NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Casanova

Pelabuhan Terakhir Casanova

Status: tamat
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:516.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Moena Elsa

Hidupku bahagia, meski harus tinggal di rumah sederhana. Apalagi ada dua anak kembar yang tampan mempesona, meski aku tak tahu siapa bapaknya. Aku hanya ingat ada tato kepala naga di tengkuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Hayden

"Salam dulu buat Opa," suruh Helena ke kedua putranya.

"Mana Opa?" tanya Zayden.

"Opa sudah di surga sayang," jelas Helena.

"Sudah di surga? Ngapain kita sapa?" tanya Zayden lagi.

"Karena Opa ingin disapa kalian, cucu-cucunya," bilang Helena.

"Opa kasih tahu mama?" Zayden terus saja bertanya.

"Isssshhh Zayden, sapa aja kenapa sih? Nanya mulu," tulas Zayn menimpali.

"Terserah aku dong," jawab Zayden dengan bersedekap menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Sudah... Sudah... Jangan bertengkar. Ayo duduk dekat mama, kita berdoa untuk Opa bersama-sama," ajak Helena.

"Oke mama," seru keduanya menurut kepada mamanya.

"Ayah, Helena kesini mau ngenalin cucu-cucu ayah. Helena dapat dua sekaligus loh yah. Mereka tampan sekali kan? Persis ayah sewaktu muda," kata Helena seraya mengelus nisan yang tertulis nama sang ayah.

Meski telah lama berlalu, Helena masih saja meneteskan air mata.

"Mama kok menangis? Apa Opa jahat sama mama?" seru Zayden.

"Kalau Opa jahat, bilang aja sama Zayden. Biar Zayden marahi Opa," kata Zayden sambil berkacak pinggang.

"Zayden, Opa nggak jahat. Opa baik, baik sekali malah," kata Helena menjelaskan.

"Kalau nggak jahat, kenapa mama menangis?" tukas Zayden.

"Mama kangen Opa sayang," bilang Helena.

"Ajak ketemuan dong Mah. Telpon aja Opa sekarang," usul Zayn.

"Nggak usah sayang, Opa sudah tenang di surga. Kita balik aja yuk," ajak Helena.

"Issshhh mama nggak seru ah, katanya mau ketemu Opa," ucap Zayden.

"Zayden, Opa itu sudah meninggal. Dan Opa sekarang sudah di dalam sini," jelas Zayn.

"Apa itu meninggal?" Zayden semakin penasaran membuat Zayn menepuk jidat.

"Meninggal itu tidak bernafas dan akhirnya tubuhnya dimasukkan ke dalam tanah," jelas Zayn agar saudara kembarnya itu paham.

"Ihhhh, Zayden nggak mau meninggal ah. Takut sendirian di dalam tanah," seru Zayden menimpali.

"Terserah kamu saja. Pusing aku ngejelasin," tukas Zayn.

.

Hari pertama masuk kerja di awal Minggu.

"Helena, hari ini bos besar akan datang mengunjungi perusahaan. Ini kali pertama beliau kesini sejak perusahaan ini dibeli olehnya," jelas bos Helena yang merupakan direktur di perusahaan di mana Helena bekerja.

"Apa yang harus saya siapkan tuan?" tanya Helena.

"Cewek cantik," jawab lugas pria setengah baya itu.

"Hah? Apa aku tak salah dengar?" perjelas Helena.

"Enggak. Sediain aja," kata sang bos.

"Terus aku harus nyari kemana tuan?" tanya Helena.

"Kamu atur saja,"

Helena mengacak rambut yang disanggulnya rapi.

"Aduh, bagaimana ini? Aku harus cari kemana cewek cantik? Ide bos nggak jelas banget sih," gumam Helena.

"Waduh, lupa nggak nanya lagi. Jam berapa bos besar datang?" kata Helena bermonolog.

"Aku harus segera pergi," Helena menyambar tas miliknya yang berada di atas meja.

"Bos besar minta wanita cantik, aku harus ngedapetin?" tanya Helena polos. Antara polos, bloon dan naif mempunyai arti yang hampir sama saat ini. Dinilai dari sudut pandang Helena.

