Zaskia Wulandari seorang gadis cantik berusia 22 tahun di ceraikan sang suami saat Abimana putra Nugraha yang kini berusia 24 tahun berhasil meraih kesuksesannya sebagai seorang dokter kandungan
Zaskia dan Abimana menikah saat usia mereka masih Belia dimana Zaskia kala itu baru berusia 15 tahun dan Abimana berusia 17 tahun
Mereka di nikahkan karena permintaan terakhir ayah Zaskia yang saat itu mengalami kecelakaan maut saat perjalanan dinas keluar kota
dalam keadaan kritis,ayah Zaskia pak Ibrahim Alziqri meminta sahabatnya pak Hartanto Nugraha untuk menikahkan anak-anak mereka karena pak Ibrahim tau jika mereka berdua menjalin hubungan kasih
pak Hartanto ayah Abimana akhirnya setuju menikahkan ke-duanya walaupun Bu Andini Ibunda Abimana tidak setuju karena menganggap usia mereka masih sangat muda
tapi keinginan Abimana dan pak Hartanto hingga bu Andini tidak bisa lagi menolak dan akhirnya setuju walaupun dalam hatinya tidak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7 kamu tak sendiri Ima
Kini mereka telah sampai di parkiran rumah sakit jantung isma semakin berdetak kencang berbagai macam prasangka berputar di kepalanya
Tubuh Ima lemas tak bertenaga sehingga kia dan abi memapahnya untuk berjalan masuk ke dalam rumah sakit
Pak Ibrahim dan pak Rt mendekati resepsionis dan bertanya di mana pak ismail berada
"permisi sus kami ingin bertanya korban kecelakaan sore tadi atas nama pak ismail Marzuki dan ibu Nurlaila ada di mana ya!?" tanya pak Ibra
"Mereka ada di UGD pak" jawab perawat itu
"terimakasih banyak sus". jawab pak Ibra dan pak rt
"ayo pak mail dan Bu Laila ada di UGD " ucap pak RT
Mereka pun mempercepat langkah mereka saat sudah hampir mendekati UGD di sana ada dua orang polisi yang sedang duduk
Pak Ibra segera mendekati kedua polisi itu
"selamat malam pak" ucap pak ibra
"iya selamat malam ,ada yang bisa kami bantu pak!?" tanya salah satu polisi itu yang nametagnya tertulis nama Hamka
"Kami keluarga dari pak Ismail Marzuki dan ibu Nurlaila " jawab pak Ibrahim
"oh anda pak Ibrahim !?" tanya pak Hamka
"iya benar pak " jawab oak Ibrahim
"kenalkan saya Hamka dan ini rekan saya Restu,kami yang menelpon bapak tadi " jawab pak Hamka
"iya pak,tapi kalau boleh tau pak ismai dan Bu Laila sekarang di mana!?" tanya pak Ibrahim
"kalau pak ismail sedang di tangani oleh dokter karena mengalami patah tulang di bagian kaki dan tangan kirinya juga ada luka serius di bagian kepala sehingga kehilangan banyak darah tapi kebetulan di PMI persediaan golongan darah pak ismail stoknya banyak
sedangkan bu Laila maaf saat dalam perjalanan kemari Bu Laila menghembuskan nafas terakhirnya " ucap pak hamka dengan mata berkaca-kaca
"ibuuuu huuuuuuhuuuuu" tangis isma seketika pecah di keheningan lorong rumah sakit itu
"astaghfirullah innailaihi wainnailaihi rojiun " ucap semuanya mendengar kabar duka tentang ibunya isma
"sekarang mayat bu Laila ada di mana pak!?" tanya pak Ibrahim
"mayat beliau ada di kamar mayat " jawab pak Hamka
"ibuuu huuuuu huuuu kenapa meninggalkan isma bu huuuuu" tangasan pilu isma membuat semua orang ikut menangis termasuk pak Hamka dan pak Restu
Kia semakin memeluk erat tubuh sahabat rasa saudaranya itu mencoba memberikan kekuatan dan mengatakan jika Isma tidak sendirian
tak lama dokter keluar dari ruangan tindakan
Mereka segera menghampiri dokter itu
"bagaimana keadaan pak ismail dokter !?" tanya pak Harto
"beliau sudah sadar dan ingin bertemu dengan putrinya isma juga kia dan pak Ibrahim " ucap dokter itu
"saya Ibrahim dok dan ini putrinya isma dan ini kia" jawab pak Ibrahim
"Mari pak ikut saya kedalam" ucap dokter itu dan kembali kedalam ruangan itu
Pak Ibrahim membantu kia memapah tubuh isma dan mereka berjalan masuk keruang tindakan
Sesampainya di dalam mereka melihat tubuh pak Ismail penuh dengan alat-alat medis, kepalanya berbalut perban begitupun dengan tangan dan kaki kiri pak ismail
"ayah Huuuuu "isma berlari menghampiri sang ayah
"ayah ibu yah huuuuuu" ucap isma memeluk tubuh pak Ismail
"pelan-pelan dek, tubuh ayah adek terdapat banyak luka" ucap seorang suster yang berada tidak jauh dari mereka
"nak maafkan ayah dan ibu ya,ayah dan ibu sayaaaang benget sama ima" ucap pak Ismail dengan tersendat sendat
"ima juga Sayang sama ayah dan ibu hiks hiks hiks" jawab isma
Pak ismail memaksakan tersenyum pada putrinya itu
