NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Mafia Kejam

Cinta Seorang Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: rnsa

Nayla adalah seorang wanita cantik yang pekerjaannya tidak menentu, ibunya sudah meninggal sementara ayahnya pergi yang entah kemana.

Tanpa sengaja Nayla mendengar percakapan dua orang yang berencana ingin membunuh seseorang. Yang pertama nyawa Nayla terselamatkan lalu Nayla bertemu lagi dengan pria itu. Nayla pun diculik dan dibawa ke mansion miliknya untuk dijadikan sebagai pelayan pribadi melayani selama 24 jam.

Lambat laun perubahan sikap pria itu berubah-ubah, Nayla tidak bisa menebak kepribadian si pria pembunuh ini. Bahkan Nayla menjadi bahan gosip oleh para pelayan karena ulah si pembunuh. Pada suatu hari mereka pergi ke pasar, ada seseorang yang ingin menusuk Nayla dengan pisau.

Bagaimana kehidupan Nayla di mansion si pria pembunuh? Akankah bernasib baik atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan kabur

HAPPY READING!!!

.

.

.

Dari tadi Rayan bersama kedua bawahannya berkeliling markas tetapi tidak melihat batang hidung Nayla, seolah-olah Nayla sudah berhasil kabur dari sana padahal markas itu besar dan luas sangat tidak mungkin seorang wanita lemah seperti Nayla bisa kabur secepat kilat.

“COBA CARI LAGI, AKU YAKIN WANITA ITU MASIH BERADA DI WILAYAH MARKAS.” Perintah Rayan. “SECEPATNYA HARUS SEGERA KETEMU, APA KALIAN MENGERTI?”

“MENGERTI BOS.” Teriak mereka.

Sesaat Patrick (Bawahan 1) menoleh Bram (Bawahan 2). “Kita berpencar saja, siapa tahu lebih cepat ketemunya.”

Bram (Bawahan 2) mengangguk. “Oke.”

Kedua bawahan berpisah agar lebih cepat menemukan Nayla, Rayan berkeliling sendirian dengan wajah kesal karena tidak ada melihat Nayla. Tiba-tiba kedua matanya terfokus pada Nayla yang berlari cepat menuju gerbang.

“MAU PERGI KEMANA KAU? KAU TIDAK AKAN BISA KELUAR DARI TEMPAT INI.” Teriak Rayan.

Nayla sama sekali tidak memperdulikan ucapan Rayan, Nayla terus saja berlari mendekati gerbang. Sebenarnya Nayla sudah lelah, tapi bagi Nayla nyawanya lebih penting. Nayla ketakutan jika berhadapan dengan pria kasar, kejam seperti Rayan. Menurut Nayla lebih baik bertemu hantu dibandingkan Rayan karena hantu tidak mungkin bisa membunuhnya, sementara Raya sudah pasti bisa membunuhnya.

“Wanita ini sangat gila, bukannya berhenti malah lanjut berlari. Apa maunya?” gumam Rayan berlari menyusul Nayla.

Nayla semakin jauh, Rayan bergegas mengeluarkan pistol dari dalam jaketnya lalu melepaskan tembakannya ke arah kaki Nayla. Sekejam itukah Rayan kepada seorang wanita?

Dor….

Tembakan Rayan tepat mengenai salah satu kaki Nayla, seketika Nayla langsung berjongkok menahan rasa sakit di kakinya.

“ARGHHHH PRIA GILA, PRIA MACAM APA KAU?"

Rayan berjongkok di hadapan Nayla lalu menyentuh dagunya, sesaat Nayla menunduk ketakutan. Tidak ada rasa kasihan atau apapun dari wajah Rayan, baginya tembakan tadi masih level standar.

“Kau ingin pergi kemana cantik?” tanya Rayan dengan suara beratnya. “Apa kau tidak betah berada disini?”

