Alma seorang gadis badgirl yang bar-bar dan cegil ia mengalami insiden tak terduga sehingga mengakibatkan dirinya menempati tubuh seseorang yang tidak ia kenali nya,namun siapa sangka masalah pun terjadi!
akibat insiden itu terjadi akan kah itu sebuah rekayasa untuk menjebak si Alma agar celaka atau yang lainya.
ini lah cerita penuh ketegangan dan penuh intrik dan misteri akankah terungkap siapa dalang di balik semua ini? mari simak cerita lengkap nya disini,dan ikuti alur cerita misteri dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khaynida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 Tanpa judul
Gio berada di kantor nya tersenyum puas melihat vidio yang di kirim kan oleh rico tangan kanan nya itu,ia melihat keadaan yang ada di markas xander yang hancur lebur menjadi abu tanpa sisa itu.
“pasti rugi milyaran dollar rasakan itu,siapa suruh mengusik ku”gumamnya sambil menyeringai dingin.
Saat ia sedang fokus melihat tayangan vidio nya ,,,,,,tok,,,tok,,,,,,,,tok,,,,,,tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan nya yang saat ini ia berada,lalu dengan cepat ia mematikan vidio nya dan mengembalikan nya seperti semula yang awal nya berupa vidio sudah menjadi home screen dan berusaha menetralkan ekspresi wajahnya.
“Tok,,,,tok,,,,,,tuan ini saya rico”ucap rico yang berada di seberang pintu.
“Hmmm ehemmm Masuk” jawab gio datar dan dingin.
Rico membuka handle pintu dan melangkah masuk ketika sudah di ijinkan masuk oleh bos nya,dan menunduk memberikan hormat.
“Ada apa” tanya gio dengan ekspresi yang sangat serius.
“begini tuan ada kabar tentang nyonya muda,yang hari ini sudah di perbolehkan pulang oleh dokter yang ada di rumah sakit sana”sambil menahan degub jantung yang tiba-tiba berdetak cepat karena melihat tatapan bos nya yang ingin menelan nya hidup-hidup.
“biarkan saja”ucap gio dengan ekspresi sinis dan ketus.
“tapi tuan nyonya muda sekarang aneh tuan”ucapnya gugup.
“aneh kenapa apa maksudmu jangan berbelit-belit karena pekerjaan ku di sini sangat banyak rico kau jangan menguras emosi ku lagi aku sedang tidak ingin berdebat dengan mu yang membuat ku naik pitam kau mengerti apa yang aku katakan hah”ucap nya sembari memijit kepala nya yang tiba-tiba berdenyut-denyut pusing,apa mungkin ia terkena darah tinggi jika ia berbicara dengan rico”pikirnya heran karena setiap ia berbicara dengan rico selalu saja kepala nya pusing dan berakhir marah-marah.
“tapi yang saya katakan benar tuan kata pengawal yang saya suruh untuk mengawasi nyonya muda, mereka semua bilang nggak Cuma satu pengawal yang bilang tapi semua pengawal saksinya tuan,mereka bicara jika nyonya muda yang sekarang jauh lebih berbeda, nyonya yang dulu lebih cenderung murung dan pendiam serta menunduk takut sekarang ia jadi lebih banyak bicara dan cerewet serta menatap dengan tatapan yang lebih berani tuan bahkan para pengawal disana juga cukup terkejut dengan perubahan nyonya”ucapnya menjelaskan panjang kali lebar.
“Hmmm”ucap gio seperti tidak mendengarkan ucapan rico ia justru sibuk dengan membaca berkas-berkas yang ada di depan nya ia seolah-olah menganggap rico seorang guru yang menceritakan dan menerangkan tentang pelajaran yang ada di kelas,sembari membolak-balik berkas yang ada di tangan nya dan menandatangani nya.
