Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda.
Bukan nya masuk ke alam baka, Felisha justru terbangun ditubuh seorang wanita yang sudah bersuami lebih parah lagi dia memasuki tubuh seorang Antagonis yang memiliki tiga suami yang tidak ia pedulikan karna sibuk mengejar cinta sang protagonis pria.
____
"Gue mau cerai!" Felisha
"Jangan berharap bisa lepas Baby" A
"Bisa ntar gue menghilang" Felisha
"Sayangnya saya sudah menanam benih di perutmu" J
"Gampang, nanti gue cariin bapak baru buat anak gue" Felisha
"Saya kurang kaya? Tampan? Seksi? Kuat" D
"Punya lo kecil kagak puas gue" Felisha
Yuk lanjut......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25_Tidur siang
Ditaman belakang terlihat 4 anak kecil dan 1 remaja, Teo dan Jendral menatap dingin Darxel Ry masih diam namun matanya tetap menatap Darxel.
"El, jadi kamu anak Bunda?" tanya Ry membuka suara.
Ke-empat anak laki-laki itu menatap Rissa.
"hm" hanya deheman singkat yang keluar dari mulut Darxel.
"Kamu kenal dia Dek?" tanya Julian.
Ry mengangguk pelan. " Iya bang, Ry kenal El. El yang bantuin Ry waktu Ry terkunci di gudang belakang sekolah tepat didekat tk El" jawab Rissa.
"Tapi kamu tidak apa-apakan?" tanya Jendral dan Teo khawatir.
Rissa menggeleng cepat.
"Ry baik, semua berkat El. Kami juga temanan tapi gak dekat" ujar Ry.
Darxel berdiri dari duduknya, lalu berjalan pergi meninggalkan keempat orang itu, saat ini dia hanya ingin Mommy nya tidak mau yang lain.
"Aku tidak menyangka ternyata aku punya adik" ujar Teo tak percaya.
"Aku juga" ujar Rissa
"Selama dia tidak membuat masalah, aku tidak peduli"ujar Jendral lalu meninggal taman belakang itu disusul Meteo.
Julian menggendong Rissa dan pergi meninggalkan taman belakang.
Darxel berdiri menatap lama pintu coklat didepan nya, saat dia kembali keruang tamu dia tak menemukan Airin disana, salah satu bodyguard yang melihat nya menghampiri Darxel dan mengatakan Airin berada dilantai atas dan menawarkan diri untuk mengantarkan Darxel.
Setelah sampai Bodyguard itu pamit pergi untuk kembali ke bawah meninggalkan Darxel didepan pintu coklat.
Tok tok tok
Tak ada sahutan dari dalam, Darxel menunduk dan memilin ujung baju nya, dia mulai gelisah dan mengantuk. Darxel hanya mau Mommy nya, dia hanya mau Airin.
Clek!
Darxel mendongak saat melihat pintu terbuka, ia tersenyum senang namun senyum nya luntur saat yang keluar bukan Airin melainkan seorang pria yang saat ini menatap nya dingin.
Darxel memiringkan kepalanya dapat ia lihat Airin yang sedang tertidur pulas dengan baju yang sedikit berantakan, namun itu disalah artikan oleh Darxel yang mengira bahwa Darion menyakiti Airin dan membuat Mommy nya pingsan apa lagi Darion yang tidak memakai baju atasannya.
"Apa?" Darion menaikan sebelah alisnya saat Darxel menatap nya dengan penuh kebencian.
"Bring back my mommy" ujar Darxel dingin.
Darion tersenyum miring ia menyandarkan tubuhnya pada pintu melipat memasukkan kedua tangan nya disaku celananya.
"Jika aku tidak mau, kau mau apa?" tanya Darion.
Darxel mengepal tangan nya kuat, matanya mulai memerah.
"She's my mother, give her back to me!"
Darxel menatap tajam orang yang berani menggendong nya.
"Kenapa Papa menggoda nya, jika Bunda marah Ian akan menyalakan mu" ujar Julian menatap malas Darion.
"Pergi bawa dia, Bunda mu sedang tidur dia lelah habis menangis" ujar Darion.
Julian dan Darxel menatap Khawatir Airin yang masih tertidur..
"Bunda/Mommy baik-baik saja kan?" tanya mereka bersamaan.
Darion mengangguk pelan, ia mendekat lalu menepuk pelan kepala Darxel.
"Aku tidak akan melukai Mommy mu, pecaya padaku" ujar nya.
Darxel terdiam menatap tepukan pelan di kepala nya, Julian berbalik dan pergi dari sana membawa Darxel bersama nya.
Darion kembali masuk kedalam kamar nya, tak lupa menutup pintu dan menguncinya. Ia berjalan naik keatas kasur dan kembali berbaring disamping Airin lalu memeluk tubuh Airin erat.
Airin mengerjabkan matanya perlahan, ia membuka matanya lalu menatap Darion yang sedang menatapnya.
"Suara bising apa tadi?" tanya Airin.
Darion mencium kening Airin lalu beralih mengecup hidung kecil Airin.
"Tadi Darxel mencari mu, dia pikir Mas menyakiti mu saat melihat mu tidur tadi" jawab Darion.
"Lalu dimana El?" tanya Airin.
"Bersama Ian" ujar Darion.
"Gue ketiduran lagi, astaga" ujar Airin memegang kepala nya yang berdenyut sakit.
Darion mengubah posisinya menjadi duduk,Airin meletakkan kepala nya dipangkuan Darion. Dengan pelan Darion memijit kepala Airin.
"Masih sakit Yang?" tanya Darion khawatir.
