NovelToon NovelToon
Just Married

Just Married

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:86.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Cantik

Para tamu undangan telah memenuhi ruangan, dan Hari H berada di depan mata. Hanya tinggal menanti sepasang calon mempelai mengucap janji suci, pernikahan pun sah di mata publik dan agama.

Namun, apa jadinya jika kedua calon mempelai tak kunjung memasuki acara? Pesan singkat yang dikirim hampir bersamaan dari kedua mempelai dengan maksud; berpisah tepat di hari pernikahan mereka, membuat dua keluarga dilanda panik dan berujung histeris.

Demi menutupi kekacauan, dua keluarga itu memojokkan masing-masing anak bungsu mereka yang kebetulan usianya hampir seumuran.

Sharon dan Alaska. Dua orang yang tak pernah terduga itu mau tidak mau harus menuruti perintah keluarga.

Fine! Hanya menikah!

Tahukah jika Alaska sudah punya pacar? Setelah hari ini menikah bersama Sharon, besok Alaska akan langsung membubarkan pernikahan gila ini!

Namun, keinginan itu seolah pupus saat mereka berdua malah menghabiskan malam pertama mereka, selayaknya pasutri sungguhan.

Sial.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. Mulai Sefrekuensi

"Hm, lo gak perlu putusin pacar lo demi gue."

Saat itu juga, Alaska membelalakkan kedua bola matanya.

Tunggu! Maksudnya apa?

"Kenapa?"

"Gimana, ya? Gue tahu banget gimana rasanya melepaskan orang yang paling dicintai. Berhubung pernikahan kita juga, yaah, aneh? Gue rasa nggak ada salahnya lo-"

"Lo nyuruh gue selingkuh?" Alaska memotong ucapan Sharon. Dahinya mengernyit, tak paham dengan cara pikir perempuan itu.

"Emang itu kehitungnya selingkuh, ya? Dia 'kan pacar lo! Lo pacaran sama dia udah lama dari sebelum kita nikah mendadak kemaren,"

Alaska menepuk dahinya pasrah. "Iyalah! Dengan lo bilang kayak gini, secara nggak langsung lo nyuruh gue buat selingkuh secara terang-terangan. Emang lo mau diselingkuhin? Status kita bukan PACARAN, tapi SUAMI ISTRI! Apalagi kemaren malem kita skidipapap! Orang pacaran nggak ada tuh yang sampe ke sana! Iya mungkin ... ada beberapa? Tapi 'kan kelakuan kayak gitu nggak mencerminkan orang pacaran."

Sharon dibuat bungkam oleh rentetan kata-kata Alaska yang begitu panjang lebar dan jelas. Otaknya dibuat berpikir keras soal kata-kata yang sebelumnya dia lontarkan pada Alaska.

"Iya juga, ya. Tapi masalahnya-"

"Shar, dengerin gue! Lo tahu biologi 'kan?" Alaska mendekatkan posisi duduknya dengan Sharon. Tatapan matanya berubah serius. Membuat Sharon gelagapan hingga berakhir mundur sedikit lebih jauh dari Alaska.

"Ta-tahu!" Jawab Sharon, tanpa berniat menatap wajah Alaska.

Alaska lagi-lagi menghela napas. "Lo nggak lupa soal apa yang kemaren kita lakuin 'kan?"

Jantung Sharon mendadak berdegup kencang. Sial! Pembicaraan itu sudah sangat mati-matian Sharon hindari, tapi Alaska malah mengungkitnya.

"Shar?" Karena tak mendengar balasan dari Sharon, Alaska memanggilnya sekali lagi seraya menjentikan jari.

"Hah? Em, i-iya. Ya kali gue lupa,"

"Nah! Tuh lo inget. Gue kayak gini karena mau bertanggung jawab. B*go lo!" Tanpa diduga-duga, Alaska menyentil dahi Sharon, lalu melenggang memasuki kamar.

"Awh, sakit! Sembarangan ngatain gue b*go!"

...****...

