Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.
Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.
Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.
bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prince aneh
Pagi yang seharus nya cerah kini berubah mendung, Margaret menghembuskan nafas berat nya, ia melihat jam yang melingkar ditangan nya lalu kembali menghembuskan nafas berat.
Jam sudah menunjukan pukul 06.45 pagi, tapi sekolah nya masih jauh, sepertinya ia akan terlambat hari ini, biasa nya ia akan menggunakan ojol atau Sam yang mengantar nya, namun sepertinya hari ini keberuntungan tidak berpihak padanya, Sam menelpon tidak bisa mengantar nya dan saat ia ingin memesan ojol kuota internet nya habis.
Margaret hanya pasrah dan bersiap akan menerima hukuman dari Pak Manto guru killer disekolah nya 'untung bukan Sumanto ye kan bisa dimakan dia'
Brummm
Brummm
ciiitttkkk
Margaret terkejut saat sebuah moge berhenti tepat didepan nya secara tiba-tiba, ia menghembuskan nafas lega saat tau siapa orang yang mengendarai moge itu.
"Naik"
Tanpa membantah Margaret naik dan duduk di jok belakang, namun kening nya menyerit saat Prince tidak menjalankan motor nya.
"Kenapa?" tanya Margaret bingung.
"Peluk" ujar Prince singkat.
"Hah?"
"ck"
Prince menarik tangan Margaret dan membawa nya memeluk perut nya, Margaret yang akhir nya mengerti menurut saja apa yang laki-laki itu mau.
Prince menjalan kan motor nya, dan hanya membutuhkan 10 menit mereka sampai disekolah, Margaret sendiri terdiam kaku dengan tangan yang masih memeluk erat Prince, nyawa nya seperti dicabut paksa saat Prince menjalankan motor nya dengan kecepatan tinggi, sekolah yang seharus nya ditempuh selama 25 menit dari tempat mereka berangkat, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mereka sampai.
"Betah banget meluk gue, kenapa hangat ya?" ujar Prince kepedean.
Margaret langsung melepaskan pelukan nya, ia segera turun dari motor Prince.
"Makasih Kak" setelah mengucapkan terimakasih Margaret langsung pergi berlari menuju kelas nya.
Margaret sampai dikelas nya, namun ia bingung saat semua anak kelas menatap nya dengan intes, tak memperdulikan itu Margaret langsung duduk di kursi nya, dan untung nya di jam pertama gak ada guru yang masuk.
"Mar" Margaret menoleh kearah Karin yang memanggil nya.
"Lo beneran pacaran dengan Kakak kelas kita Prince? " tanya Karin.
"Kenapa?" ujar Margaret berbalik bertanya.
Karin menghembuskan nafas kasar sembari mengacak rambut nya frustasi, membuat Margaret kebingungan melihat nya.
"Kakel itu ngepost foto kalian berdua dan mengatakan kalian sudah jadian, saran gue lo jauhin Prince" ujar Karin sembari menunjukan post instragam milik Prince dan ada foto nya dan Prince disana , entah dari mana Pemuda itu mendapatkan nya dan bagaimana.
"Karna dia sepupu Lo?" ujar Margaret menaikan sebelah alis nya.
Karin menggeleng pelan sembari menatap Margaret sendu.
"bukan karna dia sepupu gue, tapi karna dia gak tulus sama lo Mar, Lo itu cuma dijadiin bahan mainan oleh Prince, dia macarin lo karna tantangan dari sahabat nya.
Margaret tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.
"Menurut Lo, gue bisa nolak gak?" tanya Margaret dan dijawab gelengan oeh Karin.
Tentu saja tidak bisa, Karin tahu betul sifat Abang sepupu nya itu, dan dia juga tau bagaimana keras kepala nya abang sepupu nya itu jika sudah mengklaim sesuatu untuk menjadi milik nya.
"1 bulan" Karin langsung menatap Margaret.
