Panggil Aku Daddy

Bima berdiri di depan pintu kamar orang tuanya, pagi itu sebelum Ia turun untuk sarapan terlebih dahulu Ia ingin meminta maaf.

Saat akan mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu Ia mendengarkan pembicaraan kedua orangtuanya yang membuat hatinya memanas oleh rasa iri dan benci kepada Adam adiknya sendiri.

" Pah , kasian Adam jangan mengusirnya dari sini!" ucap lydia kepada suaminya.

" keputusan papah sudah bulat ,biarkan Adam merenungi kesalahannya. papah akui memang Adam melakukan hal benar tapi papah tidak bisa menerima bayi itu sebagai keluarga Wijaksono. Dan Juga Ia Berbeda dengan Bima Ia lebih bertanggung jawab. Tapi tetap saja Ia membuat keputusan yang salah."

" Lalu Bima...apa papah tidak akan memberikan hukuman padanya , Dia yang membawa masalah ini! " Lydia merasa suaminya memihak Bima yang membawa masalah ini.

" Papah akan menurunkan jabatannya! Agar ia bisa merenungi kesalahannya."

Bima yang berada di balik pintu kamar mengepalkan kedua tangannya, Ia sangat marah, dengan apa yang dikatakan oleh papah Ibrahim, yang paling menyakitkan adalah meski dalam keadaan marah pada Adam papah Ibrahim selalu memuji Adam. Bima jadi teringat saat masa kecilnya, ketika pembagian hasil belajar Adam mendapatkan nilai yang lebih besar dari pada Bima, papah ibrahim langsung memeluk Adam dan memujinya dengan bangga, sedangkan Bima selalu menjadi yang kedua.

Adam memang selalu lebih unggul dari Bima Ia selalu menjadi juara Umum di sekolahnya , papah Ibrahim selalu memuji Adam dalam berbagai hal, bukan hanya dari ilmu pengetahuan saja , dalam bidang teknologi dan olahraga Adam selalu labih unggul dari pada Bima.

Kebencian dan rasa iri sudah dia tanamkan dari sejak dulu, padahal mereka kaka beradik.

Bima melangkah pergi meninggalkan kamar orang tuanya dengan penuh amarah.

" Sayang , kau kenapa?" Tanya bella pada suaminya melihat wajah Bima terlihat kesal saat masuk kamar.

" Ayo bereskan pakaian mu kita pulang sekarang!"

" Kau kenapa, apa orang tuamu menyakitimu lagi! sayang kau harus bisa mendapatkan kepercayaan mereka, Jangan di hadapi dengan emosi, Adam skrng tidak ada di sini. Ingat kau lebih berhak atas perusahaan ini!" Bella memanas-manasi suaminya.

" Aku sudah muak dengan semua ini!"ucap Bima sambil meninju tembok melampiaskan amarahnya.

" Ayolah sayang, aku akan membantumu agar orang tuamu itu bisa membuat suamiku menjadi CEO di perusahaan ,karena Adam sudah tidak ada!, ini kesempatanmu untuk mengambil alih semuanya." Bella memeluk suaminya dari belakang.

"CEO? bukan kursi pimpinan yang aku dapat , papah akan menurunkan jabatanku!"

" Wow..... Hahahahha! It's okay, honey, let's follow what the old man wants, we'll think about the plan to take over the company later

(tidak apa apa sayang kita ikuti apa keinginan orang tua itu, nanti kita pikirkan lagi rencana untuk mengambil alih perusahaan) Ucap bela dengan senyum liciknya.

Bella selalu berhasil membuat api kebencian dalam diri Bima menyala lebih besar. Seorang istri yang harusnya menenangkan ini malah menambah kebencian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat ini Adam dan Ardi sudah berada di bandara Soekarno Hatta Jakarta ,mereka pergi diantar oleh dr. Arka.

" Kabari aku kalau sudah sampai di sana, sampaikan salamku pada kake Richad!" kata Arka pada adam sambil memeluk sepupunya itu

" Tentu saja, aku titip surat untuk mamah! " Adam menyerahkan surat untuk Ibunya pada Arka.

" Ok, kau jangan khawatir!" Arka memeluk Adam

Setelah memeluk sepupunya Ia lalu memluk Ardi adiknya.

" Kak aku pergi yah , jangan rindukan aku! Hehehhe." ardi tertawa memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Mendengar candaan adiknya Arka memukul bahu sang adik sambil tertawa.

Adam , Ardi dan Zea pergi meninggalkan Jakarta menuju Jerman.

Terdengar suara panggilan untuk melakukan chek in, mereka pun bersiap -siap. Zea di naikan dalam kereta bayi dan ardi yang mendorongnya.

(melihat babang Adam dan babang ardi seperti sepasang keluarga saja🤣)

setelah chek in mereka mendapatkan boarding pass dan masuk ke pesawat.

Di Gedung W Corporation, seorang laki laki duduk menunggu informasi mengenai putranya.

Kring....kring.....kring

" Halo...!"

" Halo. Tuan besar ,Tuan muda Adam berangkat ke Jerman bersama Ardi dan bayi itu, 2 jam lagi mereka akan berangkat!"kata asisten papah Ibrahim dari sebrang telepon.

" hemm.."

papah Ibrahim menutup teleponnya ia menarik napas dan menghembuskannya, papah Ibrahim tau kemana Adam akan pergi, Ia ingin melihat kemampuan Adam sampai mana ia bisa bertahan tanpa ada dukungan darinya.

Satu hal yang tidak diketahui mamah lidia dan papah Ibrahim , saat kuliah di london ia ikut bekerja dengan sahabatnya di perusahaan ayah sahabatnya itu, sebagai syistem analiyst yang Merupakan seorang penengah antara orang bisnis dan tim IT.

Seorang system analist akan mendefinisikan kebutuhan user dan menyusun solusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas. seorang system analyst memiliki alur pekerjaan yang fleksibel. Tidak hanya mengerjakan rutinitas, mereka juga harus bertemu dengan banyak orang yang terlibat dengan proyek.

Seorang system analyst akan memeriksa sistem atau model bisnis yang sudah ada, kemudian menganalisis keperluan sistem tersebut. Kemudian mereka akan mengembangkan produk, mengimplementasikan, serta menguji solusinya dalam sistem.

Gajih yang Adam terima saat magang di perusahaan ayah temannya itu dia belikan saham di perusahaan kakenya di Jerman. Saham yang Adam miliki sebanyak 35 %

Jadi meski papah Ibrahim tidak bantu Adam sudah punya penghasilan sendiri ( Babang Adam sudang tampan soleh kaya lagi, idaman bgt 😄)

Adam masih belum percaya ini seperti mimpi ,baru kemarin dia menyelesaikan studynya dan sekarang Ia harus mengurus seorang bayi.

menuju Jerman.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain, seorang perempuan cantik duduk menangis di atas kuburan ibunya.

Hujan rintik -rintik menambah rasa dukanya air mata yang jatuh di pipinya bersamaan dengan air hujan.

Siapa perempuan cantik itu yah🤔??

Nantikan di episode berikunya ya !