"Alaska!" Sharon memajukan bibirnya kesal, saat panggilannya tak digubris oleh Alaska.

Ck, kenapa tuh cowok? Sariawan?

"Woi, Alaska! Lo dengerin gue gak sih?" Terlanjur kesal, Sharon melempar bantal tepat ke arah wajah Alaska.

Alaska yang tengah sibuk bermain game pun dibuat menoleh garang saat handphone-nya dibuat jatuh ke pangkuannya karena ulah Sharon.

"Apaan sih lo? Gak lihat gue lagi mau push rank?" Alaska mendengus seraya memungut kembali handphone-nya. Mulutnya kembali mendumel kesal saat heronya sudah lebih dulu mati sebelum Alaska benar-benar hendak beraksi.

"Sialan!" Terlanjur kesal, Alaska mematikan handphone dan menaruhnya asal di atas nakas. Perhatiannya kembali pada Sharon yang menunduk tak enak hati.

"Mau apa?" Sahut Alaska, tanpa berniat mengubah posisi duduknya di atas tempat tidur.

"Em, gue cuma mau nawarin makan. Soalnya ini gue lagi pesen gofud, kali aja lo juga lagi laper, jadi ..." Sharon menggantungkan ucapannya saat tatapan dingin Alaska terasa semakin menusuk.

"Em, kalau nggak mau-"

"Lo pesen apa?" Nada suara Alaska terdengar melemah. Tanpa sadar Sharon menghela napas lega.

"Pesen ayam geprek sama colla,"

"Ya udah, samain."

"O-oke." Dirasa selesai, Sharon melenggang dari dalam kamar tanpa mengucapkan apa-apa lagi.

Anehnya, Alaska jadi kepikiran, apalagi mengingat raut wajah Sharon yang terlihat syok karena sikap Alaska.

"Fine, gue ngalah!"

...****...

"Lagi ngapain?" Dengan perasaan kaku, Alaska bertanya spontan ketika melihat Sharon tengah mengeluarkan beberapa buah piring dari dalam rak.

"Lagi ngambil alat makan. Pesenannya bentar lagi nyampe." Ujar Sharon, sedikit pun perempuan itu tidak berniat menatap wajah Alaska. Anehnya, Alaska jadi kesal sendiri.

"Lo marah?" Alaska mencekal pergelangan tangan Sharon tiba-tiba. Kedua alisnya spontan bertaut saat sepasang bola mata Sharon menatapnya dengan begitu bingung seolah tengah balik bertanya.

"Bukannya yang lagi marah elo, ya?"

Peka juga nih cewek!

"Enggak! Siapa juga yang marah?" Alaska berdeham beberapa kali seraya melepaskan cengkraman tangannya. Sontak gelagatnya itu mendapat respons geli dari Sharon yang terkikik pelan melihatnya.

"Terserah!" Sharon mendengus, lalu melanjutkan langkahnya menuju meja makan untuk menaruh piring bawaannya. Setelahnya, Sharon kembali ke tempat semula untuk mengambil dua buah gelas. Dan tentunya gerak-gerik Sharon terus diperhatikan oleh Alaska.

"Bawa apa lagi?" Sharon mengernyit bingung. "Bawa gelaslah! Nggak lihat?"

"Ck! Maksud gue, apa lagi yang mau dibawa biar sekalian." Terang Alaska, dibalas oh panjang oleh Sharon.

"Udah, kok. Gue makan pake tangan. Kalau lo kayaknya nggak terbiasa, ya? Ambil aja sendok sama garpu buat lo!"

Diam-diam Alaska berdecih. Kedua kaki jenjangnya berjalan mengitari meja makan, lalu berhenti di sebuah kursi yang berhadapan dengan posisi duduk Sharon.

