takut kau akan keracunan setelah makan masakan ku."

Leo menatapnya.

"Berarti kau harus memakannya dulu sebelum aku," jawab Leo sambil menutup pintu kamarnya.

Yess, Yuna bersorak dalam hati. Leo mau menjawabnya itu berarti dia tidak marah lagi. Dia lalu berjalan membuntuti Leo.

"Umm... tidak buruk, mulut ku mengatakan ini enak," ucap Yuna setelah mencoba masakannya Leo menyodorkan piringnya, ini membuat Yuna sangat bahagia.

"Jika ada yang kurang beri tahu aku," Yuna memperhatikan Leo, melihat sendok pelan-pelan masuk ke dalam mulut Leo, bibir leo, mulut leo yang mengunyah, ekpresi Leo.

"Lumayan," Komentar Leo sambil mengangguk. Yuna bertepuk tangan untuk dirinya sendiri.

Yuna lalu diam memperhatikan Leo kembali, entah kenapa dia sangat senang memperhatikan Leo ketika makan.

"Apa wajah ku membuat mu kenyang?" Leo menoleh dan menatap Yuna. Yuna membalas tatapan Leo, dia juga sangat senang ketika Leo menatapnya.

"Iya," Jawabnya. Llu Leo memukul hidung Yuna menggunakan sendok ditangannya.

"Leo... itu sendok kotor," protes Yuna. Tangannya mengelus ujung hidungnya. Mendapatkan protes, Leo semakin sengaja melakukannya, sekarang pipi Yuna yang dia kenai.

***@***

*PandanganPertama_Slank Feat Nirina

*Walau habis terang_Noah

1
Indar Wati
sumpah dri sekian novel yg ku Bca hanya ini yg luarbiasa ..

bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
🍃EllyA🍃
hatiku ikut sedih
Naira Nissa
peran utama di bikin pada penasaran visual nya , aku berkali-kali baca jadi udah tau kalo itu suamiku Lee min ho
🍃EllyA🍃
ceritnya sungguh menarik. aq bacanya smapai diulang2..
🍃EllyA🍃
awal pertemuan dengan paman Vano..
🍃EllyA🍃
kk author aq mampir sekiln klinya baca daddy sma momy..
Naira Nissa
aduh Dion orang lagi marah malah di kompor²in ma candaan Lo ya tambah kebakaran lah😅
Naira Nissa
mampir lagi Thor ,, kangen ma cerita Leo alias Lee min ho suamiku 😂
Nofta Putri111
/Sob//Sob//Sob/sedih thorr
Nofta Putri111
main bunuh aj kyak bunuh nyamuk aj/Chuckle//Chuckle//Chuckle//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nofta Putri111
/Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
DyLu
iyya akupun baca ulang lagi 🤭😍🥰 tiba2 kngen lagi sama tuan muda Leo dan Yuna 😍🥰
💠||ʀɪɴ
merek Dior leo wkwkwk berani nggk Lo tutup 😂
Jeny Juwan Alfa
Suka suka😍
Jeny Juwan Alfa
😁
Jeny Juwan Alfa
,😭😭
Jeny Juwan Alfa
😭😭
Jeny Juwan Alfa
aku baca ulang Lg dr bab sini sebenernya Leo udh tertarik Ama Yuna cuma ketutup cinta Kiara yg terlalu lama bahkan tumbuh dr ank2 sampai remaja sama2 terus .
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
Jeny Juwan Alfa
baca ulang Lg entah yg keberapa kali 😍.
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua
Septi Yani
gole mbaca wes tek ulang2 tpi panggah ora bosen👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!