NovelToon NovelToon
Fall In Love At The First Night

Fall In Love At The First Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Irish_kookie

Anaya White memaksa seorang pria asing untuk tidur dengannya hanya untuk memenangkan sebuah permainan. Sialnya, malam itu Anaya malah jatuh cinta kepada si pria asing.
Anaya pun mencari keberadaan pria itu hingga akhirnya suatu hari mereka bertemu kembali di sebuah pesta. Namun, siapa sangka, pria itu justru memberikan kejutan kepada Anaya. Kejutan apa itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irish_kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami Orang

"Hahaha! Serius, Nay? Pria seksimu itu sudah beristri?" tanya Jane sambil tertawa.

Setelah acara pesta pengumuman pertunangan yang mengguncang jiwa dan raga Anaya, pagi-pagi sekali gadis itu mendatangi rumah sahabatnya, Jane.

Dia menceritakan segalanya tentang Josh dan bagaimana pertemuan mereka dengan Nyonya Grebek, alias istri Josh.

"Aarrgghh! Kenapa dia harus sudah beristri? Kenapa dia tidak katakan saat malam itu sebelum aku jatuh cinta padanya! Aku benci! Benci sekali!" ujar Anaya dengan air mata menggenang di pelupuk matanya.

Masih dengan tawanya, Jane menarik Anaya, dan merangkul sahabatnya itu. "Anggap saja itu kesalahan yang indah, Nay."

"Apanya yang indah! Aku berharap, aku bisa bertemu dengan dia dan mengungkapkan perasaanku, lalu, ...."

"Lalu, kalian bermain gila lagi, hahaha!" Anaya tidak dapat melanjutkan kata-katanya karena Jane sudah menggodanya sambil terus tertawa.

Anaya memberengut. Yang ada di otaknya saat ini hanyalah penyesalan. Bisa-bisanya dia jatuh cinta pada suami orang.

Selain itu, dia juga merasa Josh mempermainkannya. "Harusnya dia jujur saat itu! Aarrgggh, aku benci padanya, tapi aku cinta! Tolong aku, Jane!"

Jane kembali tertawa melihat kegalauan sahabatnya itu.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang? Kau akan membuka hatimu untuk Jack Scout?" tanya Jane.

Tiba-tiba saja, Anaya teringat pertunangannya dengan Jack.

Dia memperlihatkan cincin emas putih dengan batu berlian mungil mengitari pinggiran cincin itu. "Ini maksudmu? Entahlah."

"Dia pria baik, tapi dia terlalu baik untukku. Hidupku sudah sangat lurus, Jane dan itu sangat membosankan. Aku ingin ada kelokan sedikit, kalau perlu ada turunan atau tanjakan terjal dalam hidupku, jadi aku punya semangat untuk menjalani hidup," lanjut Anaya lagi dengan datar.

Hidup Anaya memang sangat lurus. Segala sesuatunya bisa dia dapatkan dengan mudah tanpa harus bersusah payah.

Ayahnya, Robert White selalu memanjakan putri tunggalnya. Apa pun yang Anaya mau, Robert akan memberikannya saat itu juga.

Kehilangan seorang istri, membuat Robert menjadi sangat protektif kepada Anaya.

Begitu pula saat gadis itu beranjak remaja. Tidak boleh ada pria yang mendekatinya selain pria pilihan Robert.

Karena hal itu pula, sedikit banyak Anaya memberontak perlahan. Dia tidak ingin disetir atau diatur. Dia ingin menjalani hidup berdasarkan pilihannya sendiri.

Seperti saat ini, hati kecil Anaya dan sisi gelapnya sudah menggeliat lemah, memaksanya untuk bergerak mencari tahu tentang Josh lebih dalam.

"Jane, bisakah kau membantuku untuk mencari tau tentang Josh serta Nyonya Grebel?" tanya Anaya dengan mata bulat penuh tekad.

Jane mengangguk ragu. "Apa yang ingin kau cari, Nay? Apa kau merencanakan sesuatu?"

Anaya hanya menyeringai

Beberapa hari setelah perbincangannya dengan Jane, Anaya tidak bisa tenang. Bayangan Josh terus menghantui pikirannya, senyumnya, tatapan matanya, bahkan aroma tubuhnya yang samar masih tertinggal di ingatan Anaya.

“Kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkannya?” gumam Anaya di depan laptopnya.

Jari-jarinya bergerak cepat mencari nama Grebel di kolom pencarian. Hasilnya muncul, Josh Grebel, seorang direktur terkenal di perusahaan otomotif, berusia 35an tahun.

Istri Josh bernama Celline Hudson adalah putri tunggal dari Matthias Hudson, yang kekayaannya tidak lekang oleh waktu karena bisnis guritanya di berbagai sektor.

