NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dosen / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Felicia Sonda

CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30. terpesona

Tak beberapa lama, Sara dan Dina akhirnya sampai di tempat pesta di adakan.

"Wa ramai sekali ya" kata Dina

"Iya"

"Lihat Ra semua pada lihat ke kamu"

"Aaa jangan berlebihan."

"Beneran ra"

Sara dan Dina masuk ke ruangan. Dan banyak yang memperhatikan mereka.

"Wa cantik sekali dia. Saya baru lihat dia, ada cewek secantik itu di kantor" kata para lelaki di dalam ruangan yang memperhatikan Sara.

"Lihat Ra ada pak Dimas di sana" kata Dina menunjuk ke arah Dimas berada.

Dimas pun tak berhenti menatap Sara yang baru datang.

"Kenapa dia tampil cantik sekali malam ini. Lihat semua laki laki pada melihatnya. Bajunya juga seksi begitu" batin Dimas sambil mengepalkan tangannya tidak suka melihat Sara yang memakai pakaian seksi di matanya apalagi Sara merubah penampilannya. Dimas mulai terobsesi dengan penampilan istrinya tapi dimas belum menyadari itu.

"Ngapain dia melihat saya seperti itu" batin Sara yang juga menatap Dimas. Mereka sama sama saling berpandangan.

"ra jangan lihatin suami kamu terus hehe"

"Apaan si"

"Hai din" sapa Doni

"Hai"

"Kirain kamu tidak datang. Sara mana din"

"Wa kamu tidak kenal sama Sara haha. Ni Sara di samping saya. Benarkan kataku ra, kalau kamu beda dari Sara yang berkacamata."

"Ini Sara" kata Doni kagum melihat Sara yang tampil cantik.

"Kamu apaan si don. Natap begitu amat. Saya Sara, masa tidak kenal"

"Habisnya kamu beda sekali ra. Dari kamu yang selalu pakai kacamata dan rambut kepang serta pakaian kebesaran, sekarang malah pakai pakaian yang pas di badan dan rambut diurai. Tanpa kacamata juga. Cantik sekali ra" puji Doni.

"iii kamu bisa saja hehe"

Sara tak tahu kalau ada yang sedang menatapnya dengan marah.

"Kenapa dia dekat dengan laki laki lain. Apa dia tidak tahu posisinya" batin Dimas

"Ada apa tuan. Sepertinya anda lagi kurang sehat. Muka anda merah" kata asisten han

"Rasain memang enak namanya sakit hati lihat pasangan sama orang lain" batin asisten han

"Tidak apa apa. Persiapkan acara." Kata Dimas menutupi malunya.

"Hahaha begitu saja kok marah." Kata asisten han sambil tertawa melihat atasannya pergi dengan marah.

Asisten han mempersiapkan semuanya. Dan mulailah acara dengan dimulai Dimas berbicara di podium. Kata kata sambutan yang diberikan Dimas dan juga motivasi yang dia terapkan di perusahaan agar berkembang dengan baik.

Selesai dengan kata kata motivasi dari dimas, seluruh tamu disuru menikmati hidangan yang ada.

"Din saya kesana dulu ya" kata Sara

"Iya"

Sara mendekati papa rian yang juga hadir dalam acara.

"Selamat malam pa" sapa Sara

"Malam sayang. Kamu cantik sekali malam ini."

"Maaf ya pa, Sara baru bisa sapa."

"Iya nak papa mengerti. Pernikahan kalian kan tidak ada yang tahu,"

"Iya pa."

"Bagaimana kabar kamu nak"

"Baik pa. Papa juga sehat kan"

"Tenang saja. Papa sehat. Cepatlah kamu berikan papa cucu biar papa ini tetap sehat"

"Bagaimana mau dapat cucu kalau anak papa punya kekasih lain" batin Sara

"Pa" kata dimas yang baru saja datang. Dia melihat Sara berbicara dengan papa rian makanya dia mendekat.

"Kamu nak. Lihat Sara cantik sekali kan" kata papa rian

"Biasa saja" jawab dimas

"Kamu ini. Istri cantik begini tapi masih saja tidak mau mengakui."

"Sudah pa. Pa Sara balik ke teman saya lagi ya. Takut ada yang berfikir macam macam kalau saya dekat papa terus hehe"

"Kamu ini. Ya sudah pergilah bersenang senang. Anggap saja kamu belum punya suami haha" bisik papa rian yang masih di dengar dimas.

