NovelToon NovelToon
CINTA Dan BENCI

CINTA Dan BENCI

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Srii Ulinna Sembiringg

Menikah adalah keinginan semua orang, Tentu begitupun dengan Raisa Dirani, apalagi menikahi orang yang sangat ia cintai sejak dulu, akan tetapi pernikahan jauh dari yang ia bayangkan, suaminya yang ia pikir menikahi nya dengan cinta ternyata menancapkan luka dalam untuknya.
Akankah dia bertahan untuk rumah tangga nya?
simak kisah nya dalam

CINTA dan BENCI

Kisah ini di terbitkan atasa izin Noveltoon MaNisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili noveltoon itu sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Srii Ulinna Sembiringg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Pemaksaan

"emmm siapa kak?" Tanya cika penasaran, saat keluar toilet tadi ia melihat Dion sedang bersitegang dengan seorang wanita tak jauh dari tempat duduknya, apalagi Dion tampak menahan gadis itu. Siapa dia? Pikirnya

"Emmm Cika, aku ada keperluan mendadak, kamu bisakan pulang sendiri?" Tanya Dion

"Lohh kok gitu sih.. kamu kan janji menemin aku nonton tadi." Rengek Cika tak terima.

"Aku gak ada janji sama kamu, pulang sendiri ya? ayo pergi?!" Ajak Dion kepada Diah tanpa perasaan meninggalkan Cika sendirian yang sedang kesal sekali.

"Kurang ajar!! Siapa sih cewek itu, sampe kak Dion mentingin dia dari pada aku. aku baru sampe lohhh kemarin malah di cuekin, sialan!!" Cika pergi dengan kesal dari restoran tersebut.

Didalam mobil Diah menatap kearah jendela, sedangkan Dion sesekali melirik wanita yang beberapa hari belakang ini sering bersamanya.

"Lain kali kalo mau kemana mana itu bilang sama saya." Ucap Dion datar.

Diah menatap Dion kesal lalu memalingkan kembali wajah nya kearah lain.

"Bukan apa-apa ntar kalo ada apa-apa saya yang dimarahin tuan Marcel dan nona Raisa." Ucapnya lagi.

"mau sampe kapan aku menyibukkan kamu terus mas, lagian aku juga udah cukup tau jalanan kota, bisa kok aku pergi sendiri, lagian kamu juga kan punya kesibukan sendiri, kayak tadi tuh, kan kasian pacar nya ditinggal gara gara aku." sindir Diah pedas.

Dion diam tak menanggapi ucapan Diah.

Diah yang melihat itu berdecih.

"Kan bener berarti emang pacarnya kan? Buktinya dia diem aja tuh, dasar laki laki buaya, lagi sama pacar nya, bisa bisanya ditinggalin demi prempuan lain! ya walaupun aku bukan pacarnya, yang pentingkan aku juga perempuan.." Ucap Raisa dalam hati, kesal sekali entah kenapa ia juga heran

"eh! Apaan sih aku, yaa.. Malah ngedumel gini gara gara dia, Gak menampik sih emang aku masih suka sedikit sama ini cowok tampan, dikit aja tapi sih hihi."

Dion yang melihat Diah melamun, padahal mereka sudah sampai dikontrakan milik Diah.

"Gak mau turun kamu?" Ucap Dion dingin.

Diah menatap sekeliling, ia baru sadar sudah sampai rumah.

"Motornya gimana mas? Aku besok mau pake ke kantor!" Ucap Diah menatap laki laki berwajah datar didepan nya.

"nanti diantar!" Ucapnya lagi.

Raisa menatapnya kesal, lalu hendak turun, tapi Dion menahan nya lagi.

"Kenapa lagi sih mass?" Tanya Diah frustasi.

"Besok jangan naik motor, saya jemput aja!" Ucap Dion lagi.

"Gak mau!! Aku mau naik motor. Oh iyaaa.. Mass sebelumnya makasih deh udah antar jemput aku, mulai besok aku mau naik motor, mas juga biar ga capek lagi nebengin aku kesana kemari." Ucap Diah menatap dion.

"GAK BISA!!!" Hanya dua kata yang Dion ucapkan tapi mampu membuat mata Diah membelalak.

"kenapa??" tanya Diah bertanya tanya, bukannya sudah selesai tugasnya kalau Diah sudah hapal jalan.

"saya tetap antar jemput kamu besok, kota bahaya, kamu terlalu polos nanti ketipu." Ucap Dion lebih hangat dari biasanya.

Diah yang mendengar itu heran, pasalnya laki laki didepannya ini tak pernah bicara hangat ke siapapun, selalu bicara tegas dan dingin apalagi ke dirinya..

"Aku gak mau!!" Ucap Diah, ia ingin mengetes Dion, seberapa besar kesabaran laki laki datar ini kepadanya.

Dion menatap diah tajam, yang ditatap sebenarnya ketar ketir, tapi ia masih ingin menjailin laki laki tersebut.

saya gak akan ngulang dua kali, atau saya bakal "jual lagi motor itu, biar kamu ga bisa pergi kemanapun." Ucap Dion datar.

"yaudah jual aja, lagian itu juga bukan punya ku, paling kamu mas yang dimarahin mas marcel sama mbak Raisa, aku bisa naik kendaraan umum." Diah tampaknya masih membantah laki laki tersebut, membuat wajah dinginnya memerah tandanya ia sedang marah.

Wahhh serem kali tuh muka, merah amat, marah kali yak? Lagian ngapain sih larang larang, kaya suami aja.. ucap Diah dalam hati.