"Helen, mau ke mana?" Robby staf bagian keuangan menyapa. Robby yang getol ngedekatin Helena, meski sudah tahu Helena adalah ibu dua anak tanpa suami.

"Cari cewek," tukas Helen

"Hah?" buru-buru Robby memegang kening Helena.

"Apaan sih?" seru Helena.

"Kamu nggak mabuk kan? Sadar dengan apa yang kamu bilang barusan?" seloroh Robby.

"Yaelah, gue sadar penuh kali," balas Helena.

"Sini Rob," panggil Helena.

"Apaan?" Robby mengikuti saja permintaan Helena.

"Kamu ada kenalan cewek cantik nggak?" bisik Helena.

"Ada," jawab singkat Robby dengan penuh keyakinan.

"Kenalin Rob," pinta Helena dengan wajah berbinar.

"Helen, jangan aneh-aneh dech," Robby curiga Helena belok.

"Aku serius Rob," Helena menatap Robby penuh harap.

"Kenalin dong," mohon Helena.

Robby garuk kepala, "Kenapa musti dikenalin, cewek cantiknya ada di depan gue sekarang," Robby terkekeh.

"Eh, sialan lo," umpat Helena dan Robby terpingkal.

"Tapi buat apa kamu pingin nyari cewek? Kiblat lo nggak berubah kan?" tanya Robby.

"Sialan. Lo kira gue belok gitu kah? Gue masih normal tau," jawab Helena ketus.

"Ha... Ha... kali aja," seru Robby terbahak.

Helena berbisik lagi ke Robby, memberitahu perintah sang bos untuk nyarikan cewek cantik buat bos besar yang akan datang ke perusahaan hari ini.

"Gila lo! Lo kok mau aja sih," reaksi kaget Robby.

"Gimana dong? Gue juga bingung," jawab Helena.

"Kalau mau nyari cewek model begituan, sono noh di klub malam," ujar Robby.

"Emang lo pernah ke sana?" tanya Helena polos.

"Jangan bilang lo belum pernah ke tempat begituan Helen?" tanya balik Robby dan dijawab gelengan oleh Helena.

"Ayolah Robby, bantuin gue," kembali Helena teringat akan perintah bos.

"Susah Helen," kata Robby.

"Bilang aja ke bos dech, pertemuan diadakan di klub malam aja. Bos besar biar milih sendiri," saran Robby.

"Horor nggak sih tempat begituan?" Helena begidik ngeri.

"Nggak kok. Banyak cewek cantik di sana," Robby terkekeh.

Hari gini ada cewek nggak kenal tempat seperti itu. Langka banget.

Ponsel Helena berbunyi, ternyata dari bos.

"Kamu di mana? Segera naik! Bos besar sepuluh menit lagi sampai," perintah sang bos melalui telpon seluler.

"Oke Rob, disuruh naik nih," Helena bergesa balik kanan menuju lift. Robby hanya bisa menggelengkan kepala.

Helena telah sampai di mejanya dengan nafas ngos-ngosan.

"Gue perlu olahraga nih, baru jalan gini aja udah engap," gumam Helena bermonolog seraya menarik nafas panjang beberapa kali.

"Olahraga ranjang kali," seru seseorang di belakang Helena.

Helena balik kanan, mengamati sosok pria tak dikenal di depannya.

Pria dengan pasien kasual, celana pendek dan sepatu sneaker menempel.

"Mulutnya bisa dijaga nggak sih?" seru Helena.

"Kenapa?" tukas pria itu mendekat seraya tersenyum menggoda.

"Mau kuajak olahraga? Ntar malam aja, oke?" serunya.

"Iiissssshh apaan sih? Laki ganjen," gerutu Helena pelan.

Pria itu malah menertawakan Helena.

"Anda siapa? Kenapa bisa naik?" hanya orang tertentu yang bisa naik ke lantai ini.

"Apa aku kesasar ya? Aku juga nggak tahu kenapa bisa sampai sini" gumamnya sembari mengusap tengkuk.

"Orang Gila," gerutu Helena.

