perjalanan anak remaja yang berusaha bekerja keras , namun perjuangannya penuh dengan duri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Dari Desain
Dari sekolahan Rangga tak langsung pulang, tapi ia langsung ke pasar Koga untuk langsung bekerja, Rangga tak mengetahui bila dirinya di ikuti oleh Didi . Didi di minta mengikuti Rangga oleh Eki, ia ingin mengetahui bekerja di mana sekarang dia, ia ingin Rangga menjadi pengangguran agar hidupnya selalu kesusahan.
Didi mengamati seharian apa yang di lakukan oleh Rangga di pasar Koga, saat malam ia baru melaporkan pada Eki.
" kerja di pasar Koga?, kamu ga salah Di?" tanya Eki memastikan
" ga salah lah, aku setengah harian mengawasi dia di pasar Koga .
"hmm, nanti aku kasih pelajaran lagi dia" geram Eki.
" emang kenapa sih kamu dendam banget sama Rangga?" tanya Didi penasaran kenapa Eki sangat benci pada Rangga.
" dulu ia mergokin aku ngambil emas milik anak koh Ah Tung , dan menasehati ku , aku marah dan memukulnya namun ternyata dia lebih kuat dari aku, aku pingsan di tinju olehnya dan gigi ku copot dua" ucap Eki geram ,ia memperlihatkan giginya yang ompong akibat di tinju oleh Rangga, kejadian itu sudah hampir setahun namun Eki masih menaruh dendam, apalagi melihat koh Ah Tung dan mawar sangat baik padanya dendamnya semakin besar.
Rangga sendiri sudah melupakan hal itu, melihat kelakuan Eki yang berubah ia menjadi senang ,menurutnya mungkin waktu itu Eki sedang butuh uang dan menjadi gelap mata mengambil emas milik anak Koh Ah Tung . Anak koh Ah Tung , Ah Chen sendiri sudah memaafkan dan menjadi akrab dengan Rangga, dan kini sedang sekolah di luar negri, tepatnya di negaranya di Cina .
lusa besok kami akan berkemah di Tanggamus , aku ga bisa lagi mengawasi Rangga" ucap Didi,
" apa Rangga ikut!" seru Eki , penasaran kalau Rangga ikut ia bisa menyewa preman untuk memberi pelajaran pada Rangga , atau membunuhnya di sana .
" ikut , kenapa ?" tanya Didi curiga" udah lah , jangan terlalu jauh, udah cukup dia di kucilkan di sekolah" ucap Didi lagi .
" ga , cuma nanya aja" sahut Eki . otaknya mulai menyusun rencana untuk mencelakai Rangga.
Ia mempunyai beberapa kenalan yang berada di kaliawi dan gunung sari, dan semuanya preman yang tak segan segan membunuh demi uang.
di kaliawi ada Sama'un, dan di gunung Sari ada Pulung. Ia akan meminta keduanya menghajar Rangga di gunung Tanggamus, tentu saja dengan sejumlah uang yang cukup besar.
malam hari saat Rangga sedang bersantai di rumah bersama Andri ,pak Atmo datang bertamu.
" lho pak, kenapa ga nelpon saja?" tanya Rangga yang tak enak hati gurunya sampai datang ke rumah nya.
" ga apa apa, sekalian jalan ini , dari rumah teman " jawab pak Atmo.
" ini buat kamu" ucap pak Atmo menyerahkan amplop besar,
" apa ini pak?" tanya Rangga bingung.
" itu hasil dari desain kamu, ada juga yang minta desain 3D, apa kamu bisa,?" ucap pak Atmo dan kembali bertanya. Rangga menyerahkan amplop itu pada pak Atmo lagi ,
" ga usah pak, kan itu tugas dari bapak" tolak Rangga.
" itu bukan tugas, sebenarnya bapak lagi ada pesanan desain, karena bapak lagi sibuk, bapak ga sempat, selain kamu ada tiga yang lainnya ,tapi milik kamu yang di pilih karena perinciannya sangat jelas. tenang saja bapak sudah mengambil 10 persen , ini bersih milikmu" ucap pak Atmo lagi, pak Atmo menyerahkan amplop pada Andri , Andri melihat ke kakaknya dulu sebelum mengambil amplop itu, setelah melihat Rangga mengangguk baru Andri mengambil amplop dan masuk ke kamarnya.
" kalau desain 3D bisa pak, hanya saja saya ga punya komputer dan printer nya pak" ucap Rangga.
