NovelToon NovelToon
Teman Ranjang Billionaire

Teman Ranjang Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Patahhati / Romansa Modern / Konglomerat / Drama
Popularitas:18.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: el Putri

Demi mendapatkan uang untuk biaya operasi transplantasi ginjal ibunda tercinta, Arini rela menjadi teman ranjang atasannya, Sean, selama setahun.

Selama menikah dengan Arini, Sean bersikap sesuka hati tanpa memikirkan perasaan Arini sedikit pun. Arini terbelenggu oleh beragam aturan yang diberikan Sean, dilecehkan dan dihina, termasuk oleh Monica, kekasih Sean.

Sedihnya, setelah semua pengorbanan yang sangat menyakitkan, sang ibunda justru berpulang dan Arini terus diperbudak oleh Sean. Entah sampai kapan. Mungkin sampai hati Sean melembut tersentuh oleh cinta yang datang tanpa diundang? Atau, sampai Arini cukup kuat untuk melawan dan melarikan diri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sean semakin kacau

Daffa menatap Arini dengan lekat sehingga membuat Arini sedikit tidak nyaman.

"Kamu gugup sekali," kata Daffa

"Eh nggak kok," sahut Arini sambil memegang tengkuknya

Untuk menghilangkan kegugupannya, Arini mengambil makanan ringan dan minum untuk Daffa.

"Cuma ada ini mas," kata Arini sambil meletakkan makanan dan minuman di meja.

Daffa tersenyum, "Banyak sekali camilan kamu Arini," sahut Daffa

"Iyalah, supaya aku tidak kelaparan," timpal Arini dengan tertawa

Daffa dan Arini melanjutkan obrolan mereka, hingga Arini bertanya pada Daffa

"Apa Sean mencari ku?" tanya Arini

Awalnya Daffa hanya diam namun akhirnya dia bercerita juga.

"Iya dia mencari mu, semua orang dikerahkan untuk mencari mu," jawab Daffa

Arini terdiam dia nampak bingung,

"Apa aku harus pulang?" tanya Arini lagi

"Kalau itu terserah kamu Arini," jawab Daffa

Arini nampak bingung, sebenarnya dia juga merindukan Sean. Meskipun selalu bertengkar namun justru itulah yang membuat dia rindu sang suami.

"Tapi kalau aku pulang rugi dong, soalnya udah aku bayar separo tagihan hotelnya," kata Arini

Daffa tertawa, "Bisa-bisanya mikir rugi," sahut Daffa

Puas mengobrol, Daffa memutuskan kembali ke kamarnya. Pikiran Daffa traveling kemana-mana dia bingung antara mengikuti perasaannya atau hati nuraninya hingga Shane datang dan mengetuk pintu.

"Tuan besok pagi kita harus kembali, semenjak nona Arini hilang tuan Sean lepas tangan terkait pekerjaan untuk itu besok kita harus ke perusahaannya." Shane memberi laporan

Daffa menatap Shane dan mengangguk,

"Shane apa menurutmu aku egois jika tidak memberitahukan posisi Arini pada Sean?" tanya Daffa

"Tergantung dari segi apa dulu tuan," jawab Shane

Daffa mengerutkan alisnya, bingung dengan jawaban Shane yang menurutnya ambigu

Shane menatap Daffa sesaat," Sebagai teman tentu anda egois jika tidak memberitahukan posisi nona Arini namun sebagai rival wajar saja jika tidak memberitahukan keberadaan nona Arini," imbuh Shane yang semakin membuat Daffa semakin bingung.

Arrgggggg

"Entahlah," sahut Daffa frustasi

Shane hanya tersenyum melihat Daffa yang frustasi,

"Sejak dulu memang beginilah cinta, penderitaannya tidak pernah berakhir," ucap Shane dengan tertawa

Daffa melemparkan tatapan tajamnya pada Shane, "Lebay," sahut Daffa

Shane hanya tertawa menurutnya sangatlah lucu, melihat Daffa dan Sean menyukai wanita yang sama.

