Fenomena pernikahan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Pengkhianatan pasangan menjadi salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga. Dalam banyak kasus, perempuan sering menjadi pihak yang dirugikan. Namun, di tengah luka dan kekecewaan, tak sedikit perempuan yang mampu bangkit dan membuka hati terhadap masa depan, termasuk menerima pinangan dari seorang pria.
Pertemuan yang tak terduga namun justru membawa kebahagiaan dan penyembuhan emosional.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 12 SORE YANG PENUH KEJUTAN
" Umi, abi. Sofia langsung masuk kamar ya. mau langsung solat "
" Iya kak " Jawab umi.
Sofia berjalan kearah kamar, namun Sofia hendak berhenti sejenak ketika melihat ammar yang masuk kedalam rumah. Sofia tersenyum sopan dan melanjutkan masuk kedalam kamar.
" Om, tante. ini barangnya mau di simpan dimana? " Tanya ammar
" Simpan di kamar bang dafi saja. nanti Sofia ke sana buat membungkus barang-barang hantaran ini " Kata umi.
" Baik tante " Jawab ammar langsung membawa belanjaan kedalam kamar bang dafi.
Ceklek..
" Gila ya lo. bukannya bantuan malah tiduran " Keluh ammar, melihat bang dafi yang sudah membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
" Sory.. tadi calon makmum telpon, gak mungkin kan gak di angkat " Kata bang dafi.
Ammar menggelengkan kepalanya pelan " Oh iya. sepertinya aku gak bisa nemenin kamu sampai hari H. Tiba-tiba saja Bilal ngabarin kalo besok ada meeting penting dan gak bisa di wakilkan " Ucap ammar, merasa tidak enak kepada bang dafi.
" Iya tidak apa-apa.. aku ngerti ko dengan kesibukan kamu. tapi nanti pas aku menikah kamu harus hadir ya "
" Insa allah jika allah mengijinkan " Jawab ammar.
Tok.. tok.. tok..
" Masuk "
Ceklek..
Sofia muncul dari balik pintu dengan senyuman manisnya " Hai bang "
" Ada apa? "
" Aku lupa beli kertas kado buat bungkus hantaran, apa abang mau anter aku ke depan? " Tanya sofia.
" Abang males ah kedepannya. kamu bawa motor sendiri aja gih "
Sofia memanyun kan bibirnya " Abang ledek sofia ya? abang kan tau kalo aku gak bisa bawa motor "
" Hahaha.. abang lupa " Bang dafi tertawa, tatapan bang dafi langsung beralih kearah Ammar yang habis solat " Kamu pergi sama Ammar saja. tuh dia sudah beres solatnya "
" Ih abang.. "
" Ada apa? " Tanya ammar.
" Tolong antar Sofia ke depan, Sofia gak bisa pakai motor "
Ammar melihat kearah Sofia yang terlihat malu-malu. " Kalo sofia mau, tidak apa-apa " Kata ammar.
Sofia langsung melihat kearah ammar " Eum.. tapi_ "
" Jika tidak mau juga gak apa-apa "
" Eh boleh deh.. dari pada aku harus jalan jauh " Kata Sofia
Ammar tersenyum " Yasudah mana kunci motornya? "
Bang dafi memberikan kunci motor kepada ammar. " Hati-hati di jalan ya, "
Sofia dan ammar langsung pergi ke depan untuk membeli kertas kado dan juga pernak pernik yang akan di pakai nanti.
Seben Sofia merasa tidak enak sama ammar.. tapi mau bagaimana lagi, Sofia tidak memiliki pilihan lain.
Sofia berjalan di samping Ammar menyusuri trotoar yang ramai. Mereka baru saja keluar dari toko alat tulis, membawa kantong berisi pita warna-warni.
"Aku masih nggak ngerti kenapa orang suka kadoin pakai banyak pita. Ribet banget," gumam Ammar sambil menggoyang-goyangkan kantong belanja.
"Karena itu lucu, Bang Ammar. Estetika. " Sofia tersenyum.
Mereka berdua tertawa. Suasana santai, ringan. Tapi semua berubah dalam sekejap.
Saat mereka berbelok ke arah jalan kecil yang mengarah ke tempat parkir, Sofia berhenti mendadak. Matanya terpaku pada sepasang sosok di seberang jalan, dekat kafe kecil yang cukup ramai.
Seorang pria berkemeja abu dan celana kain hitam sedang tertawa kecil, menunduk mendengarkan lawan bicaranya. seorang wanita dengan rambut panjang yang tampak lembut dan rapi, mengenakan dress putih gading. Gerak tubuh mereka tampak akrab. Terlalu akrab.
Sofia memicingkan mata. Dadanya mendadak sesak.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