NovelToon NovelToon
DELUSI

DELUSI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:196
Nilai: 5
Nama Author: Prameswari Ayu

Aku tau,kamu tau..


komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?

Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.

Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

Setelah merenungi kesalahannya zykra menyusul sang istri ke kamar untuk meluruskan kesalah pahaman yang sedang terjadi. Dengan langkah lebar zykra memasuki kamar tetapi kamar dalam ke adaan kosong tidak terdapat sang istri. Panik tentu saja zykra sangat panik mendapati kamar kosong tak menyerah setelah menggeledah seisi kamar dia mencari seisi rumah sampai melibatkan asisten rumah tangga yang sedang beristirahat.

Pikiran buruk mulai mengusai zykra " Apa dia pergi meninggalkanku " gumam nya dalam hati. Dengan gusar dia kembali ke ruang baca untuk membawa kunci mobil dia akan mencari istrinya barangkali nisma belum jauh pergi dari rumah. Saat menuruni tangga dia melihat sang istri sedang berjalan menuju ruang tamu dengan langkah lebar dia menghampirinya.

Sedangkan nisma melihat sang suami yang berjalan ke arah nya di buat terkejut atas di tandakan sang suami yang tiba-tiba memelukanya.

" Jangan pergi " lirih zykra pelan. " Maafkan aku " ucapanya lagi sambil mengeratkan pelukannya.

Melihat sikap sang suami, nisma hanya di buat semakin kebingungan atas sikap sang suami pasalnya setelah sikapnya yang tiba-tiba mendiaminya sekarang malah seperti ini memeluknya dengan erat dan berbicara aneh. memangnya siapa yang akan pergi.

" Lepas " ucap nisma.

" Tidak, aku tidak akan melepaskanmu lagi "

" Aku sulit bernapas " ucap nisma lagi karena pelukannya semakin erat.

Mendengar sang istri sulit bernapas zykra melepaskan pelukannya.

" Jangan pergi " ucap zykra sambil memegang tangan sang istri.

" Memangnya siapa yang akan pergi " nisma bertanya dengan bingung.

" Kamu." jawab zykra. Melihat sang istri hanya diam zykra kembali berkata " Saya tahu kamu marah kesal dan kecewa tapi kamu tidak bisa pergi begitu saja."

Nisma sekarang mengerti kemana arah pembicaraan sang suami. Dia menatap wajah suaminya dan berkata.

" Aku memang marah, kesal dan kecewa sama kamu " nisma menghembuskan napas dan kembali berbicara " Aku juga tidak bodoh untuk pergi selarut ini. Jikalau pun aku pergi aku pasti akan menunggu pagi hari ". Setelah berkata seperti itu nisma meninggalkan sang suami menuju kamar mereka dia sudah tidak nyaman dengan celananya selain itu dia juga masih sedikit kesal.

Melihat sang istri yang pergi begitu saja zykra menyusulnya. Sesampainya di kamar mandi rupanya sang istri sedang berada di kamar mandi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nisma's pov....

Saat mengganti celana dalam aku tidak mendapati pembalut di perlengkapanku. Aku memutuskan untuk membeli sendiri karena untuk meminta tolong pada mas zykra jujur aku malu karena kejadian tadi. Kuputuskan pergi sendiri karena saat di jalan aku melihat mini market tidak jauh dari rumah sang suami. Saat di perjalanan aku melihat motor satpam sedang terparkir di pos keamanan dengan malu dan mau tidak mau aku terpaksa meminjam motor satpam. Untung saja satpam sempat melihatku datang bersama dengan mas zykra tadi sore jadi memperbolehkan ku menggunakan motornya.

Tidak lama aku berada di mini market selain membeli pembalut aku juga obat pereda nyeri dan ice cream untuk mencairkan suasana hatiku yang sedikit panas. Aku duduk di meja depan mini market untuk memakan ice creamku sambil kembali berpikir tentang rumah tanggaku yang aneh. Memang kami baru menikah selama 2 hari hahaha tapi aku sudah mau menyerah karena sikapnya, aku jadi tersadar semua perlu proses dan proses itu perlu waktu yang lama jadi harus lebih bersabar dan memahami sikapnya. Ternyata sulit yang ibu mertuaku bilang tadi siang, bukan sekedar dia tidak suka nasi tapi karena sikapnya yang sulit di mengerti.

