NovelToon NovelToon
Sistem Uang Tidak Terbatas

Sistem Uang Tidak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Sistem / Ahli Bela Diri Kuno / Menjadi Pengusaha
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: MZI

*Khusus Bacaan Dewasa*

Sinopsis: Make, pemuda tampan dan kaya, mengalami kebangkrutan keluarga. Dia menjadi "anak orang kaya gagal dan terpuruk" dan dibuang pacarnya yang berpikiran materialistis adalah segalanya. Namun, nasib baik datang ketika dia mendapatkan "Sistem Uang Tidak Terbatas".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Undangan ke Sarang Singa

Beberapa hari kemudian, Make memberanikan diri menghubungi Kiara. Gadis itu menyambut panggilannya dengan antusias dan tanpa ragu mengundangnya untuk datang ke salah satu restoran bintang lima cabang dari jaringan milik keluarganya. Sebuah kesempatan emas!

Ketika Make tiba di restoran mewah itu, ia sedikit terkejut dengan suasananya yang begitu elegan dan formal. Para staf berpakaian seragam rapi menyambut setiap tamu dengan hormat. Make yang datang dengan pakaian kasualnya merasa sedikit berbeda, namun ia tetap mempertahankan ketenangannya.

Tanpa diduga, Kiara memberitahunya bahwa ayahnya juga sedang berada di sana. Ayah Kiara ternyata seorang mantan koki internasional legendaris yang telah meraih berbagai penghargaan bergengsi dan diakui sebagai salah satu koki bintang lima terbaik di dunia. Informasi ini membuat beberapa staf dan tamu yang melihat Make datang dengan pakaian biasa sedikit meremehkannya. Mereka berbisik-bisik di belakang punggungnya, mempertanyakan selera Kiara.

Ayah Kiara, seorang pria berwibawa dengan aura seorang maestro kuliner, melihat kedatangan Make dengan tatapan yang sulit dibaca. Awalnya, ia merasa sedikit tidak enak melihat penampilan Make yang jauh dari kesan seorang tamu penting di restorannya. Namun, demi menghargai undangan yang telah dibuat putrinya, ia memutuskan untuk menahan diri dan melihat apa yang akan terjadi. Ia duduk di sebuah meja VIP, mengamati interaksi antara Make dan Kiara dengan mata yang tajam dan penuh penilaian. Angka '7' di atas kepala Kiara yang terlihat oleh Make di panelnya terasa seperti tantangan yang harus ia taklukkan di hadapan seorang legenda kuliner.

---

Kiara menyambut Make dengan senyum hangat, tidak terpengaruh oleh tatapan meremehkan beberapa orang di sekitarnya. "Ayah, kenalkan, ini Make. Dia punya ketertarikan yang sama dengan dunia kuliner dan katanya punya beberapa resep menarik."

Ayah Kiara mengulurkan tangannya dengan sopan, meskipun tatapannya masih menyelidik. "Selamat datang, Make. Senang bertemu denganmu. Kiara bercerita sedikit tentangmu." Nada suaranya tenang namun mengandung otoritas.

Make menjabat tangan ayah Kiara dengan sopan namun penuh percaya diri. "Suatu kehormatan bisa bertemu dengan Anda, Tuan. Saya sangat mengagumi karya-karya Anda." Dalam hatinya, Make merasa sedikit gugup berhadapan dengan seorang legenda, namun ia berusaha untuk tidak menunjukkannya. Ia tahu, kesan pertama sangat penting, terutama di hadapan ayah Kiara. Angka '7' di atas kepala Kiara di panelnya menjadi pengingat bahwa ia harus segera bertindak untuk meningkatkan afeksinya.

"Jadi, resep menarik apa yang kamu bawa?" tanya ayah Kiara, langsung ke inti pembicaraan. Tatapannya masih mengamati Make dengan seksama, mencari tahu keseriusan pemuda di hadapannya.

Make tersenyum. "Sebenarnya, Tuan, saya lebih suka menunjukkannya langsung daripada hanya bercerita. Jika dapur Anda mengizinkan, mungkin saya bisa menyiapkan sesuatu?" Ia menawarkan diri untuk memasak, memanfaatkan 'keahlian' instan yang ia miliki. Ini adalah cara terbaik untuk membuktikan kemampuannya dan mungkin memukau Kiara dan ayahnya sekaligus. Angka '7' di panelnya seolah berdenyut, menunggu respons dari tindakannya.

