NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Penjinak Bara

Terjebak Cinta Si Penjinak Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Penyelamat
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Dikhianati oleh dua orang yang paling ia percayai—tunangannya dan adiknya sendiri—Aluna Kirana kehilangan semua alasan untuk tetap hidup. Di tengah malam yang basah oleh hujan dan luka yang tak bisa diseka, ia berdiri di tepi jembatan sungai, siap menyerahkan segalanya pada arus yang tak berperasaan.

Namun takdir punya rencana lain.

Zayyan Raksa Pradipta, seorang pemadam kebakaran muda yang dikenal pemberani, tak sengaja melintasi jembatan itu saat melihat sosok wanita yang hendak melompat. Di tengah deras hujan dan desakan waktu, ia menyelamatkan Aluna—bukan hanya dari maut, tapi dari kehancuran dirinya sendiri.

Pertemuan mereka menjadi awal dari kisah yang tak pernah mereka bayangkan. Dua jiwa yang sama-sama terbakar luka, saling menemukan arti hidup di tengah kepedihan. Zayyan, yang menyimpan rahasia besar dari masa lalunya, mulai membuka hati. Sedangkan Aluna, perlahan belajar berdiri kembali—bukan karena cinta, tapi karena seseorang yang mengajarkannya bahwa ia pantas dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Hujan turun seperti duka yang tak berkesudahan, mengguyur kota yang tak pernah benar-benar tidur. Lampu-lampu jalan berpendar redup di balik kabut yang menari, sementara angin malam menyelinap di antara dedaunan yang bergoyang. Di atas sebuah jembatan tua yang membentang di atas sungai berarus deras, seorang gadis berdiri diam seperti bayangan yang lupa caranya hidup.

Aluna Kirana.

Gaun pastel yang ia kenakan basah kuyup, menempel pada tubuhnya yang gemetar. Rambut panjangnya kusut dan menempel di pipi, menyembunyikan tatapan matanya yang kosong, mata yang kehilangan cahaya harapan. Tangannya menggenggam pagar jembatan, kencang, seolah hanya itu satu-satunya yang tersisa untuk dipegang. Di bawahnya, air sungai mengalir dengan suara gemuruh, seolah memanggil-manggil Aluna, menawarkan pelarian yang mudah dan tanpa rasa sakit.

Hatinya telah remuk, berantakan, seperti kaca yang dihancurkan berkali-kali. Bayangan wajah tunangannya yang dulu ia puja kini hanya menyisakan rasa jijik. Dan adiknya yang ia anggap rumah, justru menjadi tangan yang menusuk dari belakang. Dua orang yang ia cintai, memilih saling mencintai di belakangnya.

"Untuk apa lagi aku hidup?" bisiknya pada malam.

Air mata bercampur hujan. Dingin menggigit kulitnya, tapi luka di dadanya jauh lebih beku. Dunia terasa seperti ruang kosong yang bergema—sunyi, luas, dan menyakitkan.

Langkah kecil ia ambil. Kaki kanan sudah menyentuh sisi luar pagar jembatan. Satu tarikan napas terakhir sebelum segalanya berakhir. Ia ingin berhenti merasa. Berhenti mengingat. Berhenti merasakan luka yang tak pernah sembuh.

Namun sebelum Aluna sempat melepaskan pegangan, sebuah suara serak menerobos malam.

"HEY! Berhenti!"

Aluna membeku. Suara itu terdengar tegas, namun ada nada cemas yang menusuk.

"Jangan lakukan itu," suara itu mendekat, cepat, tergesa.

Dan dalam hitungan detik, sepasang tangan kuat mencengkeram lengannya, menariknya dengan paksa kembali ke sisi yang aman.

Tubuh Aluna jatuh ke pelukan seseorang yang terasa hangat, kuat, dan beraroma asap. Jantungnya berdegup cepat, tapi kali ini bukan karena takut akan mati, melainkan karena ia hidup dan diselamatkan.

"Apakah kau sudah gila?! Kau bisa mati!" suara pria itu meninggi, tapi suaranya terdengar lebih panik daripada marah.

Aluna mendongak pelan, menatap wajah yang nyaris tertutup helm merah dengan emblem Damkar di sisi kiri. Seragamnya basah, tubuhnya tinggi dan kokoh, dan di balik matanya yang tajam, ada sorot kekhawatiran yang nyata.

"Biarkan aku, mati." lirih Aluna, hampir tak terdengar.

