Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.
Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.
“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.
“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPRT 4 - Gilang Yang Berubah
Naomi tidak yakin kalau permasalahan yang sedang terjadi membuat Mama Ruby bisa berubah drastis pada dirinya. Naomi meyakini kalau ada alasan lain di balik itu semua. “Apa Melvina sudah meracuni pemikiran mama untuk membenciku?” Naomi menebak. Rasanya tidak ada alasan lain yang lebih bisa diterima oleh dirinya jika bukan karena hal yang satu itu.
Tadinya Naomi pikir, rencana pernikahan Melvina dan calon suaminya bakalan menjadi jalan agar Melvina yang ia ketahui menaruh hati pada suaminya dapat melupakan suaminya sepenuhnya. Namun, di saat perasaan Naomi baru terasa tenang, hal buruk datang menimpa Melvina. Dimana katanya malam itu, Melvina yang baru saja pulang dari berkumpul dengan teman-temannya dihadang oleh dua orang pria yang ternyata berniat jahat melecehkan Melvina.
“Apa yang dikatakan Melvina itu benar?” Naomi bertanya-tanya sendiri. Rasanya dia tidak yakin dengan kejadian yang Melvina ceritakan saat itu meski penampilan Melvina terlihat meyakinkan.
Tiba di rumah, Gilang langsung masuk ke dalam kamar. Sementara Naomi memilih duduk diam di ruangan tengah rumah lebih dulu. Memikirkan bagaimana nasib pernikahannya dan Gilang untuk ke depannya.
“Aku baru saja merasakan manisnya pernikahan bersama Gilang beberapa bulan belakangan ini. Tapi sayang, kebahagiaan yang aku rasakan gak berlangsung lama setelah Melvina membuat cerita dan perlahan merusak keharmonisan hubungan rumah tangga kami.” Lirih Naomi. Bukannya berniat untuk menyalahkan Melvina atas apa yang terjadi pada keluarga kecilnya. Namun, Naomi tak bisa menampik jika hubungannya dan Gilang merenggang sejak Melvina membuat cerita di luar akal sehatnya.
Waktu begulir, Naomi dan Gilang terlihat sedang menikmati makan malam bersama. Di sela kegiatan makannya, tangan Gilang sibuk membalas pesan dari seseorang yang tidak Naomi ketahui siapakah orangnya.
“Mas…” Naomi akhirnya bersuara selesai makan setelah sejak tadi menahan diri untuk tidak menegur Gilang.
Pergerakan Gilang terhenti. Dia menatah wajah Naomi dengan tatapan penuh tanya. “Ada apa, Sayang?” Tanya Gilang. Jika biasanya Naomi bakalan senang dipanggil sayang oleh Gilang, sekarang tidak lagi. Bukannya karena tidak cinta pada Gilang. Namun, rasa sakit akibat sikap Gilang membuatnya jadi mati rasa.
“Dari tadi kamu sibuk chatan terus. Memangnya lagi chat sama siapa, Mas?”
Gilang meletakkan ponsel di atas meja kemudian menatap intens wajah Naomi. “Dari mama. Mama bilang kalau Melvina mau main ke sini besok. Mama mengizinkannya main ke sini dengan harapan bisa membuat hati Melvina sedikit tenang dan senang jika berada di sini.”
Naomi terkesiap mendengarnya. Hal apa lagi yang Melvina rencanakan pikirnya. Rasanya Naomi yakin kalau ada hal yang sedang direncanakan oleh Melvina saat ini.
“Terus kamu mengizinkannya tanpa meminta persetujuanku lebih dulu, Mas?” Naomi nampak sedikit tak suka. Membuat tatapan mata Gilang menghunus tajam menatap kepadanya.
“Kenapa harus minta izin sama kamu? Memangnya kamu gak bolehin adikku main ke sini. Terlepas dari rasa tidak sukamu padanya, kamu harus ingat kalau dia tetaplah adikku.” Tegas Gilang. Jika biasanya Gilang bisa memaklumi sikap Naomi saat cemburu pada Melvina, sekarang sudah tidak lagi. Gilang bahkan sering sewot setiap kali Naomi memberikan pendapat atas Melvina.
“Bukan begitu, Mas. Setidaknya kamu kasih tahu aku, Mas. Bukannya hanya diam seperti tadi. Memberitahu aku karena aku mempertanyakannya kepadamu.” Jelas Naomi.
Wajah Gilang masih nampak kurang bersahabat. Dia merasa tidak sependapat dengan istrinya. Entah mengapa sikap Gilang bisa berubah sikap secepat itu. Apakah faktor hasutan Melvina membuat Gilang jadi ikut berpikiran buruk pada Naomi?
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
pengen ku tabok dirimu pake kuali Mak ku Gilang😠😠😠😠😠