NovelToon NovelToon
Vanila And Her Secret

Vanila And Her Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anggika15

Tumbuh dewasa di bawah asuhan sebuah panti sosial, membuat Vanila berinisiatif untuk pergi keluar kota. Dengan bekal secarik kertas pengumuman lowongan kerja di salah satu usaha, yang bergerak di bidang cuci & gosok (Laundry).

Nahas, biaya di Kota yang cukup tinggi. Membuat Vanila mencari peruntungan di bidang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4 (Tawaran)

Vanila menatap bangunan besar di hadapannya. Yakni rumah berlantai dua di pinggir pantai terkenal Jakarta yang biasanya hanya dia lihat di televisi.

Bangunan putih dengan jendela-jendela tinggi dan besar tersebut, membuatnya terpukau hingga tak dapat menyembunyikan kekagumannya. Dan ini adalah bangunan termegah yang pernah Vanila lihat seumur hidup.

"Silahkan." Irgi membukakan pintu besar itu untuknya.

Vanila pun mengikuti pria itu masuk ke dalam dan apa yang dilihatnya semakin membuatnya kehilangan kata-kata.

Perabotan mewah dengan segala interior kelas satu mirip hotel bintang lima yang pernah dia lihat dalam drama-drama Korea.

"Sebelah sini." Dan Irgi menuntunnya ke sebuah ruangan di lantai dua yang merupakan ruang kerja majikannya.

"Bos saya namanya Pak Edgar. Dia tidak suka basa basi, jadi nanti langsung ke intinya saja ya? Bilang terus terang kalau kamu butuh pinjaman," ucap pria itu sebelum di depan pintu.

Vanila menganggukkan kepala.

"Oh iya, dia juga tidak suka dengan orang yang banyak bicara, jadi sebaiknya kamu katakan yang penting-penting saja. Tidak boleh bertele-tele," katanya lagi, dan gadis itu kembali mengangguk.

"Dan satu lagi …." Irgi hampir saja mengetuk pintu salah satu ruangan ketika mereka berdua dengan jelas mendengar lolongan perempuan dari ruangan lain di lantai dua tersebut, yang membuat keduanya saling pandang.

‘Apa ini!?’ Vanila berbicara di dalam hatinya. 

Vanila dan Irgi saling menatap dalam diam. Pria itu terlihat menajamkan pendengaran, sementara Vanila sudah terlihat panik sampai matanya membulat sempurna. 

"Aahhh, Edgar!!" Disusul teriakan seperti kesakitan tetapi di saat yang sama terdengar manja pula.

Wajah Irgi seketika memerah. Pria itu langsung paham dengan apa yang sedang terjadi, sementara Vanila hanya mengerutkan dahi.

"Sebaiknya kamu masuk saja dan tunggu di dalam, oke? Nanti Pak Edgar akan datang kalau urusannya sudah selesai." 

Lalu dia benar-benar membuka pintu.

Vanila menurut, dan dengan wajah lugu juga kebingungan gadis itu melenggang masuk ke dalam ruang kerja yang terdapat rak besar yang dipenuhi oleh buku-buku tebal. Seperti ingin menunjukkan bahwa pemiliknya mempunyai minat yang tinggi terhadap itu.

Dia menatap sekeliling dan menemukan tempat itu benar-benar tertata rapi. Rupanya, selain berpendidikan tinggi, mungkin tuan rumah juga hidup dengan sangat teratur.

"Sebentar saya akan memeriksanya dulu." Irgi kembali berbicara setelah dia memastikan bahwa mereka tak lagi mendengar suara-suara aneh dari bagian lantai dua rumah.

Irgi kemudian keluar setelah menyuruh Vanila untuk duduk terlebih dahulu di sofa yang tersedia. Dan gadis itu kembali menurutinya untuk menunggu.

Demi uang, apa sih yang tidak? Apalagi keadaannya sudah kepepet begini. Maju kena, mundur juga kena! 

Lalu beberapa saat kemudian suara handle pintu terdengar di tekan, lantas Irgi masuk bersama seorang pria tinggi besar dengan langkah santainya. Mengenakan setelan kemeja yang tidak terlalu rapi, tetapi tampak pas di tubuhnya.

Beberapa kancing kemejanya bahkan ia biarkan terbuka sehingga menampakkan dadanya yang bidang.

Vanila mendongak, dan dia segera bangkit begitu pria tersebut berdiri di hadapannya.

"Ini Vanila, Pak." Irgi mengenalkannya terlebih dahulu. Namun dengan cepat Edgar mengangkat sebelah tangannya, memberi isyarat kepada kepercayaannya tersebut untuk diam.

Pria 190 cm berambut gelap dan bermata biru yang memiliki darah campuran Brazil-Indonesia itu menatap gadis di depannya dengan raut menyelidik.

Vanila yang memiliki tinggi 160 cm tampak kecil di hadapan Edgar. Ditambah tubuhnya yang ramping dan sedikit kurus itu membuat Vanila terlihat sangat lemah dalam pandangannya.

"Berapa umurmu?" Dia segera bertanya.