"batas waktu nya selama 1 bulan, setelah itu selesai" ujar Margaret.
Karin menyandarkan kepalanya di bahu Margaret, ia menatap kedepan dengan kosong.
"Gue cuma gak mau lo jadi salah satu dari cewek Prince Mar"
Margaret menepuk-nepuk kepala Karin pelan.
____________________________
Karin dan Margaret berjalan menuju kantin sembari berbicara, lebih tepat nya cuma Karin yang sejak tadi terus berbicara dan Margaret hanya menanggapi nya seperlu nya.
Setelah dapat tempat duduk Karin pergi memesan makanan, selang beberapa menit Karin kembali dengan makanan ditangan nya, mereka mulai makan dengan tenang.
Grep!
"Gue lapar Yang"
Karin dan seisi kantin langsung menatap kearah Margaret, lebih tepat nya kearah Prince yang tiba-tiba datang dan langsung memeluk Margaret.
Prang!
Glebukk!
Uhukkkk!
Semua orang menatap syok kearah Prince, termasuk sahabat nya, ada yang terjunggal, ada yang tak sengaja memecahkan gelas dan Karin tersedak kuah bakso yang dia makan lantaran terkejut.
Disisi Margaret dan Prince, saat ini kedua sejoli itu saling menatap dengan jarak wajah yang sangat dekat lantaran Prince yang meletakan kepala nya di bahu Margaret dan Margaret yang menoleh kesamping.
CUP!
Dan kantin semakin heboh saat Prince tiba-tiba mencium Margaret.
'AAAAAA AYANG GUE KENAPA CIUM CEWEK JELEK ITU!'
'DEMI APA GUE YANG UDAH PACARAN SELAMA SETAHUN AJA GAK PERNAH TU DICIUM KOK DI BULUK ITU DI CIUM SIH!'
'ANJING GUE HARUS KE THT NI BUAT PERIKSA MATA GUE, GUE PASTI BUTA!'
PLAK!
'DOKTER MATA GOBLOK, KALO THT BUAT PERIKSA TELINGA!'
'AAAAAAA PRINCE GUE CIUM CEWEK BULUK, KENAPA GAK CIUM GUE AJA!'
Banyak teriakan histeris dari para siswi dikantin, dari yang terpopuler hingga yang biasa, namun tidak dengan sahabat Prince dan Karin yang menatap aneh kelakuan Prince.
"Gue tebak Prince seperti nya menyukai cewek itu"
"Gue setuju, dari semua cewek yang pernah ia pacari ngak satupun yang pernah Prince cium"
"Jangan sampai Prince jatuh dalam permainan nya sendiri"
'Prince gak mungkin suka Mar kan?'
Balik lagi ke Prince dan Margaret, Prince tersenyum menatap Margaret.
" Gue suka bibir lo" ujar Prince.
"Kenapa lo tiba-tiba cium gue kak, disini ramai orang" ujar Margaret.
"berarti kalo cuma kita berdua boleh dong" ujar Prince tersenyum manis dan lagi-lagi membuat kantin heboh.
Margaret menyendok nasi goreng dan langsung memasukan nya kedalam mulut Prince.
"gak!"
Prince tersenyum manis sembari mengunyah nasi goreng nya, kepalanya masih ia letakan di pundak Margaret dan memainkan rambut Margaret.
Tanpa mereka sadari, Mereka makan dengan sendok yang sama dan minum yang sama membuat para sahabat nya menatap nya tidak percaya. Jangankan untuk makan dengan sendok yang sama Prince saat sendok nya di pegang cewek nya saja Prince langsung mengganti semua peralatan makan nya.
______________________________
Waktu yang pulang pun tiba, semua murid berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing, kini semua mata tertuju pada Margaret dan Prince. Mereka akan pergi dan pulang bersama mulai sekarang, Margaret memeluk perut Prince karna jika tidak pemuda itu tidak akan menjalankan motor nya.