Nayla memberanikan diri menatap kedua mata Rayan. “Kenapa aku malah menembak ku? Apa kau ingin membunuhku? Kenapa tidak langsung kau tembak saja ke jantungku biar langsung mati.”

“Siapa yang menyuruhmu keluar dari gudang belakang? Apa kau ingin kabur hah?”

Nayla menggeleng pelan. “Kabur? Ti-tidak kabur, siapa yang ingin kabur?Hahaha kalau iya memangnya kenapa? Aku tidak ingin mati konyol disini.”

“Ternyata kau sangat bernyali menantang ku.”

“A-aku hanya ingin menyelamatkan nyawaku.”

Rayan melihat kaki Nayla yang mengeluarkan darah. “Apa kau ingin aku tembak lagi di kaki satunya?”

“Tidak, tolong jangan bunuh aku. Aku benar-benar tidak tahu apa alasanmu mengurungku di tempat seperti ini.”

“Tidak tahu, atau berpura-pura tidak tahu?” menaikkan sebelah alisnya. “Kau sudah menyerahkan dirimu kepadaku.”

Nayla membulatkan kedua matanya karena mengerti maksud dari ucapan Rayan. “Menyerahkan diriku? Jangan gila kau, kau sendiri yang menculik ku dari hotel lalu membawaku kesini.”

“Seharusnya kau tidak ku biarkan hidup karena kau sudah mendengar yang tidak seharusnya kau tahu.”

“Lalu kenapa kau masih membiarkanku hidup?”

Rayan menyentuh dagu Nayla menggunakan ujung telunjuknya. “Karena aku menyayangi nyawamu ini.”

“Mau apa kau?”

Rayan berdehem. “Tidak ada.”

“Kalau kau memang menyayangi nyawaku, seharusnya kau membiarkanku keluar dari sini."

“Jangan harap kau bisa keluar dari tempat ini, selamanya kau akan berada disini bersamaku.” Rayan menyeringai. “Sekalipun kau berteriak sampai suaramu habis, itu semua percuma.”

“Rayan? Di mana kau?” teriak seseorang mencari Rayan.

Terdengar teriakan suara Luke yaitu temannya membuat Rayan terkejut, Luke belum mengetahui kalau Rayan membawa seorang wanita ke markas. Ketika Nayla ingin berteriak dengan cepat Rayan membekap mulutnya.

“Kalau kau masih ingin berani ingin kabur dari sini, ku pastikan tidak ada yang bisa menemukan mayat mu!!!" ancamannya. "Dan kau akan menjadi hantu gentayangan."

"Apa dia benar-benar ingin membunuhku?” batin Nayla.

Rayan membawa Nayla ke belakang markas, Nayla berusaha melepaskan tangan Rayan tetapi tidak bisa.

“Kau ingin membawaku kemana?” tanya Nayla.

Klekkkk….

Rayan membuka pintu gudang markas belakang lalu mendorong Nayla ke dalam sana. Kaki Nayla masih saja mengeluarkan darah, sementara Rayan sama sekali tidak peduli dengannya.

“Kenapa kau mengurungku lagi? Keluarkan aku dari sini.”

Rayan menutup pintu gudang dan menguncinya, Rayan beranjak pergi meninggalkan Nayla sendirian di dalam sana. Letak gudang ini tidak terlalu jauh dari pintu belakang markas sehingga Rayan masih bisa memantaunya.

Nayla memegang kakinya. “Pah, papah dimana? Aku takut…” Gumamnya. “Aku yakin papah pasti menyelamatkanku, papah paling sedih kalau aku menderita seperti ini.” Mengusap air mata. “Aku rindu papah, aku tidak tahu sekarang papah lagi ada dimana karena sudah beberapa bulan papah tidak pulang ke rumah.”

.

.

.

Rayan masuk ke dalam markas, terlihat Luke sedang duduk di ruang tengah menikmati minumannya sambil menunggu Rayan.