"Apa kamu bilang Nona? Gila? Gue memang gila. Tergila-gila padamu," goda receh pria itu pada Helena membuat Helena mencebikkan bibir.

"Lift di sebelah sana tuan, silahkan!" Helena mengusir secara halus.

"Ha...ha... Anda mengusirku Nona," serunya terbahak.

"Tuan Farhat ada?" akhirnya pria ini mengatakan tujuannya.

"Maaf tuan, tuan Farhat sedang sibuk. Hari ini tak bisa diganggu," jelas Helena. Helena jujur karena bos nya sedang menunggu bos besar yang harusnya saat ini sudah sampai.

Helena melongok jam tangan kecil yang terpasang di lengan.

'Harusnya bos besar sudah sampai nih,' katanya dalam benak.

"Dengan siapa kalau saya boleh tahu? Nanti akan saya sampaikan," kata Helena berusaha bersikap sopan dengan tujuan agar pria ini segera pergi.

"Hhhmmm saya Hayden," serunya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

#Ke Citayam membeli kenur, pulangnya lewat kota baru #Daripada galau tak bisa tidur, mendingan baca update terbaru 😊

Ya nggak sih?

1
budak jambi
jangan2 si Alice t yg surah Andrew batali nikah SM km Helen..bisa jd di jg yg jebk km SM laki asing tu.dasr licik
Linda Liddia
Yaa gak asik bgt masa kayak gini akhir ceritanya..Jemuran kali thor di gantung
Normala Ahmad
Luar biasa
Heryta Herman
hahaha...apa kata zayden....selain tak cantik"amat,clara juga bodoh...bhwahahaha...jleb..langsung kena di hati.../Curse//Facepalm/
Heryta Herman
nikmati semua pembalasan dari hayden...mereka yg menyakiti helena di bikin berseteru sesama sendiri...
lanjut thor...
Heryta Herman
hayden memang pintar...dia membalas segala perlakuan orang" yg telah menghina dan meremehkan helena sang istri tercinta dgn sangat rapi...seru nih clara dan alice berseteru berebut andrew...sakit sakit dah lu pada...
Heryta Herman
karmamu sdh dtng alice..nikmati lah mulai dari skrng../Grin/
Heryta Herman
hati helena sdh kebal dgn hujatan krna keadaan...ga ngaruh tuh walaupun di hujat...secara...helena sdh jadi istri sah hyden...
Heryta Herman
seru thir...lanjuuut...
Heryta Herman
huuh..blm tau dia...hayden dan helena sdh sah nikah...
Heryta Herman
haaah..si author malah ngomongin makanan..jadi pengen nih...tapi mau beli kesana jauh banget thor...harus naik pesawat.../Joyful/...
Heryta Herman
angan ibumu terlalu tinggi untuk anak sambungnya..sedangkan anak kandung di buang bagai samah...betul" ibu kandung helena yg menjijikkan...
jngn berharap terlalu tinggi bu..klo jatuh nti sakitnya ga ada obat..hahaha
Heryta Herman
itu ibumu ygmeninggalkanmu sewaktu kamu masih kecil helena...abaikan saja...hahaha
Heryta Herman
jangan bikin helena seolah" wanita jalang,thor..klo memang Hayden yg salah..biar kan Hayden yg mengaku salah...tdk semua wanita sprti clara dan alice...
Heryta Herman
aurhor pintar berpantun ya...setiap bab pasti ada terswlit pantun..keren...
ingin bls pantun tapi ga bisa thor.../Grin/
bisa nya kasih semangat untuk mu thor...
lanjuuut...
Heryta Herman
selalu nya orang kaya sikap nya memang arogan plus"..dN aanita biasanya selalumenjadi yg tersakiti..
hhaaissh...thor..jngn di bikin keterlaluanlah mempermankan wanita...krna wanita jugapuny hak untuk menolak,dgn cara apapun...
Alvaro Putra
ko aku cari ga da yh KA cerita nyh
Evy
lucu..
Evy
Bisa perang tuh nantinya dua sahabatan...
Evy
waduh... Clara dan Alice... circle pertemanan yang begitu ya... akhirnya teman makan teman dong..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!