Istri Mungil Yang Tersakiti

Sesampainya di rumah benar saja mereka langsung berkumpul di ruang keluarga dengan wajah yang datar serta banyak ketegangan yang ada disana, terutama aqila dirinya merasakan kekecewaan, ketakutan semua bercambur menjadi satu

"ceritalah!"ujar maxime

"aku akan menikah lagi."ujar rey to the point

Degg...

"mas, apakah ini akhir dari cerita kita"batin aqila

Hatinya merasa sakit mendengar suaminyaa secara terang-terangan membicarakan itu tanpa beban dan tanpa ada ketakutan untuk berbicara disana.

plakkkk..

Tiba-tiba sabrina berdiri dari duduknya dan langsung menampar pipi anaknya dengan sangat keras

"apa maksudmu reyy!"bentak sabrina dengan wajah yang emosi

"rey akan menikah dengan aurel momy."ucap rey dengan memegang pipinya yang terasa panas

plakkkk..

"hilangkan niat busukmu itu Reynaldo baskara Adhitama!"

"momy tidak akan setuju kamu membawa wanita lain selain aqila,menantu momy!"ucap sabrina dengan lantang setelah menampar pipi kiri rey karna tadi pipi kanannya

"momy aku masih mencintai aurel selama 3 tahun ini,tolong restui hubungan kamii."ucap rey langsung memohon pada sabrina tanpa memikirkan ada istrinya di disana

"kalo begitu ceraikan menantu momy rey!"

"momy tidak akan sudi anak perempuan momy di madu oleh lelaki brengsek sepertimu!"

"dan momy akan mencarikan lelaki yang bahkan jauh lebih baik darimuu!"ucap sabrina dengan lantang

Degg...

"m-maksud momy?siapa."tanya rey

"kamu tidak perlu tau itu!yang pasti ceraikan aqila."ucap sabrina

"Dady tidak bisa berkata-kata lagi rey!"ucap maxime dengan nada lemas

"dady tidak pernah mengajarkan kamu untuk menikahi perempuan untuk kedua kalinya!lalu apa maksud dari ini rey?"

"apakah kamu pernah melihat dady menikahi perempuan lain selain ibumu?"

"apakah dady pernah membawa wanita lain selain ibumu ke rumah ini?"

"tidak cukup kah ajaran dady padamu hingga kamu memutuskan jalan lain?"

"tanggungjawab apa yang sudah kamu persiapkan untuk menikahi perempuan untuk kedua kali nya?"

"apakah kamu sudah tau tanggung jawab yang akan kamu tanggung setelah kamu menikahi perempuan untuk kedua kalinya tanpa menunggu persetujuan istrimu Rey?"

"apakah kamu tau dosa terbesar apa Jika kamu menikah tanpa persetujuan menantu dady?"

"surga memang untuk istri pertama namun asal kamu tau neraka akan di berikan pada suami yang tidak pernah menghargai istri pertamanya dan tidak perduli dengan kehadirannya!"

"kamu membiarkan istrimu selama 3 tahun saja sudah menjadi dosa besar, lantas atas dasar apa kamu ingin menambah duri tajam di dalam hatinya Rey?"

"rey akan menceraikan Aqila secepatnya!"lantang rey tanpa memikirkan ucapan maxime

plakkkk...

"momy kecewa sama kamu rey!"

"silahkan rey! jangan pernah menyesal Jika kamu sudah membuang berlian demi batu krikil di jalanan."ucap maxime

"mom,dad Aqila gapapa,aqila ikhlas kalo mas rey ingin menikah lagi."

"lagipula aqila dan mas rey sudah sepakat akan secepatnya menandatangani surat cerai kita"ucap Aqila dengan nada santai namun hatinya berbeda

deggg ..

"kenapa sakit sekali ketika melihat aqila tampak baik-baik saja mendengar saya akan menikah lagi"batin rey dengan dada merasakan sesak yang sulit di jelaskan

"Aqila maafkan momy telah memberikan suami brengsek pada kamu sayang"ucap sabrina langsung berhambur memeluk aqila dengan erat

"momy gaperlu minta maaf,ini sudah jadi takdir aqila momy.dan aqila harus menerima semua ini"ucap Aqila dengan memberikan senyuman menyakitkan pada sabrina

Vanno yang tidak tau apa-apa hanya menyimak mereka dengan tatapan kasihan pada aqila, dia merasakan bagaimana sakitnya jadi Aqila sekarang

"walaupun kamu sudah bercerai dengan rey,kamu akan tetap tinggal disini nak."ujar Maxime

"bagaimana bisa dady,kak aurel nanti marah sama aqila"ucap aqila dengan tawa kecil nada bercanda namun tampaknya hatinya begitu serius

"momy dan dady tidak perduli!"