"Dikira gue apaan makan ayam geprek pake sendok garpu? Nggak banget,"

"Ya 'kan? Kak Sherly malah bilang 'iyuuh, apaan sih? Nggak steril, blablabla'. Padahal makan pake tangan tuh suatu kenikmatan yang haqiqi,"

"Setuju! Tos dulu dong." Alaska menyodorkan kepalan tangannya dan langsung dibalas antusias oleh Sharon. Bertepatan dengan itu, bel apartemen mereka berbunyi.

"Gue aja yang bukain." Ujar Alaska, lantas beranjak dari kursi.

Ketika membukakan pintu, seorang ojol tersenyum ramah padanya. "Apartemennya Mbak Sharon?"

"Iya, saya suaminya,"

Dengan cepat si ojol menyerahkan sekantung keresek berukuran sedang pesanan customernya. "Ini pesanannya, Mas! Sesuai aplikasi."

"Totalnya jadi berapa?"

"Udah, Mas, lewat aplikasi."

"Oh, ya udah. Makasih, ya!"

"Iya, Mas. Mari!"

Pintu apartemen kembali ditutup. Dengan langkah pelan, Alaska berjalan menghampiri Sharon yang masih berada di dapur.

"Berapa tadi makanannya?"

"Kenapa? Ojolnya minta dibayar lagi? Udah, kok. Ini pake-"

"Bukan." Alaska menyela cepat. Helaan napas pendek turut ia embuskan. "Terus?"

"Biar gue ganti."

Tanpa diduga-duga, Sharon tertawa pelan disela menaruh makanannya ke atas piring. "Dih, sok-sokan banget pake acara ganti!? Gak usahlah, segitu doang. Udah, cepetan makan! Ntar keburu dingin nggak enak."

Alaska sudah hendak kembali membalas. Namun ketika melihat antusiasme Sharon yang memulai ritual makan malam lebih dulu, Alaska memilih untuk menahannya.

Masih banyak waktu. Toh, kita tinggal seatap.

...****...

"Shar! Lo udah tidur?" Alaska mengubah posisi berbaringnya menjadi terlentang seraya kembali membuka mata. Saat melirik jam di atas nakas, pukul 10 lewat 30 menit tertera di sana.

Sharon yang pada dasarnya masih mencoba untuk terpejam, akhirnya kembali membuka mata. Dengan cepat dia mengubah posisi berbaring dari terlentang menjadi menyamping.

"Belum."

"Mau-"

"Enggak!" Selaan cepat dari Sharon, membuat Alaska refleks bangun. Kepalanya menoleh pada Sharon yang masih dalam posisi sama.

Tersadar akan apa yang baru saja dia ucapkan, buru-buru Sharon berdeham beberapa kali seraya ikut bangun. "Mak-maksud gue ..."

"Gue cuma mau ngajakin lo nonton. Tapi kalau gak mau, ya udah." Alaska mengendikkan bahu, lalu kembali meringkuk di atas tempat tidur.

Omong-omong, Sharon dan Alaska tidur tempat tidur yang sama, namun posisi yang berbeda. Dikarenakan tempat tidur mereka memiliki 2 kasur yang ditumpuk, jadilah Alaska tidur di kasur bawah, sementara Sharon di kasur paling atas.

Sharon menghela napas berat seraya melirik Alaska yang berbaring memunggunginya. "Em, besok lo masuk kampus?"

"Hm." Balas Alaska, malas. Atau lebih tepatnya mencoba untuk terlelap.

Sharon lagi-lagi menghela napasnya. Tubuhnya mulai kembali dibaringkan di tempat semula. Kedua tangannya pun mulai sibuk menarik selimut sampai batas dada.

"Katanya lo kuliah di kampus gue juga?" Sahutan itu berasal dari Alaska yang mendadak gemas saat Sharon tak lagi melontarkan pertanyaan.

"Hm."

"Fakultas mana?" Tanya Alaska lagi.

"Seni."

"Lukis?"

"Bukan, tapi musik." Sempat terjadi keheningan di antara keduanya. Selang berapa lama, Alaska kembali bertanya. "Belajar apa aja di sana?"

"Hm, banyak!"

"Yang paling lo suka apa?"

