NovelToon NovelToon
Skandal Cinta Tuan Muda

Skandal Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Office Romance
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: itsclairbae

Nadira Elvarani yakin hidup pahitnya akan berakhir setelah menerima lamaran Galendra, lelaki mapan yang memberinya harapan baru.
Tapi segalanya berubah ketika ia terlibat skandal dengan Rakha Mahendra—anak bos yang diam-diam menginginkannya—menghancurkan semua rencana indah itu.
Di antara cinta, obsesi, dan rahasia, Nadira harus memilih: hati atau masa depan yang sudah dirancang rapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon itsclairbae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 — Bayang-Bayang di Waktu Makan Siang

Nadira tidak bisa merasa tenang sedikit pun selama makan siang bersama Galendra. Bukan karena rasa bersalah telah mengkhianati calon suaminya, melainkan karena kehadiran Rakha yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Rakha mengikuti Nadira, dan kini tatapannya pada perempuan itu begitu tajam.

“Kenapa, hey?” tanya Galendra saat melihat kegelisahan di wajah Nadira. Dengan lembut, ia menyentuh pipi Nadira, berharap sentuhan itu bisa menenangkannya.

Bukannya merasa tenang, Nadira justru semakin gelisah. Ia takut Rakha nekat menghampiri meja mereka. Ia tahu dan sadar bahwa apa yang terjadi antara dirinya dan Rakha adalah buah dari kenekatan lelaki itu. Nadira ingat betul, ada sesuatu dalam minuman yang Rakha berikan padanya waktu itu—sesuatu yang membuat kesadarannya kabur dan tubuhnya tidak mampu menolak disentuh.

“Nadira…” Galendra memanggil nama Nadira dengan lembut, lalu membimbing wajahnya agar menatap ke arahnya.

“Kamu melihat apa, hm? Kenapa kamu terlihat panik dan ketakutan seperti itu?” tanyanya seraya merapikan helaian rambut Nadira yang sedikit menutupi wajahnya.

Nadira menahan tangan Galendra yang berada di wajahnya, bukan sebagai penolakan, melainkan sebagai seseorang yang membutuhkan perlindungan dari orang yang mungkin berniat jahat terhadap hubungan mereka.

“Aku baik-baik saja,” ucap Nadira, berusaha menenangkan Galendra sekaligus dirinya sendiri. Ia kemudian menurunkan tangan itu perlahan dan menggenggamnya di atas meja.

“Maaf, aku hanya kurang tidur tadi malam,” ujar Nadira, mencoba memberi alasan yang masuk akal dan berusaha agar tetap terlihat tenang di depan Galendra. Ia tidak ingin membuat calon suaminya khawatir.

“Syukurlah kalau kamu baik-baik saja,” ucap Galendra lega, lalu membalas genggaman tangan Nadira.

Hal kecil itu cukup untuk membuat Rakha mengepalkan tangannya, lalu menyesap minumannya dengan rakus, seolah sedang dilanda kehausan hebat.

Rakha bangkit dari tempat duduknya setelah menghabiskan minumannya. Ia memutuskan untuk kembali ke kantor daripada harus terus menyaksikan kemesraan Nadira dengan Galendra.

“Kita lihat sejauh mana kamu bisa mempertahankan hubungan kalian,” gumamnya dalam hati sebelum benar-benar pergi dari restoran tempat mereka makan—yang letaknya tidak jauh dari DevaSpace HQ.

Nadira yang melihat Rakha pergi akhirnya bisa bernapas lega. Setidaknya, untuk sementara waktu, ia merasa aman dari lelaki yang berkemungkinan membuka tabir malam yang tidak pernah ia inginkan terjadi.

“Aku masih tidak mengerti maksud semua ini, Rakha,” batinnya.

Galendra, yang menyadari helaan napas lega Nadira, mengikuti arah tatapan perempuan itu. Namun, tidak ada yang terlihat mencurigakan, sehingga ia memilih tetap mempercayai Nadira—mengira perubahan sikap Nadira hari ini semata karena kekurangan tidur.

***

Di dalam mobil, Rakha memejamkan mata. Ingatan tentang malam tadi masih begitu jelas di benaknya. Saat tubuh mereka menyatu, tangan Nadira menjambak rambutnya dan mencakar punggungnya—semuanya terasa masih membekas, seolah baru saja terjadi.

“Aku lebih menyukai kamu saat berada di bawah kendaliku, daripada kamu yang hanya bisa dikendalikan oleh urusan pekerjaan dan ayahku,” gumamnya pelan, suaranya mengandung kepuasan sekaligus obsesi yang belum tuntas.

“Rakha... Sakit...” Ringisan manis itu masih terngiang di telinganya, membuat bibirnya tertarik membentuk senyum. Ada rasa bangga dan puas dalam dirinya karena ia menjadi yang pertama melakukan hal itu bersama Nadira.

Namun, senyuman itu seketika luntur ketika bayangan lain muncul—saat tangan Nadira menggenggam tangan Galendra, dan Galendra membalasnya dengan hangat. Matanya langsung terbuka, seolah baru tersadar dari mimpi yang terlalu indah untuk menjadi nyata.