"bang Ibra saya titip ima ya bang anggap ima putri abang sendiri " ucap pak Ismail sudut matanya meneteskan air mata
"iya mail, saya sudah menganggap isma seperti putri saya sendiri kamu tidak usah khawatir yang penting sekarang kamu harus sembuh kita sama-sama membesarkan mereka "ucap pak Ibrahim lalu menatap isma dan kia yang sedang berpelukan
pak ismail tersenyum getir dan terlihat juga wajahnya menahan rasa sakit yang luar biasa di tubuhnya
"Kia" panggil pak Ismail
"iya ayah is hiks hiks hiks " jawab kia
"tolong temani ima ya jangan biarkan dia sendiri sayangi ima seperti saudara kandungmu sendiri nak , jangan bertengkar kalian harus saling jaga
Ayah sayang kalian berdua" ucap pak ismail
"iya ayah kia akan selalu menjaga isma karena Isma adalah kakak kia satu satunya hiks hiks hiks ayah harus sembuh dan mengajari kami ilmu beladiri yang baru" jawab kia
"iya nak,kamu memang anak yang baik ayah senang ima punya saudara seperti kamu nak"jawab pak Ismail mencoba untuk tersenyum
"ima kamu anak yang kuat sayang "ucap pak ismail mencoba mengangkat tangan kanannya ingin meraih wajah putrinya itu
Kia yang cepat tanggap membantu pak ismail mengangkat tangan kanan pak ismail dengan perlahan karena di tangannya itu ada selang infus
kia meminta isma untuk menundukkan kepalanya agar pak Ismail dengan mudah menyentuh wajah Isma yang sudah basah oleh air mata
"jangan nangis nak,ayah juga ikut sedih melihat kamu seperti ini ikhlas ya nak ayah tau kamu anak ayah yang sangat kuat
Kia jaga Isma ya untuk ayah , kalian harus saling jaga nak
bang ibra bantu saya bang" ucap pak Ismail pak Ibrahim pun ikut mendekati pak Ismail karena pak ibra tau apa maksud ucapan pak Ismail
Pak Ibrahim berbisik di telinga sahabatnya itu menuntun pak ismail mengucapkan dua kalimat syahadat
pak ismail mengikuti setiap ucapan pak Ibrahim dengan perlahan ada senyuman di wajahnya
Tak lama mata pak Ismail perlahan tertutup dan alat pendeteksi jantung pun berbunyi keras menandakan sang pemilik telah pergi untuk selamanya
"ayaaaaaah huaaaaaahuaaaaaa ayaaaaaah jangan tinggalkan ima ayaaaaah huaaaaaa huuuuuu ayah" tangisan isma begitu pilu
Pak Ibrahim menarik isma dan kia menjauh agar tim dokter bisa melakukan tugasnya
Kini ima telah menjadi Yatin piatu
"ima sabar nak kamu tidak sendiri nak ada kami bersama kamu " ucap pak Ibrahim menarik isma kedalam pelukannya
"ayah dan ibu meninggalkan ima ayah ibra,ima tidak punya siapa-siapa lagi ayah ibra ima sendirian sekarang huuuuuuuu ayah ibuuuuu bawa ima bersama kalian" ratap isma
"kamu tidak sendiri ima masih ada kami bersamamu ayah is sudah menitipkan kamu padaku Hiks hiks hiks "kia ikut menangis memeluk tubuh sahabatnya itu dari belakang
"ayo.kita keluar biar dokter bisa bekerja,kita lihat jenazah ibumu juga ya nak kamu masih kuatkan nak!?" tanya pak Ibrahim pada isma
"iya ayah ima mau lihat ibu Hiks hiks hiks " jawab isma
Dan mereka pun keluar dari dalam ruangan itu
"Isma kamu yang sabar ya nak masih ada kami selalu ada untuk kamu nak" ucap bu Rt lalu memeluk tubuh kecil isma
Semua yang ada di sana ikut menangis, mereka mengingat sosok pak ismail dan bu Laila yang terkenal baik dan suka menolong mereka walaupun pak Ismail dan Bu Laila jarang ada di rumah mereka di siang hari tapi jika ada tetangga yang tertimpa musibah atau kemalangan mereka dengan ringan tangan datang membantu
Begitupun jika ada yang sedang hajatan pasti pak Ismail dan Bu Laila akan membantu entah itu membawa berbagai macam sayuran ataupun dengan memberikan amplop apalagi jika yang punya acara dari kalangan tidak mampu tak tanggung-tanggung pak ismail akan menyumbang dalam jumlah besar
"pak Rt tolong urus dulu jenazah pak ismail kami akan keruang mayat untuk mengurus jenazah bu Laila
Ayo Harto kita temani isma ke kamar mayat mengurus jenazah ibunya " kata pak Ibrahim membagi tugas
"iya bang kami akan mengurus jenazah bang mail di sini"jawab pak rt dan yang lainya
semoga semangat baru yang membara.... 🔥🔥🔥🔥🔥🔥..
apakah di kampus akan bertemu sama suami Kia🤔🤔🤔...
aku lupa siapa nama nya🤦🏻♀️
semoga semangat baru yang membara.... 🔥🔥🔥🔥🔥🔥..
apakah di kampus akan bertemu sama suami Kia🤔🤔🤔...
aku lupa siapa nama nya🤦🏻♀️
siapa ya nama nya... akau lupa.. e🤭
sehat selalu untuk othor
dan penyesalan akan menghampiri nya...😏
dan penyesalan akan menghampiri nya...😏