Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hidup sehat
"Jadi gimana?" tanya Mama Ningsih tidak sabaran saat Seruni dan Raka baru pulang ke rumah.
"Kata dok-ter kita harus mengetahui masa subur ma terus menjalani gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, asam folat, olahraga teratur, mas Raka tidak boleh merokok dan minum alkohol, serta kelola stres terus-" jelas Seruni tapi tak berani melanjutkan ucapannya
"Terus apa lagi?"tanya mama Ningsih penasaran
"Itu-hmmm itu ma-"
"Itu apa?" sesak mama Ningsih
"Rutin melakukan hu-bungan suami-istri"jawab nya tertunduk malu
"Kalian udah-"belum selesai mama Ningsih bertanya ponsel Raka berbunyi.
"Ya bro,ada apa?"
"Loe nggak ke kantor bro,gue nyariin kata Sarah loe udah beberapa hari ini nggak masuk kantor"
"Iya gue lagi ada urusan keluarga,loe ngapain nyariin gue?"
"Biasa mau ajak loe nongkrong di luar"
"Sekarang gue nggak bisa, mungkin lusa" jawab Raka lagi
"Oke,ntar gue kirim lokasi nya"
"Siap" jawab Raka lalu menutup ponselnya
"Siapa ka?"tanya mama Ningsih
"Toni ma"
"Kamu ada bisnis sama dia?"
"Ya ma,ada satu proyek yang bekerjasama dengan perusahaan nya"
"Hati-hati ka meskipun dia teman baik kamu bisnis tetap lah bisnis jadi sebisa mungkin berhati-hati,teman bisa jadi lawan di dunia bisnis ini,mama hanya mengingatkan kamu saja"
"Iya ma,Toni orang nya baik,mama tau sendiri kan persahabatan ku dan dia sudah lama"
"Iya,tapi tetap hati-hati,oh ya tadi bibi sudah buat kan kalian makan siang, dokter minta hidup sehat kan jadi mulai sekarang usahakan ya makan nya di jaga kamu juga Ka jangan suka begadang,ayo makan dulu" ajak mama Ningsih memegang tangan Seruni lembut.
"Iy-a ma" sahut Seruni pelan
Sesampainya di meja makan mama Ningsih segera mengambil nasi dan sayur serta lauk untuk Seruni.
"Ma aku bisa ambil sendiri, nggak papa" ucap Seruni tidak enak hati
"Nggak papa sayang kamu duduk saja biar mama yang siapin"
"Tapi ma-"
"Udah tenang aja,bik Jus nya mana?" tanya mama Ningsih
"Sebentar b,sedang di siapkan"
"Ayo di makan sayur nya Un,ini bagus buat kamu,kamu juga Ka,toge nya di habiskan ya"ujar mama Ningsih yang sangat excited ingin segera punya cucu.
Seruni menatap mama Ningsih dan air matanya mengalir tanpa permisi.
"Kamu kenapa Un,ada yang sakit?" tanya Raka melihat sang istri menangis.
Seruni menggeleng kecil tapi tetap menatap mama Ningsih.
"Mama salah Un?" tanya mama Ningsih mulai cemas, tapi lagi-lagi di jawab gelengan oleh Seruni membuat Raka dan mama Ningsih bingung,Raka segera berdiri dan duduk di sebelah sang istri.
"Ak-u....aku cuma terharu ma, ak-u nggak pernah d perlakukan seperti ini oleh keluarga ku,aku rindu ibu ku ma" aku Seruni sambil mengisak membuat Raka tersentuh, sedikit banyak Raka juga tau kehidupan Seruni dulu dari Eca sang adik.
"Cup....cup....sayang jangan nangis lagi ya,mama ini memang mertua kamu tapi mama akan memperlakukan kamu sama seperti mama memperlakukan Eca, apalagi mama sudah mengenal kamu lama" ujar mama Ningsih menarik Seruni dalam pelukan nya.
"Makasih ma" ucap Seruni dalam pelukan mama Ningsih sedangkan Raka mengelus lembut rambut Seruni.
"Jangan sedih lagi sekarang nggak akan ada yang nyakitin kamu,ada mama,papa,Raka dan Eca yang siap membela kamu sayang,udah ya jangan sedih lagi, lanjut makan,ingat kata dokter nggak boleh stres,kamu mau kan kasih mama cucu?"tanya mama Seruni dan diangguki Seruni pelan.
"Ayo makan"
"Bu,ini jus untuk mbak Seruni nya"
"Makasih bik,taruh di sana saja"
"Iya buk, permisi" pamit sang bibi
"Ayo sayang di habis kan lanjut sama jus nya ya, setelah itu istirahat"
"Iya ma" sahut Seruni sambil menghapus air mata nya.
Raka menghela nafas panjang begitu berat kehidupan Seruni dan begitu berharap nya sang mama pada Seruni,apa dia rela menghancurkan hati seorang ibu dan perempuan baik seperti Seruni??
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.