“Oke, baiklah. Kamu hanya sedang kabur dari kenyataan sekarang,” gumamnya, lalu menyalakan mesin mobil dan melajukan kendaraannya pergi dari sana.

Saat mobil Rakha baru tiba di depan DevaSpace HQ, tanpa sengaja matanya menangkap adik laki-laki Nadira yang tampak kebingungan di luar gedung.

"Sedang apa adik Nadira di sini? Apa dia tidak tahu Nadira sedang berada di luar?" tanyanya dalam hati. Tanpa banyak berpikir, ia pun keluar dari mobil dan menghampiri Dika.

“Mencari Nadira?” tanya Rakha to the point begitu berdiri di hadapan Dika.

Ia mengenal semua anggota keluarga Nadira—ayah, ibu, bahkan adik laki-lakinya ini. Namun, keluarga Nadira mungkin belum mengenalnya, karena mereka memang belum pernah berkenalan langsung.

“Iya,” jawab Dika. Ada keraguan di wajahnya saat menjawab pertanyaan Rakha, yang membuat Rakha segera memperkenalkan diri.

“Saya Rakha Mahendra, putra dari pemilik perusahaan tempat Nadira bekerja,” ucap Rakha seraya mengulurkan tangan untuk mengajak Dika berkenalan. Ketika tangan itu disambut oleh Dika, Rakha melanjutkan kalimatnya dalam hati.

“Calon kakak iparmu,” gumamnya dalam hati. Ingin rasanya ia mengucapkan itu langsung, tetapi belum saatnya. Ia masih perlu membuat Nadira mengakhiri pertunangannya dengan Galendra.

“Saya Dika, adik Kak Nadira,” ucap Dika, membalas jabatan tangan Rakha. Hanya sesaat, namun cukup untuk membuat Rakha membayangkan dirinya menjabat tangan keluarga Nadira—atau mungkin tangan ayah Nadira—di depan pelaminan.

"Senang bertemu denganmu, Dika. Kebetulan sekali, kakakmu sekarang sedang berada di luar," ucap Rakha setelah jabatan tangan mereka berakhir.

"Di luar? Di mana?" tanya Dika, tampak seperti memiliki urusan penting yang mengharuskannya bertemu Nadira saat itu juga.

"Di restoran tidak jauh dari sini, sedang istirahat makan siang," jawab Rakha seadanya.

Dika mengangguk mengerti. "Baiklah, kalau begitu saya permisi," ucapnya sambil memberi isyarat pamit.

Rakha tidak mencegah atau bertanya lebih lanjut kepada Dika. Ia tahu hubungan Nadira dengan adiknya tidak begitu dekat. Pernah, secara tidak sengaja, Rakha mendengar Nadira berbicara kepada salah satu rekan kerjanya, mengungkapkan rasa iri karena sang adik kerap diutamakan oleh orang tua mereka, sementara dirinya seolah selalu menjadi pilihan kedua.

Ia tidak memiliki kebencian terhadap keluarga Nadira, tetapi sebagai seseorang yang menyayangi dan peduli pada Nadira, ia tidak ingin Nadira terus disusahkan dan merasa dirinya tidak berharga. Sebab bagi Rakha, Nadira sangat berharga. Meski usahanya untuk mendapatkan Nadira keliru, perasaannya tetap tulus.

"Semoga saja kamu sudah dalam perjalanan ke sini saat dia datang," gumamnya sambil menatap kepergian Dika.

Orang tua Nadira salah karena pilih kasih, tetapi Dika pun sama saja. Ia adalah sosok yang egois—sering diutamakan oleh orang tuanya, tetapi tetap saja sangat menyusahkan.

Ia bisa bersikap ramah tadi semata-mata karena Dika adalah adik dari perempuan yang ia sayangi—bukan karena ia ingin menjalin hubungan akrab dengannya.

"Sekarang lebih baik aku masuk dan menunggu untuk memberi wanita nakal itu hukuman," gumamnya lagi, lalu berjalan memasuki gedung. Sebelumnya, ia sempat menitipkan kunci mobil kepada petugas keamanan agar mobilnya diparkirkan.

Ia merasa kasihan dan berempati terhadap kehidupan Nadira bersama keluarganya, tetapi ia tidak berniat melepaskan perempuan itu begitu saja. Justru menurutnya, mereka harus bersama agar Nadira bisa merasakan kebahagiaan sepenuhnya—bersama dirinya.

1
Syaira Liana
lanjutt kak
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Syaira Liana
awas aja keira 😡😡😡😡
Syaira Liana
sebel banget sama keira 😡😡😡
ALRININGSIH ALRININGSIH
awal cerita yang bikin penasaran 😊
Clair Bae: Makasih udah mampir ❤
total 1 replies
Asphia fia
mampir
Clair Bae: Terimakasiu sudah mampir, semoga suka sama ceritanya 🙏
total 1 replies
Syaira Liana
lanjuttt kaka
Syaira Liana
Luar biasa
Clair Bae: Terimakasih sudah memberi ulasan ❤
total 1 replies
Susanti
semangat
Clair Bae: Terimakasih banyak ❤
total 1 replies
Trà sữa Lemon Little Angel
Jangan sampai ketinggalan!
Diva Rusydianti
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
Beerus
Suka banget sama buku ini. Jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!