kisah seorang gadis desa yang dicintai sang mafia iblis..
berawal dari menolong seorang pria yang terluka parah.
hmm penasarankan kisahnya..ikutin terus ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Queenzya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terguncang jiwa Rara
Tanpa ragu,Axel mendekap erat tubuh mungil Rara.ia merasakan getaran hebat yang menjalar dari tubuh gadis itu.
Dengan suara lemah dan penuh ketakutan,Rara berbisik"...Axel...aku takut sendirian".setelah mengucapkan kata kata itu,kesadarannya pun menghilang.
Axel segera mengangkat tubuh Rara dalam gendongann ala bridal style.Dengan langkah tergesa,ia membawanya masuk kedalam helikopter,memerintahkan pilot untuk sesegera mungkin menuju rumah sakit.
Dalam hati Axel berbisik penuh kekhawatiran,"Ra...kenapa kamu sayang? Dimana nenek berada?"
Setelah satu jam penuh kecemasan dalam perjalanan,helikopter mendarat di atap rumah sakit.Disana dokter mark telah siap menanti kedatangannya.
"Taruh disini,Bro.cepat siapkan sus dorong!" Seru dokter mark dengan nada perintah.
"iya,Dok,"jawab suster.
Mereka bergegas membawa Rara menuju ruang IGD untuk mendapatkan penanganan medis.
Lima belas menit terasa begitu lama.Akhirnya,Dokter mark keluar dari ruangan IGD dengan ekspresi tegang diwajahnya.
"Gimana keadaannya,Mark ?" tanya Axel dengan suara tercekat,diliputi kecemasan yang mendalam.
"Dia mengalami syok berat dan sangat terguncang. Dia terus mengigau memanggil neneknya dan memohon agar tidak meninggalkan Rara".terang mark dengan nada prihatin.
Dengan anggukan lemah,Axel berkata "Terima kasih banyak mark,kalau begitu saya masuk dulu."
Axel menarik kursi mendekat ke brankar Rara.Hatinya mencelos melihat betapa rapuhnya gadis itu.Perlahan digenggamnya tangan Rara,menyalurkan kehangatan dan kekuatan.
Dalam benaknya berkecamuk pertanyaan."sebenarnya malapetaka apa yang telah menimpa kalian berdua,Sayang ?"
Sebuah tekad membara muncul dalam diri Axel. "Aku bersumpah dalam hati,siapapun yang berani menyakiti kalian.Dia akan merasakan akibat yang jauh lebih mengerikan."janji Axel.
Dengan langkah pelan,Axel menjauh dari sisi brankar Rara untuk mengangkat panggilan telepon dari asistennya.
"Ada apa ini ?" Tanya Axel langsung ke intinya tanpa basa basi.
"mohon maaf mengganggu,Tuan,"Suara asisten terdengar cemas diseberang sana,"oma sangat marah,Tuan.Beliau kecewa karena tuan tidak menemuinya setelah pulang."
"sampaikan padanya,saya akan menemuinya nanti malam,"jawab Axel datar,lalu segera mengakhiri panggilan.
"Huft... Dasar kulkas seratus pintu! Selalu saja menyusahkan".Rico menggerutu dalam hati,meluapkan kekesalannya,pada oma yang slalu ikut campur.
Kemarahan oma belum mereda.Kekecewaannya karna cucu kesayangannya tak kunjung datang menemuinya.dilampiaskan sepenuhnya pada Rico.orang pertama yang dilihatnya.
Hei,Rico! Apa saja tugasmu dirumah ini?!kamu tahu betul tuan Axel seminggu lalu pulang,kenapa tidak kamu ingatkan Dia untuk menemui oma".suara oma meninggi penuh teguran.
"Maaf kan saya, Oma.ini bukan kemauan saya.Tuan Axel sendiri yang bilang msu menemui Oma nanti malam,saat saya menghubunginya tadi".jawab Rico dengan nada sedikit takut,berusaha menjelaskan situasi.
Dengan langkah berat,sedikit mengancam.Oma berkata pada Rico."ingat baik baik,kalau sampai nanti malam,cucu durhaka itu tidak menampakkan batang hidungnya,kamu yang akan Oma hukum."Oma kemudian berbalik berjalan menjauhi mansion.
Sementara itu,dalam benaknya,Oma menggerutu penuh kekesalan."Huft..punya cucu tunggal bukannya membahagiakan malah kerjanya membuat tekanan darah oma naik terus.
Sementara itu, di sebuah gubuk reyot, amarah juragan bondan meledak. Dengan membabi buta, ia menyulut api dan membakar gubuk itu hingga rata dengan tanah. Kabar kepergian Rara telah membuatnya murka.
"Siapa berani menculik gadis itu dariku?" pikirnya dengan rahang mengeras.
Seorang bawahan tergopoh-gopoh menghampirinya. "Lapor, Tuan! Menurut keterangan warga sekitar, semalam terlihat sebuah helikopter mendarat tak jauh dari gubuk ini."
"Sialan! Siapa pun yang telah membawa kabur mangsaku, dia akan menyesal!" raungnya penuh kejengkelan. Dengan langkah kasar, mereka meninggalkan ladang milik Nek Asih yang kini tampak sunyi.
Kembali ke sisi Axel, terlihat jemari Rara mulai bergerak samar. Perlahan, kelopak matanya bergetar dan terbuka. Cahaya samar ruangan menyambutnya, dan fokusnya tertuju pada sosok Axel yang berada di dekatnya. Dengan gerakan lemah namun penuh kerinduan, Rara langsung merengkuh tubuh Axel dalam pelukan erat.
Axel merasakan pelukan itu dan segera membalasnya dengan kehangatan. Tangannya bergerak lembut mengelus punggung Rara, memberikan ketenangan dan membiarkan gadis itu menumpahkan segala rasa takut dan traumanya.
Beberapa saat kemudian, ketika isak tangis Rara mulai mereda, Axel dengan penuh perhatian mengambilkan segelas air putih untuknya.
semua anak buah good Banggt menurut ku kaya di film badabest Banggt 👍
lanjut Thor
Weh Weh obat perangsang dah ga laku lah let lagu lama itu