"Perasaan Arini itu nggak cantik, kakinya saja pendek seperti bebek,bar-bar kok kalian pada suka," batin Shane

Disisi lain

Sean masih marah-marah karena belum masih menemukan Arini, baru beberapa hari saja keadaanya sungguh memprihatinkan.

"Bagaimana ini pak Nik," kata kepala pelayan rumah Sean

"Entahlah pak, saya juga bingung. Saya tak menyangka nona Arini begitu bearti untuk pak Sean.

Tapi ini juga salahnya tau istrinya seperti itu kenapa cari gara-gara," sahut Nick

Nick dan kepala pelayan memandang dari kejauhan Sean yang minum dengan memanggil manggil nama Arini.

Orang tua Sean yang mendapat laporan dari Nick menjadi cemas. Oma, papa dan mama datang lagi untuk melihat kondisi anaknya.

"Sean, kenapa jadi seperti ini sih nak," kata mama dengan menangis

Sean menatap mamanya, "Maafkan Sean ma, tapi Sean sungguh tak bisa hidup tanpa Arini," sahut Sean

"Tapi kalau kamu begini terus kamu bisa sakit Sean," timpal Oma

"Sean tau Oma, tapi Sean kepikiran Arini terus bagaimana jika Arini di sana menderita" kata Sean

Mama, papa dan Oma saling pandang, dia tidak menyangka Sean bisa seperti itu.

"Kamu bisa sakit Sean." Papa sungguh kesal dengan Sean

Mama, papa dan Oma berceloteh menasehati Sean ini dan itu sehingga membuat Sean kesal dan marah.

"Salahkan Arini, dia yang membuat aku seperti ini," omel Sean

Semua hanya geleng-geleng kepala.

*********

Berita hilangnya Arini telah sampai di telinga Amira, dia berniat untuk mengunjungi Sean di rumahnya.

Setelah mendapatkan ijin dari pelayan Sean, Amira masuk dalam kamar Sean.

"Sean," panggil Amira

Mendengar suara wanita membuat Sean menoleh dan menyebut nama Arini

"Arini,"

Amira terdiam mendengar Sean mengira dirinya adalah Arini.

"Maaf Amira, aku kira Arini," kata Sean

Amira tersenyum," tidak apa-apa," sahut Amira

Amira duduk di tepi ranjang sisi Sean, dia menghela nafas melihat keadaan Sean.

"Kamu kok berantakan banget sih Sean," kata Arini

"Iya, bagaimana nggak berantakan, istriku saja pergi," sahut Sean

Amira terdiam, dia mengira kalau Sean masih seperti yang dulu ternyata hati Sean telah dimiliki Arini.

"Apa kamu sangat mencintai istrimu?" tanya Amira

"Tentu," jawab Sean

Entah mengapa hati Amira sakit hati mendengar pengakuan Sean, dia mengira Sean sama seperti dulu, yang selalu mencintainya

"Apa tidak ada aku di hatimu? bukankah waktu kecil kamu ingin menjadi pangeran ku Sean?" tanya Amira

Sean hanya terdiam, pertanyaan Amira sungguh membuat dirinya kalut

"Kamu dengan Arini hanya menikah di bawah tangan dan kalian menikah juga bukan karena cinta melainkan karena yang lain," imbuh Amira

"Benar, aku dan Arini menikah bukan dasar cinta tapi seiring berjalannya waktu, aku sedikit demi sedikit mulai mencintainya," sahut Sean

"Dan untuk perasaanku padamu sedikit demi sedikit telah hilang, semenjak kamu menyatakan cintamu pada Daffa, jujur aku hancur saat itu hingga aku tak percaya lagi dengan cinta. Selama ini wanita hanya budak ku di ranjang, begitu pula dengan Arini namun aku terjebak dan kini aku benar-benar mencintainya," jelas Sean

Air mata Amira menetes, dulu dia ditolak oleh Daffa dan sekarang Sean pun menolaknya.

