NovelToon NovelToon
Titisan Kaisar Tempur

Titisan Kaisar Tempur

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:29.4k
Nilai: 5
Nama Author: Geerqiasilatusiluchen

Seorang tuan muda dari keluarga Bai terpaksa harus di asingkan oleh dunia, akibat kehilangan kekuatannya sejak kecil.

Tubuhnya yang lemah tanpa kultivasi membuatnya di cemooh, bahkan....janji pernikahan pun terpaksa harus di batalkan oleh keluarga Xue.

Dipandang sebelah mata, di cemooh, di caci dan hina. Bahkan sekte Yue yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu pun di obrak abrik oleh keluarga tinggi lainnya.

Bai Ye pun berusaha bangkit untuk membalas dendam pada seluruh dunia yang telah berusaha menghapuskan keluarga Bai di benua energi spritual.

Akankah Bai Ye berhasil, atau malah ia mati sebelum mendapatkan kekuatannya kembali?

Simak novel pertama autor dengan protagonis pria...

CRAZY UP SABTU, MINGGU DAN TANGGAL MERAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Geerqiasilatusiluchen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI CERAIKAN

***

Sesuai yang di katakan tetua Bai Xi, Bai Ye tetap di paksa untuk ikut dalam acara perundingan tanggal pernikahan antara Bai Ye dan Mei Lan.

Tetua telah memasukan Pil sulfur tingkat tinggi kedalam mangkuk sup Bai Ye. Hal tersebut di lakukan semata mata hanya untuk membuat Bai Ye patuh pada apa pun kehendak tetua Bai Xi. Hingga Bai Ye sama sekali tak bisa menolak atau pun berkomentar terkait penentuan tanggal pernikahannya...

Aula sekte Yue terlihat padat dan begitu riuh oleh ke datangan tamu utama dari keluarga Xue yakni Sekte Shandian. Selain orang orang dari sekte Shandian, ada pun beberapa utusan penting, juga penasihat dari tujuh anggota keluarga Sekte benua energi kultivasi yang ikut hadir dalam acara sakral tersebut.

Meja jamuan berjejer panjang dan saling berhadapan, ada celah di antara dua jajar meja tersebut, mereka duduk seling berhadapan agar bisa memperhatikan satu sama lain. Sementara tetua Bai Xi duduk di meja paling ujung di singgasananya.

Sisi kiri meja jamuan di isi oleh Bai Ye bersama keluarga Bai dari Sekte Yue, sedangkan di sisi kanan, di isi oleh keluarga Xue dari sekte Shandian, bersama aliansi enam keluarga besar sekte benua energi kultivasi.

Terlihat di sana, Bai Ye duduk berhadapan dengan Mei Lan dan saling memperhatikan, namun sejak kecil. Wajah Mei Lan memang tetap saja ganas pada Bai Ye dan selalu menganggap Bai Ye sebagai anak bodoh.

Tuan Bai Xi yang duduk di meja paling ujung lekas berdiri dan mulai menyusun kata kata sambutan "Hahahah... Terimakasih atas kedatangan saudara dan saudari dari ke tujuh anggota keluarga Sekte benua energi kultivasi ini. Ku harap, dengan pertemuan penting ini... Kerukunan antara keluarga kita dapat terjalin dengan begitu erat dan baik... Hari ini aku sungguh merasa begitu terhormat... Dan bahagia... Tapi maaf, jika jamuan Sekte Yue terasa begitu sederhana dan membuat seluruh tetua tidak nyaman... Dan atas kedatangannya aku ucapkan banyak terimakasih. Sekali lagi aku sungguh berterima kasih pada seluruh hadirin, para tetua Sekte yang mau berkenan datang ke acara perundingan pernikahan Bai Ye putraku dan Xue Mei Lan dari keluarga Xue sekte Shandian" terlihat nanar penuh kegembiraan terlukis di wajah pria paruh baya itu. Senyuman lebar nya mengembang indah tanpa beban dengan mata berbinar begitu senangnya tetua Bai Xi atas datang nya hari bersejarah ini. Ia begitu menantikan seorang menantu dari keluarga Xue datang dan mempuni kediamanannya di Sekte Yue.

Panjang lebar tetua Bai Xi bicara, namun nampaknya tak ada respon yang belarti di antara enam keluarga besar itu.

Mereka tampak diam dan berkutat dengan isi pikiran mereka sendiri, terasa hening memang setelah sambutan itu di utarakan, hingga membuat tetua Bai Xi sedikit heran dan mulai berkomentar "Eh. Mohon maaf sebelumnya, apakah... Aku terlalu cepat dengan merundingkan pebentuan tanggal pernikahan ini? Hingga para tetua sedikit bingung dengan niatan ku?. Mohon para tetua memberikan kami penerangan... Akan kami koreksi jika rencana kami ini terbilang terlalu cepat kala mengambil keputusan" Pinta tetua Bai Xi mulai sadar jika dirinya saat ini tengah di acuhkan.

Keheningan berjalan begitu lama hingga membuat seseorang lekas mengambil kesempatan untuk berbicara "Tetua Bai Xi. Mohon jangan salah paham... Kedatangan kami ke mari bukan ingin menentukan tanggal pernikahan cucukku dan putra mu. Tapi, kedatangan ku ke kamari adalah untuk menggagalkan perjodohan delapan tahun silam yang telah di sepakati dua keluarga besar Sekte Yue dan Sekte Shandian. Semua yang tertulis dalam perjanjian pernikahan begitu tidak lah masuk akal. Hingga aku putuskan untuk menarik Mei Lan dan memutuskan tali perjodohan ini. Mohon tetua Bai Xi menerima keputusan ini" Tegas Tetua Fan Shen, tentu saja keputusan sepihak itu membuat tetua Bai Xi tersentak kaget.