Pria itu memandangnya lama, sebelum melepas helmnya. Rambutnya sedikit berantakan, kulitnya kecokelatan, dan garis rahangnya tegas. Tapi yang paling menarik adalah matanya—gelap, dalam, dan menyimpan sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Bukan hanya simpati. Tapi seolah dia pernah berdiri di tempat yang sama, di tepi kehancuran.

"Aku nggak akan pergi sebelum kau aman," katanya pelan. "Dan aku nggak akan biarkan ada orang mati malam ini."

Nama pria itu adalah Zayyan Raksa Pradipta.

Dan malam itu, ia bukan hanya menyelamatkan nyawa seorang gadis—ia menyelamatkan jiwanya.

...----------------...

Aluna duduk di bangku taman kecil yang tak jauh dari jembatan. Selimut darurat membungkus tubuhnya, sementara Zayyan berdiri tak jauh, berbicara dengan seorang petugas yang datang belakangan. Mereka berbicara pelan, tapi Aluna tak peduli. Ia tak lagi menangis, tapi jiwanya masih seperti kabut yang mengambang, tak tentu arah.

Zayyan menghampirinya setelah selesai berbicara.

"Apakah kau punya keluarga di kota ini?" tanyanya hati-hati.

Aluna menggeleng pelan.

"Keluarga? Tempat tinggal?"

Diam. Ia terlalu malu untuk mengaku bahwa dunia yang ia bangun telah runtuh.

Zayyan duduk di sampingnya, menjaga jarak. Tak mencoba menyentuh. Hanya duduk.

"Terkadang hidup ini memang kejam," katanya tiba-tiba. "Dan kadang, satu-satunya hal yang menyelamatkan kita adalah orang asing."

Aluna melirik pelan. "Kenapa kamu menyelamatkanku? Kau bisa saja pergi dan membiarkan aku mati."

Zayyan tersenyum kecil. Tapi senyum itu tak benar-benar bahagia.

"Karena aku pernah berada di posisimu saat ini, tapi tak ada yang datang dan peduli denganku."

Dan dalam keheningan yang meluruh, dua orang asing duduk di bawah lampu taman, menyimpan luka yang tak terlihat, namun saling mengenali rasa kehilangan yang sama.

Malam itu bukan akhir bagi Aluna. Itu adalah awal. Awal dari sesuatu yang belum ia mengerti—tentang pemulihan, tentang keberanian, dan tentang cinta yang mungkin muncul dari tempat paling tak terduga.

1
Nyonya Mafia
jangan lupa mampir di novel ku laki laki misterius ya kakak
Jasmine Adam
ceritanya bagus bgt
Author Sylvia: terima kasih banyak kak🫰☺️
total 1 replies
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Sri Siyamsih
kl dah spt litu nggk ad aksl sehat lg knp mmnya Zayyn msh bertahn ounya susmi egois sekl. kasihan Zayyn, dia punya kehidupan sendiri tp d terkan trs .
Anyelir
lanjut kak
Lily Flow
dari jutaan wanita di dunia, kenapa harus adik kandung? kenapa!
itu sakitnya double
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
Rama's mom
bantu Luna tapi jangan dengan meninggalkannya
Sri Siyamsih
lanjut k semangat 🙏
Sri Siyamsih
ayo Zayyan kau bisa tolong bantu Luna, dia dah terll byk menderita. kl perlu lawan ortumu yg otoriter itu
Sri Siyamsih
satu masalh kelar, dtg masalh lg bahkn ni org yg berkuasa, sabar Lunaa
Sri Siyamsih
mudah"an hub tasya dgn luna kedpnnya lebih baik lg sbg saudara
Auuthor_Rabbit18🐇
aku mau nulis dulu ya, thor. nanti aku baca lagi/Smile//Smile//Smile//Kiss//Kiss/
Auuthor_Rabbit18🐇
aku mampir lagi thor, jangan lupa mampir dan beri aku saran/Smile//Smile//Smile/.
bdw tetap semangat/Determined//Determined//Determined//Determined/
Anyelir
lanjut kak
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Author Sylvia: iya kak, ditunggu ya ☺️
total 1 replies
Sri Siyamsih
semiga Tasya mint maafnya tulus mau bnr" berubah baik.
Sri Siyamsih
kau pikir Luna mau kembali pdmu Niko, nggk akan. skg dia punya pelindung dan org yg mencintainya
Dimas Saputra
lanjut thor semangat,
Nurhani ❤️
jayen minimal tampar kek mulut si Tasya /Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!