"Lalu perhatianmu selama ini Sean?" tanya Arini

"Amira, kita kan berteman dari kecil tentu aku sangat menyayangimu, namun itu bukan cinta," jawab Sean

Hati Amira sungguh sakit mendengar penuturan Sean, dia telah salah mengartikan perhatian Sean padanya. Dia mengira Sean masih Sean nya dulu, Sean yang ingin menjadi pangerannya dan menjadikan dia ratunya.

Amira pamit dengan membawa sakit hati, dalam mobilnya dia menangis menyesali kebodohannya dulu.

"Andaikan dulu aku bisa melihat cinta tulusnya pasti saat ini kamu jadi milikku Sean," gumam Amira

Namun sesalnya tak akan ada artinya, orang yang diabaikan dulu malah mengabaikan cintanya yang datang terlambat.

Amira kembali melajukan mobilnya, dia menuju butik yang baru dibukanya.

Dia ingin menyibukkan dirinya di sana supaya bisa melupakan sejenak sakit hatinya.

Setelah kepergian Amira Sean melamun, dia tak menyangka sikap perhatian dan hangatnya membuat Amira menyalahartikan sikapnya.

"Maafkan aku Amira," gumam Sean

Asik melamun datanglah pelayan membawa makanan,

"Tuan, anda harus makan," kata pelayan Sean

"Taruh saja di situ," sahut Sean

Begitulah setiap pelayannya membawa makanan, dia tidak pernah memakannya.

Hari berjalan dengan cepat, tak terasa seminggu sudah berlalu. Sean masih sama hanya melamun sambil minum dengan memanggil nama Arini. Semua yang di perintahkan untuk mencari Arini tidak ada yang bisa menemukannya,

"Apa kamu disembunyikan mahkluk halus Arini?" gumam Sean dengan tertawa histeris seperti orang gila

Keadaan Sean saat ini sungguh memprihatinkan sehingga membuat Daffa yang melihatnya menjadi iba.

"Aku janji hari ini akan membawa Arini pulang," batin Daffa

1
Dedeh Kurniasih
Luar biasa
dikala senja
😄😄 Buto ijo apa genderuwo thor
Ia
Kecewa
Hidayathi Ismi
jadi penasaran deh
lup lep
😅😅sean sean
Maryati Yati
dasar sean mulutnya minta di lakban masak anakmu sendiri di bilang Buto ijo🤦🤦
Maryati Yati
dah mulai bucin ni si monster kampret
Maryati Yati
👍👍👍👍👍👍👍
Maryati Yati
bagus Arini sekali'kerjsin si monster kampret itu
Maryati Yati
kayak asmaus Husna aja 99
Trisna
wah siapa perempuan itu?
apakah mantan nya Nick
Trisna
mimpi kaki ya
Trisna
wajarlah pa Daffa namanya juga laki-laki dan perempuan.
kulit bersentuhan ada efek sampingnya
Indri Ana: (°ロl°) ! (°ロ°) ! is it just ˇ(ˇˍˇ) Kokola
Indri Ana: 9 look👀 like L
total 2 replies
Trisna
Berharap Arini ya takut,

eh Sean malah frustasi lihat kelakuan nya Arini pada hantu🤣🤣
haci
😒
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
Salwa Antya
🤣🤣🤣🤣
Salwa Antya
kasian kau Nick,telingamu ternodai
Salwa Antya
bener Arini kasih mereka pelajaran 🤣🤣🤣
George Lovink
Setiap orang akan cemburu jika istrinya dipeluk lelaki lain...pantaslah Sean marah.Arini lagi kayak perempuan murahan main dipeluk tanpa menjaga jarak walau tak ada hubungan apa apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!