Bercerita tentang seorang wanita muda,yang masih berusia 18 tahun.Dan juga sudah yatim piatu.Ia bekerja sebagai OG disebuah hotel ternama.Saat ia bekerja,pada malam hari, seorang tuan muda,yang telah dicecoki obat perangsang oleh rekan bisnisnya.Merenggut paksa kehormatannya.Kehormatan yang telah ia jaga selama ini.Dan kelak akan ia berikan pada suaminya.Tapi telah direnggut paksa oleh sang tuan muda.
Pada hal,ia udah menangis dan memberontak,tapi apalah daya.Ia hanya seorang wanita,yang kekuatannya akan kalah dengan tuan muda tersebut.Hingga satu bulan kemudian,kejadian malam itu, menghasilkan nyawa didalam perutnya.
Apa jadinya,jika orang tua dari tuan muda tersebut,memaksa sang tuan muda untuk bertanggung jawab dengan cara menikahi wanita tersebut!!!!.
Ikuti kisah selanjutnya!!!!.
Ini adalah karya kedua saya.Mohon dukungannya untuk karya saya ini.😃🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Flora Caem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Saat ini Kinan sedang menuruni anak tangga.Tadi habis mandi,dia memutuskan untuk turun kebawah.Siapa tahu,ada yang bisa dia kerjakan dibawah sana.Saat dia tiba di dapur,rupanya ibu mertuanya sudah ada disana, sedang memasak dibantu dengan dua orang pelayan.Dia tidak menyangka kalau ibu mertuanya akan ikut memasak.Karena kemarin banyak pelayan yang dia lihat,saat menyambutnya.
"Selamat pagi nona muda".Sapa pak Salman,sambil menundukkan kepalanya.Saat melihat nona mudanya datang kedapur.
"Selamat pagi juga pak". Jawab Kinan sambil tersenyum ramah.
Mommy Cella yang lagi asik memasak, membalikkan badannya,saat mendengar suara menantunya. "Selamat pagi sayang,sudah bangun".Ucap mommy Cella menyambut menantunya.
"Selamat pagi mom.Ada yang bisa aku bantu mom?".Tanya Kinan saat dia sudah ada disamping mommy Cella.
"Kamu duduk aja,sayang.Ini juga sudah mau siap kok".Ucap mommy Cella dengan lembut,sambil mengaduk - aduk masakan yang ada didalam kuali.Kadang - kadang, Nyonya William,memang mau turun tangan langsung menyiapkan sarapan atau pun makan siang atau malam untuk keluarganya.Tapi kadang juga,hanya pelayan yang menyediakan.
"Tapi Kinan mau bantu,mom".Ucap Kinan dengan wajah memelas.Ngak mungkin dia hanya duduk saja, sementara ibu mertuanya sibuk memasak.
"Iya udah,,kalau gitu kamu bikinin kopi untuk suamimu saja nak.Sekalian untuk daddy iya.Kevin kalau pagi harus minum kopi,katanya lebih baik tidak sarapan dari pada tidak ada kopi.Emang aneh anak itu.Kalau daddy,kalau lagi pengen saja.Tapi kalau untuk sarapan,Kevin tidak rewel.Apa saja yang disediakan,dia akan makan.Tapi iya itu,,,, porsinya hanya sedikit saja.Tidak seperti kemarin,saat kita sarapan di hotel".Mommy Cella terkekeh,saat ingat kemarin pagi anaknya itu menghabiskan banyak makanan dipagi hari.Biasanya hanya makan sedikit.
Kinan jadi tersipu malu.Entah kenapa kemarin itu,dia berani meminta Kevin menghabiskan semua makanan yang dia ambil. "Maaf mom",ucap Kinan,merasa bersalah.
"Tidak apa - apa sayang".Mungkin itu cara calon cucu mommy menyapa ayahnya, untuk pertama kalinya".Sahut mommy Cella, menenangkan Kinan.
"Oh iya,dimana tempat kopi dan gulanya bi?".Tanya Kinan pada bi Surti.
"Kevin sukanya kopi hitam dengan sedikit gula ya,sayang.Samakan saja sama punya daddy".Ucap mommy Cella,memberitahu kesukaan Kevin kepada menantunya.
"Kalau mommy sama oma,mau dibikin apa mom".Tanya Kinan,biar sekalian di bikinin, pikirnya.
"Kalau mommy sama oma gampang saja sayang.Tapi ngak papa deh,kamu bikin teh saja.Mommy juga pengen ngerasain teh buatan menantu mommy".Ucap mommy Cella.
"Disebelah sini nona"Bibi Surti pun membawa nona mudanya ketempat penyimpanan kopi.
"Ini tempat kopi,gula juga tehnya nona".
"Terimakasih iya bi".
"Sama - sama nona".Bibi Surti masih setia berdiri, disamping nona mudanya.Siapa tahu nona mudanya butuh sesuatu.
