Fan yu gadis bangsawan yang di buang hanya karena alasan konyol, dia dianggap sial oleh keluarga besarnya karena menyebabkan kematian ibu kandung nya.
ayahnya yang depresi yang tidak bisa menjaga Fan yu yang masih bayi, nenek Fan yu memerintah bibi Li bersama Xie untuk membawa Fan yu pergi ke kuil di pinggir kota.
saat dewasa Fan yu mengalami peristiwa yang merubah dirinya menjadi orang lain, dimana saat itu pembunuh bayaran mengejar Fan yu dan dia terpeleset ke pinggir sungai.
dan tenggelam terjatuh ke sungai, saat tenggelam itu Fan yu kehilangan nyawanya.
saat tubuh Fan yu berada di peti mati, tiba-tiba saja fenomenal aneh terjadi awan menjadi gelap petir menyambar di atas kuil. Lalu Fan yu kembali hidup, dan membuat semua orang terkejut melihat kebangkitan Fan yu.
apa yang terjadi kepada Fan yu?
bagaimana cerita setelah kebangkitan Fan yu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23.
Pagi hari sebelum pesta istana.
Di kamar permaisuri, dia memanggil Han untuk datang menemuinya tanpa sepengetahuan Yu chen.
Han yang hanya seorang kasim rendahan harus mematuhi perintah majikannya, dia dengan patuhnya datang tanpa ada perasaan yang curiga.
Saat sudah bertemu dengan permaisuri, tanpa basa-basi permaisuri memberikan sebotol obat kecil kepada Han.
"Berikan obat ini kedalam makanan dan minumannya, jika putra mahkota mulai merasa pusing bawa ke paviliun Chun hua. Setelah itu biarkan dia sendirian, sampai kamu pastikan nona kedua Lou masuk kedalam kamar itu" Perintah permaisuri.
"Tapi yang mulia, ini obat apa?. Dan apa hubungannya dengan nona kedua Lou? " Tanya Han yang dibuat bingung oleh permaisuri.
Permaisuri mengerti kenapa banyak pertanyaan yang keluar dari mulut Han, akhirnya permaisuri menjelaskan maksud dari semua perintahnya itu.
Mendengar penjelasan jujur permaisuri, Han yang tidak mau menjalankan perintah permaisuri tadi.
Dengan bujukan permaisuri atas nama rakyat negeri Bei jika berperang melawan negeri Lou yan, akhirnya Han pun luluh hati nya dan mau menjalankan perintah permaisuri.
Dan malam ini rencana telah dilakukan dengan teh kepada Yu chen, tanpa curiga Yu chen meminumnya.
"Tau saja kamu kalau aku sedang gugup! " Ucap Yu chen sambil tersenyum.
Han hanya terdiam sambil melempar senyum diwajahnya, walaupun memiliki rasa bersalah tapi jika tidak melakukan hal ini tuannya tidak akan mau melepaskan Fan yu.
Sambil melihat kearah Yu chen yang sedang minum teh yang diberisi obat yang sudah dimasukkan kedalamnya.
'maafkan saya yang mulia, semua ini untuk rakyat Bei'.
Setelah meminum teh pemberian Yu chen,mereka berdua keluar dari kamar Yu chen.
Awalnya berjalan kearah aula pesta dengan tandu tidak ada masalah,wajahnya terus tersenyum membayangkan sebentar lagi dia akan menikah dengan wanita yang dia cintai.
Tapi tiba-tiba didalam tandu, dia merasakan sesuatu yang aneh menjalar di tubuhnya,awalnya hanya rasa hangat yang merambat pelan dari tengkuk ke punggung, lalu merembet ke dada dan perut.
Jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya, seolah-olah baru saja berlari jauh, padahal dia hanya duduk diam didalam tandu. Nafasnya menjadi lebih berat, tersengal tanpa sebab. Pikirannya mulai kacau, dipenuhi bayangan yang seharusnya tak muncul begitu saja dan penuh hasrat.
Yu chen lalu memerintahkan para kasim yang membawa tandunya untuk berhenti,Han yang ada dibelakang tandu Yu chen segera menghampiri tuannya.
Han lalu menanyakan keadaan tuanya itu, yang tertunduk sambil menahan sesuatu pada dirinya.
"Yang mulia, baik-baik saja? " Tanyanya.
"Tiba-tiba saja kepalaku pusing, dan tubuhku terasa tidak enak" Jawab Yu chen.
Han hanya melihat keadaan tuanya, dan dia berpikir kalau obatnya sedang bekerja.
'sepertinya obat yang ku berikan sedang bekerja, sebaiknya aku bawa pangeran ke tempat yang diperintahkan permaisuri'.
"Pangeran tunggu sebentar!, sebaiknya kita ke paviliun Chun hua. Tempat peristirahatan terdekat dari sini! " Saran Han.
Yu chen berusaha menolak, tapi Han membujuknya dengan segala cara.
"Pangeran, jika kondisi seperti ini nona Fan yu akan sangat khawatir. Sebaiknya kita ke paviliun Chun hua dulu, lalu saya akan memanggil tabib kerajaan" Ucap Han yang khawatir.
Yu chen akhirnya mengiyakan permintaan Han, dan langsung saja Han menyuruh kasim yang membawa tandu Yu chen membawa Yu chen ke paviliun Chun hua.
Dan tak beberapa mereka sampai di paviliun Chun hua, Han memapah Yu chen yang terus menundukkan kepalanya masuk ke dalam paviliun Chun hua.