Anaya menggulirkan jarinya ke bawah, mencari lebih dalam dan hatinya tiba-tiba saja terasa pedih saat melihat foto keluarga Josh.

Ada seorang gadis remaja berdiri di tengah Celline dan Josh. Dari keterangan yang tertera di situs tersebut, gadis remaja itu bernama Kanaya Hudson, putri semata wayang Josh dan Celline.

“Dia benar-benar sudah menikah," bisiknya lirih. Tapi alih-alih menyerah, rasa ingin tahunya justru semakin besar.

Dengan bantuan Jane, yang tampak terlalu antusias untuk ukuran teman waras, Anaya berhasil menemukan nomor serta alamat rumah Josh. “Kau yakin mau melakukan ini?” tanya Jane, setengah khawatir, setengah menahan tawa.

“Aku hanya ingin tahu alasannya,” jawab Anaya datar, tapi sorot matanya tajam, seperti seseorang yang sudah siap menabrak batas moralnya sendiri.

Keesokan harinya, Anaya memberanikan diri untuk menekan sepuluh angka di ponselnya. Jari-jarinya bergerak liar di atas keypad ponsel terbarunya.

Kadang berhenti sesaat untuk berpikir. ("Hai, Josh. Maksudku, mmm, maksud saya Tuan Grebel. Saya Anaya White ingin menanyakan apakah Anda ada waktu hari ini untuk bertemu dengan saya?")

Setelah menunggu sekitar lima menit, ponsel Anaya masih tergeletak tak bergerak.

Nyaris setiap detik, Anaya mengecek ponselnya. Namun, tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.

Waktu bergulir cepat hingga jam makan siang, ponsel Anaya masih sunyi. Tak ada pesan dari Josh yang ditunggu-tunggunya.

Anaya pun membuang harapannya. Dia melemparkan ponselnya ke sofa sambil menghela napas panjang.

Akan tetapi, semesta sepertinya bermaksud lain. Ponselnya tiba-tiba berkedip dan sederet nomor asing tampak di layarnya.

("Hai, Nona White. Maaf kalau saya telat membalas pesan Anda. Boleh, kita bertemu siang ini di Francesco Restaurant di pusat kota. Apa Anda bersedia?")

Hati Anaya melompat kegirangan. Dia segera menyambar ponselnya dan membalas Josh dengan cepat.

("Oke, kutunggu kau di sana!") balas Anaya.

Anaya bergegas memakai pakaian terbaiknya. Blazer, kemeja putih, rambut tergerai dengan jepitan mutiara terselip di telinganya manis.

Tak lama, gadis itu sudah duduk di restoran klasik yang didominasi warna putih dan hitam. Dia menunggu dan sesekali melirik ke arah pintu.

“Nona White?” suaranya pelan, terkejut tapi hangat.

Anaya menelan ludah, mencoba menahan degup jantung yang menggila. “Tuan Grebel."

Jantung Anaya sempat terhenti saat melihat Josh dengan kemeja slim fit yang memperlihatkan otot lengannya yang kekar, kedua mata Josh seolah membiusnya sesaat, hingga Anaya tak dapat bernapas.

"Si-silakan duduk," kata Anaya gugup.

Josh mengangguk sambil tersenyum, lalu duduk di depan Anaya.

"Kenapa kau ingin bertemu?" tanya Josh setelah mereka saling berdiam diri selama beberapa saat.

“Aku ingin protes! Kenapa malam itu, kau tidak berkata jujur kepadaku?" Anaya akhirnya membuka suara. “Kenapa kau tidak bilang kalau kau sudah menikah?”

Josh menarik napas panjang. “Kau yang mendekatiku di saat aku merasa hidupku sedang tidak baik-baik saja. Kuanggap, kau sebuah hadiah malam itu."

“Hadiah? Apa maksudmu?” Anaya menatapnya tak percaya. “Sementara, setelah malam itu, aku kehilangan arah karenamu?”

Josh menatapnya lama, dan untuk sesaat, dunia di antara mereka berhenti berputar. “Aku juga kehilangan arah sejak malam itu,” bisiknya.

Anaya menatapnya, matanya bergetar. “Aku benci padamu, Josh! Kau membuatku gila dan bergantung padamu, tapi aku juga, ....”

Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Josh sudah bangkit dan menariknya mendekat. Bibirnya menempel lembut tapi pasti pada bibir Anaya.

Ciuman itu bukan sekadar pelarian, itu pengakuan yang tak sempat diucapkan oleh keduanya.

Dan di tengah ciuman itu, Anaya menyadari hidupnya yang lurus, kini akan berkelok-kelok tajam.

***

1
Sophia
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!