"Sip pa haha"

"Papa apa apaan si. Kenapa mengatakan itu" kata dimas tak terima

"Tunggu Ra. Nanti kamu pulang sama saya. Tidak ada bantahan." Kata dimas yang duluan pergi setelah mengatakan kemauannya.

"Apa apaan dia itu. Memangnya dia siapa maksa begitu. iiiii bikin jengkel saja." Kata Sara dengan pelan melihat dimas yang semaunya saja.

"Kamu lihat tadi karin. Sara mendekati pak rian orang tua pak dimas. Begitu murahan dia sampai sampai merubah penampilannya hanya ingin menarik perhatian orang kaya." Kata riri teman karin

"Kamu benar. Dia begitu murahan" kata karin

"Waaaa gadis murahan lewat. Kamu lihat ri demi mendekati pria kaya biarpun tua dia rela ruba penampilannya haha" kata karin mengejek saat Sara melewati mereka.

"Benar. Sampai segitunya kamu mau kaya." Kata riri

"Apa maksud kalian" kata Sara

"Tidak usah berlaga bego de. Mendekati pak rian dan pak dimas merupakan keinginan besar kamu kan haha. Sampai segitunya kamu mendekati pak rian yang lebih cocok sebagai orang tua kamu. Memang si dia itu duda kaya tapi memang harus seperti itu ya, kamu mau dengan dia haha"

"Tidak usah fitnah kamu. Kamu tidak tahu apa apa. Tidak usah banyak bicara. Apa jangan jangan kamu ya yang mau dekat dengan pak rian. Haha. Pak rian tidak suak modelan kaya kamu." Kata Sara menantang

"Apa kamu bilang. He gara gara penampilan kamu yang sekarang kamu begitu sombong ya. Kamu kira merasa cantik dari kami"

"La memang Sara lebih cantik dari kalian. Kalian ma tidak ada apa apanya haha." Kata dina yang tiba tiba datang dan menantang Karin.

"Apa" marah karin

"Apa" tantang dina

"Sudah sudah. Jangan suka mengganggu kami karin. Memangnya apa salah kami. Kamu itu selalu suka mengganggu. Lihatlah orang orang pada memperhatikan kita."

Karin memperhatikan sekitarnya dan memang ada beberapa orang yang memperhatikan mereka.

"Awas kamu ya. Kamu akan kami balas nanti"

"Terserah kamulah. Sana pergi" kata dina.

"Kamu ini tiba tiba datang langsung marah marah"

"Habis dari tadi saya cari kamu malah disini sama nenek lampir. Ya saya datanglah. Saya kan tidak mau melewatkan adu mulut dengan dia haha"

"Kamu ini. Sudah. Ayo kita makan dulu."

"Yuk"

Dina dan Sara mengambil makanan.

"Hai ra, boleh saya duduk disini?" Kata Doni

"Silahkan" kata Sara

"ra nanti pulangnya saya antar ya"

"Maaf don. Saya sama dina. Soalnya saya nginap dirumah dina"

"Owww baiklah."

"Besok besok saja kalau pendekatannya. Hari ini Sara akan pulang sama saya haha"

"Iya siap"

Ada sepasang mata yang terus memperhatikan Sara.

"Kenapa dia begitu tebar pesona ya. Dan kenapa juga saya harus marah. Aaaa rasanya saya mau tarik dia bawa pulang."

Ting

Suara chat masuk di hp Sara.

"Jangan genit kamu. Tidak baik seorang istri tebar pesona apa lagi ada suami kamu dan mertua kamu juga" isi chat

"Kenapa dengan dia. Dari tadi marah marah mulu." Batin Sara yang hanya membaca tanpa membalasnya.

"Kenapa dia tidak membalas pesan saya" kata dimas yang terus menatap HP-nya.

Lama tidak ada balasan datang, dimas akhirnya memutuskan gabung dengan orang orang penting di perusahaannya.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Satu persatu karyawan sudah pulang.

"Sara, dina saya pulang duluan ya." Kata doni

"Oke" kata dina

"Hati hati" kata Sara

"ra kita pulang juga yuk" kata dina

"Maaf ya din saya...." Kata Sara terpotong.

"Maaf non, tuan dimas sudah menunggu di mobil" kata asisten han

"Maksudnya bagaimana ra" kata dina

"Saya mau pulang ke rumah malam ini."