“Kau dari mana saja? Dari tadi aku mencari mu, berteriak memanggilmu.”

Rayan menghela nafasnya lalu duduk di samping Luke. “Tidak kemana-mana, ada apa kau mencari ku? Bukankah kau ingin…”

“Aku mendapatkan informasi dari pos depan bahwa bos besar sedang dalam perjalanan kesini.” Ucap Luke. “Sepertinya bos besar ingin melihat langsung barang yang baru datang.”

Seketika Rayan membulatkan kedua matanya teringat Nayla berada di dalam gudang penyimpanan barang, bos besar sangat tidak menyukai wanita karena ibu Rayan adalah seorang pengkhianat meninggalkan bos besar bersama pria lain. Rayan berlari ke belakang markas diikuti Luke.

Klekkk…

Rayan membuka pintu gudang itu, seketika Luke terkejut melihat keberadaan Nayla di dalam sana. Rayan dan Luke ini sifatnya sangat berbeda jauh, Rayan tidak menyukai wanita tetapi Luke malah sangat menyukai wanita apalagi bisa tidur bersama di atas ranjang.

“Kenapa wanita ini bisa ada disini? Apa dia tawananmu?” Luke menyenggol lengan Rayan. “Dimana kau mendapatkan wanita cantik ini? Aku juga mau.”

“Diamlah, hentikan omong kosong mu.” Berjalan menghampiri Nayla.

“Mau kau apakan wanita ini?” bisik Luke.

“Aku harus mengeluarkannya dari sini, bos besar pasti datang kesini.”

Beberapa kali Rayan menendang Nayla tetapi Nayla tidak bangun-bangun, dipikirnya Nayla sedang tertidur. Nayla sama sekali tidak bergerak ataupun melawannya.

“Sepertinya dia pingsan.” Ucap Luke setelah mengamati Nayla.

Rayan terpaksa menggendong Nayla, mereka keluar dari sana lalu masuk ke dalam markas dari pintu belakang.

“Kau ingin membawanya kemana?” tanya Luke.

“Kamarku, tidak ada tempat lain selain kamarku! Bos besar akan berkeliling markas untuk memantau para bawahanku.” Jelas Rayan.

“Ternyata kau bermurah hati juga, kenapa tidak sekalian kau bawa ke mansion.” Ledek Luke.

Klekkkk…

Luke membuka kamar Rayan, Rayan masuk ke dalam sana. Perlahan Rayan membaringkan Nayla di atas ranjangnya, setelah itu Rayan dan Luke beranjak pergi tidak lupa Rayan mengunci pintu.

“Berjaga lah di depan kamarku, jangan sampai bos besar masuk ke dalam sana.” Perintah Rayan kepada kedua bawahan utamanya.

“Kenapa?” tanya Patrick (Bawahan 1) penasaran.

“Di dalam sana ada wanita cantik.”

Kedua bawahan saling menoleh lalu menatap Rayan. “Apa wanita itu ada di kamar bos?”

“Jangan banyak bicara, lakukan saja!!!”

Rayan menuruni anak tangga disusul Luke, kedua bawahannya pun berdiri di depan kamarnya untuk berjaga-jaga. Kalau mereka berdua gagal lagi, maka tamatlah hidup mereka di tangan Rayan.

...Bersambung…....

Jangan lupa dukung karya ini agar Author tidak malas untuk melanjutkan ceritanya:)

1
Valen Angelina
jgn2 bos besar nya papa nayla wkkwkw
Amisaroh
padahal bagus ceritanya tpi kok sepi ya
Secret: terima kasih kakak sudah mampir🤗Semoga suka dengan ceritanya
total 1 replies
marrydianaa26
mampir thor, mampir juga ya dikarya aku😆
Secret
Terima kasih yang sudah mampir, jangan salah lapak ya🤗hargai penulis yang menulis karyanya jangan asal komentar diluar dari cerita penulis💗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!