Kinan pun memulai langkah - langkahnya dalam meracik kopi untuk suaminya. Kopi pertama untuk sang suami.Kinan tersenyum,saat kalimat itu menggema dibenaknya.Selesai meracik dua gelas kopi,lalu dia membuat tiga gelas teh.
"Biar bibi yang bawakan nona".Ucap bi Surti,saat dia melihat nona mudanya sudah menyelesaikan tugasnya dalam membuat minuman.
"Terimakasih ya bi".Ucap Kinan tulus.
"Tidak perlu sungkan nona.Sudah menjadi tugas bibi untuk membantu nona muda". Keduanya pun berjalan menuju meja makan.Ternyata mommy Cella sudah selesai memasak.Dan sedang menata makanan diatas meja makan.
"Sekarang kamu balik keatas,bangunin suamimu ya,sayang.Nanti kalian turun bareng,biar kita sarapan sama - sama".Ucap mommy Cella pada Kinan.
Kinan terlihat ragu,apakah dia harus membangunkan suaminya atau tidak.
"Kenapa, sayang?".Tanya mommy Cella,yang melihat menantunya malah bengong.
"Kinan tidak berani,mom".Ucap Kinan pelan.
Mommy Cella mendekati Kinan,lalu mengelus punggungnya. "Tidak apa - apa,sayang.Kamu harus biasakan berinteraksi dengan Kevin.Biar kamu terbiasa dan ngak takut kalau berhadapan sama dia.Sekarang kan kamu sudah menjadi istrinya.Kamu harus mulai melayaninya,dari hal - hal kecil.Misalnya kayak bangunin dia, nyiapin pakaiannya, nyiapin makanannya.Biar nanti dia juga jadi terbiasa dengan kehadiran kamu disisinya.Mommy yakin,pasti kamu bisa mengambil hati Kevin.Nanti mommy akan mengajarkan beberapa trik yang lain,agar anak mommy yang bandel itu, tidak bisa lepas dari kamu". Diakhir kalimatnya, mommy Cella tersenyum misterius.Entah trik apa yang akan dia ajarkan untuk Kinan.Hanya dia dan Tuhan yang tahu.
"Sudah,,sana naik keatas.Percaya sama mommy,dia tidak akan marahin kamu.Kalau nanti dia marah,kasih tahu mommy,biar mommy jewer telinganya".
Kinan hanya bisa mengangguk dan tersenyum. "Kalau gitu,Kinan keatas dulu ya,mom".
"Iya,sayang.Mommy juga mau ke kamar,mau lihat daddy,sudah bangun atau belum".
Kinan pun kembali menaiki anak tangga, menuju ke lantai dua.Saat tiba didepan kamar,Kinan membuka pintu kamar dengan pelan.Sudah tidak ada suaminya di atas ranjang, berarti suaminya sudah bangun.Lalu dia melangkah masuk kedalam.Dia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi.Berarti Kevin lagi mandi, pikirnya.Lalu Kinan masuk ke ruang ganti.Untuk menyiapkan pakaian suaminya.Dia akan menjalani perannya sebagai seorang istri, seperti permintaan ibu mertuanya tadi.
Kinan membuka lemari,dan terdiam sebentar,kira - kira warna apa yang mau dia ambil.Pilihannya jatuh pada sepasang jas berwarna abu tua dan kemeja warna biru muda.Juga dasi yang warnanya sama dengan kemeja yang dia ambil. "Apa aku juga harus mengambil **********.Tapi kalau ngak diambil,nanti dia ngak pake dalaman dong". Kinan terkikik geli.Lalu dia membuka beberapa laci,untuk mencari dimana tempat penyimpanan dalaman.Saat dia sudah menemukannya,dia melototkan matanya.
"Dasar tuan muda aneh.Masa dalaman juga sebanyak ini.Bisa tidak iya,sebagian aku jual.Bajunya juga sebagian dijual.Dari pada tidak dipake.Aku yakin tuan muda aneh itu tidak akan curiga kalau baju - bajunya berkurang.Sepertinya kalau dijual kepasar seken,pasti banyak yang beli.Semua baju - bajunya kan bagus - bagus.Kan lumayan dapat duit,dari pada bajunya tidak dipake.Atau nanti malah habis dimakan rayap.Lebih baik dijadikan uang kan?". Kinan ngomong sendiri,tanpa tahu situasi.Saat Kinan mau menutup laci kembali,dia dikagetkan dengan suara dari belakangnya.
"Kamu ngapain?".
"Aaaaaaaa......!".Dengan refleks,Kinan melempar yang dia ambil tadi dari dalam laci.Kinan langsung menutup mulutnya,saat yang dilemparnya itu, tepat mengenai wajah Kevin.
"Kenapa sih kamu suka sekali teriak.Tadi kamu teriak, sekarang juga teriak.Apa memang hobbymu itu teriak - teriak".Ucap Kevin kesal.Apa lagi saat tahu,benda apa yang mengenai wajahnya itu.Semakin membuatnya kesal.