---

Ayah Kiara tampak sedikit terkejut dengan tawaran Make yang tiba-tiba. Beberapa koki di dapur yang bisa mendengar percakapan itu juga saling pandang dengan alis terangkat. Seorang tamu berpakaian mewah bahkan terkekeh kecil.

"Memasak di dapur saya?" tanya ayah Kiara dengan nada sedikit meremehkan namun masih sopan. "Dapur ini memiliki standar yang cukup tinggi. Apa kamu yakin?"

Make mempertahankan senyumnya. "Sangat yakin, Tuan. Saya percaya diri dengan kemampuan saya." Ia menatap mata ayah Kiara dengan keyakinan yang dibuat-buat, menyalurkan aura seorang koki profesional yang baru ia 'dapatkan'. Angka '7' di atas kepala Kiara di panelnya tampak tidak berubah, namun Make merasa ini adalah momen krusial. Kesannya di hadapan ayah Kiara akan sangat mempengaruhi pandangan Kiara padanya.

Kiara sendiri tampak sedikit terkejut namun juga penasaran dengan keberanian Make. Ia menatap ayahnya dengan tatapan memohon. "Ayah, mungkin tidak ada salahnya kita coba. Aku juga jadi ingin tahu resep rahasia keluarga Make seperti apa."

Ayah Kiara menghela napas pelan. Ia melihat kesungguhan di mata Make dan rasa ingin tahu di mata putrinya. "Baiklah," katanya akhirnya. "Tapi ingat, Nak, standar di sini sangat tinggi. Jangan sampai mengecewakan." Ia memberikan isyarat kepada salah satu kepala koki untuk mengawasi Make di dapur.

Make mengangguk dengan penuh terima kasih. "Saya mengerti, Tuan. Saya akan melakukan yang terbaik." Ia mengikuti kepala koki menuju dapur restoran yang tampak berkilauan dan dipenuhi dengan peralatan canggih. Ini adalah panggungnya. Saatnya 'keahlian' instan dari Sistem beraksi. Ia melirik panelnya sekilas. Angka '7' di atas kepala Kiara masih sama, tapi Make yakin, setelah ia menunjukkan kemampuannya di dapur, angka itu pasti akan meroket.

---

Semua mata tertuju pada Make saat ia mulai bergerak di dapur. Dengan gerakan cepat dan terampil, seolah telah bertahun-tahun berkecimpung di dunia kuliner, Make mengambil berbagai bahan dan peralatan. Aroma harum mulai memenuhi seisi dapur, membuat para koki yang mengawasinya saling berbisik kagum. Ayah Kiara yang mengamati dari kejauhan tampak semakin tertarik, alisnya sedikit terangkat melihat kecepatan dan ketelitian Make.

Setelah beberapa saat yang terasa singkat, Make menyelesaikan hidangan barunya. Tampilannya sederhana namun menggugah selera. Ia membagikan beberapa porsi kecil kepada para staf dan beberapa tamu VIP yang tertarik dengan keramaian di dapur.

Saat suapan pertama masuk ke mulut mereka, ekspresi kebingungan bercampur kekaguman langsung terlihat. Mata mereka terpejam sejenak, seolah merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar rasa. Beberapa koki yang meremehkan Make kini tampak bengong, mencoba memahami cita rasa kompleks yang baru pertama kali mereka rasakan. Seorang tamu yang tadinya terkekeh kini terdiam, terhipnotis oleh sensasi rasa yang luar biasa. Bahkan ayah Kiara terlihat sedikit linglung, mencoba mencerna setiap nuansa dalam hidangan tersebut.

"Ini..." gumam seorang koki senior dengan mata berkaca-kaca, "...seolah mengingatkanku pada masa jayaku dulu."

"Energi... aku merasa seperti mendapatkan kembali semangat yang hilang," timpal seorang tamu dengan nada takjub.

Ayah Kiara, setelah mencicipi hidangan itu dengan saksama, menghampiri Make dengan langkah cepat. "Nak, resep ini... sungguh luar biasa. Saya ingin membelinya. Sebutkan harganya." Nada suaranya kini penuh antusiasme, jauh berbeda dari sebelumnya.

