 
                            "Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4- siapa dia?
"woi buruan anjir udah jam 21.00 cape gua di gigit in nyamuk mulu." kesal karin yang tengah menelpon teman teman nya.
" yaelah sabar napa sih rin nunggu clara nih heboh banget kayak mau kondangan. "
"dih lo kok nyalahin gua si sel kan lo tu yang singgah dulu ke warung wak ucok beli makanan"
"kok gua sialan kan lo yang sibuk banget berdandan" giselle mulai kesal dengan tingkah kawan nya yang satu ini.
"udah buruan kesana entar karin pundung lagi" clara segera pergi meninggal kan giselle yang tengah kesibukan dengan makanannya yang di beli di warung wak ucok.
"KARINA.... YUHUYYY CLARA YANG PALING IMUT DATANG NI " teriakan clara membuat karin segera menoleh ke sumber arah.
"kalian lama banget tangan gua uda bentol bentol di gigit nyamuk " kesal karina.
"yaudah ayok buruan masuk gua ga sabar mau lihat hantu." clara segera membuka ponsel segera ia membuka aplikasi tiktok yang terdapat fitur live.
giselle dan karina hanya menggelengkan kepala melihat tingkah teman mereka.
"ni rumah kotor banget rin" giselle bergidik ngeri melihat rumah itu.
"guys mungkin ini rumah di huni sama nenek gayung atau mungkin mbak kunti komen ya guys" clara sibuk dengan live tiktoknya.
mereka terus berjalan hingga sampai di depan pintu rumah kosong itu.
" eh tunggu dulu deh rin itu lampunya kok nyala ya? bukanya ini rumah gada yang huni?" tanya giselle dengan heran.
"eh iya ya atau mungkin aja ini lampu di hidup in sama mbak kunti" panik clara yang sudah bercucur keringat.
"mungkin aja ini lampu di hidup in karna kau di huni"karina berusaha tidak memikirkan hal hal aneh.
mereka berjalan masuk terdengar suara seorang laki-laki yang tengah berbicara. segera saja mereka menguping.
"papa kenapa kita pindah di sini? rumah nya sangat jorok pa"
"papa ada urusan bisnis di sana jadi 1 tahun kita menetap di situ oiya kamu juga sudah papa daftar kan di sekolah smp dharmawangsa, dan soal rumah yang kotor itu kan itu rumah udah beberapa tahun ga di huni, itu juga papa beli dengan harga yang lumayan murah. nanti pagi papa dan mama bakalan kesana sementara waktu kamu minta tolong sama pak ujang buat bersihin kamar kamu" ucap seorang pria paruh baya ditelpon yang berada di seberang sana.
BRAKKK...kaki clara tersandung."ih clara sialan" umpat pelan giselle.
mereka segera kabur lari ke tembok belakang meninggal kan karina yang tengah sembunyi.
"siapa di sana?" seorang pria berjalan menuju persembunyian karin.
karin segera keluar dan berlari
"BRAKKK.. TEKK" aww rintih karina yang terjatuh.
pria itu mendekat kearah karina "siapa lo? kenapa berada di rumah gua? apa jangan jangan lo mau maling? " pria itu menarik pergelangan tangan karina hingga mereka saling menatap.
karina tertegun melihat ketampanan pria di depan nya kulit putih, mata biru,serta muka ke barat baratan. "g-ua ga maling kok " karina terbata bata berbicara.
"trus kalo ga maling lo ngapain disini?"
"gua tadi mau mastiin kalo di sini gada hantu"
sontak aja pria itu tertawa dengan kencang
"gausah alasan deh bilang aja lo mau maling di sini kan?"
"ngapain juga gua maling rumah lo, ayah gua kaya lagian rumah lo gada apa apa nya di banding rumah gua" teriak karina yang kesal.
ia segera melepaskan cengkraman pergelangan tangan pria itu dan segera lari memanjat tembok taman belakang rumah itu.
"gadis yang aneh."gumam pria itu
"apa yang terjadi? " tanya seorang pria paru bayah yang sambungan telpon nya belum terputus.
"pa apa papa kenal tetangga di samping kita?"
"kalo ga salah tetangga kita bernama ganta Alexander seorang pengusaha yang terkenal dan memiliki banyak cabang perusahaan. ia juga memiliki seorang putri seusia kamu" jelas pria paruh baya itu. terbit senyum di wajah pria itu.
*****
"WOI TUNGGU GUA SIALAN"karina berlari ngos ngosan mengejar teman teman nya itu.
"kalian kok ninggalin gua sih setan?" karin segera duduk dan menormalkan deruh nafasnya.
"gua kaget rin karna ada orang makanya gua langsung narik tangan giselle"
"itu siapa sih buat kaget gua aja"
" kayak nya itu tetangga baru karina deh" tebak clara
"gua di tuduh mau maling di rumahnya mana tangan gua di tahan lagi " kesal karina.
"wih nyari mati dia bilangin bestie gua maling, awas aja jumpa gua, gua tonjok mukanya " ucap clara dengan menggebu gebu
"gatau apa dia ayah lo kaya ngapain juga mau maling, lagian gada yang berharga disana"ucap giselle sembari berdiri dari kursi taman
"udah jam 22.00 gua mau balik entar papa gua nyariin"
"gua juga deh rin entar mommy clara merepet"
"yaudah ayok balik."
****
"ayah lihat pita biru karin ngga? "
"tadi ayah lihat ada di bawa meja belajar kamu sayang"
"ngga ada yah"
"coba cari yang benar"
karin menundukkan kepalanya dan mendapati pita biru nya ia segera memasang pita biru itu ke rambutnya.
karin segera berlari menurunin tangga dan menuju meja makan.
"makan dulu karin nanti kamu sakit nak" ucap seorang pria paruh baya yang tengah duduk di meja makan sambil memakan roti.
"ga sempat yah udah jam 07.10"
karin hanya meneguk susu hingga tandas.
"ayah karin pamit pergi dulu ya" segera karin mencium punggung tangan ayahnya.
"belajar yang giat ya nak" ucap ganta sembari mencium pucuk kepala karin.
karin segera berjalan keluar rumah mewah nya menuju ke sebuah mobil.
"pak ayok antarkan karin kesekolah" pintah karin ke supir pribadi nya.
"iya nona, ayok naik atuh" bales seorang pria yang sudah berkepala 3.
mobil karina segera menuju sekolah.
"udah sampai atuh non" ucap pria paruh baya itu. karina segera turun dan berterima kasih ia segera lari menuju gerbang sekolah.
"ah sial pagarnya di tutup" umpat karin.
tanpa berpikir panjang ia akhirnya lari ke arah belakang sekolah. karin berusaha manjat tembok .
"BRUGH.. aw " rintih karina yang lompat dan terjatuh.
tiba tiba seorang pria dengan helm full face dan tas sandang warna hitam tak lupa melompat di samping karin.
"celana dalam lo kelihatan" ucap pria itu tanpa menoleh dan trus berjalan meninggal kan karina. karina yang malu segera berdiri.
"DASAR COWOK MESUM SI*LAN"teriak marah karina. gadis itu berlari mengejar pria itu ia ingin memberi pelajaran pada pria itu.
" heh tunggu cowok brengsek" teriak karina. ia segera menarik jaket pria itu karina kehilangan keseimbangan dan ingin terjatuh
"slek dehg... " dengan sigap pria itu menarik punggung karin.mereka saling bertatap beberapa detik dan pria itu segera pergi meninggal kan karina, karina merasa familiar melihat bola mata pria itu.