NovelToon NovelToon
Sekretaris Cantik Milik Ceo

Sekretaris Cantik Milik Ceo

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor
Popularitas:576.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: patrickgansuwu

Sahira Anastasia, seorang gadis berusia 22 tahun yang baru lulus kuliah harus bersusah payah mencari pekerjaan demi menuruti kemauan ibu tirinya yang terbilang kejam.

Setelah sempat bekerja di sebuah toko roti, Sahira akhirnya memutuskan keluar dan menaruh banyak berkas lamaran ke perusahaan-perusahaan di kotanya demi mendapat pekerjaan lebih layak.

Akhirnya ia diterima di sebuah perusahaan, tapi naas akibat phobia yang ia alami saat menaiki lift, ia harus ditolak oleh Alan Dwinanda sang CEO perusahaan tersebut.

Beruntung Sahira bertemu Saka Alfian, sang kakak dari Alan yang mau membantu untuk bekerja disana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Kamu diterima

Saka sudah mendatangi Alan di ruangan pribadinya, ia coba berbicara pada sang adik untuk meninjau kembali keputusannya agar menerima Sahira.

Namun, Alan tetap pada keputusannya dan seolah tidak ingin mendengarkan ucapan Saka. Ya Alan memang orang yang keras kepala.

"Lu gak boleh egois bro, Sahira kan phobia naik lift. Jadi wajar ajalah reaksi dia di lift tadi itu ke lu, dia gak bermaksud kurang ajar juga kok. Jadi menurut gue, keputusan lu buat langsung tolak dia itu salah loh!" tegas Saka.

Alan memutar kursinya menghadap ke arah Saka, menaruh satu kaki di atas kaki lainnya sembari mengeluarkan seringai kecil.

"Kak, ayolah lu kenapa selalu ikut campur sih?! Lu udah percayain perusahaan ini ke gue kan? Harusnya lu gak perlu lagi datang kesini cuma buat bilang kayak gitu, karena itu gak penting!" ucap Alan.

"Gue ikut campur demi kebaikan perusahaan kita bro, toh gue juga masih tercantum sebagai petinggi perusahaan ini. Gue berhak dong buat kasih nasehat ke lu kalau lu salah," ucap Saka.

"Kalau gue salah, tapi disini gue gak nemuin kesalahan gue apa kak," ucap Alan.

"Masih ngelak aja lu, dengan lu tolak Sahira kayak gitu itu namanya kesalahan bro!" ujar Saka.

"Gak kok, menurut gue itu udah benar. Sahira gak pantas ada di kantor ini, dia takut naik lift kak dan itu sangat sulit buat diterima!" ucap Alan.

"Kan masih ada tangga, kita bisa buka tangga darurat itu untuk umum supaya membantu Sahira nantinya. Lagian lu lebih mentingin Sahira takut lift daripada kemajuan perusahaan kita?" ucap Saka.

"Gue rasa gak perlu ada Sahira disini juga perusahaan kita bakal terus maju kok kak, percaya aja sama gue!" ucap Alan.

"Gak bisa, karena dengan sikap lu yang kayak gini aja udah bikin gue gak yakin sama lu bro. Lu terima Sahira, kalau enggak nanti gue yakin lu bakal nyesel setelahnya!" ucap Saka.

"Haish, sebenarnya kenapa lu bela banget sih si Sahira? Gue bingung sama lu," heran Alan.

"Ya karena gue udah lihat berkas dia, dari situ gue tahu betapa berbakatnya gadis itu. Lu tolak dia, itu sama aja lu sia-siakan orang berbakat. Pikirkan lagi keputusan lu Alan!" tegas Saka.

"Ah iya iya, demi lu nih gue terima Sahira. Tapi, tetep dia harus ikutin sesi interview biar gue tau dia cocok jadi sekretaris gue atau enggak," ucap Alan.

"It's okay, gue panggilin dulu Sahira di depan biar dia bisa kesini," ucap Saka.

Alan hanya mengangguk pelan, meskipun di dalam hatinya ia sangat kecewa dengan keputusan sang kakak yang memaksanya untuk menerima Sahira.

Sementara itu, Sahira masih terduduk di ruang tunggu menanti kabar dari Saka mengenai nasib dirinya di kantor tersebut.

Berulang kali Sahira bangkit dan terduduk kembali karena sangking tegangnya, ia sangat berharap usaha Saka kali ini berhasil.

Tak lama kemudian, orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Ya Saka muncul dari samping lalu menyapa Sahira sambil tersenyum.

"Sahira," panggil Saka pelan.

Gadis itu menoleh, kemudian beranjak dari kursi dan mendekati Saka dengan tidak sabaran.

"Eh pak, gimana?" tanya Sahira penuh harap.

"Alan mau dengerin saya, dia revisi kata-katanya tadi dan kamu diterima kerja disini," jawab Saka.

"Hah serius pak??" kaget Sahira.

"Iya Sahira, mulai besok kamu udah bisa bekerja. Tapi, sekarang kamu temui dulu Alan di ruangannya untuk membahas aturan-aturan bekerja disini," ucap Saka.

"Wah makasih banyak ya pak, saya benar-benar gak tahu harus gimana buat balas kebaikan bapak!" ucap Sahira histeris.

"Gak perlu berlebihan gitu, saya bantu kamu karena saya tahu kamu berbakat. Sekarang kamu bisa langsung temui Alan, tugas saya sudah selesai disini," ucap Saka.

