SEQUEL DARI ❤JERAT CINTA SANG PLAYER❤
Diasingkan keluarganya sendiri karena cacat, bagaimana nasibnya saat bertemu dengan seseorang yang dia kenal hanya sebagai pengawal?
Dua tubuh dua jiwa, namun nasib memperlakukan keduanya berbeda
Satu di puja dan satunya tidak diinginkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayo Berenang Denganku!
Semilir angin, riuhnya unggas air yang tengah asik berenang membuat suasana hening diantara kedua anak manusia itu sedikit mencair.
Lord Erkan dapat melihat bagaimana berbinarnya kedua mata Sheena, saat beberapa unggas air mengeluarkan suara mereka.
"Apa kau nyaman tinggal di sini?" akhirnya Lord Erkan tidak tahan untuk bersuara.
Suasana hening yang tercipta di antara mereka, membuat Erkan sedikit tidak nyaman. Entahlah, Erkan lebih menyukai canda tawa, atau berbagi cerita dari pada berteman sepi.
Putri Sheena yang sedari tadi menatap kosong ke arah danau, perlahan mulai mengembangkan senyum- gadis itu menoleh pada Erkan sembari mengangguk pelan.
"Hu'um, aku sangat nyaman disini. Walaupun aku tidak bisa melihat seberapa indahnya tempat ini, tapi aku yakin kalau disini adalah letak surga tersembunyi. Air danau yang dingin, hembusan angin yang sejuk, bahkan suara kicauan burung liar bisa aku dengar disini- aku tidak yakin kalau ini di bumi," celoteh panjang Sheena, sangat terlihat kalau Sang Princess begitu antusias saat bercerita.
"Kau tidak takut dengan danaunya? maksudku- kau tidak trauma dengan air? karena-,"
Ucapan Erkan terhenti saat melihat Sheena menggeleng, kedua sudut bibirnya terangkat sempurna, menatap kosong ke arah Erkan.
'Tidak, entahlah jangan tanya kenapa. Aku juga tidak tahu, yang jelas aku tidak takut dengan air. Suara gemercik air membuat aku tenang, dan aku dapat merasakan kalau di sekitarku ada kehidupan," jelasnya lagi.
Erkan terpancing untuk melakukan sesuatu mendengarnya, pria itu bangkit sembari membuka kaos polos pas body yang melekat di tubuhnya.
"Mau berenang," tawarnya pada Sheena.
Erkan mengulurkan tangannya pada Sang Princess, Erkan berharap kalau Sheena akan menerima tawarannya.
"A-aku tidak bisa berenang, maaf," ujar Sheena pelan.
Jari jemari kecil itu memilin satu sama lain, kepala Sheena tertunduk. Dia berpikir kenapa pria ini mau mengajaknya berenang, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh gadis buta sepertinya?
Berenang dengan gaya batu?
Sheena mencebik dalam hati, walaupun sebenarnya dia juga ingin sekali merasakan bagaimana rasanya berenang- terlebih lagi berenang di alam liar, bukan di kolam renang mewah.
"Aku yang akan mengajarimu, bagaimana? apa kau ingin berenang dengan ku, Princess?" bujuknya lagi.
Terdengar suara derap kaki melangkah di lantai kayu beranda, Sheena yakin kalau pria itu sudah bersiap menceburkan diri kedalam danau.
Byuurr!
Sheena sedikit tersentak saat merasakan air danau membasahi wajah serta kakinya. Cipratan air yang di ciptakan oleh Lord Erkan, membuat Sheena tersenyum tipis. Tubuh Sang Princess semakin menegang saat merasakan ada buah tangah menyentuh kedua kakinya, yang masih tergantung di dalam air.
"Mau berenang?" rayunya lagi.
Sentuhan lembut itu membuat Sheena merinding, air danau yang dingin ditambah dengan elusan lembut di kedua kakinya, membuat jantungnya memompa cepat.
"Aku tidak bisa berenang Akara. Nanti aku hanya akan menyu- aaakkhh!" Sheena memekik keras, saat merasakan kedua kakinya di tarik oleh Erkan.
Bahkan pekikan kerasnya itu membuat Bibi Jumma yang tengah mempersiapkan hidangan makan malam, tergopoh-gopoh keluar dari dalam rumah.
Namun langkah Bibi Jumma terhenti di ambang pintu, saat menyaksikan interaksi kedua anak manusia- yang saat ini tengah berada di tepi danau.
Wanita itu menghela napas pelan, kedua sudut bibirnya terangkat, matanya mulai berembun kala mendengar tawa Sang Princess.
"Semoga kebahagian akan segera datang untuk anda, Tuan Putri," setelah mengatakan itu, Bibi Jumma kembali masuk. Meninggalkan kedua anak cucu Adam yang tengah asik bermain di dalam air.
"Apa kau terkejut?" tanya Erkan jahil.
Sang Lord meringis saat merasakan pukulan di bahunya, kemudian Erkan terkekeh melihat wajah masam gadisnya. Dia yakin kalau Sheena kesal padanya, tapi tidak apa apa- Erkan akan menghilangkan rasa kesal gadis itu dengan segera.
"Kenapa menarik kaki ku? aku sangat terkejut!" protes Sang Princess.
Sheena menghela napas pelan, saat merasakan kedua kakinya tidak dapat menapak dasar danau- kedua tangannya bertengger di bahu kekar Lord Erkan.
Bahkan Sheena tidak menyadari kalau sentuhannya itu, membuat air danau bergejolak- karena suhu tubuh Erkan yang tiba tiba saja meningkat.
"Princess?" panggilnya dengan suara seraknya.
"Hm, apa?" sahutnya polos.
"Ayo, berenang dengan ku!" ajaknya pelan, namun sarat akan arti.
**AYO BANG, BENTAR DEDEK BUKA BUKAAN DULU YAK 🏃🏃🏃🏃
SEE YOU DI PART TERAKHIR NANTI SIANG MUUUAAAACCHHH 😘😘😘😘**