Prince menjalankan motornya, selama diperjalanan mereka hanya diam dan tidak berbicara, hingga beberapa menit mereka tiba dirumah Margaret, dan mereka turun dari motor.
"Lo gak pulang Kak?" tanya Margaret karna Prince ikut turun.
"Lo ngusir gue Yang?" tanya Prince balik dan diangguki oleh Margaret.
Prince mendengus kesal, dengan santai nya ia berjalan mendahului Margaret dan entah kapan Prince mengambil kunci rumah milik Margaret dan pemuda itu masuk seolah dialah pemilik rumah itu.
Margaret menghela nafas kasar saat melihat kelakuan Prince, ia berjalan masuk dan melihat Prince yang sudah tertidur di lantai beralaskan karpet yang lumayan tebal itu. Margaret masuk kedalam kamar nya dan keluar lagi dengan membawa bantal, dengan pelan ia mengangkat kepala Prince dan menaruh nya dibantal, dapat ia lihat wajah Prince yang kelelahan, seperti nya pemuda ini bergadang dan tidak tidur.
Margaret berdiri dan kembali masuk kedalam kamar nya, ia akan mandi dan berganti pakaian setelah nya ia akan memasak karna sejak semalam ia tidak ada makanan apapun.
Prince membuka mata nya tepat saat Margaret menutup pintu kamar nya, senyum nya terbit, ia pikir Margaret akan membiarkan nya berbaring tanpa bantal atau membangunkan nya, ternyata tidak Margaret justru memberikan nya bantal mengelus kepala nya dan itu membuat nya sangat senang.
Margaret keluar dari kamar nya, ia sudah segar sekarang celana training dan baju kaos over size melekat ditubuh nya, Margaret melihat Prince yang masih tidur ia berjalan kearah dapur dan membuka kulkas nya, tak ada apapun disana, hanya ada tahu adan telur.
Margaret memang tidak sempat berbelanja untuk kebutuhan rumah karna gaji yang ia terima sudah ia bayarkan untuk uang sekolah dan kontrakan tempat ia tinggal sekarang, kenapa ia tidak nge kos, alasan nya karna lebih enak tinggal di rumah kontrakan dengan jarak yang tidak dekat seperti kos.
Margaret memutuskan untuk memasak tahu tumis dan telur dadar saja, saat sedang asik memasak tangan kekar melingkar di perut nya dan memeluk nya dengan erat dan bisa ia rasakan hembusan nafas hangat dileher nya.
"Udah bangun kak, pulang gih udah mau malam juga" ujar Margaret dan terus melanjutkan masak nya.
"Lo kenapa sih Yang ngusir gue mulu dari tadi, gue kan cowok lo" ujar Prince dengan suara serak nya khas orang bangun tidur.
"lapar gak?" tanya Margaret dan diangguki Prince.
Margaret menyalin kedalam piring tahu tumis yang dia masak dan dadar gulung itu lalu meletakan nya di lantai yang sudah ia alasi tikar pandan, lalu Margaret mengambil nasi dan piring untuk mereka makan.
Prince hanya diam dan memperhatikan Margaret sejak tadi, lalu ia ikut duduk disamping Margaret.
"Mau apa Yang?" tanya Prince saat Margaret menyendok nasi kedalam piring satu nya.
"Lo bilang lapar, ini gue ambilin" jawab Margaret.
"Suap Ayang" ujar Prince.
Margaret menghembuskan nafas pelan lalu mengangguk, ia menyuapi Prince dan menyuapi dirinya, akhir nya mereka makan dengan Prince yang disuapi oleh Margaret.
_____________________
Margaret berbaring di atas kasur kecil nya dan menghela nafas panjang, apa-apaan dengan sikap Prince tadi, kenapa pemuda itu begitu manja dengan nya, bukankah ini semua hanya permainan lalu kenapa Prince bersikap seolah-olah mereka benar-benar pacaran.