" besok bapak antarkan komputer dan printernya, di rumah ada satu yang tak terpakai , core i7, apa bisa " tanya pak Atmo .
" bisa pak, " ucap Rangga ,
" haaaa!"
dari dalam kamar Andri berteriak mengagetkan pak Atmo dan Rangga.
" ada apa Andri?" tanya Rangga khawatir
" ini uangnya banyak sekali," teriak Andri dari dalam kamar, Rangga mengernyit menatap pak Atmo,
" memang berapa jumlah uang di amplop tadi pak?" tanya Rangga penasaran ,
" ga banyak ,hanya 15 juta tunai dan cek 30 juta " sahut pak Atmo tersenyum , " dari 5 desain yang kamu buat itu bernilai 50 juta, itu di hitung berdasarkan persentase nilai keseluruhan.
" apa ga kebanyakan pak?" tanya Rangga
" itu standar menghitung hasil desain arsitek Rangga, ga bisa di ganggu gugat" ucap pak Atmo ,
" kalau begitu, ini bapak ambil lagi yang 30 juta, kami sudah cukup dengan 15 juta " ucap Rangga, ia menyuruh Andri membawa cek yang senilai 30 juta dan menyerahkan pada pak Atmo.
" ini milik kamu, bapak ga berhak" ucap pak Atmo ,
" tapi kan ordernya dari bapak," Rangga ngeyel ingin tetap memberikan cek itu pada pak Atmo,
" gini saja, bapak ambil 10 juta saja, kalau lebih dari itu bapak ga mau menerima" ucap pak Atmo mengambil keputusan akhir.
" ya pak, saya nurut bapak aja, tapi saya minta tolong cairkan cek itu pak, saya belum punya KTP ,nantinya di kira mencuri lagi" ucap Rangga,
" ya nanti bapak cairkan, biar bapak ngambil dari cek aja yang sepuluh jutanya lagi." ucap pak Atmo
" terima kasih pak" ucap Rangga , ia tak menyangka akan mendapat uang sebesar itu, untung saja ia kemarin mengerjakan dengan teliti.
" kalau begitu bapak pulang, ingat besok kamu berkemah di gunung hati hati" ucap pak Atmo berpamitan
" ya pak, terima kasih, hati hati di jalan" ucap Rangga , ia mengantar sampai pelataran rumah.
" ini uang dari apa kak?" tanya Andri bingung, baru kali ini dia melihat kakaknya di bayar mahal.
" itu dari hasil kakak membuat sketsa rumah kemarin, kakak kira tugas ga taunya pesanan dari orang lain .
" wah Alhamdulillah, mungkin berkah dari musibah kakak kemarin" ucap Andri senang.
" cita cita kamu apa dek?" tanya Rangga , Andri menatap langit yang bertabur bintang .
" aku ingin jadi pilot kak, agar bisa terbang menggapai awan" ucap Andri
" Kamu belajar yang giat ,kakak mendukungmu " ucap Rangga mengelus kepala adiknya.
" ya kak, oh iya kak, tahun ini aku masuk SMA , boleh tidak aku masuk pesantren modern" tanya Andri penuh harap.
" apa kamu yakin ?, di sana kamu harus bisa mandiri, " ucap Rangga mengingatkan
" ya kak, aku pasti bisa mandiri" tegas Andri bersemangat penuh keyakinan .
" Kamu mau mondok di mana?" tanya Rangga
" Tebu Ireng kak, boleh" sahut Andri
" tentu saja boleh, dengan syarat kamu ga boleh nakal di sana nantinya" ucap Rangga
" siap kak , aku ga bakalan nakal" janji Andri.
"Ya sudah kamu istirahat, kakak besok mau kemah , kamu simpan sisanya kakak bawa 2 juta saja, buat beli perlengkapan nanti di Gunung Tanggamus" ucap Rangga ,dan memberikan uang pada Andri agar di simpan.
" ya kak" Andri menyimpan uang itu di tempat penyimpanan rahasia, di bawah tempat tidurnya terdapat ruang kosong yang bergembok dan di tutupi oleh karpet tebal . Itu tak sengaja ia temukan saat akan mencuci karpet karena sudah sangat berdebu , tapi ruang tersembunyi itu kosong, tak ada apa apa, awalnya mereka kan menemukan harta Karun di sana tapi mereka harus kecewa karena tak ada apa apa .