Sharon mulai berpikir keras. Sebenarnya, Sharon suka semuanya. Tetapi ... "Yang paling gue suka itu bikin instrumen. Ya, walau masih belum se-pro player yang lain, tapi lumayanlah."

"Berarti lo juga bisa nyanyi, dong?"

"Hm, dikit."

Lagi. Suasana di antara mereka kembali hening.

Alaska masih ingin lanjut mengobrol, tapi ia bingung harus membahas apa lagi. Begitupun dengan Sharon yang terus menunggu pertanyaan lain dari Alaska.

"Hm, besok lo mau berangkat bareng gue?" Alaska diam-diam merutuki dirinya sendiri yang selalu to the point.

Kebiasaan memang! Sharon nggak akan menganggap Alaska kegatelan 'kan?

"Nggak, deh. Nanti jadi Hot News, lagi. Semua orang juga tahu kalau lo tuh udah punya pacar. Nanti kalau gue jadi bahan ghibah gimana? Ntar beritanya nyampe ke twitter dengan judul, Senior Alaska Memutuskan Ganti Cewek Setelah 1 Tahun Menjalani LDR."

Alaska terkekeh pelan menanggapi ujaran panjang Sharon. "Jadi selama ini lo udah tahu semua tentang gue?"

Sharon mengangguk. "B*go dong gue kalau nggak tahu apa-apa soal senior yang seringggg banget dibicarain sama temen-temen gue?!"

"Gue nggak tahu kalau gue seterkenal itu." Alaska kembali mengubah posisi berbaringnya menjadi terlentang. Diam-diam juga Alaska melirik Sharon.

"Yah, gimana lo nggak terkenal? Artikel sama gosipnya sampai sekarang masih ada. Mahasiswa Jurusan IT dengan kemampuan dan nilai terbaik sepanjang semester." Tanpa diduga-duga, Sharon menggeser posisi tidurnya ke sudut kasur. Posisinya pun sengaja menghadap pada Alaska yang terlihat sedikit tersipu karena ucapan Sharon.

"Biasa aja kali. Nggak se-wah itu,"

"Justru nggak biasa! Gue denger-denger lo juga sempet diganggu, ya, sama senior lo? Mereka kesel karena lo yang notabene junior diantara yang lain, kepilih sebagai mahasiswa terbaik di Jurusan IT. Itu ... beneran?"

"Waah, sejauh mana lo tahu soal gosip gue? Jangan-jangan lo salah satu penulis artikel di Lambe Turu? Atau ... jangan-jangan lo stalker, ya?" Tudingan spontan Alaska berhasil membuat Sharon memberengut kesal.

Niat awal ingin menggali informasi seputar Alaska, malah Sharon yang balik diinterogasi. Apa-apaan cowok itu!?

"Tahu, ah! Gue mau tidur, bye!"

"Cepet banget? Gak mau olahraga bareng gue? Kek kemaren." Alaska terkikik geli hanya karena mendengar ucapannya sendiri.

Dasar cowok!

"Enggak! Sendiri aja sana di kamar mandi. Gak usah ngajak-ngajak gue." Balasan ketus dari Sharon, semakin membuat jiwa usil Alaska menggelora. Sebuah seringaian tak biasa mulai terpatri di wajahnya.

Sayang, Sharon tidak dapat melihatnya karena posisi perempuan itu yang memang sengaja membelakangi Alaska.

"Btw, Shar!" Alaska kembali menyahuti Sharon. Terdengar decak sebal dari mulut Sharon yang semakin membuat Alaska bersemangat untuk melanjutkan keusilannya.

"Apaan sih? Nggak jelas banget. Udah nungguin juga." Sharon mendumel kesal saat Alaska yang sempat menyahutinya malah diam.

"Ooh, lo nungguin? Gini, tapi, gue mau jujur aja nih, ya. Soal yang kemaren malem, jujur aja ... gue puas."

"ALASKAAA! DIEM, NGGAK!?"

