Menikah di usia muda apalagi masih duduk di bangku sekolah, apakah pernikahan tersebut akan berhasil? Terlebih pasangan itu berbeda sifat, yang satu Cool dan yang satu panas suka meledak-ledak.
Tapi inilah yang terjadi pada pasangan muda Flora dan Rain. Flora terpaksa menikah dengan Rain, pria yang begitu posesif dan begitu tergila-gila padanya sejak kecil karena keluarganya jatuh miskin.
Sementara Rain, memanfaatkan hal tersebut untuk membalas perbuatan Flo yang selama ini selalu meremehkan cintanya.
Jadi bagaimana kisah rumah tangga selanjutnya Rain dan Flora? Akankah berakhir bahagia atau justru sebaliknya?
Follow aku mommy ya.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4
"Mom..."
Dewa, Ryu, dan Flo langsung mendekat pada Mom Tita yang terlihat menangis pilu di pojok ruangan. Aneh sekali bukan Mommy mereka yang satu itu, memilih menangis di pojok ruangan sedangkan masih ada sofa di ruangan tersebut.
"Mom you okay?" Tanya Flo dengan khawatir karena tidak biasanya Mom Tita menangis sesedih itu.
"Flo..." Tita langsung memeluk putri bungsunya dengan erat, menumpahkan semua kesedihannya pada putri satu-satunya itu.
"Mom aku tahu kau sedang sedih, tapi bisa tidak jangan membuatku mati karena sesak." Seloroh Flo karena Mom Tita memeluknya dengan sangat erat.
"Oh iya, Mom lupa." Tita melepaskan pelukannya lalu memeluk putra keduanya tak kalah erat sampai membuat Ryu terbatuk-batuk.
"Mom ada apa sebenarnya?" Tanya Dewa sembari memisahkan Mom Tita dari Ryu sebelum Mommy nya membuat adik keduanya itu sesak seperti Flora.
Namun belum sempat Mom Tita menjawab, suara pekikan dari Flora membuat Dewa dan Ryu terkejut.
"Koper? Kenapa ada begitu banyak koper? Mom diusir Daddy?" Tebak Flora, yang langsung mendapatkan cubitan kecil di lengannya dari Mom Tita.
"Jangan bicara sembarangan." Tita mengusap air matanya lalu menatap ketiga putra dan putrinya. "Dengar Nak, Mom tidak bisa menjelaskan secara rinci pada kalian. Tapi yang jelas mulai hari ini jaga diri kalian baik-baik. Mom harus pergi untuk mencari Daddy kalian." Ucapnya sembari memeluk Flora yang terlihat bingung.
"Mencari Daddy? Memangnya kemana Daddy?" Tanya Ryu yang sama bingungnya dengan Flora.
Tita melepaskan pelukannya pada Flo dan berganti memeluk Ryu. Tapi tidak dengan Dewa, karena putra pertamanya itu paling anti disentuh oleh siapa pun termasuk dirinya. "Daddy kalian sedang bersembunyi entah dimana. Dan satu lagi," Tita menarik napasnya dengan panjang dan mengeluarkannya dengan kasar. "Keluarga kita sekarang sudah bangkrut, semua aset perusahaan termasuk mansion utama ini akan disita untuk menutupi utang dan kerugian yang telah dilakukan Daddy kalian."
"What?" Pekik Dewa, Ryu, dan Flora bersamaan.
"Mom bercandakan? Mana mungkin keluarga kita bangkrut?" Ucap Dewa dengan tak percaya.
"Terserah kalian mau percaya atau tidak, sekarang Mom harus pergi. Kalian juga secepatnya harus pergi dari mansion utama sebelum di usir. Oh ya, satu lagi mungkin seluruh kartu kalian juga sudah di blokir tidak bisa dipakai." Setelah memberitahu informasi tersebut Tita menyuruh para pelayan untuk membawa kopernya ke dalam mobil. "Mom pergi."
"Tunggu Mom, bagaimana dengan kami?" Tanya Flora dengan bingung.
Bagaimana tidak bingung mendengar kabar kalau keluarganya yang kaya raya tiba-tiba jatuh bangkrut tanpa ada angin dan hujan. Kalau pun ini mimpi, tolong siapa pun untuk membangunkan Flora dari tidurnya. Karena Flora belum siap untuk hidup miskin.
"Kalian sudah besar bisa menjaga diri masing-masing."
"Mom..." Flora merajuk meskipun masih tak percaya dengan kabar bangkrutnya keluarga Arbeto.
"Flo jaga dirimu, kau bisa tinggal dengan Aunty Baby untuk sementara waktu. Nanti setelah kondisi membaik mom akan menjemputmu." Tita mengecup putri bungsunya dengan menangis lalu pergi begitu saja meninggalkan ketiga anaknya.
Sementara itu Dewa, Ryu, dan Flora yang masih berdiri diruang tengah mansion utama, tampak terdiam setelah kepergian Mom Tita.
"Kak bagaimana ini?" Tanya Flo karena kedua kakaknya terlihat biasa saja bahkan tampak tak peduli.
"Apanya yang bagaimana?" Tanya Ryu sembari duduk di atas Sofa.
Sementara Dewa yang yang sejak tadi diam dengan ekspresi datarnya, kini sibuk dengan ponselnya entah menghubungi siapa.
"Kakak tidak dengar apa yang dikatakan Mommy? Keluarga kita jatuh bangkrut, dan—"
"Kau percaya dengan apa dikatakan Mom?" Potong Ryu sembari tertawa. "Kau lupa, Mom sering sekali membuat tipuan hanya untuk mengerjai kita."
Smoga kedepannya bisa lebih berkualitas dari segi penulisan tidak hanya kuantitas saja
good job Thor 👍