Sahira mengangguk penuh semangat, "Iya pak, saya gak akan kecewakan bapak!" ucapnya.

"Bagus, saya suka semangat yang kayak gini. Saya harap kamu bisa pegang kata-kata kamu barusan ya Sahira!" ucap Saka tersenyum lebar.

"Saya janji pak, sekali lagi terimakasih karena bapak udah bantu saya!" ucap Sahira penuh haru.

"Sama-sama, kalau begitu saya pergi ya? Good luck Sahira!" pamit Saka.

"Iya pak, makasih." Sahira tersenyum menunjukkan ekspresi senangnya dengan apa yang terjadi saat ini.

Setelah Saka pergi, Sahira mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. Ia bermaksud menenangkan diri sebelum mulai melangkah mendekati ruangan Alan, memang ia harus siap mental untuk bertemu dengan pria itu.

"Huh come on Sahira!" ucapnya bersemangat.

TOK TOK TOK...

"Masuk!" seru Alan dari dalam ruangannya.

Sahira masih memejamkan mata, mengembuskan nafas panjang dan langsung membuka pintu sesuai perintah Alan barusan. Begitu melihatnya, wajah Alan langsung berubah tidak senang sebab ia memang masih membenci gadis itu.

"Pak, saya—"

"Duduk!" sela Alan dengan cepat.

Sahira hanya mengangguk, ia berjalan ke tempat duduk dan menempatkan tubuhnya disana. Ia kembali menatap Alan yang kini juga tengah menatap ke arahnya dengan kedua tangan ditaruh di atas meja. Alan sedikit membungkuk dan mulai berbicara dengan nada ketus pada Sahira.

"Jadi, apa benar kamu bersedia untuk bekerja di perusahaan ini sebagai sekretaris saya? Kamu yakin kamu siap dengan segala yang harus kamu lakukan?" tanya Alan.

"Iya pak, jelas saya siap karena saya memang datang kesini untuk bekerja. Saya janji akan melakukan semuanya sebaik mungkin!" jawab Sahira dengan mantap.

"Baiklah, kalau begitu saya terima kamu sebagai sekretaris saya yang baru. Tapi awas ya jangan sampai kamu mengecewakan saya, ingat loh saya terpaksa terima kamu disini!" ujar Alan.

"Saya janji pak, saya gak akan kecewakan bapak dan saya akan bekerja dengan baik! Jikalau nantinya saya mungkin membuat bapak kecewa, saya siap kok untuk mengundurkan diri," ucap Sahira.

Alan tersenyum mendengarnya, dengan cepat ia mengambil sebuah berkas dari lacinya.

"Ini surat kontrak kamu, silahkan ditandatangani! Saya akan pantau kamu selama satu bulan, kalau kinerja kamu gak benar maka kamu akan saya putus kontrak!" ucap Alan.

"Iya pak, sebentar ya?" singkat Sahira.

Akhirnya Sahira mau menandatangani kontrak kerja itu yang isinya bahwa ia akan terikat kontrak selama setahun ke depan, namun jika ia melanggar sedikit saja aturan yang sudah diterapkan maka Sahira bisa diputus kontrak dan gajinya tidak akan diberikan.

"Nih udah, lalu kapan saya bisa mulai bekerja pak? Saya gak sabar buat tunjukin kinerja saya ke bapak," ucap Sahira.

"Gausah terlalu terburu-buru, hari ini kamu siapkan aja dulu diri dan mental kamu sebelum bekerja disini! Karena saya gak mau kerja kamu gak beres nantinya," ucap Alan.

"Baik pak, berarti sekarang saya sudah boleh pulang kan?" tanya Sahira.

"Ya, kamu pulang aja dulu. Semoga kamu berhasil Sahira!" jawab Alan.

Sahira mengangguk tersenyum, lalu pamit pada Alan dan bangkit dari duduknya. Ia pun berjalan keluar meninggalkan tempat tersebut.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

1
Nyoman
ceritanya kok kta terulang gtu ya..
Nur Afwa
sbnrnya syera ibu kandung Alan apa ibu tiri ya,
Nur Afwa
apa sahira sama Alan itu saudara,dan seibu SM shra
Nur Afwa
Alan sok jual mahal pdhl suka ngaku nya enggk
Nur Afwa
Nawal pura2 apa beneran sedih ya
Nur Afwa
Alan takut sama papa nya hanya krna di ancam cabut fslitas alan2 knpa jdi laki2 bodoh sih
Nur Afwa
sahira itu emang polos apa dioplos polosin sih, ,geram banget deh
Nur Afwa
Nawal knp msh kjr2 Alan sih. .pdhl alnnyan kn GK mau lagi. . Nawal GK ad harga diri banget ya
Nur Afwa
apa ibu sahira itu wanita MLM.
Nur Afwa
ternyata Nawal jahat banget ya
Nur Afwa
crta bnyk yg diulang2. .
Nur Afwa
lanjt
Nur Afwa
lnjt
Nur Afwa
knpa tiba2 Alan baik ya. .
Nur Afwa
awas lhoh pak Alan marah2 nanti ktuh nya ke hati
Nur Afwa
knpa sahira trouma.
Nur Afwa
sialan ktrlaluan banget sama sahira
Nur Afwa
lanjut👍
Nur Afwa
saka sombong banget🙄
Waty Tarsa
kebanyakan ulangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!