^^^To be continued...^^^

1
it's me again
gila...... gaskeun
zuell_ell
sangat bagus banget ,,, nggak belibet langsung sat set dan happy ending
Mey Noona: terima kasihhhh🥰⚘
Yuk, ditunggu di lapak anaknya Sharon & Alaska dengan judul STILL BY YOUR SIDE~ masih ongoing dan dijamin seru jugaaaa... yang lain udah pada ke sana lho, yuk rameinnnn🤭🤗🤗🤗 klik aja profil Mey biar cepettttt😆✌
total 1 replies
zuell_ell
author pinter banget sih ,,, milih visualnya itu kan Sehun EXO ,,, lanjutkan thor
zuell_ell: iya kak
Mey Noona: t-tapi ... itu younghoon The Boyz🤧😅 klo di sequelnya itu baru sehun exo. yuk, cekout! judulnya Still By Your Side (anaknya Alaska sama Sharon dan bisa dibaca terpisah) mau baca yg mana-mana dulu juga bolehhh~
total 2 replies
Jana
Bagus, menikah usia muda yg selalu byk cerita sedih, suka kdg lbh dominan ego masing2, godaan2 jg. Tetapi seiring berjalannya waktu sikap dewasa mampu mengkokohkan kekuatan dlm rumah tangga.

happy ending 👍
Mey Noona: aaakkk! terima kasih atas ulasannya ... Mey lgi ada rencana bkin sequelnya nih, semoga dalam waktu dekat selesai, ya. Kalau udah ada info lebih lanjut jangan lupa mampir lagi~👋😭❤
total 1 replies
Jana
kenapa ga coba curhat aja sih sm mama
Jana
pernah diposisi Lea 😊😊
Mey Noona: iyakah? aku malah pernah di posisi Sharon diselingkuhin🤣😭
total 1 replies
Jana
whaattt😅
Istrinya Kim Mingyu
semoga ada s2🤭
Mey Noona
EPS 51 UDH AKU UP DARI PUKUL 2 PAGI, YAA! TAPI SAMPAI SEKARANG MSH REVIEW JUGA, MUNGKIN EDITORNYA BANYAK KERJAAN WKWK. DITUNGGU!~/Slight//Yawn/
Mey Noona: ralat, jam 1 pagi mksdnya/Sleep/
total 1 replies
Anya
takut nakal kyk driny psti/Sleep/
bulu jetek juki
nggk sekalian 12 biar bisa bkin tim sepqk bola?
Mey Noona
Hi!~ EPS 48 BARU UPLOAD, TINGGAL NUNGGU SELESAI REVIEW DARI EDITOR, YA! DITUNGGU .../Pray//Kiss/
Istrinya Kim Mingyu
dasar ratu drama!!! sengja psti!!! udhlh mati y mati ngapain pke acra tlp alaska sgl
Mey Noona
eps 47 baru upload, ya~ tunggu selesai review, semoga nggk terlalu lama/Ok/
Ayu Ning Ora Caantiikk
biasa mood orang hmil brubh ubah
Helda Watie
mungkin ini permulaan nya akn terjadi sesuatu pada keretakan hubungan suami isteri antara alaska dan shahrom..aku rasa alaska akn lebih perhatian kpd alina..bekas mantannya..tetapi bagaimana dng sharon.yg bgelar isteri dan ibu..seandainya ini terjadi.aku tak sanggup hadapi novel ini lagi..selalu sahaja jln cerita nya san isteri mengalah dan sang suami akn meminta maaf..seandai nya begini lh nanti..aduh2 parah2..harap jln cerita nya nanti tidak seperti itu..wahai sang penulis...
Ghania-chan
jgn sampe alaska jdi peduli sma s alina pokonyaaaa/Panic/
Anya
duhduh,,, papa muda 1 ini mkin meresahkan aja/Kiss/
Ghania-chan
kalo kata thv: jangan bapeureu😭🙏🤣✌
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Mey Noona: mksihhh ... eps 44 msh review ya~
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!