Make tersenyum tulus menatap Kiara. "Tuan, resep ini bukan untuk dijual. Ini hadiah untuk Kiara." Ia memberikan tatapan lembut pada Kiara, dan di panel Sistemnya, ia melihat angka di ikon 'Love' di atas kepala Kiara melonjak drastis menjadi '65'. Tampaknya, bukan hanya keahlian memasaknya yang memukau, tapi juga tindakannya memberikan resep itu secara cuma-cuma kepada Kiara.

---

Membangun Fondasi Hati dan Kekayaan

Setelah memberikan resep berharganya kepada Kiara, suasana di restoran itu berubah drastis. Ayah Kiara, yang kini terkesan dengan Make, mengajak pemuda itu untuk duduk bersamanya dan berbincang lebih lanjut. Mereka membahas berbagai hal tentang dunia kuliner, dan Make dengan 'keahlian' instannya mampu mengimbangi percakapan seorang maestro. Kiara sendiri tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Make. Angka 'Love' di atas kepalanya terus berfluktuasi di sekitar angka 65, sesekali naik sedikit setiap kali Make melontarkan pujian atau menunjukkan perhatian padanya.

Ayah Kiara bahkan menawarkan Make kesempatan untuk bekerja sama dalam mengembangkan menu baru untuk restorannya. Ini adalah tawaran yang sangat menguntungkan, bukan hanya dari segi finansial, tapi juga untuk meningkatkan citra Make di mata Kiara. Make dengan senang hati menerima tawaran tersebut, melihatnya sebagai langkah strategis untuk semakin dekat dengan targetnya.

Beberapa minggu berlalu. Make aktif terlibat dalam pengembangan menu baru bersama tim koki restoran Kiara. Ia terus menunjukkan keahlian memasaknya yang luar biasa, membuat semua orang di dapur terkesan. Ia juga tidak melupakan Anya. Sesuai dengan misi harian dari Sistem, ia memberikan hadiah-hadiah mewah kepada gadis itu, yang semakin meningkatkan tingkat afeksinya. Angka 'Love' di atas kepala Anya kini telah mencapai angka 80-an. Make merasa seperti sedang memainkan dua permainan sekaligus, dan ia unggul di keduanya.

Saldonya terus bertambah dengan pesat berkat hadiah dari Sistem setiap kali ia mengeluarkan uang untuk Anya dan berinteraksi dengan Kiara. Ia bahkan sudah mulai melirik beberapa vila mewah di pinggir kota, membayangkan dirinya kembali ke kehidupan kemewahan, bahkan lebih baik.

Suatu malam, setelah selesai berdiskusi tentang menu baru dengan Kiara, ayah gadis itu menepuk bahu Make dengan senyum hangat. "Nak, saya jarang sekali terkesan dengan seseorang secepat ini. Kamu memiliki bakat yang luar biasa dan... yah, Kiara sepertinya sangat menyukaimu."

Kiara yang berdiri di samping ayahnya tersipu malu, namun tidak menyangkal perkataan ayahnya. Angka 'Love' di atas kepalanya terlihat jelas oleh Make, kini mencapai angka 75.

Make tersenyum penuh kemenangan. Ia semakin dekat dengan tujuannya. Kekayaan instan dari Anya dan potensi jaringan bisnis tak terbatas dari Kiara semakin nyata. Sistem ini benar-benar memberikan kekuatan yang luar biasa, dan Make merasa dirinya berada di jalur yang benar untuk mewujudkan semua fantasinya. Ia hanya perlu sedikit lagi kesabaran dan terus memainkan perannya dengan sempurna. 'Sumber Daya Uang Tak Terbatas' pasti akan menjadi miliknya dalam waktu dekat.

Bersambung...

1
Ahmad Sarman
oke lanjut thor
Ahmad Sarman
terim kasih thor
MZI: Sama-sama semoga suka dengan ceritanya😁
total 1 replies
Hiu Kali
99 milyar thor.. mana 100 trilyun...ngantuk pasti ini
MZI: Terima kasih atas masukannya, akan segera di perbaiki 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!