"karena kita akan secepatnya mencarikan laki-laki terbaik untuk kamu sayang!"ucap sabrina

lagi lagi rey merasakan sakit pada dadanya, karena ibunya itu dengan tega akan mencarikan laki-laki untuk Aqila di depan pria itu

"a-aqila apakah kita bisa bicara?"tanya vanno dengan hati-hati

"jangan pernah menginjakkan kakimu bersama pria lain selain diriku!"tegas rey tiba-tiba

"tidak apa-apa van,kamu bawa saja aqila.tante yakin aqila lagi butuh hiburan sekarang setelah mendengar suami brengseknya itu akan menikahi perempuan lain"ucap sabrina dengan nada menyindir ke arah rey

"momy Aqila Masih istri rey!"tegas rey

"loh? bukannya sebentar lagi akan menjadi mantan istri."cibir sabrina dengan menatap tajam anaknya

"kak vanno,aku ikut kakak ayo"ujar aqila malah menyetujui ajakan vanno tanpa memperdulikan suami brengseknya itu

"aqila kamu sudah bisa membantah ucapan saya aqilaa!"bentak rey

"ayo kak"ucap Aqila malah dengan sengaja menggandeng tangan vanno meninggalkan suaminya itu

"aqilaa berhenti kamu sialann!"teriak rey namun tidak ada tanggapan dari gadis itu

"sudah lah rey lupakan putri saya!dan pergi temui calon istrimu itu."ujar maxime malah sekarang menganggap aqila sebagai putrinya dan rey hanyalah orang lain disana

"ayo dady kita ke kamar, kita tinggalkan pria brengsek ini."ucap sabrina langsung meninggalkan anaknya yang sedang menahan emosinya itu

"aghhhhhhhhh"

"sialann kamu aqilaaa!"teriak rey emosi

ketika sedang emosi tiba-tiba ponselnya berdering dan rey langsung merogok sakunya lalu melihat siapa yang menghubunginya itu ternyata Aurel kekasihnya.rey langsung mengangkatnya

"baby kamu kesini dong,aku tiba-tiba merasakan pusing kepala"ucap aurel di sebrang sana dengan nada manja

"aku sekarang ke sana sayang."

"persetan dengan masalah ini,saya akan menemui mu sekarang sayang"gumam rey langsung pergi dari sana

namun ternyata di balik pintu kamar orangtua rey mereka sedang menguping pembicaraan anaknya itu

"keputusan kita sudah tepat mas,"

"rey memang bukan suami yang baik buat menantu kita."ucap sabrina dengan nada lemah

"aku juga berpikir seperti itu,aku gamau aqila terus-terusan di sakiti oleh rey."jawab maxime

Di tempat lain ternyata aqila sedang berada di taman bersama vanno dengan tatapan mata yang lurus ke depan,tanpa memperdulikan keadaan di sekitarnya

"gue mewakili kakak gue mau minta maaf yang sebesar-besarnya sama lo"ucap vanno

"kamu gaperlu minta maaf"jawab Aqila singkat

"tapi emang keputusan cerai lo udah tepat sama kakak gue, karna lo kalo di lihat-lihat masih kecil."ucap vanno reflek

"kamuu ngatain akuuu hahh!"ucap Aqila langsung memberikan tatapan tajam ke arah vanno

"g-gue salah bilang?emang bener kok,umur lo berapa taun sihh!"ucap vanno dengan santai karena ucapannya di rasa benar aqila tampak memiliki tubuh mungil seperti masih anak sekolah

"aku udah besar tauuu! umur aku udah 20 tahun tapi baru kemarin."ucap aqila dengan memanyunkan bibirnya ke depan

"tuhkan ucapan gue bener!lo masih kecil untuk kak rey sama gue aja beda 4 tahun."ujar vanno

"si paling udah om-om."bicir aqila

"lo ngatain gue om om hahh?"kesal vanno

"kamu umur berapa coba?"tanya aqila dengan muka songong

"24 tapi tahun ini mau 25 sih."ujar vanno

"tuhkan om om, apa bedanya sama kak rey!"ucap aqila

"yee kocak terserah lo deh!"

"beli es krim yuk?"ucap vanno tiba-tiba

"aku bukan anak kecill."ujar Aqila

"di pikir es krim buat anak kecil aja kali yaa,"cibir vanno

"emangg iyaa ihh!"

"udah ayo ikut aja,es krim katanya bisa balikin mood cewek."ucap vanno langsung menarik tangan aqila tanpa menunggu persetujuan gadis itu