"Yaudah turun, gak usah dibahas lagi, keputusan tetap sama gak bisa dibantah." Ucap Marcel melepas sabuk pengaman Diah.

Membuat jantung Diah berpacu menatap wajah tampan nan rupawan itu dari dekat.

"clek!!" Dion menjentikkan ibu jari dan telunjuk nya menyadarkan Diah membuat lamunan Diah buyar.

"Emang kamu siapa ngatur ngatur sih mas? Lagian kan kata mbak Raisa antar aku sampe aku hapal jalan aja, sekarang aku udah hapal dan ga perlu di antar jemput lagi." Diah masih tak terima keputusan laki laki tersebut.

Dion yang merasa Diah terus membantah ucapannya menjadi kesal. Kenapa sebenarnya dia ini.

"Kenapa??? Tanya Diah lagi, pokonya aku besok pergi sendiri titik!!" Ucap Diah hendak turun dari mobil tersebut, tapi lagi lagi Dion menarik tangannya dan

"Cup!!"

Dion mencium bibir Diah. Diah yang dicium dengan tiba tiba membelalakkan matanya, ia mencerna apa yang terjadi sekarang.

merasa Diah diam dion menarik tengkuk Diah memperdalam ciumannya, melumat bibir Diah yang hanya diam kaku.

Diah yang sadar langsung memukuli dada bidang Dion, tapi Dion malah menangkap kedua tangan Diah dan semakin menarik tengkuk wanita yang beberapa hari ini mengusik hari harinya.

Merasa Diah kehabisan nafas, Dion melepas kan ciuman tersebut, lalu menghapus sisa sisa air liur nya yang masih lengket dibibir Diah menggunakan ibu jari.

Diah yang masih ter engah engah hanya bisa kabur meninggalkan Dion didalam mobil karna merasa sangat malu sekarang.

Dion menyandarkan kepala nya ke sandaran kursi mobil tersebut, memejamkan matanya, ia merutuki kebodohannya harusnya ia tak melakukan itu, pasti setelah ini Diah akan membenci nya dan mencap dirinya laki laki mesum.

"Ahhh sialan!!!" ucap Dion dalam hati.

Sementara Diah didalam kamarnya termenung mengingat kejadian tersebut, ia memegangi bibirnya yang rasanya bengkak.

Dia tersenyum sendiri mengingat bagaimana Dion mencium nya dimobil tadi. Gila pikirnya, ia bahkan tak menyangka laki laki berwajah datar tersebut akan menciumnya dengan membabi buta hingga ia kehilangan oksigen tadi. Diah yang berada dikamar jingkrak jingkrak seperti orang gila.

...****************...

Marcel tampak sibuk dengan laptop di hadapannya, sambil sesekali mengelus rambut istrinya yang tertidur disampingnya.

Tak lama ia menutup laptop nya lalu bergabung dengan istrinya lalu mencium kening istrinya yang sudah terlelap.

pagi pagi sekali Raisa lompat dari tempat tidur berlari menuju kamar mandi.

"Hueekk.. Huekkk.." Terdengar dari arah kamar mandi, Marcel yang mendengar itu langsung menyusul istrinya ke kamar mandi.

"kenapa sayang?" ucap Marcel mengelus elus tengkuk istrinya.

Sementara Raisa terduduk lemas didepan wastafel setelah memuntahkan isi perutnya.

"Ayo sayang, "Marcel mengangkat tubuh istrinya ke tempat tidur, mengecek suhu tubuh istrinya yang ternyata ia memang sedang demam.

"Kamu demam sayang, kita kedokter ya! Tunggu sayang aku mndi bentar. Ucap Marcel berlalu menuju kamar mandi." Tak butuh waktu lama Marcel sudah keluar dari kamar mandi mendapati istrinya duduk ditempat tidur.

Marcel masuk ke walk in closet, berganti baju kemudian menghampiri istrinya.

"Ayoo kita kedokter ya?" tanya Marcel lembut sembari membelai pipi istrinya.

"Engga usah mas, aku gapapa kok." Ucap Raisa lemah.

"Apanya yang gapapa, kamu sakit gitu.. Gak ada!! ayo aku gendong!"

tanpa ba bi Bu Marcel langsung mengangkat tubuh istrinya untuk dibawa kerumah sakit, jika istrinya yang ditanya pasti jawaban akan gak apa apa.

beberapa menit mereka sampai dirumah sakit, dokter memeriksa keadaan Raisa.

"kapan terakhir anda datang bulan nona?" ucap dokter wanita yang memeriksa nya.

Raisa yang ditanya seperti itu langsung sadar bahwa sudah hampir 2 bulan ia tidak haid.

"emmm sudah 2 bulan dok." Ucap Raisa.

Sepertinya nona Raisa hamil ini, tapi untuk lebih jelas biar saya panggil kan dokter kandungan ya, biar bisa dipakai USG. Sbentar ya saya permisi dulu. Ucap dokter tersebut lalu keluar dari ruangan

"Sayang.. Serius sayang?" Tanya Marcel mendekati Raisa.. "Kamu hamil ya?" tanya nya menggebu gebu.

"Belum jelas mas, biar diperiksa dokter dulu ya." Ucap Raisa tenang, ia sebenarnya tak kalah dag-Dig-dug menunggu dokter kandungan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Neysa
lanjut Thor🙏🙏🙏
Yaky De la rosa
Ada apa thor, kok lama update updatenya? Aku berharap cerita ini tidak berhenti di tengah jalan.
MaNisa: sabar ya.. author pasti teruskan...
total 1 replies
wtf_pj
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!