Aku memutuskan untuk pulang karena ice cream ku sudah berpindah tempat ke dalam perut. Ku pulangkan motor pak satpam dengam bensin yang full. Aku memasuki rumah saat di ruang tamu aku melihat ke arah tangga disana terdapat suamiku dengan wajah marah dia menuruni tangga dan memelukku aku kira dia akan memukulku dengan kunci mobil yang ada di tangannya.

" Jangan pergi. Maafkan aku " ucapnya lirih.

Melihat sikapnya membuatku kebingungan atas prilakunya yang sulit di tebak pasalnya setelah sikapnya yang tiba-tiba mendiamiku sekarang malah seperti ini memelukku seolah-olah aku akan pergi jauh.

" Lepas " ucapku

" Tidak, aku tidak akan melepaskanmu lagi "

" Aku sulit bernapas "

Mendengar apa yang aku katakan suamiku melepaskan pelukannya. Setelah melepas pelukannya dia memegang tanganku dan kembali berkata.

" Jangan pergi "

" Memangnya siapa yang akan pergi " aku bertanya.

" Kamu." jawab suamiku aku diam menunggunya kembali berbicara " Saya tahu kamu marah kesal dan kecewa tapi kamu tidak bisa pergi begitu saja."

Aku sekarang mengerti kemana arah pembicaraannya . Ku tatap wajah suamiku dan berkata.

" Aku memang marah, kesal dan kecewa sama kamu " aku menghembuskan napas dan kembali berbicara " Aku juga tidak bodoh untuk pergi selarut ini. Jikalau pun aku pergi aku pasti akan menunggu pagi hari ". Setelah berkata seperti itu aku meninggalkannya menuju kamar kita karena sudah tidak nyaman dengan celana yang basah.

Aku pergi ke kamar mandi, aku habiskan waktu 15 menit untuk kembali berganti pakaian. Saat membuka pintu kamar mandi aku mendapati mas zykra sedang menungguku.

" Ayo kita bicarakan kesalah pahaman ini " ucap mas zykra sambil menuntunku untuk duduk di sofa yang terdapat di sebelah kiri tempat tidur. Aku hanya mengikutinya ingin tau apa yang akan dia jelaskan.

" Maaf saya tidak pandai berkata tapi saya mau menjalani pernikahan ini dengan sebaik-baiknya" ucapnya dengan mata yang berembun. " Maafkan saya sifat saya yang buat kamu tersinggung bantu aku untuk merubahnya."

Ah melihatnya berkata seperti itu aku jadi tidak tega tapi aku juga harus tegas tidak boleh luluh begitu saja.

" Sekarang kamu bisa luapkan kekecewaanmu tapi saya mohon jangan pergi begitu saja seperti tadi. Aku tidak suka."

" Seperti yang mas bilang ayo kita jalani pernikahan dengan baik. Tapi untuk itu komunikasi kita harus baik juga. Mas harus memberitahuku apa yang mas rasakan jika kecewa mas harus bilang agar aku bisa mengerti jangan tiba-tiba mendiamiku."

Mendengarkanku berbicara dia menatapku dan berkata.

" Ayo kita perbaiki semuanya " melihatnya menatapku seperti itu aku menunduk karena tatapannya yang dalam bukan tatapan mengoda. Karena aku tidak kunjung menjawab dia melepaskan genggamannya lalu tangganya berpindah ke kedua pipiku. " Tatap wajahku, ayo kita mulai lagi dari awal" aku menatapnya dan hanya mengangguk karena bingung harus menjawab apa.

Cup dia mengecup bibirku, awalnya hanya kecupan tapi lama kelamaan dia melumatnya dan memangutnya dengan pelan. Setelah cukup lama dia melepaskan lumatannya pada bibirku dan berkata.

" Bolehkah saya .."

" Aku datang bulan mas " ucapku memotong apa yang ingin dia ucapkan karena aku sudah tau arah pembicaraanya . Dengan melihat wajah dan telinga nya yang memerah aku tau apa yang dia inginkan. Mendengar apa yang aku ucapkan dia hanya melongo menatap mata dan bibirku. Aku hanya tersenyum dan meminta maaf kepadanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!