Jadi cewe yang kuat, mandiri, bisa ngerjain kerjaan cowok, itulah yang Chelsea jalani semasa muda nya. Dan kini saat dia bercerai, kembali ia jalani hari harinya dengan tanpa masalah. Sampai suatu hari, sang mantan kembali dan mengajaknya untuk rujuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon herlia ia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#31. Pergi Bersama
"Ngebajak mobil apa lagi lo sekarang?"
"Alphard" jawab singkat Komar yang mengambil menu lain yang memang menganggur di tengah meja, nasi uduk. Chelsea menepuk tangan komar yang menarik menu itu.
"Elo kelaperan apa kesetanan, buset tuh perut ga diisi berapa bulan?"
"Ya elah beb jangan pelit dong, emang lo bisa ngabisin segini banyaknya makanan? ko pada diem? ayo dimakan, jangan malu malu"
"Dasar semprul, makanan siapa yang bawa, siapa yang nawarin" lagi lagi Chelsea mencubit pinggang Komar, namun komar bisa menangkisnya, dan balik menggelitik pinggang Chelsea, lalu aksi saling menjahili terjadi di meja makan itu, dipenuhi tawa keduanya.
"ekhem... honey, dady berangkat ke kantor dulu, jangan lupa kabarin dady kalau kamu mau pulang, biar nanti dady jemput" ucap dingin Brian tanpa melihat siapapun, ia hanya menatap piringnya yang masih terdapat makanan yang baru ia nikmati 1 suapan sambil mengelap mulutnya dengan tisu"
"okay dady" jawab sendu Alexa melakukan hal yang sama, bersiap meninggalkan meja makan, ia tak selera lagi dengan makanan yang tersaji.
cup
Ayah dan anak itu saling mengecup seperti biasa.
Chelsea yang memperhatikan perubahan sikap keduanya akhirnya menyadari bahwa dia salah, terlalu akrab dengan Komar sohibnya. Ia lantas mengejar Brian yang hendak berbelok ke ruang tamu.
"Tunggu.. " Chelsea menabrakkan tubuhnya ke tubuh Brian dan langsung mengalungkan kedua tangannya ke leher Brian.
"Kamu ga kan pamit dulu sama aku?"
"Maaf, tapi aku takut ganggu kamu" jawab dingin Brian mengalihkan tatapannya, sambil berusaha melepas rangkulan tangan Chelsea di lehernya. Chelsea tak bergeming, ia menahan rangkulannya, ia tau lelaki ini sedang cemburu, ia tau ia salah.
cup
Chelsea mengecup bibir Brian.
"Maaf" kata itu lantas terucap, Brian terdiam sambil menatap dalam matanya, mencari kesungguhan permintaan maaf. Brian lalu melingkarkan kedua tangannya dipinggang Chelsea dan menciumnya dalam, **********, dan dibalas oleh Chelsea.
Terasa sesak di tenggorokan Komar kala ia melihat aksi Chelsea merayu Brian, ia meminum air yang ada didekatnya yang entah milik siapa, namun sesak itu masih ada.
"Dad..." Alexa yang keluar dari kamar hendak memanggil ayahnya untuk berangkat bersama mengurungkan niatnya kerena melihat pemandangan itu. 'Fuhh... syukurlah'
" masih marah?" tanya Chelsea setelah pagutan itu terlepas.
"sedikit" jawab Brian.
"maaf... maafkan aku" lirih Chelsea sendu, lalu memeluk erat Brian, sangat erat, seolah Brian akan pergi darinya. Brian mendengar sebuah penyesalan yang dalam, ia lantas membalas pelukannya erat.
" I love you" bisik Brian.
"I love you too" jawab Chelsea tanpa ragu, dan membuat Brian bernafas lega. Sudah ia duga.
"Mau pergi bareng?" tawar Brian sambil mengusap jejak salivanya di bibir Chelsea dengan jempolnya.
"Tapi kamu belum makan" Chelsea meremang dengan perlakuan Brian.
cup
Brian mengecupnya lama
"Udah kenyang"
"Yakin udah kenyang?"
"eits mulai nakal ya" Brian mencapit hidung Chelsea.
"Ayo sekalian jalan, kita drop dulu Lexa ke sekolahnya, terus ke bengkel" lanjut Brian seraya mengapit wajah Chelsea dengan kedua telapak tangannya.
"Ok, wait for me" Chelsea lantas bergegas membereskan meja makan tak terkecuali yang tengah Komar santap dan mencucinya kilat.
"Elo mah bener bener ya beb, dapet yang kinclong aja gue dibuang"
"ya elah baperan amat sih lo kek cewek, dah ah minggir, warung dah tutup"
"Buru buru amat, mo kemana sih, masih pagi juga, bengkel kan buka siangan beb, ntar gue anterin deh, bikinin kopi dulu buat gue napa"
"ck, bacot lo, kebanyakan rekues, gue mo nganter anak dulu, dah ah sono.."