"Oww ya sudah saya pulang sendiri saja" kata dina akhirnya.

"Tidak bisa. Ayo ikut saya. Ayo han"

Sara menarik tangan dina dan asisten han ikut dari belakang. Sara menuju ke mobil dimas.

"Kenapa lama sekali." Kata dimas

"Diam lah. Saya kan maunya pulang sama dina , malah nyuruh pulang sama kamu."

"Tidak bisa. Kamu pulang ke rumah malam ini.

"Kalau begitu biar Han yang antar dina pulang. Saya kuatir dia kenapa Napa di jalan malam malam begini pulang sendiri. Han kamu Harus antar dina sampai rumahnya dengan selamat." Kata Sara

"Tapi nona saya akan mengantar kalian" kata asisten han

"Tidak usah ra, saya kan bawa mobil"

"Jangan banyak membantah. Sekarang sudah jam berapa. Ini sudah larut malam. Tidak baik seorang wanita pulang di tengah malam begini. Iya kan dimas"

"Pulanglah sama dina. Biar saya yang menyetir sendiri."

"Baik tuan" jawab asisten han akhirnya.

Asisten han dan dina akhirnya pulang bersama. Asisten han menyetir mobil dina dan mengantarnya pulang.

"Ayo pulang" kata dimas

"Mmmm"

Sara dan dimas masuk kedalam mobil. Dan dimas menyetir sendiri.

"Kamu dekat sekali ya sama doni" kata dimas

"Memang kenapa"

"Tidak apa apa. Hanya saja posisi kamu kan masih istri saya.

"Iya iya. Tidak ada habisnya kalau bahas ini terus."

Sara menguap beberapa kali yang nampak di mata dimas. Dan tak lama Sara akhirnya tidur di dalam mobil. Sampai di rumah, dimas menggendong bintang hingga naik ke kamarnya.

"Kenapa saya takut kamu dekat orang lain ra. Apa benar kamu sudah ada di hati saya. Kalau dekat seperti ini, saya merasa tenang. Bisa melihat kamu saja sudah membuat saya tenang Ra. Apa lagi wangi parfum kamu yang membuat tenang." Kata dimas sambil membelai rambut Sara yang sudah berbaring di kasur dimas.

**""""

"Maaf ya pak saya merepotkan" kata dina

"Tidak apa apa. Kamu tinggal dimana" kata asisten han

"Di jalan permata pak nomor dua enam"

"Oke."

Dina merasa canggung dengan asisten han.

"Huuu auranya kenapa panas begini ya" batin dina sambil mengipas tangan ke wajahnya.

"Kamu kenapa"

"Eeee tidak apa apa pak"

"Jangan panggil saya bapak. Panggil han saja seperti nona Sara."

"Mmmm tidak sopan rasanya panggil nama. Bagaimana kalau saya panggil kakak saja ya"

"Terserah kamu saja. Kamu tinggal sama siapa di jakarta"

"Hanya sama mama. Papaku sudah meninggal. Kalau kak han sendiri"

"Saya hanya sendiri. Orang tua saya ada diluar negeri."

"Kenapa tidak ikut mereka kak"

"Saya yang mau disini. Saya sudah lama ikut dengan dimas."

"Oooo."

"Sudah ini rumah kamu kan. Turunlah, mobilmu saya bawa dulu. Besok saya kembalikan."

"Oke kak. Saya turun dulu. Kakak hati hati di jalan."

"Iya"

Dina turun dari mobil dan asisten han melanjutkan mobilnya pulang ke kediamannya.

Setelah dimas membersihkan dirinya, dimas merebahkan tubuhnya di samping Sara. Dimas memeluk erat Sara.

"Maaf ra, saya suka peluk kamu. Rasanya tenang sekali. Perasaan yang tidak pernah saya dapatkan dari sintia." Kata dimas pelan

Sedangkan orang yang dipeluk hanya menikmati pelukan suaminya tanpa terusik sama sekali.

Dimas tidur dengan nyenyak sambil memeluk istrinya. Hingga jam sudah menunjukan pukul delapan mereka belum bangun.

"Mmmm suka sekali ya dipeluk ra" kata dimas yang sudah bangun. Dan melihat Sara masih memeluknya.

Sara mengeratkan pelukannya ke badan dimas.

