Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.
apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 4
" kenapa Lo gangguin gw terus?" tanya zelin jengah karena afkar terus mengikutinya dan terus berbicara ini itu pada dirinya.
Tidak tahukah dia jika Zelin tidak mungkin merespon Afkar jika di depan banyak orang. yang ada dia di kira orang gila.
dan lagi, Zelin kasih kesal sama Afkar karena merusak kulkasnya. Afkar tidak tahu saja perjuangan Zelin untuk membeli kulkas itu.
" gw mau bilang sama Lo kalo gw mau gantiin kulkas Lo" ujar afkar.
Yaa, afkar kesini untuk memberi tahu Zelin jika dia akan membayar kulkas itu, dia juga akan memberi tahu idenya.
" emang Lo bisa?" tanya zelin ragu.
Pasalnya afkar itu hantu, memangnya ada hantu yang memiliki uang? Huh! uang hantu kan daun. zelin mana mau daun.
" bisa, nanti pas pulang kerja Lo harus ikut gw" ujar Afkar yakin.
Cekleek
Pintu toilet terbuka membuat Zelin segera berpura pura sedang mengaca. dia memakan lipbalm lalu berjalan keluar dengan santai.
Afkar berdecak kesal, padahal dia belum selesai bicara tapi sudah ada yang menganggu mereka. Menyebalkan memang.
" dia sok cool banget, sombong kek cantik aja" ujar Lilis, temannya Zahra.
Zahra mengangguk setuju" hooh, drama banget hidupnya" timpal Zahra.
Afkar menatap sinis kedua gadis itu. Padahal sudah jelas lebih cantik Zelin dari pada mereka. Afkar memilih keluar dari sana mengabaikan kedua gadis setan itu.
•\=\=\=\=\=•
siang tiba. Mereka semua makan siang di dapur. Di sana memang ada yang di tugaskan untuk memasak yang di gaji berbeda dengan mereka.
Yang lain duduk berkelompok dengan teman teman mereka. total orang yang berkerja di sana ada 6 orang, karena toko ini memang lumayan luas.
Zahra dan Lilis duduk berdua. Dan di sisi lain ada 3 wanita yang juga terlihat sangat akrab. Sedangkan zelin duduk sendiri menikmati makanannya tanpa berbicara.
" Lo nggak punya teman zel?" tanya Afkar merasa kasihan pada Zelin.
Menurutnya Zelin pasti kesepian karena tidak punya teman. Karena afkar sendiri adalah tipe orang yang memiliki banyak teman.
Zelin tidak merespon, dia fokus dengan makannya. Wah! Afkar selalu saja di abaikan selama menjadi arwah.
" gini banget nasib gw, di abaikan Mulu" keluhnya.
Selesai makan Zelin meletakkan piringnya di wastafel. Mereka tidak usah mencucinya karena itu bukan tugas mereka. Zelin tidak perlu merepotkan dirinya untuk mengerjakan tugas orang lain.
Mereka disini di gaji untuk mengerjakan tugas masing masing. Bukan untuk mengambil alih tugas orang lain yang sudah di atur oleh bos.
" zel, kapan Lo pulang? Gw mau bawa Lo ke suatu tempat" ujar afkar seraya mengikuti zelin yang berjalan kedepan untuk kembali menjaga toko.
" nanti malam" jawab Zelin singkat.
" nggak boleh pulang cepat zel? " tanya Afkar.
" nggak " jawab Zelin.
Sebenarnya bisa saja dia izin pulang cepat. namun dia tidak ingin izin karena nanti gajinya akan berkurang.
Afkar menghela nafas panjang. Jika menunggu malam masih sangat lama, jadi dia memilih untuk kembali ke rumah sakit saja.
•\=\=\=\=•
begitu afkar tiba di ruangan tempat dia di rawat. Dia lansung melihat ana yang sedang duduk di kursi yang ada di samping tempat tidurnya.
ana sedang menangis sambil menggenggam tangan afkar " bangun kak, ana minta maaf. Andai ana tidak menelpon kakak waktu itu, kakak pasti tidak akan berada disini sekarang" ujar ana merasa bersalah.