"Dua puluh tiga tahun, Pak."

"Hmm …." Pria itu menggumam.

Dia menatap Vanila dari atas ke bawah dan sebaliknya. Memindai apakah ada sesuatu yang bisa dia harapkan dari gadis itu?

"Kau masih perawan?" tanya nya yang membuat dua orang di dekatnya terperangah, terutama Vanila.

‘Kok gini nanyanya?’

“Helow? Saya bicara sama kamu!”

"Ma-maaf, Pak?" Wajah gadis itu memucat.

"Saya tanya, apa kau masih perawan?" Edgar mengulang pertanyaan.

Vanila membeku untuk beberapa saat, kemudian ia melirik ke arah Irgi yang berdiri di belakang pria itu.

"Apa kau tuli?" Edgar membentaknya sehingga Vanila terkejut.

"Aku hanya bertanya apa kau masih perawan atau tidak?" Pria itu meninggikan suaranya.

Vanila tersentak lalu dia kembali melirik kepada Irgi yang memberinya isyarat dengan menganggukkan kepala.

"I-iya, Pak." Gadis itu menjawab.

"Iya apa? Yang jelas kalau bicara! Kau tidak mendengarkan saya ya?" Edgar dengan suara dan tatapannya yang tajam.

"Iya, Pak. Saya masih perawan." Vanila kembali memberikan jawaban, dan kali ini lebih jelas.

Oh, hatinya berdebar sangat kencang. Bukan sedang jatuh cinta, melainkan mulai ketakutan dan tertekan dengan situasi itu. 

Edgar terdiam sebentar, namun sesaat kemudian salah satu sudut bibirnya tertarik membentuk seringaian.

"Benar?" Dan kini suaranya menjadi lebih rendah.

"Be-benar, Pak." Meski dia tidak mengerti mengapa pria itu mengajukan pertanyaan tersebut, tetapi Vanila tetap menjawabnya.

"Kau tidak bohong?" Lalu Edgar maju dua langkah lebih dekat yang membuat gadis itu mundur hingga betisnya membentur pinggiran sofa.

"Ti-tidak, Pak. Saya masih perawan dan belum pernah berhubungan dengan pria manapun. Bahkan saya tidak punya teman laki-laki di Jakarta ini, dan …."

"Diam!" Pria itu menggeram. "Jangan bicara jika saya tidak menyuruhmu, dan jangan bersuara jika saya tak memintanya juga." Dia mencengkram dagunya dengan keras.

"Apa kau mengerti?" katanya dengan jarak wajah mereka yang cukup dekat, dan hal itu membuat tubuh Vanila merinding.

"Aku tanya, apa kau mengerti?" ulang pria itu lagi.

"Me-mengerti, Pak." Dan Vanila menganggukkan kepala.

Edgar melepaskan cengkramannya dari dagu gadis itu kemudian mundur ke arah meja kerjanya.

"Jadi kau butuh berapa?" Irgi benar bahwa bosnya itu tidak suka basa-basi dan ia akan berbicara langsung pada intinya. Dan Vanila berpikir dia juga melakukan hal yang sama sehingga urusan ini akan berakhir lebih cepat.

Karena berada di tempat itu membuat Vanila merasa takut, setelah bertemu dengan pemiliknya yang ternyata cukup mengerikan bagi Vanila.

"Li-lima, Pak."

"Lima?"

Vanila mengangguk.

"Lima puluh juta?" Pria itu bertanya-tanya. 

Vanila membelalak dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Bagaimana kalau 250 juta?" tawar Edgar tanpa pikir panjang yang membuat gadis itu menahan napas.

"Maksud saya lima juta, Pak." Lalu Vanila memperjelas ucapannya.

"Lima juta untuk apa? Bahkan untuk isi bensin mobil saya saja tidak akan cukup." Edgar berujar.

"Ha-hanya untuk bayar kost dan biaya hidup satu bulan, Pak. Tapi … saya bayarnya nyicil setiap gajian. Apa boleh saya cicil 500 ribu untuk sepuluh bulan?" Vanila memberanikan diri.

Edgar mengeratkan rahang saat mendengar gadis itu berbicara lebih lama dari sebelumnya. Dan dengan suaranya yang bergetar membuatnya merasa hasratnya hampir bangkit kembali padahal belum satu jam ia selesai bercinta dengan teman wanitanya yang biasa dia panggil jika sedang ingin bersenang-senang.

"Kalau tinggal di sini tidak perlu bayar kost." Dia beralih ke kursinya di balik meja kemudian mengambil sesuatu di laci.

"Kau mau berapa? Lima puluh juta? Seratus? Atau dua ratus?" Pria itu melemparkan uang ke atas meja.

"Saya beri bonus lima puluh lagi asal kau menyerahkan keperawananmu pada saya." Lalu tumpukan uang berwarna merah dia tambah diatasnya. Dan Edgar benar-benar tidak suka berbelit-belit. Membuat Vanila kini mengerti dengan maksud pria itu bertanya soal keperawanan kepadanya.