"Apa maksudnya ini tetua Fan Shen. Tolong jelaskan pada saya, karna saya sungguh tak paham" tanya Bai Xi begitu panik.

"Tetua Fan Shen telah mengambil keputusan yang bijak. Menurut saya, putra mu yang bernama Bai Ye itu memang tak pantas untuk nona Mei Lan dari keluarga Xue" komen salah satu sekutu sekte Shandian, yakni Sekte Gu Su.

"...Tolong tetua Shio perjelas lagi, apa maksud ujaran tersebut" tetua Bai Xi memang belum mau mengakhiri perjodohan ini. Dan ia ingin anaknya tetap menikahi anak gadis dari keluarga Xue sesuai yang telah di tuliskan para leluhur sebelumnya.

"Tetua Bai Xi. Tolong koreksi lagi! putra mu itu yang bernama Bai Ye! dia sungguh tidak berguna! Energi tempurnya saja tingkat satu... Dan dia juga tidak memiliki riwayat pembelajaran yang baik. Jadi... Aku sarankan, agar tetua Bai Ye menerima penolakan sepihak ini. Karna nona Mei Lan tak pantas menjadi istri putramu yang tidak berguna itu!" tegas tetua Shio dari sekte Gu Su. Begitu menyakitkan memang, namun tetua Bai Xi tak bisa berbuat apa apa lagi selain diam.

Bai Ye tentu tak bisa tinggal diam jika ayahnya di permalukan di muka umum, bahkan di pemalukan di muka para tetua sekte tujuh keluarga besar "Diam kalian. Memangnya siapa yang mau menikahi wanita garang seperti Xue Mei Lan! Aku... Sama sekali tak mau menikahi wanita itu!" Bentak Bai Ye menunjuk.

Guru Mei Lan yang bernama Fan Lau pun seketika mengamuk "Berani sekali kau menghujat murid kesayanganku ini!" Amuk guru besar Fan Lau mengarahkan satu tehnik tenaga dalamnya pada Bai Ye. Baru saja ia menghempaskan telapak tangannya ke arah Bai Ye, tubuh Bai Ye sudah terlanjur mengapung di udara dan mendarat tepat di meja singgasana sang ayah.

BRUKK! Bai Ye tergeletak melentang dan mulai memuntahkan beberapa teguk darah dari mulutnya "Uhuk uhuk..."

"Putraku!" pekik Tetua Bai Xi menyambut anaknya dengan sebuah rangkulan.

"A- ayah... Maafkan aku karna aku menjadi pria tak berguna dan membuatmu merasakan malu..." ringis Bai Ye mulai bangkit dan bicara demikian.

"Heh. Rasakan, jika kau tak suka padaku... Pendam saja, untuk apa di umbar. Lagi pula... Aku sama sekali tak pernah tertarik padamu Bai Ye. Dasar pria sampah! Jika kau ingin bertarung dengan ku hari ini... Silahkan, jika aku menang. Aku yang akan menceraikan mu... Jika kau kalah. Maka kau yang akan aku menceraikan, lalu... Keluarga besar mu lah yang harus menanggung malu... Dasar sampah!" Mei Lan berdiri dan menujuk Bai Ye kasar. Sungguh Mei Lan menantang Bai Ye dengan segala ke angkuhan nya.

Bai Ye lekas berdiri dengan tertatih tatih di bantu sang ayah di belakangnya "..." Bai Ye menggigit bibir bawahnya sendiri seakan tengah menahan amarahnya.

"Bagai mana Bai Ye? Apakah kau takut pada gertakan ku... Jika kau tak mau aku lukai. Silahkan, kau boleh menyerah dan mengakui kemenanganku. Setelah itu aku akan pergi" tegas Xue Mei Lan lantang.

Bai Ye mengepelkan tangannya "Baik... Akan aku ladeni permintaanmu. Lagipula... Aku bukanlah sampah seperti yang kau katakan" tegas Bai Ye dengan napas yang begitu terengah seakan mencoba mengendalikan segala amarahnya.

"Baiklah... Ikut aku. Kita duel di area bertarung, ingat saja... Perkataan ku tadi. Karna aku tak akan pernah mengasihanimu yang telah menghina kekekku di mata umum!" tegas Mei Lan.

"Baik. Aku ikut!"

Akhirnya Bai Ye dan Mei Lan melangkah ke arena tanding.

"Putraku. Hentikan, akuilah jika kau kalah... Ayah tak mau melihatmu mederita..." Pinta sang ayah melerai.

Tapi Bai Ye dengan penuh percaya diri tetap melangkah menuju arena tanding sesuai yang di tentukan Mei Lan.

BERSAMBUNG...

1
Aman 2016
lanjut Thor
Aman 2016
pil apa itu ...
Aman 2016
mantab Thor
Effendi Uke
lemah, polos dan bodoh...cih baru kali ini nemuin MC kayak gini
Uswatun Hasanah
lanjut lagi
Uswatun Hasanah
lanjut
Uswatun Hasanah
hadir
Derajat
Menyebalkan sekali Xiao Nian, harusnya Mcnya berkelana sendiri
Aman 2016
cepat kuat Bay Ye
Aman 2016
gas terusss ...
Aman 2016
semangat Thor
Uswatun Hasanah
lanjut
Aman 2016
lanjut Thor 💪
Uswatun Hasanah
lanjut
Pasaribu Hengky
yang terjadi selanjutnya hanya author yang tau.
Derajat
Jangan bertele tele...
Derajat
Xiao Nian... cemburu
tolong saja Bai... siapa tau Dia Bisa membantumu
Derajat
Apakah mereka dpt penawar racunya
Uswatun Hasanah
lanjut
Uswatun Hasanah
hadir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!