Rico yang dari tadi menceritakan panjang kali lebar kali tinggi dengan menunduk menatap lantai ketika mendengar bos nya Cuma menanggapi singkat pun ia mencoba mengangkat kepalanya dan melihat ke depan ia menganga di tempat,”dasar bos sialan gila dari tadi gue udah jelasin sampek kayak mulut penuh busa dan kayak orang berkumur,lah ini malah asik baca berkas bener-bener bos resek bin sableng huh sabar rico sabar sambil mengelus-ngelus dadanya” bangsat umpat nya dalam hati.
Gio yang melihat berkas pun refleks melihat ke arah rico yang diam dan mengelus-ngelus dadanya.
“jangan mengumpati ku rico atau kau akan tau akibatnya” ucap nya sembari menatap tajam.
“Ti,,,,tidak tuan” sambil menggaruk alisnya yang tak gatal.
“bangkek kok dia tau aku sedang mengumpatinya sekarang atau jangan-jangan si bos meramal” ucap rico dengan wajah terkejut sambil mengusap-ngusap tengkuknya dan tersenyum canggung.
“aku bukan peramal rico nggak usah mikir macem-macem”ucap nya sembari melirik sekilas dan membaca berkasnya kembali.
“tu kan bener apa kata gue dia itu seperti cenayang”ucapnya merinding lalu ia melangkah mundur hati-hati “saya pamit undur diri tuan”ucapnya tiba-tiba pamit pergi karena nggak nyaman melihat tuan nya seperti tau isi hatinya.
“Hmmm”jawab gio tetap datar dan singkat.
Lalu ia menunduk dan berjalan menuju pintu keluar Setelah keluar dari ruangan gio sedikit menjauh”dasar bos babi anjenggg bilang aja gengsi setiap hari waktu istri nya koma selalu tanya perkembangan nya sama gue giliran sadar eh dia nya nggak tanya gue inisiatif kasih tau kabarnya malah dia nggak dengerin ia menggerutu tak abis-abis melihat kelakuan bos nya.
“bug”
“fucking shit!!!” ia menabrak seorang wanita yang berpenampilan bahenol.
“Anjir” jidat gue sambil mengelus jidatnya yang merah akibat terbentur dada bidang Rico,"kalau jalan pakai mata dong huh" ucap seorang wanita manager keuangan sambil menunduk mengambil berkas yang tercecer di lantai dan membenarkan kembali seperti semula.
Maaf nona saya nggak sengaja ucapnya sambil membantu menata nya,”ini semua gara-gara si bos” ucap nya dalam hati jengkel setengah mati dan menyalahkan bosnya.
"Lain kali hati-hati pakai mata kalau bisa jangan lihat kebawah apalagi ngelamun"ucap irina malhotra wanita blasteran india kanada itu seperti memerintah,ia di angkat menjadi manager keuangan satu tahun lalu ia sangat suka bekerja di tempat ini selain dapat posisi yang bagus gaji nya juga sangat tinggi jadi ia mulai bersikap angkuh,dan suka semena-mena kepada bawahan nya.
“aduh bedak gue luntur lagi ah sial banget nanti gagal lagi untuk jadi nyonya di perusahaan ini”batin irina kesal ia menghentakkan kakinya dan berjalan berlenggak-lenggok layak nya ular piton yang mau cari mangsa dan pergi menuju toilet di perusahaan itu untuk memperbaiki penampilan nya.
“cih udah kayak nyonya di perusahaan aja lo perintah-perintah gue”sindir rico menatap sinis.
Irina tak mendengarkan ucapan rico ia tetap berjalan terus dan tujuan nya saat ini adalah toilet sambil tetap menggerutu kesal.
“padahal dandanan nya kayak mak lampir di pasar malem”ucap rico julid di dalam hati sambil mengendikkan bahunya dan berjalan pergi dari sana.
Maaf guys kemarin author lupa up hehehehe semangat bacanya guys thanks.
...BERSAMBUNG...
...Selamat membaca...