Vanila membeku, dan dengan dadanya yang bergemuruh dia menatap pria yang seolah sedang menginjak harga dirinya tersebut.

"Bagaimana? Hidupmu akan enak dan kau tidak perlu memikirkan apa-apa lagi selain menyenangkan saya." Edgar menjatuhkan diri di atas kursi kemudian duduk santai bersilang kaki sambil menyandarkan tubuhnya.

Gemuruh di dada Vanila menjadi semakin keras dan dia tak dapat menerima hal ini. Bagaimana harga dirinya dinilai oleh lembaran uang hanya karena ia membutuhkannya untuk membayar kostan hari ini.

Apakah dia harus menerimanya, atau menolaknya?

"Maaf, Pak." Lalu dia kembali memberanikan diri. "Saya … tidak bisa," katanya, dan dia melirik ke arah Irgi.

"Maaf sudah mengganggu waktu Anda, Pak." Dia kemudian memutuskan untuk keluar.

"Bagaimana kalau 300?" Ucapan Edgar sempat menghentikan langkahnya di ambang pintu, namun buliran bening dari matanya yang meluncur begitu saja membuatnya tersadar. Dan gadis itu meneruskan langkahnya.

"400 tidak mau?" Edgar berteriak.

Vanila berjalan tergesa menuruni tangga. Dia segera berlari begitu mencapai lantai bawah, sambil menyeka air matanya yang berderai gadis itu benar-benar keluar ketika mendengar teriakan terakhir.

"500 juta!!"

1
Annie Gustava
oh cakep juga pak edgar.. akh mak up nya yg banyak dong n tiap hari/Smile/
Anggika15 | Aurin99: Bolehhh😜
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
wadaw d kasih bonus foto Edgar ,,,,jangan lupa Van stanby d kamar pake daster ehh 🤪🤪🤪
Anggika15 | Aurin99: Dasterrrrr ga tuh 😂
total 1 replies
aurel chantika
cakep
Anggika15 | Aurin99: Apalagi yang cuma pake handuk, beuhhh😅
total 1 replies
Ririn Sindi Noveri
ketemu pak edgar kita 🤭😂
Anggika15 | Aurin99: Yoiiii😂 nex ketemu Vanila
total 1 replies
aurel chantika
asal pak Edgar tau,mi itu makanan paling enak & GK ngebosenin Lo pak
aurel chantika
macam jalangkung pak irgi 🤣🤣🤣
Annie Gustava
mulai yaa kalian ribut2 kecil akh suka deh edgar kya gini k vanila hihihi
Anggika15 | Aurin99: 😋😋😋😋😋
total 1 replies
Annie Gustava
dah mulai nyaman yaa pak sama istrimu. pak jgn suruh vanila bli baju dinas mlm sendiri dong kl bp ikut kan enak bsa pilih model n warna/Grin/
Anggika15 | Aurin99: Nah iya😂
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
cieeeeee,,,,,udah aku aku,,,,udah mulai debat eh dari pertama jg debat ya hihi🤪
Evi Ristiani Ramdhani: lanjutttt Kaka cuyung 😄😄😄
Anggika15 | Aurin99: 😅😅😅😅😅
total 2 replies
Ririn Sindi Noveri
uhuyyy pak edgar bisa aja modusnya bilang aja udh nyaman pak 😂🤣
Anggika15 | Aurin99: Gengsinya di atas rata-rata 😂
total 1 replies
aurel chantika
kalau akur gitu kan enak 😀😀😀
Anggika15 | Aurin99: Adem gitu yah😆
total 1 replies
aurel chantika
enak jidatmu aja pak Edgar
Anggika15 | Aurin99: 😆😆😆😆😆
total 1 replies
aurel chantika
belikan yang bagu,jangan ngomel aja taunya pak
Anggika15 | Aurin99: Tiba-tiba banget emang😅
total 1 replies
ensagita
di tunggu kelanjutannya 😍
Anggika15 | Aurin99: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
aurel chantika
lama bener kamu muncul vAnila 🤣🤣🤣
Anggika15 | Aurin99: Abis market day dulu😂
total 1 replies
Ririn Sindi Noveri
udh mulai sedikit nyaman ya pak😁🤣
Anggika15 | Aurin99: Nyaman banget😅
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
Akhirnya Vania munculllll juga eh,, othor cuyung 🥰,,,,, makasih udah up, gapapa Thor sibuk d dunia nyata harus semangat 💪🏻, hidup d sua dunia😄
Anggika15 | Aurin99: Ternyata kegiatan market day sangat menguras duit dan tenaga😆
total 1 replies
Dwie FauZha
akhirnya muncul juga.... bolak balik nengok ga update... lanjut kakkk😁
Anggika15 | Aurin99: terimaaciw selalu menunggu othor yang cantik ini
total 1 replies
aurel chantika
pak edgar ini memang GK peka banget sama vanila,minta digetok kepalanya pakai panci
Anggika15 | Aurin99: Pake ulekan aja biar mantep
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
ikutan Van klw ada lowongan,,enak benerrr kerja nya Van😃
Anggika15 | Aurin99: Waduh😆😆😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!