"Mmmmm gulingnya kok keras ya" kata Sara yang masih menutup matanya, sambil meraba raba apa yang dia peluk. Hingga tangannya memegang wajah dimas yang dekat dengan wajahnya. Dimas menutup kembali matanya berpura pura tidur.

"Waaaa kenapa bisa saya ada di kamar ini" batin Sara

Sara menatap wajah dimas yang dengan mata tertutup.

"Seandainya kamu suami saya seutuhnya, pasti saya akan senang berada di kamar dini berdua dengan kamu. Tapi kenyataannya saya hanya istri diatas kertas. Kata Sara pelan yang masih bisa di dengar dimas.

" Aaa sudahlah. Apa yang saya pikirkan. Saya harus keluar dari kamar ini pelan pelan. Janga sampai dia bangun" Sara mengangkat tangan dimas yang berada di pinggangnya. Secara pelan pelan Sara akhirnya bisa keluar dari kamar.

"Ufffff akhirnya bisa keluar" kata Sara diluar pintu kamar dimas.

"Selamat pagi nona" sapa asisten han yang duduk di ruangan tengah sambil melihat hpnya. Tapi dia berhenti ketika ada suara yang membuka pintu kamar.

"Waa kamu sedang apa" kata Sara kaget dengan sapaan asisten han

"Sedang duduk nona."

"Maksud saya kenapa pagi pagi sudah Disini"

"Ini sudah jam delapan nona."

"Apa. Saya lambat dong ke kantor. Waaa" Sara berlari masuk ke kamarnya dan bersiap siap kekantor.

"Ini kan hari libur. Kenapa dia buru buru begitu" kata asisten han

Dimas bangun saat Sara sudah berada diluar kamarnya.

"Kenapa kata katanya membuat saya sakit." Dimas merenungi kata kata istrinya tadi.

"Kamu akan tetap jadi istri saya. Apa pun itu." Tegas dimas. Dimas tidak rela juga kalau sampai harus berpisah dengan istrinya. Dimas akhirnya keluar kamar dan menemukan asisten han di ruangan.

"Kamu sudah datang".

"Iya tuan"

"Dua hari lagi kita akan keluar negeri. Perusahaan saya di sana ada masalah sedikit"

"Baik tuan. Saya akan menyiapkan semua berkas yang akan kita bawah."

Saat berbincang bincang, Sara keluar dengan pakaian rapinya.

"Kamu mau kemana" kata dimas

"Ke kantor lah kemana lagi"

"Ini kan hari libur. Kenapa mau kekantor"

"Apa." Sara mengingat ingat.

"Wa benar ini kan hari sabtu" batin Sara

"Han kenapa tidak bilang kalau hari ini libur." Kata Sara menunjuk asisten han

"Loh kok saya. Nona sendiri kan yang lari buru buru tadi saat keluar kamar tuan dimas"

"Kau. Sudahlah. Saya mau ganti baju lagi"

"Haha lucunya kamu bi" batin dimas tertawa kecil melihat kelakuan istrinya.

"Sana ganti. Tapi turun lagi ya. Saya lapar"

"Masak saja sendiri."

"ra istri tidak boleh menolak suruan suami loh. Dosa" teriak dimas saat Sara berjalan terus masuk ke kamar.

"Huuufff malunya.

Kenapa bisa saya lupa hari ini tidak kerja. Kenapa juga dia itu. Berlaga jadi suami saja." Kata Sara dengan dirinya sambil mengganti pakaiannya.

1
ErNawati
lanjutttt
Vivi Alfia Dewi
kapan di bikin nyesal si Dimas Thor,gak sabar juga lihat lakor ke grebek Dimas.
terus knp sara gak di bikin istri yg tegas pintar,malah di bikin kalah sama gundik.
bahasanya juga pakai kata saya kek gmn gitu Thor.
kek ngmng sama orang lain bukan orang dekat.
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Felicia Sonda: makasih sudah mampir🙏. jangan lupa di like ya kak
total 1 replies
Vivi Alfia Dewi
episode ini mohon di hapus karna sudah di abdet di episode ke 18
Felicia Sonda: iya mbak. maaf saya salah masukkan🙏
total 1 replies
Mak Lyly
rada lierur sara pa bintang masih nyimak/Smile/
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Mưa buồn
Gak kecewa sama sekali! 😃
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
paulina
Kece abis!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Dayra Malay
Sumpah keren banget, saya udah nungguin update tiap harinya!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!