"Sedikit" ujar Airin.
Darion mencium kening Airin mengusap wajah Airin dengan lembut.
"Mas" panggil Airin.
"Iya sayang"
"Mas" panggil nya lagi.
"Iya Sayang"
"Mas"
Darion menghela nafas panjang lalu menatap Airin yang sedang menatap kosong platform kamar.
"Jangan pernah ragu dengan keputusan mu Yang, Mas yakin mereka menerima Darxel" ujar Darion paham apa yang dipikirkan Airin.
Brak!
Airin dan Darion menatap kearah pintu dengan terkejut, disana Jayden berdiri dengan penampilan yang berantakan.
Airin bangun dan langsung menghampiri Jayden.
"Mas kenapa?" tanya Airin.
Bruk!
Grep!
Jayden memeluk Airin dengan erat, tubuhnya bergetar hebat. Airin melepaskan pelukannya menangkup wajah Jayden.
"Kenapa Mas" tanya Airin.
Jayden tak menjawab namun kembali memeluk tubuh Airin dengan erat.
________
Airin mengusap rambut Jayden dan Darion yang saat ini sedang tertidur.
Ia menepuk-nepuk kepala kedua nya dengan pelan membuat mereka semakin nyenyak dengan tidur mereka.
Clekk
"Mommy"
Airin menatap kearah pintu, ia tersenyum menatap Darxel yang mengintip dari Luar. Airin memindahkan kepala Darion dan Jayden dari paha nya ke bantal.
Airin turun dari tempat tidur berjalan menghampiri Darxel lalu menggendong nya.
"Kenapa sayang?" tanya Airin sembari mengusap pipi Darxel.
"El ngantuk Mom" ujar nya.
Airin terkekeh lalu membawa Darxel keluar dari kamar, tak lupa dia menutup pintu kamar nya. Airin dan Darxel turun dari lantai dua menuju kamar bawa, Airin dan Darxel masuk kedalam kamar, meletkan Darxel ditempat tidur lalu menguleni anak nya dan bersenandung ringan sembari menepuk-nepuk punggu Darxel dengan pelan.
"Kenapa kalian tidak masuk dan malah mengintip diluar?" ujar Airin saat melihat ketiga siluet didepan pintu.
Ketiga anak kembar itu masuk dengan wajah merah mereka, mereka berdiri didepan ranjang sembari menatap Darxel yang sudah tertidur dengan nyenyak.
"Kemari, kalian juga harus tidur siang" ujar Airin.
ketiga nya naik keatas ranjang dan masing-masing mencari posisi nyaman mereka, Airin mengusap kepala mereka dan bersenandung, mereka akhirnya tertidur pulas.
Airin mencium satu persatu anak nya, lalu ikut tertidur disamping anak-anak ya.
jam terus berputar dan siang sudah berganti soreh, Airin mengerjabkan matanya, ia melihat anak-anak nya yang masih tertidur, ia tersenyum melihat posisi anak-anak nya saat tidur.
Airin turun dari tempat tidur nya, berjalan keluar menuju dapur untuk memasak, namun langkah nya terhenti saat melihat seorang pria yang sedang sibuk berkutat didapur.
Grep!
Jayden melihat tangan melingkar diperut nya, ia tersenyum mengambil tangan Airin lalu mencium nya.
"Kenapa tidak membangunkanku " ujar Airin.
"Mas tidak tega untuk membangunkan mu sayang, Kau pasti capek mengurus anak-anak" ujar Jayden.
"Aku hanya menidurkan mereka saja" ujar Airin.
Jayden mematikan kompor nya, lalu berbalik menatap Airin ia mengangkat tubuh Airin lalu mendudukkan nya diatas pantri.
"tetap saja aku tak ingin kamu kelelahan sayang" ujar Jayden.
"Baiklah Chef Jayden, aku hanya akan diaam dan menunggu ok" Ujar Airin.
Mereka tertawa lalu Jayden kembali memasak makanan untuk Airin dan yang lain nya.
_____________
Airin berjalan menuju kamar anak-anak, ia akan membangunkan anak-anak untuk mandi dan makan, Airin masuk namun ia tertegun saat melihat Anak-anak nya sudah bangun dan bahkan sudah mandi. Airin melihat Darxel yang sudah rapi dan saat ini sedang duduk diatas tempat tidur.
"Kalian sudah bangun" ujar Airin.
Mereka menoleh kearah pintu dimana Airin berdiri, lalu mereka mengangguk bersamaan. Airin menghampiri mereka lalu mencium kening mereka satu-persatu.
"Kalian yang akur nya, Bunda akan sedih jika kalian tidak akur" ujar Airin mengusap kepala mereka.
Mereka mengangguk dengan kaku, setelah Airin keluar merka saling menatap, lalu menatap Darxel secara bersamaan.
__________________
trs knp raisa yg d incar???
tar mreka iri loh krna ga bs kmpul,mskpn d rmh skt....
julian bkln bbak blur sm preman sklahnya....
airin pst cpe....apalgi ankny jg skit,tp dia hrs kuat.....smngttt....
d rmh d jailin adeknya,d sklah msti ngadepin preman.....🤣🤣🤣
tnpa tkut dia kluar sndrian dmi mncari anknya,mskpn bkn ank kndungnya....
msih pnuh msteri....mreka pst pnya rhsia msing2.....🤔🤔🤔
🤣🤣🤣
mna psesif smua....
Aku udh mmpir....slm knal....
So,airin jd ngasuh 7 ank y,yg 3 bayi gorila....yg 4 bnrn ank2....kbyang dong pusingnya gmna?????