Paviliun Chun hua yang tidak boleh sembarangan masuk ke dalam, hanya permaisuri yang mengizinkan orang masuk ke dalam dan anggota kerajaan saja yang boleh masuk ke dalam.
Han menyuruh kasim dan pelayan kembali, dan meminta salah satu kasim memberitahu permaisuri kalau pangeran putra mahkota akan datang terlambat ke acara hari ini.
Han lalu mengantar Yu chen masuk ke kamar yang ada di paviliun tersebut, dan mengantarkan Yu chen untuk beristirahat.
Setelah itu meninggalkan Yu chen sendirian, dan pergi keluar dari kamar tersebut.
Setelah Han pergi, Yu chen yang terbaring di ranjang.Dia mulai menggigit bibirnya, mencoba menenangkan diri, tapi justru tubuhnya semakin panas.
Yu chen mulai meremas ujung baju,dengan cemas cemas.
"Ada apa denganku? " Ucapnya pelan.
Dia tidak merasa sakit, tapi jelas ada yang tidak beres dengannya. Kepalanya sedikit pening, tapi bukan seperti pusing biasa.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Yu chen mengira itu adalah Han.
"Han, kamu kah itu?. Cepat bawa tabib itu kemari untuk memeriksakan! " Ucapnya sambil menahan dirinya.
Tanpa ada jawaban dari orang yang berjalan datang kearahnya, Yu chen lalu terbangun dari ranjangnya.
Dan dia melihat seorang wanita berdiri didepannya, pandangannya yang rabun. Semu-semu dia melihat wanita itu adalah Fan yu,dia lalu menggelengkan kepalanya dan mengusap matanya.
"Fan yu! " Panggilnya dengan pelan.
"Pangeran, sedang apa anda disini? " Tanya Bai he.
Wanita yang didepannya itu adalah Bai he, saudara tiri Fan yu. Yang saat akan duduk diperjamuan disuruh ibunya untuk pergi ke paviliun Chun hua bersama pelayan permaisuri, Bai he yang tidak mengetahui rencana sebenarnya ibu dan permaisuri hanya mengikuti perintah nya saja.
Yu chen yang tubuhnya sudah tidak bisa dikontrol lagi, langsung saja dia memeluk Bai he dengan erat.
Bai he pun terkejut dan terus memanggil dirinya dan meminta Yu chen melepaskan dirinya.
"Pangeran, lepaskan!. Ini tidak pantas!, bagaimana kalau ada yang datang? ".
Tapi Yu chen tidak perduli, dia yang sudah tidak sadar merubah tubuh Bai he, dan menciumi telinga dan area leher Bai he.
" Aku tidak tau apa yang terjadi pada ku!, tapi Fan yu aku sudah tidak bisa menahannya "ucapnya.
Bai he yang mendengar Yu chen memanggil Fan yu,langsung mendorong tubuhnya dengan keras sehingga membuat Yu chen terjatuh.
Melihat Yu chen yang terjatuh Bai he tidak tega, dan menolongnya sambil memapahnya ke tempat tidur.
Bai he melihat kondisi Yu chen yang tidak biasa, dia menjadi khawatir terhadapnya.
'sebenarnya ada apa dengan pangeran? 'Pikirnya yang mencemaskan Yu chen.
Lalu Yu chen memegang tangan Bai he, dan menatap wajahnya sambil memanggilnya dengan Fan yu.
"Maafkan aku, tapi aku tidak tau bagaimana mengendalikan diriku? " Ucapnya.
Melihat itu Bai he mulai menyadari kalau apa yang terjadi pada Yu chen bagian dari rencana ibunya dan permaisuri, Bai he yang sudah menyadari kalau ini adalah rencana mereka maka dia mulai masuk dalam permainan ibunya itu.
Bai he mulai mendekati Yu chen, dan mencium bibirnya sambil memejamkan matanya.Mereka berdua berciuman dengan penuh gairah, dan menidurkan tubuh mereka diatas ranjang.
Angin malam mengalir pelan di balik tirai sutra yang menjuntai dari langit-langit kamar peristirahatan itu,cahaya lentera berkelip redup, memantulkan bayangan emas dan merah di permadani mahal.
Aroma kayu cendana bercampur samar dengan wewangian bunga plum yang dibakar pelan dalam dupa,Yu chen berdiri di ambang ranjang, matanya sedikit buram namun menyalah yang dipenuhi gairah yang tak biasa.
Obat yang tanpa sengaja ia minum bekerja dalam diam,menghangatkan darah dan membakar kesadaran. Napasnya memburu, tidak tenang. Jubah sutra yang ia kenakan telah terbuka sebagian, memperlihatkan kulitnya yang mulai basah oleh keringat halus.
Di depannya,Bai he berbaring dibawah tubuhnya.Matanya gelisah, tapi tak ada keberanian untuk menolak. Dia tahu, malam ini dirinya milik pria itu sepenuhnya.
Sentuhan-sentuhannya yang tadinya lembut kini berubah tergesa-gesa, liar tapi masih menyisakan gairah. Desah mereka tercampur dalam keheningan malam, mengisi ruang kamar paviliun Chun hua itu dengan gelora yang tak bisa ditahan.
Tidak ada kata-kata, hanya gerak dan napas,di tengah bayangan tirai sutra yang menari pelan oleh angin.
Malam itu,paviliun Chun hua menjadi saksi dari hasrat yang tak biasa,sebuah malam yang akan terus tertanam dalam ingatan Yu chen, bukan karena cinta.Tapi karena kekuatan obat yang diberikan oleh kasim kepercayaan Yu chen, rencana mereka untuk menukarkan pernikahan Fan yu dan Bai he berhasil.