Afkar menatap adiknya dengan sedih. Kenapa ana jadi menyalahkan dirinya sendiri? Padahal ini bukan salah ana. Memang sudah takdirnya Afkar seperti ini.
" besok ana wisuda, masa kak afkar tidak datang? ana mau foto wisuda bareng kakak" ujar ana lirih.
Yaa, besok ana akan wisuda. bahkan sebelum kecelakaan Afkar sudah berjanji akan hadir ke acara wisuda. Mereka akan mengambil foto bersama dengan angga dan juga Laura.
" aku pasti bakal datang besok na, tenang aja. Meskipun aku datang dalam keadaan berbeda" ujar Afkar.
ana meletakkan kepalanya di pinggir ranjang itu. Tangannya terus menggenggam tangan afkar. " kakak cepat bangun, ana nggak akan maafin diri sendiri jika kakak tidak pernah bangun "
" aku pasti bangun, aku akan berusaha untuk bangun na" ujar Afkar bersungguh sungguh. Dia tidak akan membuat ana terus merasa bersalah.
Pintu tiba tiba terbuka. Terlihat angga masuk bersama dengan 2 anak kecil berusia 5 tahun. Yang satunya cewek satu lagi cowok. Keduanya nampak sangat mirip.
" assalamualaikum kak " ujar keduanya sempat lalu berjalan kearah ranjang Afkar. Kedua anak kecil tersebut memakai masker. Mungkin karena takut tertular bakteri karna ini rumah sakit.
Mereka juga memakai baju biru khusus rumah sakit.
" ko om afkar tidur Mulu pa?" tanya naura dengan polosnya.
" om afkar lagi kecapean jadi butuh istirahat yang cukup" ujar Angga.
" ko tubuh om afkar di pakai banyak tali? om afkar pasti kesakitan " ujar akashi.
Afkar menatap haru pada keluarganya yang sangat peduli pada dirinya. Ternyata memang hanya keluarga yang peduli, sedangkan yang lain tidak.
Lihat saja, Afkar memiliki banyak teman tapi tidak ada satu pun yang datang kesini.
•\=\=\=\=•
malam tiba. Afkar kembali menemui Zelin saat jam 12 tiba. Gadis itu mending pekerja keras. lihat saja, dari pagi sampai jam 12 malam dia terus bekerja. padahal yang lain hanya bekerja sampai jam 5 sore lalu ganti shift dengan orang lain yang bertugas shift malam.
" Lo yakin jalan kaki? Lokasinya lumayan jauh loh" ujar afkar.
" Lo kira jam segini Nemu ojek dimana? taxi aja jam segini tidak ada yang buka" ujar zelin.
Saat ini keduanya sedang berjalan di trotoar jalan. zelin sebenarnya lelah dan ingin beristirahat. namun afkar memaksanya untuk ikut.
" lagian kenapa Lo pulang jam segini? padahal yang lain pulang jam 5 sore"
" karena gw butuh banyak duit" jawab Zelin.
Afkar tidak yakin Zelin akan kuat berjalan kaki sampai ke tempat tujuan mereka. kalo Afkar sih tidak akan merasa lelah. tapi Zelin? gadis itu pasti tidak akan kuat karena seharian juga sibuk bekerja.
" kita pergi besok pagi aja lah, besok pagi Lo liburkan?" tanya Afkar " jangan bilang Lo juga kerja di hari weekend"
" gw nggak segila kerja itu ya, gw juga butuh istirahat " sebut Zelin.
Yaa, dia memang butuh banyak uang dan berkerja seharian penuh. namun tidak satu Minggu penuh. dia tetap libur di hari Sabtu dan Minggu. Lagian bekerja tiap hari juga membosankan.
" yaudah kita pulang sekarang aja" ujar Afkar dan Zelin setuju.
lagian dari awal juga Zelin tidak ingin ikut. Jadi lebih baik mereka pulang saja. zelin akan beristirahat.
" Lo nggak usah ke rumah gw, merugikan saja" ujar zelin
Afkar menyengir " nggak mungkin dong gw pulang kerumah sakit, kesepian banget gw"
" bodoh amat, gw nggak peduli " ujar zelin lalu mempercepat langkahnya.